Share

Deep Talk

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-03 10:11:21

Tania terperanjat. Begitu pun dengan Audry. Keduanya sama-sama terkejut.

Audry kaget menyadari dirinya bisa lepas kendali setelah bertahun-tahun mampu menyimpannya sendiri. Seharusnya tadi ia tidak terpancing emosi. Semestinya ia bisa lebih sabar lagi menghadapi Tania seperti yang sudah-sudah. Ia hanya perlu menanti sampai Tania membuka hati untuk Gatra.

Wajah Tania memucat dalam hitungan detik. Apa artinya Audry mengetahui semuanya mengenai perasaan Tania terhadap Dypta? Tapi bagaimana mungkin? Audry tahu dari mana? Tania pastikan tidak ada yang mengetahui rahasia itu selain dirinya dan sang pencipta.

Audry melirik kiri kanannya, meyakinkan tidak ada orang di sekitar mereka. Lalu menarik tangan Tania ke kamar. Tania menurut tanpa perlawanan.

Begitu tiba di sana Audry mengunci pintu rapat-rapat. Ia merasa perlu bicara dari hati ke hati dengan sang putri. Ia tidak mau saat mereka berbicara nanti terinterupsi seseorang.

Audry bersedekap sambil berdiri memandang pada Tania yang duduk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Wkwkw, pasti itu Si Gatra. Secara cafe Tata kan Deket RS, mungkin itu RS tempat Gatra kerja. Duuuh jodoh mah gak kemana ya, hehe
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Pasti dokter Gatra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Pilihannya Hanya Ada Satu

    "Tania, buruan!" tegur Claudia sekali lagi agar Tania beranjak.Tania mengembuskan napas panjang sambil merotasi kedua bola matanya. Ia kemudian melangkah tanpa semangat keluar dari counter kasir."Selamat pagi, selamat datang di Tamara Latte. Mari silakan duduk." Tania menyapa dengan ramah sambil merekahkan senyum terbaik. Ia juga mengembangkan tangannya menunjuk ke arah tempat duduk.Gatra menyipit, menatap aneh pada Tania. "Tadi kamu nggak salah minum obat kan?""Obat apa?" tanya Tania heran. Ini orang datang tanpa diundang nanyanya aneh pula."Kali aja kamu keminum obat cacing."Detik itu juga senyum menghilang dari wajah Tania. Berganti dengan bibirnya yang mengerucut."Pantas cafe ini sepi, owner-nya galak," sindir Gatra sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.'Sabar, Ta, sabar.' Tania berbisik di dalam hati. Menguatkan diri agar mampu mengerem emosi menghadapi Gatra."Mau minum apa?" tanya Tania menghampiri Gatra yang sudah duduk manis di salah satu spot strategis."Bentar."

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Andai Waktu Bisa Diulang

    Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Claudia, Jodi dan Uwi sudah pulang sejak tadi. Tapi Tania masih berada di cafe. Hari perdana cafe dibuka semua berjalan lancar. Meski awalnya pesimis tidak ada yang mengunjungi cafenya, namun semakin siang pengunjung bertambah ramai. Dan menurut dugaan Claudia itu semua tidak lepas dari bantuan Gatra. Lelaki itu berperan besar menarik orang-orang agar datang ke Tamara Latte. Tania berutang ucapan terima kasih padanya. Tania meregangkan badan, melemaskan otot-otot yang sedikit kaku. Sudah saatnya ia pulang, nyatanya ia masih duduk termenung di balik counter kasir sambil memandang satu demi satu ke arah meja dan kursi kosong. Tania bingung harus pulang ke mana. Tania malu pulang ke rumah. Walaupun Audry tidak menghakiminya, namun Tania kehilangan nyali membalas pandang ibunya itu. Terlebih tadi siang tidak seorang pun dari mereka datang ke cafe. Tania tidak ingin berburuk sangka, namun Dypta yang gagal datang memenuhi janjinya membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Cinta Yang Tidak Pernah Pudar

    Tania tersenyum pahit mendengar perkataan Jeff.Tania juga berharap andai waktu bisa diulang. Tania akan mencegah Jeff dan Audry berpisah. Agar Audry tidak bisa bersama Dypta. Tapi dirinyalah.Astaga …Tania mengusap muka, membuang jauh pikiran negatif yang sempat singgah di kepalanya. Tania tidak akan sejahat itu. Audry adalah ibu kandungnya. Anak seperti apa Tania? Semesta pasti akan mengutuknya sepanjang zaman.Kedua ayah dan anak itu duduk bersisian di tepi ranjang. Jeff terus mengurai membangkitkan memori masa silam. Sedangkan Tania berusaha mengingat dengan keras kapan momen-momen itu terjadi.“Pernah suatu hari badan Kakak panas, Kakak demam. Papi dan Mommy sudah bawa Kakak ke dokter, tapi panasnya nggak turun juga. Kakak nangis keras-keras, Kakak nggak kasih izin Papi pergi ke mana-mana. Maunya Kakak Papi tetap di rumah, di sini, di kamar ini menemani Kakak. Padahal waktu itu Papi harus menghadiri meeting untuk tender. Akhirnya Papi nggak jadi datang. Kita kalah. Tapi nggak ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Secangkir Ucapan Terima Kasih

