Share

Bab 9

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Keesokan harinya di Perusahaan Perhiasan Vienna.

Claire duduk di ruangannya sambil melihat-lihat desain perhiasan Vienna selama beberapa tahun ini. Kemudian, dia melemparkan dokumennya ke atas meja.

"Nggak kreatif! Bahkan esensi desain saja nggak ngerti! Perhiasan yang dirancang Vienna selama beberapa tahun ini cuma asal-asalan saja, ya?"

Ekspresi staf yang berada di dalam ruangannya tampak canggung. Dia berkata, "Nona Zora, Direktur Kayla yang bilang bahwa gaya desain Vienna cukup mengikuti gaya selama ini saja."

Claire melingkarkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di kursi. Dia tertawa kecil dan berkata, "Memangnya gaya selama ini itu gaya yang bagaimana?"

Dia mengangkat perhiasan yang ada dalam berkas itu dan berkata, "Semua ini hanya tumpukan sampah yang nggak menarik di dunia mode perhiasan. Hebat sekali direktur kalian itu. Setelah naik jabatan, dia langsung memecat semua elite perusahaan. Sekarang Vienna bahkan nggak bisa menciptakan produk sendiri dan hanya bisa menjual sisa-sisa orang lain. Mau rugi juga bukan begini caranya!"

Staf itu langsung terdiam.

Claire berdiri, lalu memerintahkan, "Bawa aku ke gudang material."

"Baik," ucap staf itu sembari mengangguk.

Dalam perjalanannya menuju gudang material, Claire kebetulan bertemu dengan pria yang paling tidak ingin ditemuinya di pintu lift.

Melihat Claire mengabaikannya, Javier langsung berbalik dan berkata dengan tatapan muram, "Nggak bisa nyapa ya?"

Mengingat orang ini yang membayar 2 triliun kepadanya, Claire menghentikan langkahnya. Sambil menggertakkan gigi, dia berbalik sambil tersenyum. "Halo, Bos Javier."

"Nona Claire Adhitama mau ke mana?"

Claire tertegun. Pria ini tahu dirinya adalah anggota Keluarga Adhitama?

Javier berjalan ke hadapannya dan bertanya sekali lagi, "Kamu mau ke mana?"

Javier mengira wanita ini sangat senggang.

Claire tersenyum, lalu menjawab, "Apa aku perlu minta izin lagi kepada Tuan Javier untuk mengecek gudang material?"

Pacar Kayla ini sepertinya terlalu banyak ikut campur?

"Kebetulan sekali, aku juga ingin tahu apa yang bisa kamu temukan di Gudang material."

Claire kehabisan kata-kata mendengar ucapannya.

Gudang material adalah tempat untuk menyimpan batu mentah dan bahan baku lainnya yang digunakan untuk membuat perhiasan. Ketika staf wanita itu menyalakan lampu, gudang yang luas itu dipenuhi dengan tumpukan kotak di sudut-sudutnya. Sementara itu, rak-rak di atas meja diisi dengan batu berlian mentah yang belum dipotong dan dipoles.

Ada alat potong di atas meja dan semua bahan yang diperlukan juga lengkap tersedia. Claire mendekati rak dan mengambil satu potong batu mentah untuk diperiksa. Kemudian, dia membawa batu mentah tersebut ke mesin potong.

Staf wanita itu kebingungan dan bertanya, "Nona Zora, apa yang Anda lakukan?"

Claire tidak menjawabnya, melainkan mulai memotong batu mentah itu dengan mesin potong. Ketika baru saja memotong satu bagian, Claire telah menemukan ada yang tidak beres.

"Hebat sekali ya, Vienna sekarang sudah bisa memalsukan barang ya?" Claire mengambil batu mentah yang dipotong it uke hadapan staf wanita dan bertanya, "Siapa yang bertanggung jawab atas gudang material ini?"

Staf wanita itu menjawab dengan gugup, "Pak Chairul."

Ekspresi Claire menjadi muram, dia memerintahkan, "Suruh Pak Chairul segera menemuiku."

Javier berjalan ke depan batu yang telah dipotong dan menggunakan jari telunjuknya yang memakai cincin penyangga untuk menggores berlian tersebut. Gerakannya itu meninggalkan bekas goresan yang sangat jelas.

