Share

Bab 7

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 11:48:54
"Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.

Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?

Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.

Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?"

"Namaku Jessie."

"Namaku Jody."

Kedua anak itu menjawab dengan serempak.

Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.

Kalau diletakkan di depan kamera ....

Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"

Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!

Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kemudian, mereka berdiri rapi menjadi dua barisan.

Javier turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam lobi dengan cepat.

Sementara itu di sisi lain, Darlene yang telah mengambil beberapa set foto, mengirimkan dua lembar hasilnya yang belum diedit kepada Roger.

Roger memperlambat langkahnya, lalu mengambil ponsel dari sakunya dan meliriknya sekilas. Setelah memperbesar fotonya, ekspresi Roger tampak makin tidak percaya melihat foto itu.

Roger buru-buru menyusul Langkah Javier dan memanggilnya, "Tuan Javier."

"Ada apa?"

Javier memasuki lift pribadi setelah petugas keamanan menekan tombolnya. Di dalam lift, Roger menunjukkan ponselnya kepada Javier sambil berkata, "Anda lihat ini."

Begitu melihat isi ponsel itu, tatapan Javier menjadi makin redup.

Jika bukan ada urusan yang penting, Javier biasanya tidak akan menatap layar ponsel lama-lama. Namun, kini dia malah telah menatap layar ponsel itu selama 3 menit.

"Ini foto-foto yang dikirimkan Darlene. Duta produk merek 'Belia' mendapatkan dua orang model yang sangat mirip dengan Anda."

Jika dilihat dengan cermat, mata anak laki-laki itu sama persis dengan Javier. Wajah kedua anak itu juga hampir mirip dengannya, terutama anak laki-laki itu.

Javier mengerutkan alisnya dan mengembalikan ponselnya, lalu bertanya, "Di mana kedua anak itu sekarang?"

"Sepertinya masih di studio."

Javier menekan tombol lantai studio. Entah mengapa, rasanya dia ingin sekali bertemu dengan kedua anak itu.

Jerry yang sedang duduk di depan meja komputer, telah berhasil meretas ke pusat pemantauan gedung Grup Angkasa. Dia sedang memeriksa semua kamera pengawas di gedung Grup Angkasa. Beberapa saat kemudian, dia memperbesar sebuah layar dan melihat Javier sedang berjalan ke arah studio. Lalu, dia menelepon Jody.

Jam tangan telepon pintar yang sedang dikenakan Jody bergetar. Diam-diam, dia berjalan ke samping untuk menerima panggilan tersebut, "Gimana, Dik?"

"Javier sekarang sedang menuju ke arah kalian. Suruh Jessie untuk mendekatinya. Pastikan untuk mendapatkan rambutnya!"

"Oke!"

Setelah menutup telepon, Jody berjalan ke samping Jessie dan berbisik. Jessie mengangguk dan berkata, "Baik."

Jerry duduk di depan komputer sambil tersenyum puas. Kalau tidak mengambil sedikit risiko, misi mereka ini hanya akan sia-sia. Setelah nanti dia mengambil rambut pria itu dan mengecek DNA-nya, semuanya akan jadi jelas!

Begitu Javier tiba di luar studio, Darlene menyambutnya dengan tersenyum, "Tuan Javier, ada apa Anda datang?"

Sebelum dia menjawab, Roger sudah terlebih dulu bertanya, "Di mana dua model kecil itu?"

"Oh, mereka di sana," ujar Darlene sambil menunjuk ke arah kedua anak kecil itu.

Mereka sedang berdiri di atas kursi sambil menatap kamera, tampaknya sangat penasaran.

Javier berjalan mendekati mereka berdua.

"Jessie, Jody!" panggil Darlene. Keduanya langsung menoleh dan melihat Javier sedang berdiri di belakan mereka.

Keduanya mendongak dan bertemu pandang dengan Javier. Jody secara refleks melindungi Jessie di depannya dan memasang wajah waspada.

Ekspresinya ketika mengerutkan alis tampak sama persis dengan Javier.

"Siapa kamu?" tanya Jody sambil menatapnya lekat-lekat.

Tentu saja, dia sebenarnya sudah tahu identitas pria ini.

Javier memicingkan matanya dan balik bertanya, "Kamu sendiri siapa?"

"Apa urusanmu?"

Roger dan Darlene langsung berkeringat dingin. Tegas sekali anak ini?

Jessie menarik sudut baju Jody dan berpura-pura takut. "Kak, aku mau pulang."