    Audry menelepon Dypta setelah mendapat pesan dari Tania. Tak lama kemudian Dypta tiba di rumah.“Kenapa dia menginap di rumah om Jeff?” Itu adalah pertanyaan pertama yang disampaikannya. Seharusnya bukan hal yang aneh lantaran Jeff adalah ayah kandung Tania. Namun akan menjadi sangat janggal mengingat selama ini Tania tidak biasa menginap di sana.“Katanya lagi kangen sama Papinya,” jawab Audry sambil menunjukkan ponselnya agar Dypta bisa membaca sendiri pesan dari sang putri.Dypta tersenyum setelah menekuri ponsel Audry. “Sekarang kamu sudah tahu kan? Jadi nggak usah khawatir lagi.”Audry mencoba melakukan yang Dypta katakan. Namun ia gagal menepis rasa gelisah. Hingga Dypta mengajaknya tidur mata Audry enggan terpejam.“Mikirin apa lagi, Yang?” tanya Dypta menyadari kegelisahan Audry.“Tania,” jawab Audry pelan.“Dia kan di rumah Papinya, dia aman di sana,” kata Dypta menenangkan walaupun berbagai pertanyaan memenuhi kepalanya. Tumben Tania menginap di rumah Jeff.“Iya, Dyp, mungki

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Gatra Sang Penyelamat

    Gatra baru saja keluar dari ruangan operasi. Kali ini wajahnya dipenuhi senyum. Ia berhasil membantu satu lagi kelahiran generasi baru di muka bumi. Sepasang anak kembar baru saja launching. Dan bisa dibayangkan sebesar apa kebahagiaan ibunya.Gatra melangkah kasual kembali ke ruangannya. Dokter muda itu tertegun saat melihat sesuatu di mejanya. Hidungnya menghirup aroma yang sudah sangat dikenalnya. Segaris senyum kemudian tercetak sempurna di bibirnya.Gatra membuka tutup gelas kertas. Seketika uap tipis mengepul ke udara. Aroma kopi yang wangi menguar memenuhi setiap sudut ruangan. Gatra lantas menghirupnya dalam-dalam.Senyumnya kian lebar begitu menemukan post it di sana. Gatra mengejanya pelan-pelan. Ternyata cewek galak itu bisa berterima kasih juga.Gatra mempertemukan bibirnya dengan pinggir cangkir. Ia menyesap dalam-dalam dan menikmati setiap teguk kopi yang melewati tenggorokannya. Di saat itulah ia membayangkan wajah Tania. Tania yang sejak awal sudah jutek padanya. Bola

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Still Loving You

    Seminggu sudah Tania pergi dan tidak kembali ke rumah. Tania menginap di rumah Jeff. Di sana ia diterima dengan baik. Hanya saja Tania sedikit merasa terkejut kala mengetahui rumah tangga ayahnya itu tidaklah seharmonis kelihatannya. Tania kerap mendengar pertengkaran tipis-tipis keduanya. Entah apa yang mereka perdebatkan. Namun tidak sekali dua kali nama Athaya disebut-sebut.Dalam satu minggu ini sudah tiga kali Audry menelepon menanyakan kapan Tania pulang. Tania belum bisa memastikannya. Mungkin ia tidak akan pulang selamanya. Meski masih merasa canggung pada Nora, tapi setidaknya Tania tidak melihat wajah Dypta di rumah itu."Kak, makan dulu yuk!" Nora muncul di kamar yang ditempati Tania."Bentar lagi, Tante. Tante duluan aja," jawab Tania menolak."Kenapa nggak mau bareng Mami? Mami nggak makan orang kok."Satu kalimat terakhir yang diucapkan Nora membuat Tania menjadi tidak enak hati. Tania terpaksa beranjak dari kasur. Nora tersenyum karena akhirnya Tania mengikutinya ke rua

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Apa Penawaran Kamu Masih Berlaku?

