Share

Malu

“Gen, kayaknya tadi Aya ikut komen deh,” kata Belva sebelum Rogen menyimpan ponselnya.

“Biarin aja,” jawab Rogen tak peduli.

Tapi sikap ringan Rogen sangat bertolak belakang dengan Belva. Jika tadi Athaya berkomentar, itu artinnya dia mengikuti siaran langsung mereka. Dengan kata lain Athaya mengetahui kebohongan Belva.

“Jangan-jangan dia marah karena tahu aku bohongin dia.”

“Ya udahlah, nggak usah terlalu dipikirin. Memangnya kalo dia marah bakal ngaruh sama pekerjaan kamu? Nggak sampe bikin kamu dipecat kan?”

Belva diam saja. Memang tidak akan membuatnya diberhentikan dari pekerjaan, tapi akan menjadikan hubungannya dan Athaya semakin renggang.

Rogen tersenyum, kemudian merebahkan kepala Belva ke pundaknya. Selama beberapa saat keduanya hanya diam tanpa kata. Suasana semakin senyap karena Marina barrage malam itu cukup sepi. Sesekali semilir angin menerpa permukaan kulit keduanya.

“Aku jadi ingat, dulu sama Aya juga pernah ke sini, Gen,” celetuk Belva tiba-tiba.

Pernyataan Belva mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status