Jody mengelus kepalanya dan menghiburnya, "Jangan takut, ada Kakak di sini."

Tatapan Javier tampak tak berdaya. Apakah tampangnya terlalu galak?

Anak-anak ini mengira dia bermaksud jahat?

"Aku bos perusahaan ini, di mana orang tua kalian?" tanya Javier dengan nada yang lebih lembut.

Melihat Javier merendahkan diri untuk pertama kalinya, Roger dan Darlene merasa terkejut.

Jessie menjawab dengan nada lembut, "Ibu sedang sibuk, kami nggak tahu Ayah ada di mana."

Entah apa yang sedang dipikirkan Javier saat ini.

Jessie tiba-tiba berjalan ke hadapannya sambil mengulurkan tangan. "Paman Tampan, mau peluk ...."

Semua orang yang menyaksikan hal itu sontak tertegun. Anak ini minta gendong dengan Tuan Javier?

Jody menarik Jessie dan berkata, "Dik, kata Ibu kita nggak boleh digendong orang asing. Nanti bisa diculik."

"Tapi, Paman ini nggak terlihat seperti orang jahat ...."

Setelah Jessie selesai mengucapkan kalimat itu, tubuh kecilnya langsung diangkat di udara.

Semua orang terkejut!

Tangan Jessie melingkar di leher Javier. Dia menatap Javier dengan matanya yang bulat sambil berkata, "Paman Tampan, matamu sama indahnya dengan mata kakakku!"

Javier tidak pernah menggendong anak kecil sebelumnya. Kali ini, dia mendapat pengalaman yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Anak ini ... sepertinya mirip dengan seseorang.

"Siapa nama ibu kalian?"
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Just Rara
jenius banget ni ya anak umur 5 tahun,tp ada nya mungkin cuma di novel aja ya
goodnovel comment avatar
Viviana Swary
aku jadi ngakak bacanya...tapi ceritanya bener² keren gak bertele tele
goodnovel comment avatar
mahmad ari adi
tau si kl ini fiksi, tp jadi lebih ke arah fantasy karena anak 5 tahun bs melakukan yg bahkan orang dewasa ga bs. meretas cctv misalnya. wkwkwkwkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 8

    "Ibu bilang, siapa pun yang menanyakan namanya, kami hanya boleh memberi tahu mereka bahwa nama ibu adalah Ibunda Ratu," ujar Jessie sambil tertawa terkikik-kikik."Pfftt ...." Darlene juga tidak kuasa menahan tawanya, tetapi dia segera menghentikannya.Hahaha! Lucu sekali kedua anak ini! Siapa sebenarnya ibu mereka?Tatapan Javier bergetar melihat Jody yang matanya mirip dengan dirinya.Jika bukan karena dia hanya pernah berhubungan badan dengan Kayla, Javier bahkan mencurigai bahwa kedua anak ini adalah miliknya.Jessie melirik jam tangannya sekilas, lalu berkata, "Paman Tampan, kami sudah mau pulang. Kalau nggak, nanti Ibunda Ratu khawatir."Javier menurunkan Jessie, lalu berpesan pada Roger, "Antar dua anak ini pulang."Roger mengangguk dan menjawab, "Baik.""Paman Tampan, sampai jumpa!" Jessie melambaikan tangannya, lalu menggandeng kakaknya untuk mengikuti Roger.Ketika keluar dari pintu, dia langsung memamerkan sehelai rambut kepada Jody dengan bangga.Begitu keluar dari gerbang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 9

    Keesokan harinya di Perusahaan Perhiasan Vienna.Claire duduk di ruangannya sambil melihat-lihat desain perhiasan Vienna selama beberapa tahun ini. Kemudian, dia melemparkan dokumennya ke atas meja."Nggak kreatif! Bahkan esensi desain saja nggak ngerti! Perhiasan yang dirancang Vienna selama beberapa tahun ini cuma asal-asalan saja, ya?"Ekspresi staf yang berada di dalam ruangannya tampak canggung. Dia berkata, "Nona Zora, Direktur Kayla yang bilang bahwa gaya desain Vienna cukup mengikuti gaya selama ini saja."Claire melingkarkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di kursi. Dia tertawa kecil dan berkata, "Memangnya gaya selama ini itu gaya yang bagaimana?"Dia mengangkat perhiasan yang ada dalam berkas itu dan berkata, "Semua ini hanya tumpukan sampah yang nggak menarik di dunia mode perhiasan. Hebat sekali direktur kalian itu. Setelah naik jabatan, dia langsung memecat semua elite perusahaan. Sekarang Vienna bahkan nggak bisa menciptakan produk sendiri dan hanya bisa menj