    Audry menarik tangannya dari genggaman Jeff sembari memandang kanan kiri ke sekitar mereka. Audry khawatir ada seseorang yang akan melihat mereka. Ia tidak ingin Nora menjadi salah paham.“Jangan aneh-aneh, Jeff. Jangan mencari masalah baru,” ucap Audry tidak suka.“Kamu mungkin tidak akan percaya pada perkataanku, tapi nyatanya perasaanku untukmu tidak berubah. Aku mencintaimu sejak awal. Aku tertarik padamu dari pertama mengenalmu dulu. Dan hingga detik ini sedikit pun perasaanku tidak berubah.” Jeff mendesis pelan. Pria itu menunjukkan wajah sungguh-sungguhnya agar Audry percaya.Pengakuan lugas yang baru saja didengarnya itu membuat Audry kehilangan kata selama sepersekian detik. Ia menyipit, lalu kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. “Kalau kamu memang mencintaiku kamu tidak mungkin menyakitiku.”“Aku tidak menyakitimu, tapi itu adalah caraku mencintaimu,” balas Jeff sungguh-sungguh.“Dan aku baru tau ada orang yang mencintai dengan cara menyakiti orang yang dici

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Pelukan Tengah Malam

    Gatra sontak terlonjak saat mendengar ucapan lugas Tania. Apa? Menikah? Gadis itu salah makan obat apa lagi?“Kamu lagi di kelab mana? Udah ngewine berapa gelas, Ta? Butuh bantuan aku buat ngejemput ke sana?”“Aku nggak lagi becanda, Gat.” Tania tidak terpengaruh gurauan Gatra."Jadi kalo bukan di kelab, kamu lagi di mana sekarang?""Di jalan.""Malam-malam begini masih keluyuran di jalan?" ucap Gatra sambil memandang ke arah jam digital di dinding. Saat itu waktu menunjukkan pukul sebelas malam lewat lima menit.Tania tidak menjawab. Ia hanya butuh jawaban Gatra. "Kamu belum jawab pertanyaanku tadi, Gat." Ia mengingatkan."Aku mau ketemu kamu sekarang.""Di mana?""Terserah, di mana pun kamu bisa.""Di cafeku aja kalau gitu."Setelah memutuskan untuk bertemu, keduanya mengakhiri percakapan via telepon.Gatra langsung menyambar kunci mobil dan bergegas keluar dari kamar."Mau ke rumah sakit lagi, Gat?" tegur sang bunda saat mereka berpapasan."Bukan, Ma, ada perlu sebentar.""Hati-ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05

Bab terbaru

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Win-Win Solution

    Rogen melangkah pelan setelah Davina menggandengnya. Anak-anak terkadang menempatkan orang dewasa dalam posisi yang tidak mudah.Athaya langsung bangun dari berbaring dan menyandarkan punggung ke headboard begitu Rogen ikut duduk di ranjang.“Istirahat aja, Ay, kamu pasti capek.” Rogen menyuruh Athaya kembali berbaring.Athaya tersenyum samar. Ia merasa canggung untuk berbaring di ranjang itu sedangkan ada Rogen di dekatnya.“Bunda kenapa bangun? Kita tidur sama-sama yuk! Papa juga.” Davina memandang Athaya dan Rogen bergantian.Rogen terpaksa menganggukkan kepala dan memberi Athaya isyarat dengan matanya agar menuruti kemauan Davina. Jadilah mereka berbaring bertiga. Rogen dan Athaya berada di sisi kanan dan kiri memagari Davina di tengah-tengah mereka.Davina tersenyum bahagia dan memandang kedua orang tuanya yang membelai kepalanya bergantian. Ini adalah pertama kalinya Davina tidur bertiga dengan Rogen dan Athaya.“Kenapa Papa dan Bunda tinggalnya pisah-pisah? Kenapa Bunda nggak ti

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Rasa Yang Tidak Pernah Mati

    Rogen dan Belva duduk dengan tegang di kursi pasien di ruangan Gatra. Mereka sedang menanti hasil pemeriksaan kesehatan. Ini adalah pemeriksaan kesekian yang mereka lakukan.“Kalian berdua sehat, nggak ada masalah apa-apa.” Entah untuk keberapa kali Gatra mengatakan hal yang sama.“Kalau memang begitu kenapa Belva masih belum hamil, Bang?” tukas Rogen.Gatra mengerti bagaimana perasaan adik ipar dan istrinya. Dan sebagai orang yang dekat dengan mereka ia juga tidak pernah henti menyemangati.“Abang ngerti perasaan kalian, tapi ini hanya masalah waktu, Dek. Percaya sama Abang, kalau sudah waktunya Tuhan pasti kasih.”Belva yang sejak tadi diam terpaku di sebelah Gatra hanya tersenyum getir. Sudah hampir empat tahun menikah namun Tuhan belum mempercayakan seorang anak pun dititipkan ke dalam rahimnya. Sementara orang-orang di sekelilingnya saat ini sedang mengandung. Mulai dari Tania hingga Athaya. Saat ini Tania sedang mengandung anak keempat,