Claire mendekat ke sisinya dengan melipatkan kedua tangannya, lalu dia mengangkat alis sambil tersenyum. "Tuan Javier, bagaimanapun ini adalah perusahaan pacar Anda. Anda tidak peduli ada batu permata palsu yang muncul di sini?"

Javier mengerutkan alisnya, lalu berbalik menatap Claire. "Bukankah ini juga perusahaan ibumu?"

Mengungkit hal ini, senyuman di bibir Claire sontak menjadi kaku.

"Nggak ada untungnya juga bagimu kalau hal ini sampai tersebar. Selesaikan secara pribadi saja," ujar pria itu dengan tenang.

Selesaikan secara pribadi?

Huh, semua batu mentah ini pasti sudah disetujui oleh Kayla. Menurut harga pasar, modal untuk batu mentah berkualitas tinggi sangatlah mahal. Namun, jika batu ini sudah tercampur dengan benda palsu, harganya juga pasti akan jauh lebih murah.

Jika Kayla memang tidak mengerti, Claire masih bisa maklum. Namun, jika Kayla memang sengaja menggunakan batu campuran palsu ini karena modal untuk batu asli terlalu tinggi, Claire tidak akan diam begitu saja.

"Kalau Kayla benar-benar ...."

"Dia nggak mengerti soal perhiasan, wajar kalau ditipu." Javier menoleh dan menatap Claire, kemudian berkata dengan nada dingin, "Jangan sembarangan menarik kesimpulan kalau belum punya bukti."

Claire mencibir dalam hati.

Sifat protektif ini agak mirip dengan Jody ....

Tunggu, apa yang sedang dipikirkannya?

"Pak Chairul sudah datang."

Staf wanita itu membawa Chairul masuk ke dalam ruangan. Awalnya, Chairul masih berani berdalih dengan staf wanita itu. Namun, begitu melihat kehadiran Javier, raut wajahnya langsung berubah.

"Tuan ... Tuan Javier, kenapa Anda ada di sini?" tanya Chairul dengan wajah yang pucat pasi.

Javier berjalan ke hadapannya dan bertanya, "Kenapa batu mentah ini tercampur dengan batu palsu?"

Chairul berkeringat dingin. Gawat, semua batu mentah ini sesuai permintaan Direktur Kayla, kalau sampai ketahuan ....

Kalaupun dia mengatakan ini adalah instruksi Direktur Kayla, tetap saja dia yang akan terkena getahnya karena Kayla adalah pacar Tuan Javier!

"Ini ... batu mentah ini sebenarnya bukan tanggung jawab saya. Awalnya, Pak Sofyan, kepala bagian yang sudah mengundurkan diri itu yang bertanggung jawab atas semua batu mentah ini. Saya juga tidak tahu kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu."

Lagi pula, orangnya juga sudah mengundurkan diri. Chairul terpaksa menggunakan namanya sebagai kambing hitam.

"Kamu bohong."

Claire mempertanyakan dengan tegas, "Selama Pak Sofyan bekerja, tidak pernah ada muncul kejadian batu mentah yang tercampur dengan batu palsu. Dia sudah bekerja di Vienna selama 15 tahun. Kalau memang melakukan kesalahan seperti ini, sedari awal dia pasti sudah dipecat. Mana mungkin perlu menunggu sampai sekarang?"

Chairul tercengang mendengarnya. Kenapa Zora bisa tahu kalau Sofyan pernah bekerja di Vienna selama itu?

"Saya ... benar-benar tidak tahu."

"Kamu sedang mencoba menutupi kesalahan seseorang, bukan?" desak Claire seraya menatapnya dengan tajam.

Javier hanya meliriknya sekilas tanpa mengatakan apa-apa.