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 10

    Mendengar bahwa Javier dan Claire mendatangi gudang material, bahkan Pak Chairul juga telah dipanggil ke sana, Kayla sangat khawatir rahasianya akan terbongkar. Oleh karena itu, dia juga bergegas ke ruangan tersebut.Sambil berusaha menenangkan diri, Kayla berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya, "Apa yang terjadi? Javier, kenapa kamu ada di sini?"Sialan, si berengsek Claire ini pasti pulang hanya untuk mempersulitnya. Dia bahkan mencari sampai ke gudang material!Pada saat itu, demi menghemat uang, dia meminta seseorang membawa sejumlah bahan baku yang kurang baik. Dia tidak pernah mengira wanita sialan ini sengaja mencari masalah begitu kembali!Javier menatapnya, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu?"Kayla mengepal tangannya dengan erat. Namun, dia menunjukkan wajah tak bersalah ketika berkata, "Aku nggak tahu. Kamu juga tahu kan, aku memang nggak mengerti soal batu mentah. Selama beberapa tahun ini, memang aku yang mela

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 11

    Keesokan harinya.Foto produk merek "Belia" yang dibintangi oleh Jessie dan Jody langsung viral di internet. Kedua anak ini masuk ke dalam peringkat pencarian terhangat ketiga karena penampilan mereka yang tampan dan cantik.#KesenanganTakTerbatas#:[ Gila, foto ini luar biasa sekali! ]#BijiWijen#:[ Astaga, mukanya seperti titisan dewa! Irinya ... huhuhu .... ]#MusimPanas#:[ Aku penasaran sama tampang orang tuanya! ]#MalaikatAwan#:[ Padahal cuma baju anak-anak, tapi kalau mereka yang pakai jadi elegan. Faktor muka ya? ]Kolom komentar di bawahnya sangat ramai, hampir semua isi komentarnya sedang memuji paras kedua anak ini.Javier yang duduk di kantor presdir Grup Angkasa juga kebetulan melihat pencarian terhangat ini.Kedua anak di dalam foto itu tidak tampak gugup ketika pemotretan. Selain itu, mereka juga bersikap sangat kooperatif, seolah-olah memang dilahirkan untuk tampil di atas panggung.Hanya saja, entah mengapa, Javier tidak bisa menahan diri untuk memperhatikan mereka.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 12

    Desainer?Raut wajah Javier menjadi suram, dia tak kuasa menatap Jerry dan bertanya, "Siapa namanya?""Ibu kami nggak terkenal, kalau kuberi tahu juga Paman nggak akan kenal. Oh ya, Paman punya pacar?"Jerry dengan cepat mengalihkan topiknya.Javier memicingkan matanya. Pacar?Memang ada seorang wanita di sisinya, tetapi dia tidak pernah mengakui wanita itu sebagai pacarnya.Jerry tersenyum ketika berkata, "Gimana kalau kami mengenalkan Ibu kami? Meski nggak terkenal, Ibu kami sangat hebat, lho! Penampilannya juga cantik, lihat saja dari tampang kami saja sudah ketahuan."Javier mengatupkan bibirnya tidak bersuara.Memang, penampilan kedua anak ini sangat memesona. Wanita yang bisa melahirkan anak secantik ini juga tidak akan terlalu jelek.Hanya saja, entah mengapa , dia sangat sulit untuk percaya bahwa kedua anak ini tidak ada hubungan darah dengannya. Akan tetapi, Kayla juga tidak pernah hamil dan melahirkan.Selain itu, wajah anak perempuan itu juga makin dilihat, makin terasa fami

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 13

    Melihat Javier yang tampaknya benar-benar marah, Imelda sadar bahwa tidak ada keuntungan baginya menyinggung pria itu.Dia menggertakkan gigi dan membungkuk pada kedua anak itu. "Maaf, Adik Kecil. Ini semua salah Tante, kalian maafkan Tante ya."Imelda membatin, 'Sialan, nggak boleh lengah sebelum semuanya jelas.'Kalau mereka benar-benar anak Claire si berengsek itu, anak-anak ini tidak boleh ada di sini!Setelah Imelda pergi, Javier menatap Jessie. Raut wajah Jessie menjadi cemberut, dia menarik tangan Jerry dan berkata, "Maaf, Paman. Kami nggak ingin makan lagi, kami mau pulang."Javier agak tertegun. Namun, mengingat kejadian barusan, kedua anak ini mungkin kaget. "Oke, aku antar kalian pulang.""Nggak usah, kami pulang sendiri saja," ujar Jessie sambil menarik tangan Jerry untuk pergi.Roger terlihat bingung. "Tuan Javier, kenapa sikap kedua anak ini cepat sekali berubah ...."Javier tidak berkata-kata, dia hanya melihat sosok kedua anak itu dari belakang. Entah apa yang sedang di