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Yang Terbaik Untuk Kita

    “Davina! Sini, Sayang, ada papa tuh!”“Yeay … Papa datang!!!” Bidadari cilik itu berlari kecil ke depan rumah saat mendengar suara Audry yang berseru memberitahunya.Rogen baru saja turun dari mobil. Segala rasa lelahnya sirna seketika ketika melihat wajah Davina, putri kecilnya. Rogen langsung mengangkat Davina dan menggendong anak itu.Tanpa terasa, tiga setengah tahun sudah berlalu. Davina kini tumbuh menjadi anak yang manis, tidak banyak tingkah dan menggemaskan.“Udah makan, Sayang?” “Udah, Pa.”“Beneran? bohong ah!” Rogen tidak percaya. Davina memang paling susah jika disuruh makan nasi.“Cium aja kalau Papa nggak percaya, pasti ada bau ayam goreng. ” Davina menyodorkan pipinya.Rogen tertawa lalu mengecup gemas pipi chubby sang putri. “Oh iya, bau ayam goreng. Iya deh, Papa percaya.”Davina tertawa sambil membelai dagu belah Rogen. Davina sangat suka melakukannya. Biasanya sebelum tidur ia akan mengelus-elus belahan di dagu Rogen hingga akhirnya ketiduran.“Tadi Davina ngapain

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Terikat Selamanya

    Athaya mengerutkan dahi. Suara itu terdengar sangat jelas dan dekat. Suara yang sudah familier dengannya tapi sudah lama tidak didengarnya.Nggak mungkin, pikir Athaya. Pasti ini hanya halusinasinya saja. Mana mungkin Rogen ada di sini. Saat ini Rogen pasti sedang bahagia-bahagianya dengan Belva menikmati masa-masa indah pengantin baru.Athaya memejamkan mata dan mencoba untuk fokus pada dirinya sendiri sambil menahan kontraksi yang hilang timbul. Ia menepis semua pikiran dan bayangan-bayangan lain yang melintas di kepalanya.“Sombong lo ya, jauh-jauh gue datang ke sini tapi dicuekin.”Suara itu membuat Athaya terkesiap. Ini nyata dan bukan halusinasinya. Tapi masa Rogen ada di sini?Sambil menahan rasa penasaran Athaya memutar tubuhnya dengan perlahan. Tepat di saat itu ia mendapati seseorang sudah berada di belakangnya, duduk di sisi ranjang.“Adek …” Athaya menggumam tidak percaya. Rogen benar-benar ada di sana. Di dekatnya, di tempat yang sama dengannya. Dan ini bukan mimpi.Roge

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Big Surprise

    Enam bulan kemudian …Setelah kejadian malam itu, hidup Athaya berubah. Pelan-pelan ia mulai menepis Rogen dari hatinya dan membiarkan Kenzi yang mengisi. Athaya menyadari, tidak akan adil untuk Kenzi jika ia masih saja dibayang-bayangi Rogen. Mungkin Athaya harus berterima kasih pada Nora yang telah memilihkan Kenzi untuknya. Kenzi memang tidak sempurna, tapi dia adalah suami yang ideal untuk Athaya. Kenzi membuktikan kata-katanya. Dia menerima keadaan Athaya apa adanya. Dia juga tidak pernah mengungkit-ungkit kejadian itu. Malah Kenzi sangat perhatian pada kehamilan Athaya.“Ay, Rogen jadi menikah hari ini?” tanya Kenzi pagi itu sebelum berangkat ke kantor.“Jadi, Mas,” jawab Athaya.Tempo hari Belva mengabarinya dan bertanya apa Athaya bisa datang. Tapi Athaya menolak dengan alasan kandungannya sudah semakin besar dan hanya menunggu due date. Athaya sama sekali tidak mengungkit kejadian malam itu. Ia tidak ingin menyalahkan Belva. Yan