Pada saat ini, Kayla muncul di depan pintu.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Susi
Penasaran ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 10

    Mendengar bahwa Javier dan Claire mendatangi gudang material, bahkan Pak Chairul juga telah dipanggil ke sana, Kayla sangat khawatir rahasianya akan terbongkar. Oleh karena itu, dia juga bergegas ke ruangan tersebut.Sambil berusaha menenangkan diri, Kayla berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya, "Apa yang terjadi? Javier, kenapa kamu ada di sini?"Sialan, si berengsek Claire ini pasti pulang hanya untuk mempersulitnya. Dia bahkan mencari sampai ke gudang material!Pada saat itu, demi menghemat uang, dia meminta seseorang membawa sejumlah bahan baku yang kurang baik. Dia tidak pernah mengira wanita sialan ini sengaja mencari masalah begitu kembali!Javier menatapnya, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu?"Kayla mengepal tangannya dengan erat. Namun, dia menunjukkan wajah tak bersalah ketika berkata, "Aku nggak tahu. Kamu juga tahu kan, aku memang nggak mengerti soal batu mentah. Selama beberapa tahun ini, memang aku yang mela

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 11

    Keesokan harinya.Foto produk merek "Belia" yang dibintangi oleh Jessie dan Jody langsung viral di internet. Kedua anak ini masuk ke dalam peringkat pencarian terhangat ketiga karena penampilan mereka yang tampan dan cantik.#KesenanganTakTerbatas#:[ Gila, foto ini luar biasa sekali! ]#BijiWijen#:[ Astaga, mukanya seperti titisan dewa! Irinya ... huhuhu .... ]#MusimPanas#:[ Aku penasaran sama tampang orang tuanya! ]#MalaikatAwan#:[ Padahal cuma baju anak-anak, tapi kalau mereka yang pakai jadi elegan. Faktor muka ya? ]Kolom komentar di bawahnya sangat ramai, hampir semua isi komentarnya sedang memuji paras kedua anak ini.Javier yang duduk di kantor presdir Grup Angkasa juga kebetulan melihat pencarian terhangat ini.Kedua anak di dalam foto itu tidak tampak gugup ketika pemotretan. Selain itu, mereka juga bersikap sangat kooperatif, seolah-olah memang dilahirkan untuk tampil di atas panggung.Hanya saja, entah mengapa, Javier tidak bisa menahan diri untuk memperhatikan mereka.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 12

    Desainer?Raut wajah Javier menjadi suram, dia tak kuasa menatap Jerry dan bertanya, "Siapa namanya?""Ibu kami nggak terkenal, kalau kuberi tahu juga Paman nggak akan kenal. Oh ya, Paman punya pacar?"Jerry dengan cepat mengalihkan topiknya.Javier memicingkan matanya. Pacar?Memang ada seorang wanita di sisinya, tetapi dia tidak pernah mengakui wanita itu sebagai pacarnya.Jerry tersenyum ketika berkata, "Gimana kalau kami mengenalkan Ibu kami? Meski nggak terkenal, Ibu kami sangat hebat, lho! Penampilannya juga cantik, lihat saja dari tampang kami saja sudah ketahuan."Javier mengatupkan bibirnya tidak bersuara.Memang, penampilan kedua anak ini sangat memesona. Wanita yang bisa melahirkan anak secantik ini juga tidak akan terlalu jelek.Hanya saja, entah mengapa , dia sangat sulit untuk percaya bahwa kedua anak ini tidak ada hubungan darah dengannya. Akan tetapi, Kayla juga tidak pernah hamil dan melahirkan.Selain itu, wajah anak perempuan itu juga makin dilihat, makin terasa fami

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 13

    Melihat Javier yang tampaknya benar-benar marah, Imelda sadar bahwa tidak ada keuntungan baginya menyinggung pria itu.Dia menggertakkan gigi dan membungkuk pada kedua anak itu. "Maaf, Adik Kecil. Ini semua salah Tante, kalian maafkan Tante ya."Imelda membatin, 'Sialan, nggak boleh lengah sebelum semuanya jelas.'Kalau mereka benar-benar anak Claire si berengsek itu, anak-anak ini tidak boleh ada di sini!Setelah Imelda pergi, Javier menatap Jessie. Raut wajah Jessie menjadi cemberut, dia menarik tangan Jerry dan berkata, "Maaf, Paman. Kami nggak ingin makan lagi, kami mau pulang."Javier agak tertegun. Namun, mengingat kejadian barusan, kedua anak ini mungkin kaget. "Oke, aku antar kalian pulang.""Nggak usah, kami pulang sendiri saja," ujar Jessie sambil menarik tangan Jerry untuk pergi.Roger terlihat bingung. "Tuan Javier, kenapa sikap kedua anak ini cepat sekali berubah ...."Javier tidak berkata-kata, dia hanya melihat sosok kedua anak itu dari belakang. Entah apa yang sedang di

