Share

Bab 14

Author: Daun Jahe
Setelah gagal melampiaskan kemarahannya pada Claire, Imelda menjadi makin uring-uringan. Sepulangnya ke rumah, dia langsung mengadu pada Rendy.

Rendy meletakkan koran yang sedang dibacanya dan bertanya dengan terkejut, "Claire sudah pulang?"

"Iya, dia sekarang sudah menjadi desainer perhiasan internasional yang terkenal, Zora. Jangankan aku dan Kayla, katanya dia bahkan berani bersikap lancang terhadap Tuan Javier."

Sejak Rendy mengetahui bahwa Kayla berpacaran dengan Javier, Rendy menjadi makin sayang dengan putrinya itu.

Claire malah selancang itu berani melawan Javier, tentu saja Rendy tidak akan berpangku tangan.

Bagaimanapun, Rendy masih ingin dihargai dan dia juga tidak ingin menyinggung Keluarga Fernando. Jadi, mana mungkin dia akan diam saja melihat menantunya yang kaya itu dibuat kesal?

Rendy melipat kembali koran itu dan berkata, "Setelah 6 tahun nggak bertemu, gadis ini malah berani cari masalah dengan Tuan Javier?"

Imelda duduk di samping Rendy sambil memegang lengannya dengan wajah sedih. "Padahal aku berbaik hati pergi ke kantor untuk mengingatkannya, tapi dia ... malah memarahiku. Sayang, Claire lebih patuh padamu. Kalau begini terus, nanti Tuan Javier malah menyalahkan Kayla juga, jadi repot nantinya."

Raut wajah Rendy menjadi suram, dia berkata dengan tegas, "Besok aku akan menyuruhnya pulang."

Mendengar ucapan Rendy, Imelda merasa senang dalam hati.

Kalau dia tidak bisa melawan Claire berengsek itu, Imelda tidak percaya bahwa Rendy tidak akan bisa mengendalikan putrinya.

....

Saat makan malam, Claire melihat pipi Jessie yang agak bengkak dan bertanya dengan alis berkerut, "Jessie, kenapa wajahmu?"

"Ibu, hari ini kami pergi makan dengan Bu Candice dan bertemu dengan ibu Kayla. Entah kenapa, ibu Kayla bertanya padaku apakah aku ini anak Ibu. Dia bahkan memukul Jessie."

Wajah Claire langsung menjadi murung. Jika bukan karena takut mengagetkan anaknya, saat ini Claire pasti sudah mengambil parang keluar rumah.

Imelda sialan, pantas saja hari ini dia datang ke kantor untuk mencari Claire.

Akan tetapi, kenapa Imelda bisa tahu dia punya anak? Selain itu, dia bahkan sangat yakin mereka ini anaknya.

Jessie meletakkan tangannya ke pundak ibunya dan berkata, "Ibu, jangan marah. Aku nggak sakit lagi, aku cuma merasa sedih karena anak-anak lain ada ayah yang melindungi mereka, tapi aku malah nggak punya."

Hati Claire langsung tertohok, pandangannya juga tampak meredup. Meskipun dia bisa memberikan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anaknya, pada akhirnya mereka akan tetap kekurangan kasih sayang seorang ayah.

Claire merasa sangat bersalah kepada anak-anaknya karena dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan masalah ayah kepada mereka.

Sebab, dia sendiri juga tidak tahu siapa ayah mereka ini ....

"Ibu, kenapa Ayah mencampakkan kami?" tanya Jody sambil mendongak.

Jerry juga mengangguk dan menambahkan, "Iya nih, kenapa Ayah nggak menginginkan kami?"

Ketika baru saja Claire hendak berkata sesuatu, tangisan Jessie sudah pecah. "Ayah pasti nggak menginginkan kita lagi karena ada wanita lain. Huhuhu ...."

Jerry dan Jody saling bertukar pandang melihat akting adiknya yang luar biasa ini.