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 14

    Setelah gagal melampiaskan kemarahannya pada Claire, Imelda menjadi makin uring-uringan. Sepulangnya ke rumah, dia langsung mengadu pada Rendy.Rendy meletakkan koran yang sedang dibacanya dan bertanya dengan terkejut, "Claire sudah pulang?""Iya, dia sekarang sudah menjadi desainer perhiasan internasional yang terkenal, Zora. Jangankan aku dan Kayla, katanya dia bahkan berani bersikap lancang terhadap Tuan Javier."Sejak Rendy mengetahui bahwa Kayla berpacaran dengan Javier, Rendy menjadi makin sayang dengan putrinya itu.Claire malah selancang itu berani melawan Javier, tentu saja Rendy tidak akan berpangku tangan.Bagaimanapun, Rendy masih ingin dihargai dan dia juga tidak ingin menyinggung Keluarga Fernando. Jadi, mana mungkin dia akan diam saja melihat menantunya yang kaya itu dibuat kesal?Rendy melipat kembali koran itu dan berkata, "Setelah 6 tahun nggak bertemu, gadis ini malah berani cari masalah dengan Tuan Javier?"Imelda duduk di samping Rendy sambil memegang lengannya den

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 15

    Claire menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya, lalu tersenyum, "Aku tidak mengerti sikap apa yang ingin dilihat Tuan Javier. Kalau Anda menginginkan permintaan maaf, aku bisa mewakilinya minta maaf."Bukankah pria ini hanya menginginkan permintaan maaf darinya?Claire membungkuk dengan sopan kepadanya dan berkata, "Maaf, Tuan Javier."Melihat Claire merendahkan dirinya, Javier malah merasa agak sinis. "Tak kusangka, Nona Claire bisa meminta maaf demi temannya, tetapi malah tega melukai kakaknya sendiri."Claire berdiri tegak, lalu bertanya, "Apa maksud ucapan Tuan Javier?Melukai kakaknya sendiri? Maksudnya Kayla?Javier berjalan mendekati Claire, lalu berkata dengan nada dingin, "Kukira kamu orang yang berani bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri. Sekarang kelihatannya tidak seperti itu."Sambil berbicara, Javier menoleh dengan acuh tak acuh. "Lupakan saja masalah hari ini."Melihat kepergian mereka, beban di hati Candice langsung terangkat. Namun, mengingat perka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2479

    Di Grup Angkasa.Saat jam istirahat, para karyawan sedang membahas acara malam hari ini. Saat Edwin membawa kotak hadiah melewati sisi mereka, ada yang bertanya dengan tersenyum, “Tuan Edwin, itu hadiah buat kekasihmu?”Edwin merasa kaget. “Sejak kapan aku punya kekasih? Bukan punyaku, tapi punya Tuan Muda Jody.”Semua orang langsung mengerumuninya. “Apa isinya perhiasan?”“Apa Tuan Muda Jody menghadiahkannya untuk istrinya?”“Romantis sekali. Kenapa nggak ada yang kasih hadiah Natal buat aku?”Sebenarnya Edwin juga tidak tahu. Hanya saja, isinya memang adalah perhiasan dari suatu merek ternama.Entah sejak kapan Jodhiva berdiri di belakang mereka, dia pun tersenyum. “Apa kalian tidak mau cepat pulang kerja? Kalau begitu, kalian lembur saja?”“Tidak, tidak! Kami ingin pulang kerja tepat waktu. Kami semua punya acara nanti malam.” Mereka segera kembali ke tempat duduk mereka.Edwin berjalan ke sisi Jodhiva, lalu menyerahkan kotak hadiah kepadanya. Dia bertanya dengan penasaran, “Ini had