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 14

    Setelah gagal melampiaskan kemarahannya pada Claire, Imelda menjadi makin uring-uringan. Sepulangnya ke rumah, dia langsung mengadu pada Rendy.Rendy meletakkan koran yang sedang dibacanya dan bertanya dengan terkejut, "Claire sudah pulang?""Iya, dia sekarang sudah menjadi desainer perhiasan internasional yang terkenal, Zora. Jangankan aku dan Kayla, katanya dia bahkan berani bersikap lancang terhadap Tuan Javier."Sejak Rendy mengetahui bahwa Kayla berpacaran dengan Javier, Rendy menjadi makin sayang dengan putrinya itu.Claire malah selancang itu berani melawan Javier, tentu saja Rendy tidak akan berpangku tangan.Bagaimanapun, Rendy masih ingin dihargai dan dia juga tidak ingin menyinggung Keluarga Fernando. Jadi, mana mungkin dia akan diam saja melihat menantunya yang kaya itu dibuat kesal?Rendy melipat kembali koran itu dan berkata, "Setelah 6 tahun nggak bertemu, gadis ini malah berani cari masalah dengan Tuan Javier?"Imelda duduk di samping Rendy sambil memegang lengannya den

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 15

    Claire menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya, lalu tersenyum, "Aku tidak mengerti sikap apa yang ingin dilihat Tuan Javier. Kalau Anda menginginkan permintaan maaf, aku bisa mewakilinya minta maaf."Bukankah pria ini hanya menginginkan permintaan maaf darinya?Claire membungkuk dengan sopan kepadanya dan berkata, "Maaf, Tuan Javier."Melihat Claire merendahkan dirinya, Javier malah merasa agak sinis. "Tak kusangka, Nona Claire bisa meminta maaf demi temannya, tetapi malah tega melukai kakaknya sendiri."Claire berdiri tegak, lalu bertanya, "Apa maksud ucapan Tuan Javier?Melukai kakaknya sendiri? Maksudnya Kayla?Javier berjalan mendekati Claire, lalu berkata dengan nada dingin, "Kukira kamu orang yang berani bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri. Sekarang kelihatannya tidak seperti itu."Sambil berbicara, Javier menoleh dengan acuh tak acuh. "Lupakan saja masalah hari ini."Melihat kepergian mereka, beban di hati Candice langsung terangkat. Namun, mengingat perka

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 16

    Claire kehabisan kata-kata melihat mereka bersusah payah mengundangnya pulang untuk makan malam. Selain itu, mereka juga mengundang Javier dan bersikeras menyuruh Claire untuk makan malam di sana.Claire justru ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh ibu dan anak ini.Dia mendongak dan tersenyum tipis sambil berkata, "Baiklah, kalau begitu aku ikut makan."Kayla dan Imelda tidak menyangka bahwa Claire akan menyetujuinya. Namun, hal ini justru sesuai dengan rencana mereka.Sepanjang makan malam, Claire hanya menunduk dan menyantap makanannya. Mungkin karena ada Javier yang hadir, Rendy dan Imelda juga tampak agak pendiam.Javier tidak banyak makan. Awalnya ketika Kayla menyuruhnya untuk menemani makan malam di kediaman Keluarga Adhitama, Javier sebenarnya ingin menolak. Namun, Kayla mengungkit tentang Claire.Lantaran Kayla mengatakan bahwa Claire yang mengundangnya, Javier ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh Claire."Claire, bagaimana kehidupanmu di luar negeri selama ini?"