"Jangan menangis, Jessie. Bukan seperti itu, ayah kalian nggak mencampakkan kalian." Lantaran merasa tidak berdaya, Claire terpaksa menghibur Jessie sambil menyeka air matanya.

Jessie menghentikan tangisannya dan memandang ibunya dengan mata memerah. "Apa benar begitu, Ibu?"

Claire terpaksa tersenyum ketika berkata, "Benar, kok. Mana mungkin dia akan mencampakkan kalian?"

"Lalu, kenapa Ibu nggak pernah menceritakan soal Ayah? Kenapa Ayah mencampakkan kami?" Jessie berniat menanyakan hal ini sampai jelas.

Melihat ketiga anaknya yang menatapnya, Claire menutup mulutnya dengan sedih, lalu berkata, "Jangan dibahas lagi. Aku nggak mau mengungkit ayah kalian karena dia mati muda."

Ketiga anak itu terdiam mendengarnya. Apa ibunya ini masih punya hati nurani berkata seperti itu?

Di saat Claire sedang bingung bagaimana cara mengelabui ketiga anaknya ini, tiba-tiba panggilan dari Candice datang. Syukurlah!

Claire berjalan ke balkon untuk menerima panggilan itu, "Aku lagi makan, kenapa?"

Namun, di ujung telepon malah terdengar sebuah suara pria asing, "Apakah Anda adalah keluarga Nona Candice? Di sini adalah kantor polisi ...."

Claire bergegas menuju kantor polisi. Di sana, dia melihat Candice sedang duduk dengan tampang menyedihkan.

Sambil menarik napas dalam-dalam, Claire menghampirinya dan bertanya, "Nona, ada apa denganmu?"

"Aku ... nggak sengaja menabrak mobil orang. Apalagi, orang itu adalah orang yang nggak bisa kusinggung."

Kali ini, Candice mendapat masalah besar. Kalau ayahnya sampai mengetahui hal ini, dia pasti akan dihabisi ayahnya.

Claire menatapnya dan bertanya, "Mobil siapa yang kamu tabrak?"

Candice melihat ke dalam dengan hati-hati. Pada saat ini, terlihat seorang polantas yang berjalan keluar dari kantor bersama dua orang pria.

Pria itu lagi-lagi Javier.

Ekspresi Claire langsung menjadi kaku. Dia memelototi Candice sambil menggertakkan gigi. "Pandai sekali kamu memilih orang untuk ditabrak. Kenapa nggak tabrak sampai mati saja?"

Alis Candice mengerut dan dia berkata dengan nada polos, "Aku benar-benar nggak sengaja. Aku lagi terburu-buru, jadi ...."

Saat menabrak mobil Rolls-Royce tersebut, Candice sudah tertegun. Ditambah lagi ketika melihat orang yang berada di dalamnya, Candice makin terkesiap.

Tatapan Javier meredup melihat Claire. Apalagi ketika teringat dengan malam di mana Kayla berusaha mendekatinya, entah mengapa benak Javier malah terlintas wajah wanita ini.

Javier menghampiri mereka dan menatap Claire. "Kamu penjaminnya?"

Claire tersenyum dan berkata, "Ya, kejadian kali ini memang salah temanku. Sesuai prosedur saja, Tuan Javier langsung bilang saja mau bayar berapa?"

Ekspresi Javier tidak berubah sama sekali. "Tidak perlu ganti rugi lagi, lagi pula mobil itu sudah jadi rongsokan."

Rongsokan?

Claire menatap Candice, lalu bertanya, "Separah itu?"

Candice menggeleng dan menjawab, "Nggak, cuma agak penyok."

Roger yang berdiri di sampingnya menjelaskan sambil tertawa, "Nona Claire, mobil Tuan Javier selalu diganti dengan yang baru dan tidak pernah diperbaiki. Bahkan sebuah mur yang lepas pun sudah dianggap rongsokan oleh Tuan."