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2478

    Ariel terdiam sejenak.Pemikiran Sulivan sangat jernih, tetapi terlalu blak-blakan. Bagaimana dia bisa memiliki pacar nantinya?Ariel berjongkok di hadapan Sulivan untuk bertatapan dengan matanya. “Nggak ada yang menentukan kamu mesti menyukainya dan kamu nggak boleh menolak. Tapi, hadiah ini niat baik dari orang lain. Nggak peduli kamu suka atau nggak, kamu mesti berterima kasih.”“Meski kamu nggak mau, kamu boleh mengatakan kamu nggak memerlukannya, terima kasih atas maksud baikmu. Ini yang dinamakan sopan santun.”Sulivan menatap Ariel dalam beberapa saat. “Kamu cerewet sekali.”Saat Ariel hendak mengatakan sesuatu, anak perempuan itu pun menangis. Kali ini, Ariel merasa kewalahan, segera membujuk.Yogi mendengar suara tangisan itu. Dia langsung mendekat. Dia menyadari Ariel sedang membujuk anak perempuan yang sedang menangis dengan penuh kesabaran. Namun, anak perempuan itu masih tidak berhenti menangis.Yogi mendekat, lalu menggendong si anak perempuan. “Kenapa malah menangis? Apa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2477

    Ariel tertegun. “Selain kamu, siapa yang bisa bawa aku pergi?”Jodhiva meletakkan sebutir telur ayam di atas piring Ariel. “Bagaimana kalau bukan aku?”Ariel menggigit bibirnya. “Lain kali aku nggak bakal minum sebanyak ini lagi.”Ketika melihat Ariel sedang merenung kesalahannya, Jodhiva pun tertawa. “Kamu cukup tulus ketika mengakui kesalahanmu.”Ariel mengupas kulit telur. “Semalam … aku nggak ngawur, ‘kan?”Jodhiva mengiakan. “Sedikit.”Ariel merasa syok, spontan mengangkat kepalanya. “Apa yang aku katakan?”Jodhiva tidak menjawab, melainkan mempermainkannya. “Coba pikir sendiri.”Ariel berpikir dalam waktu lama. Sepertinya dia ingat dengan apa yang dikatakannya semalam. ‘Jody, aku sangat menyukaimu.’Tiba-tiba kedua mata Ariel terbelalak lebar. Dia menutup wajah meronanya. Apa? Dia malah mengutarakan perasaannya di saat sedang mabuk?Jodhiva mengangkat-angkat alisnya. “Sudah ingat?”“Ergh … aku … aku mabuk.” Sekarang Ariel tidak sanggup mengatakannya lagi.Jodhiva membungkukkan tu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2476

    Yogi mengangkat kelopak matanya, lalu memalingkan kepalanya. “Masalah itu nggak ada hubungannya sama kamu.”Mengenai masalah dua orang wanita pendamping itu, Yogi tahu semua itu adalah ide Ariel.Ariel memang arogan, tapi dia tidak jahat hingga berencana menghancurkan reputasi seseorang. Sebenarnya Ariel dan dua wanita pendamping itu juga masuk jebakan orang lain.Ide buruk Ariel kebetulan melancarkan rencana orang lain. Itulah sebabnya setelah masalah terekspos, Yogi pun dijuluki sebagai “buaya darat”.Hanya saja, semuanya sudah berlalu lama. Yogi juga sudah tidak mempermasalahkannya lagi dan sudah tidak ada lagi “dendam” di hatinya.Beberapa saat kemudian, tidak lagi kedengaran suara Ariel, Yogi pun menatapnya.Ariel sedang tertidur bersandar di atas meja. Entah sejak kapan Ariel ketiduran? Sepertinya suara ribut di samping tidak bisa mengganggu tidurnya.Tatapan Yogi tertuju pada wajah Ariel. Dulu saat pertama kali bertemu dengan Ariel di Pulau Persia, dia merasa Ariel sungguh mirip

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2475

    “Apa aku masih sanggup untuk menggendongnya?”Jerremy mencubit pipinya. “Kamu malah menghina putrimu?”Dacia menepis tangan Jerremy, lalu menurunkan kelopak matanya. “Aku takut setelah aku pulang nanti, dia nggak mengenaliku lagi. Menurutmu, apa aku egois sekali?”Jerremy menggenggam tangan Dacia. “Setelah kita pulang nanti, kita akan luangkan waktu kita untuk temani dia.”Ketika Daniel melihat mereka, dia pun tersenyum. “Kalian sudah kembali.”“Ayah, apa yang lagi kamu lakukan?”“Haih, Ayah lagi tidak ada kerjaan. Jadi, Ayah cari kegiatan.” Daniel menggantung hadiah di atas pohon Natal. “Dulu ibuku tidak suka hal-hal seperti ini. Aku pun tidak ada kesempatan untuk menghias pohon Natal.”Dacia memutar bola matanya. Pada malam hari Natal sebelumnya, Lidya tidak suka Daniel membeli barang-barang seperti ini. Pernah sekali, demi menyenangkan Dacia dan Charles, Daniel pernah menghias rumah. Namun, Lidya malah murka setelah melihatnya. Dia bahkan menyuruh pelayan untuk mencabut semua hiasan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2474

