Share

Mati Adalah Jalan Terbaik

Belva basah kuyup ketika tiba di rumah. Tadi hujan menyapanya ketika ia masih berada di setengah perjalanan. Dan sialnya Belva lupa membawa jas hujan.

Belva masuk ke kamarnya lalu mengganti pakaian dan mengeringkan rambutnya yang basah. Hawa dingin yang melingkupinya membuat Belva menggigil.

Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar. Baron masuk tanpa aba-aba yang membuat Belva terkejut. Saking terburu-buru, Belva lupa mengunci pintu.

“Ada apa, Pa?” Perasaan Belva tidak enak melihat gelagat yang ditunjukkan sang ayah.

“Bel, Papa butuh duit. Tolong kasih Papa duit, Bel,” pinta Baron dengan muka memelas, dan biasanya cara itu cukup ampuh. Belva akan luluh dan memenuhinya.

“Aku nggak punya duit, Pa,” jawab Belva. Lama-lama ia mulai muak atas tingkah orang-orang di rumah yang selalu memerasnya tanpa mau tahu betapa susahnya Belva mendapatkan itu semua.

“Ayolah, Bel, jangan bohong sama Papa. Pinjam Papa dulu, besok Papa ganti.” Baron terus memaksa. Aroma alkohol yang kuat menguar dari mul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Beneran ketabrak nih? Bukan mobil Rogen?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status