"Jadi, maksud kalian, kalian mau temanku ini mengganti mobil baru untuk kalian?" tanya Claire dengan raut wajah suram.

Roger menjawab dengan terus terang, "Semuanya tergantung pada sikap kalian."

"Kalian ...."

Emosi Claire langsung mendidih. Candice buru-buru menarik baju Claire dan mengisyaratkan bahwa dia tidak sanggup membelikan mobil baru.

Claire tahu bahwa pria ini tidak kekurangan uang. Jadi, sudah pasti dia tidak akan meminta mobil baru kepada Candice. Javier sengaja mempersulitnya karena ingin "membalas" Claire.

"Dilihat dari sikap Nona Claire, sepertinya tidak puas dengan keputusan ini?"

Javier menatap Claire lekat-lekat. Awalnya, Javier ingin menyerahkan hal ini kepada polisi, dia juga tidak benar-benar bermaksud ingin wanita ini membelikan mobil baru untuknya.

Namun, melihat penjamin wanita ini adalah Claire, ditambah lagi dengan ucapan Kayla semalam, Javier menjadi agak emosi.

Biasanya, emosinya tidak pernah dipengaruhi oleh siapa pun, bahkan wanita sekalipun. Hari ini, emosinya telah tersulut karena kejadian dua anak kecil itu. Sekarang malah terpengaruh oleh wanita ini lagi?

Selain itu, apa benar wanita ini memperlakukan Kayla seperti itu 6 tahun yang lalu?

Kalau begitu, Javier ingin melihat sejauh mana Claire bisa berkorban untuk temannya.
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Susi
Entahlah pusing jg mikir si javier ini ga peka2
goodnovel comment avatar
Just Rara
padahal km yg dibodohin sm kayla javier,disini yg jd korban kayla adalah claire
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 15

    Claire menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya, lalu tersenyum, "Aku tidak mengerti sikap apa yang ingin dilihat Tuan Javier. Kalau Anda menginginkan permintaan maaf, aku bisa mewakilinya minta maaf."Bukankah pria ini hanya menginginkan permintaan maaf darinya?Claire membungkuk dengan sopan kepadanya dan berkata, "Maaf, Tuan Javier."Melihat Claire merendahkan dirinya, Javier malah merasa agak sinis. "Tak kusangka, Nona Claire bisa meminta maaf demi temannya, tetapi malah tega melukai kakaknya sendiri."Claire berdiri tegak, lalu bertanya, "Apa maksud ucapan Tuan Javier?Melukai kakaknya sendiri? Maksudnya Kayla?Javier berjalan mendekati Claire, lalu berkata dengan nada dingin, "Kukira kamu orang yang berani bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri. Sekarang kelihatannya tidak seperti itu."Sambil berbicara, Javier menoleh dengan acuh tak acuh. "Lupakan saja masalah hari ini."Melihat kepergian mereka, beban di hati Candice langsung terangkat. Namun, mengingat perka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 16

    Claire kehabisan kata-kata melihat mereka bersusah payah mengundangnya pulang untuk makan malam. Selain itu, mereka juga mengundang Javier dan bersikeras menyuruh Claire untuk makan malam di sana.Claire justru ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh ibu dan anak ini.Dia mendongak dan tersenyum tipis sambil berkata, "Baiklah, kalau begitu aku ikut makan."Kayla dan Imelda tidak menyangka bahwa Claire akan menyetujuinya. Namun, hal ini justru sesuai dengan rencana mereka.Sepanjang makan malam, Claire hanya menunduk dan menyantap makanannya. Mungkin karena ada Javier yang hadir, Rendy dan Imelda juga tampak agak pendiam.Javier tidak banyak makan. Awalnya ketika Kayla menyuruhnya untuk menemani makan malam di kediaman Keluarga Adhitama, Javier sebenarnya ingin menolak. Namun, Kayla mengungkit tentang Claire.Lantaran Kayla mengatakan bahwa Claire yang mengundangnya, Javier ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh Claire."Claire, bagaimana kehidupanmu di luar negeri selama ini?"