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 17

    "Tuan Javier, maksudnya sengaja apaan? Bukankah aku berbaik hati menjodohkanmu dengan Kayla?" Sambil berbicara, Claire berusaha melepaskan tangannya.Javier menariknya kembali dengan kuat, membuat Claire hampir saja menabrak dada Javier.Pria itu mendengus, lalu berkata, "Ini tujuannya kamu menyuruh Kayla mengundangku makan di Keluarga Adhitama?"Claire tertegun dan merasa heran. Dia menatap Javier dengan geli, "Aku menyuruh Kayla mengundangmu ke Keluarga Adhitama? Hebat sekali aku?"Tatapan Javier tampak dingin ketika berkata, "Claire, kamu tidak berhak ikut campur dalam hubunganku dan Kayla. Apa pun tujuanmu, jangan sok pintar.""Javier, biar kutegaskan sekali lagi. Aku nggak menyuruh Kayla untuk mengundangmu. Meski aku nggak tahu apa yang dibilang Kayla padamu, aku sama sekali nggak ada hubungannya dengan hal ini."Claire menepis tangannya, lalu berkata dengan serius, "Aku juga nggak peduli dengan hubungan kalian. Beri tahu wanita itu, jangan lemparkan semua kesalahan padaku. Aku bu

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2397

    Jodhiva menatap Ariel dengan menyipitkan matanya. Apa dia mulai cemburu lagi?Si wanita pun tersenyum. “Tuan, kenapa kamu malah bersama cowok yang seperti wanita ini? Apa kamu suka sesama jenis?”Raut wajah Ariel langsung berubah muram. Belum sempat dia berbicara, Jodhiva langsung memeluk Ariel. “Iya, aku suka pria seperti dia.”“Buang-buang waktu saja.” Si wanita berjalan pergi dengan marah.Ariel memalingkan kepalanya untuk memelototi Jodhiva. Dia pun mendorong Jodhiva. “Banyak sekali orang yang mengincarmu.”Jodhiva mengangkat dagu Ariel. “Apa kamu cemburu?”Ariel mendengus. “Untuk apa aku cemburu sama cewek tua?”Tiba-tiba Jodhiva mengangkat tubuh Ariel. Berhubung mereka sedang berada di tengah laut, Ariel pun terkejut hingga tertegun di tempat. “Jody, kamu ….”Setelah memasuki kamar, Jodhiva menurunkan Ariel ke atas ranjang. Tubuh besar Jodhiva langsung mengurung Ariel di dalam pelukannya. “Kenapa kamu pakai busana pria lagi?”Ariel memalingkan kepalanya. “Kamu nggak suka?”Jodhiv

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2396

    Ariel menurunkan kelopak matanya. Bohong jika Ariel tidak merindukan kampung halamannya.“Aku temani kamu.”Ariel merasa kaget. “Apa kamu nggak perlu urus perusahaan?”Jodhiva tersenyum. “Ada ayahku dan juga kakekku. Apa ada yang perlu ditakutkan?”Ariel mengangkat-angkat alisnya, tidak tahu harus berkata apa lagi.Bibir Jodhiva samar-samar menempel di pipi Ariel. “Aku beri kamu waktu sepuluh menit untuk gosok gigi dan cuci muka. Kemudian, cepat turun buat sarapan. Kalau tidak ….” Jodhiva membungkukkan tubuhnya untuk menatap Ariel. “Kamu tidak usah bangun lagi.”“Jangan! Jangan! Jangan! Aku akan segera bangun!”Ariel mendorong Jodhiva, lalu mengesampingkan selimutnya, bergegas ke dalam kamar mandi.Kalau dilanjutkan lagi, sepertinya Ariel mesti tidur sampai sore!Setelah turun ke lantai bawah, Jodhiva juga sudah menukar pakaiannya. Saat ini, dia sedang mengenakan pakaian santai, duduk di depan meja sembari meminum kopi. Sarapan juga sudah disiapkan di atas meja.Ariel duduk, lalu merob

