Share

Andai Waktu Bisa Diulang

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Claudia, Jodi dan Uwi sudah pulang sejak tadi. Tapi Tania masih berada di cafe.

Hari perdana cafe dibuka semua berjalan lancar. Meski awalnya pesimis tidak ada yang mengunjungi cafenya, namun semakin siang pengunjung bertambah ramai. Dan menurut dugaan Claudia itu semua tidak lepas dari bantuan Gatra. Lelaki itu berperan besar menarik orang-orang agar datang ke Tamara Latte. Tania berutang ucapan terima kasih padanya.

Tania meregangkan badan, melemaskan otot-otot yang sedikit kaku. Sudah saatnya ia pulang, nyatanya ia masih duduk termenung di balik counter kasir sambil memandang satu demi satu ke arah meja dan kursi kosong.

Tania bingung harus pulang ke mana. Tania malu pulang ke rumah. Walaupun Audry tidak menghakiminya, namun Tania kehilangan nyali membalas pandang ibunya itu. Terlebih tadi siang tidak seorang pun dari mereka datang ke cafe. Tania tidak ingin berburuk sangka, namun Dypta yang gagal datang memenuhi janjinya membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status