Share

Dunia Sesempit Itu

Pagi ini cukup berat buat Gatra. Bagaimana tidak. Setelah semalam berdebat dengan Tania, tengah malamnya ia harus bangun lagi menyediakan makanan untuk perempuan itu. Ketika seharusnya Gatralah sebagai suami yang harus dilayani, yang terjadi malah sebaliknya. Alhasil pagi ini Gatra terkantuk-kantuk lantaran kurang istirahat.

Namun daripada menambah berat beban di kepalanya, Gatra lebih memilih untuk berpikir positif, menganggap itu hanyalah salah satu bentuk dari kemanjaan Tania.

“Makasih,” ucap Gatra singkat saat Tania meletakkan secangkir teh hangat tepat di hadapannya. Tadi Gatra ingin membuatnya sendiri, namun Tania bersikeras ingin membuatkannya untuk Gatra. Aku nggak mau nanti mama kamu sidak lagi dan ngatain aku macam-macam. Itu alasan yang disampaikan Tania tadi.

“Gat, selainya udah segini?” Tania menunjukkan selembar roti tawar dengan selai hazelnut di atasnya. Tadi Tania bersikeras untuk mengolesinya dengan alasan yang sama saat membuat teh.

“Udah. Thanks ya.” Sekali lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Kayaknya Gatra harus sering-sering ajak Tata ke tempat umum deh, biar bisa mesra-mesraan, walaupun cuma 'akting', lama-lama bakal natural juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status