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2395

    Jodhiva memainkan ujung rambut Ariel. “Kamu makan punyamu saja.”Ariel merasa agak canggung. Sekarang dia sedang duduk di atas pangkuan Jodhiva. Bagaimana caranya Ariel bisa makan?Pada saat ini, Ariel mengambil sepotong daging iga. Belum sempat memakannya, tiba-tiba bagian leher Ariel terasa geli. Dia pun tersenyum sembari menyikut dada Jodhiva. “Jody, cukup.”Jodhiva menyandarkan dagu di atas pundak Ariel. Dia kelihatan agak malas. “Setelah ternakku gemuk, sudah bisa disantap.”Wajah Ariel tampak merona. “Kamu bilang aku ternakmu?”Jodhiva menempel di daun telinga Ariel, kemudian tersenyum. “Ternakku bernama Ariel.”Betapa inginnya Ariel memukul Jodhiva. Jodhiva menggenggam pergelangan tangan Ariel, lalu memutar wajahnya untuk mencium bibir Ariel.Setelah kembali ke kamar, dua potong jaket berjatuhan di lantai. Jodhiva berada di atas Ariel. Tanpa sengaja, Ariel dapat bersentuhan dengan dada Jodhiva. Meski ada kemeja yang memisahkan tubuh mereka berdua, Ariel tetap bisa merasakan keha

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2394

    Reporter mengarahkan kamera ke sisi Ariel. “Nona Ariel, apa benar seperti itu? Apa benar kamu sudah mendaftarkan pernikahanmu dengan Tuan Muda Jody?”Ariel menggigit bibirnya, lalu mengangguk. “Iya.”Reporter bertanya lagi, “Dengar-dengar kamu adalah putri semata wayang Tuan Tobias. Kamu pernah menyamar menjadi pria sewaktu tinggal di Pulau Persia. Apa kami boleh tahu alasan kamu hidup dengan menyamar sebagai pria?”Ariel menatap reporter yang mengajukan pertanyaan itu. “Apa salah kalau aku menyamar sebagai seorang pria?”Reporter itu tertegun sejenak, lalu menunjukkan senyuman canggung. “Tentu saja tidak ada yang salah. Hanya saja, kamu itu seorang wanita. Kamu malah menyamar sebagai pria selama 20-an tahun. Apa bagus untuk berbuat seperti itu?”Ariel tersenyum. “Apa kamu sedang diskriminasi gender?”Kali ini, reporter tidak sanggup berkata-kata lagi.Ariel melanjutkan, “Aku memang menyamar sebagai pria dan hidup bersama pria. Tapi, jangan lupa, ayahku juga seorang pria.”“Situasi di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2393

    Orang itu malah memberi tahu masalahnya kepada ayah!Alicia menggenggam erat ponsel, lalu segera menjelaskan, “Ayah, bukan begitu, aku … aku juga terpaksa.”Amarah Sanur semakin meledak lagi. Putrinya tidak mengakui kesalahannya, malah mencari alasan untuk berdalih lagi. Sanur berusaha menekan amarahnya. Dia menekan-nekan tulang hidungnya sembari berkata, “Kamu bilang kamu melakukannya karena terpaksa? Alicia, sejak kapan kamu berubah menjadi begitu licik? Kamu bahkan berani menyebar gosip Keluarga Oswaldo?”Raut kecewa di wajah Sanur membuat wajah Alicia menjadi pucat. “Aku … aku cuma ….” Seketika, terdengar suara tangis Alicia. Dia menarik tangan ayahnya. “Ayah, aku akui aku bersalah. Tapi, aku benar-benar sangat menyukainya.”“Alicia!” Sanur menepis tangan Alicia, lalu menunjuknya. “Sejak kapan putriku diperbolehkan untuk merendah seperti ini? Demi seorang pria, kamu malah berani untuk berbuat apa pun?”Alicia menangis terisak-isak. “Aku hanya ingin mengejar pria yang aku sukai saja

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2392

    Hanya saja, saat Berwin mengatakan dirinya adalah kakeknya Jodhiva, tidak ada yang percaya sama sekali. Dia malah disindir habis-habisan oleh para warganet.Saking marahnya Berwin, dia langsung menggunakan identitas anaknya untuk memverifikasi akun Instagram, lalu mencantumkan status sebagai mantan ketua sekaligus pendiri Grup Angkasa. Setelah itu, para warganet yang sebelumnya mempertanyakan dan mencemooh langsung terdiam.Pada saat yang sama, Edwin berhasil menyelidiki identitas orang yang memosting unggahan tersebut dan juga telah mendapatkan nomor ponselnya.Jelas sekali bahwa orang tersebut juga terkejut karena identitasnya terungkap. Lantaran merasa panik, dia terpaksa menghubungi Alicia, meminta uang tutup mulut darinya.Saat mengetahui orang itu masih berani mengancam dirinya, ekspresi Alicia menjadi suram. “Apa maksudmu? Bukankah aku sudah memberimu uang satu miliar?”Orang di ujung telepon berkata dengan lantang, “Uang satu miliar mana cukup? Sekarang mereka sudah menyelidiki