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Keputusan Kenzi

    “Saya minta penjelasan dari kamu sekarang. Saya harus tahu semuanya. Karena apa? Karena saya adalah suami kamu. Saya pendamping hidup kamu. Dan terutama saya adalah orang yang bertanggung jawab atas hidup kamu setelah kita resmi menikah, bukan orang tua kamu. Jadi saya minta kamu untuk bicara sejujur mungkin."Suara dingin bernada tegas itu betul-betul membuat Athaya tidak berdaya. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah mengatakan segalanya pada Kenzi.“Pertama, saya mau minta maaf udah bikin Mas kecewa,” ucap Athaya pelan. “Saya memang salah karena nggak bilang semua ini dari awal. Saya nggak akan membela diri. Dan …” Athaya menggantung kalimatnya sembari mengamati ekspresi Kenzi.Lelaki itu masih seperti tadi. Menyorot Athaya dengan tatapannya yang datar dan penuh rasa kecewa.“Dan saat ini saya juga sedang hamil.” Athaya melanjutkan perkataannya dengan suara yang jauh lebih lirih.“HAMIL?” Kali ini Kenzi tidak mampu menyembunyikan r

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Malam Pertama Mereka

    Athaya memandang keluar jendela pesawat. Mereka baru saja memasuki kota Jayapura dan akan mendarat sebentar lagi. Seperti yang dikatakan Athaya pada Rogen, setelah ia menikah akan langsung berangkat ke Papua.Orang-orang terdekatnya melepas Athaya dengan berat hati, terutama Nora. Sedangkan Jeff hanya berbicara pada Kenzi agar menjaga Athaya baik-baik. Jeff tidak mengatakan apa-apa pada Athaya. Athaya bersyukur Rogen tidak ikut melepas keberangkatannya di bandara karena lelaki itu mengatakan padanya harus kerja pada hari tersebut. Kalau ada Rogen Athaya tidak menjamin jika ia akan kuat dan sanggup untuk pergi.“Aya, kita sebentar lagi landing.” Suara Kenzi membuyarkan lamunan Athaya.Athaya mengangguk pelan. Sepanjang penerbangan Kenzi sibuk sendiri membaca buku, sedangkan Athaya larut dalam lamunannya.Semilir angin menyapa halus begitu Athaya turun dari pesawat. Ia dan Kenzi langsung disambut oleh seorang laki-laki yang merupakan perwa

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Ikatan Batin

    Hanya satu minggu setelah perkenalan Athaya dan Kenzi, pernikahan keduanya pun diselenggarakan. Rencana kepindahan Kenzi ke Papua ternyata cukup menguntungkan. Karena dengan begitu mereka jadi punya alasan untuk melaksanakan pernikahan tersebut sesegera mungkin.Pernikahan itu diadakan sebagaimana mestinya. Dalam artian tidak terlalu mewah dan besar-besaran. Jeff bilang bahwa itu hanya akan menghabiskan biaya.Bagi Athaya tidak masalah. Jika perlu tidak perlu ada pesta atau perayaan apa-apa. Cukup akad nikah saja. Yang penting sah secara agama dan diakui oleh negara. Bukankah itu yang lebih penting?Nora masuk ke kamar Athaya memberitahunya. “Aya, ada Belva tuh.”Athaya terkesiap. Sudah sejak tadi ia melamun sendiri setelah perias pengantin mendandaninya.“Belva sama siapa, Mi?” “Sama Rogen.”Deg …!!! Detak jantung Athaya mengencang dalam hitungan detik mendengar nama itu disebut. Lelaki yang dicintainya ternyata datang pada hari pernikahannya. Dan itu tidak mudah untuk Athaya.“Sur

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Penolakan Rogen

    “Adek, ini Mas Kenzi, calon suamiku.” Athaya menegur Rogen yang termangu sementara di hadapannya Kenzi mengulurkan tangan untuk bersalaman. Rogen terkesiap dan balas menjabat tangan pria di depannya. ‘Nggak banget selera lo, Ay.’ Ia membatin. Rogen mengurungkan niatnya untuk menghajar Kenzi. Lagi pula, sejak kapan ia peduli pada Athaya?Terlepas dari perbuatan Kenzi yang telah menodai Athaya, Rogen berkaca pada dirinya sendiri. Ia juga melakukan hal yang sama dengan Belva. Hanya saja Belva tidak sampai hamil.“Mas Kenzi, Adek ini saudaraku, dan ini Belva sahabatku sekaligus calon istrinya Rogen,” kata Athaya menjelaskan.“Adek?” ulang Kenzi tidak mengerti.“Rogen maksudnya. Kalau di keluarga kami dipanggilnya Adek soalnya dulu dia anak bungsu.” Athaya menjelaskan dengan detail.Kenzi manggut-manggut sambil tersenyum.“Mas Kenzi bentar ya, saya pinjam Athaya dulu,” kata Belva menyela.Kenzi mengangguk pelan.Belva kemudian menarik tangan Athaya menjauh. “Ay, lo serius mau nikah sama

DMCA.com Protection Status