    “Kamu memang cerewet.” Jerremy bersandar di bangku. “Kalau bukan karena Ibu bilang kamu lagi mengandung, aku juga tidak bakal kemari.”Usai berbicara, Jerremy melihat ke sisi Jules. “Ibuku dan ayahku sangat menyayangi Jessie. Sekarang dia sedang mengandung, kalau kamu berani membuatnya sedih, kami tidak akan melepaskanmu.”Jules tersenyum. “Tenang saja, dengan adanya contoh Kak Jerry sebelumnya, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.”Jerremy terdiam membisu. Jules malah menyindirnya?Jerremy makan siang bersama dengan mereka. Sebenarnya setelah Jessie datang, Silvia berpesan kepada koki rumah untuk menyesuaikan masakan sesuai kebiasaan lidah Jessie.Jerremy melihat makanan di atas meja. Dia tidak berbicara apa-apa. Hanya saja, dari detail, dapat diketahui bahwa Keluarga Tanzil memperlakukan adiknya dengan baik.Silvia masih bersikap ramah seperti biasanya. “Apa makan siang hari ini sesuai dengan seleramu? Apa kamu mau minta yang lain?”Belum sempat Jerremy menjawab, Jessie dul

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2473

    Carly berkata, lalu memalingkan kepala melihat ke sisi Dacia. “Kamu juga nggak usah ladeni dia. Dia sudah terbiasa untuk dikelilingi orang-orang. Tentu saja dia merasa kesal karena dikucilkan. Semuanya akan baik-baik saja nanti.”Dacia mengangguk dengan tersenyum.Pada saat yang sama, di Kediaman Keluarga Tanzil.Sebuah mobil berhenti di depan gerbang. Jerremy menuruni mobil dengan membawa hadiah. Dia berjalan ke dalam halaman. Kebetulan Kimin berjalan keluar rumah. “Tuan Jerry, ya?”Jerremy mengangguk. “Sebelah sini.” Kimin memiringkan tubuhnya, lalu membuat isyarat tangan mempersilakan.Jerremy memasuki vila. Silvia dan Hengky sedang duduk di dalam ruang tamu. Setelah mengetahui kabar abangnya Jessie hendak berkunjung ke rumah, mereka pun sudah mempersiapkan semuanya dari awal.Kimin membawa Jerremy memasuki vila. Silvia berdiri sembari tersenyum padanya. “Apa kamu itu kakaknya Jessie? Ayo, silakan duduk.”Jerremy duduk, lalu meletakkan kotak hadiah di atas meja. “Ibuku tidak ada wa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2472

    “Apa kamu merasa sangat puas sekarang?”Dacia mengerutkan keningnya. Belum sempat dia mengatakan sesuatu, Jane langsung mencengkeram kerah pakaiannya. “Gara-gara kamu, aku dikucilkan sama mereka. Apa kamu puas sekarang?”Dacia menepis tangannya, lalu mendorongnya. “Apa hubungannya sama aku?”“Sejak awal, kamu terus membohongiku. Kamu dan suamimu sudah bersekongkol. Kalau nggak, mana mungkin dia akan datang? Kalau bukan karena kalian, mana mungkin mereka akan pergi? Semua ini salah kalian!”Jane melampiaskan semua amarah ke diri Dacia.Dacia tidak ingin menghiraukannya, hendak berjalan pergi.Jane malah menyeret Dacia, tidak membiarkan dia pergi. “Hari ini kamu mesti jelasin ke aku. Kalau nggak, aku nggak akan lepasin kamu!”Pada saat ini, Carly datang. “Jane, apa yang lagi kamu lakukan?” Carly pergi mendorong Jane. “Apa kamu sudah gila?”Jane mendorongnya. “Aku gila? Kita sudah berteman selama delapan tahun. Apa kamu melupakannya? Aku sudah minta maaf juga. Apa lagi yang kalian inginka

DMCA.com Protection Status