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2391

    Intinya, Alicia sedang mengatakan Ariel adalah wanita berhati licik.Padahal Ariel berjanji ingin menjodohkan Jodhiva kepada Alicia, pada akhirnya Ariel malah merebut pria yang disukai temannya sendiri. Sekarang Ariel malah mengatakan alasan kompetisi secara adil.Berhubung masalah hangat diperbincangkan, warganet menebak wanita yang dikatakan Alicia itu adalah bintang tamu wanita yang syuting bersama Jodhiva di program acara sebelumnya.Ada juga sebagian warganet rasional merasa perbuatan Ariel tidak salah. Sebab, Jodhiva juga tidak sedang berpacaran dengan Alicia. Mereka bisa berkompetisi secara adil.Namun, ada sebagian warganet merasa perbuatan Ariel seperti seorang wanita murahan saja. Padahal dia ingin menjodohkan temannya. Pada akhirnya, dia malah menyukai pria yang disukai temannya, bahkan merebut prianya. Apa ini yang dikatakan kompetisi secara adil? Jelas-jelas Ariel sedang “menjebak” temannya sendiri.Para warganet yang pernah menonton acara TV itu kehilangan kesan bagus ter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2390

    Si karyawan wanita segera meninggalkan tempat. Dia berharap semoga dirinya tidak membuat masalah besar hari ini!Jodhiva menurunkan kelopak matanya melihat Ariel yang sedang cemberut. “Ada apa ini? Kamu marah karena dihalangi?”Ariel melipat kedua lengannya di depan dada. “Nggak ada hubungannya dengan masalah dihalangi.”Jodhiva menyipitkan matanya. Sepertinya dia bisa menebak sesuatu. “Apa kamu bertemu dengan Alicia?”“Menurutmu?”Ternyata seperti ini.Jodhiva tersenyum. “Apa yang dia katakan sama kamu?”Ariel memalingkan wajahnya. “Banyak sekali.”Jodhiva merangkul pundak Ariel. Dia juga tidak peduli apakah ada orang di lobi atau tidak. Dia membawa Ariel ke dalam lift.Saat lift tiba di departemen administrasi dan para karyawan menyadari bos mereka sedang merangkul pundak seorang wanita, mereka semua langsung terbengong di tempat. Saat ini, ada yang mengenali Ariel. Bukannya wanita itu adalah bintang tamu di acara program televisi Jessie?Setelah memasuki ruang kerja, tiba-tiba Jodhi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2389

    “Setiap orang memiliki kesempatan untuk bersaing dengan adil. Aku sudah berikan kesempatan itu kepadamu. Kalau dia nggak memilihmu, semua itu urusannya. Sekarang kamu malah bilang aku lagi permainkan kamu? Memangnya aku yang suruh dia untuk jangan memilihmu?”“Kamu ….”“Apa gunanya kamu memperdebatkan masalah ini? Kalau kamu sanggup, kamu pergi cari Jody sana. Jangan tarik-tarik aku. Kamu juga tahu aku besarnya di Pulau Persia. Aku sudah terbiasa untuk hidup kasar. Aku akan turun tangan terhadap siapa pun yang membuatku nggak senang.”Usai berbicara, Ariel meninggalkan Alicia di tempat.Kedua tangan di dua sisi tubuh Alicia dikepal erat. Alicia sungguh merasa tidak rela!Ariel juga merasa kesal. Gara-gara Jodhiva, dia malah tiba-tiba dimarahi Alicia. Bukannya Jodhiva tidak mengatasi masalah ini, malah melibatkannya.Baru saja Ariel memasuki lift, tiba-tiba langkahnya dihalangi. “Sebentar ….”Seorang karyawan wanita tersenyum canggung. “Maaf, ini lift khusus untuk presdir kami. Apa kamu

DMCA.com Protection Status