Share

Bukan Halusinasi

Tania menyetir dengan perasaan galau. Beberapa kali ia hampir menabrak kendaraan lain di depannya karena kehilangan konsentrasi. Yang ada di benaknya hanya Dypta.

Tania tidak langsung keluar dari mobil setelah sampai di area parkir apartemen. Ia menelungkupakan kepalanya di atas setir. Hingga saat ini pikirannya masih kacau. Kenapa begitu sulit untuk mematikan perasaannya pada Dypta?

Suara klakson yang berasal dari mobil yang parkir di belakang mengejutkan Tania. Ia mengangkat kepalanya dari kemudi lalu mengambil ponsel dari dalam tas. Jari-jarinya mulai menari lincah di atas layar sentuh.

To: Om Dypta

Tania mengembalikan ponselnya ke dalam tas setelah menyaksikan sendiri pesan tersebut telah terkirim untuk Dypta.

Tania kemudian turun dari mobil, melangkah lesu sambil membawa kopernya ke unit apartemen Gatra yang terletak di lantai empat belas.

Gatra ternyata belum pulang. Tania tidak tahu dia akan pulang jam berapa. Mungkin dia sibuk di rumah sakit. Bisa jadi pasiennya banyak. Entah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Waaah si Airin ngada-ada niiih. Tuh Tania kalo sampai tahu pasti ngamuk. Hubungan mereka aja belum jelas, udah ada ulaaaar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status