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 17

    "Tuan Javier, maksudnya sengaja apaan? Bukankah aku berbaik hati menjodohkanmu dengan Kayla?" Sambil berbicara, Claire berusaha melepaskan tangannya.Javier menariknya kembali dengan kuat, membuat Claire hampir saja menabrak dada Javier.Pria itu mendengus, lalu berkata, "Ini tujuannya kamu menyuruh Kayla mengundangku makan di Keluarga Adhitama?"Claire tertegun dan merasa heran. Dia menatap Javier dengan geli, "Aku menyuruh Kayla mengundangmu ke Keluarga Adhitama? Hebat sekali aku?"Tatapan Javier tampak dingin ketika berkata, "Claire, kamu tidak berhak ikut campur dalam hubunganku dan Kayla. Apa pun tujuanmu, jangan sok pintar.""Javier, biar kutegaskan sekali lagi. Aku nggak menyuruh Kayla untuk mengundangmu. Meski aku nggak tahu apa yang dibilang Kayla padamu, aku sama sekali nggak ada hubungannya dengan hal ini."Claire menepis tangannya, lalu berkata dengan serius, "Aku juga nggak peduli dengan hubungan kalian. Beri tahu wanita itu, jangan lemparkan semua kesalahan padaku. Aku bu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 18

    Claire menatapnya dengan kedua tangan yang disilangkan di depan dadanya. "Kenapa kamu nggak tanya pacarmu saja? Untuk apa kamu tanya padaku?"Menggelikan sekali, seolah-olah Claire ingin merebut pacarnya saja!Kayla kesal hingga wajahnya memucat. "Claire, kamu nggak akan bisa sombong terlalu lama, tunggu saja!"Setelah mengancamnya, Kayla langsung berbalik dan pergi.Melihat kepergian Kayla, Claire tersenyum dan membatin, 'Masih belum tentu siapa yang akan menang nantinya.'Di ruangan kantor.Claire duduk di depan komputer sedang memeriksa sesuatu. Tiba-tiba, seorang staf masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa dan berkata, "Nona Zora, gawat!"Melihat kepanikan staf itu, Claire malah mendongak dengan tenang dan bertanya, "Ada apa?""Ada beberapa pelanggan yang membeli perhiasan di toko kita dan menyadari bahwa semuanya adalah barang palsu. Sekarang mereka datang ke perusahaan untuk membuat perhitungan. Staf bagian pembelian bilang, semua bahan mentah dibeli sesuai dengan daftar yang An

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 19

    Claire menatap Kayla sekilas, lalu meletakkan kembali gelang mutiara itu. Kemudian, dia berkata sambil menyunggingkan senyuman, "Bukan aku yang memesan barang palsu, jadi aku nggak akan menanggung kesalahannya."Kayla mendekatinya dan menarik tangan Claire. "Claire, sebaiknya kamu jujur saja. Bagaimanapun, Perusahaan Vienna ini adalah jerih payah ayahmu. Nggak mungkin kamu akan menghancurkannya, 'kan?""Yang kukatakan tadi semua jujur." Claire menarik kembali tangannya dengan ekspresi datar, lalu mengambil gelang mutiara itu ke hadapan wanita paruh baya tersebut. "Nyonya, aku mengerti perasaan kalian. Setelah menghabiskan begitu banyak uang, malah mendapatkan barang palsu, wajar saja marah.""Tapi, kalian tenang saja. Aku nggak akan membiarkan nama Vienna tercoreng karena masalah barang palsu ini. Setelah kebenarannya terbukti, aku jamin akan mengembalikan uang kalian, sekaligus memberikan kalian perhiasan yang asli."Wanita itu tertegun sejenak. Bukan hanya uangnya yang bisa kembali,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 20

    Mendengar ucapan Javier, Claire juga tidak ingin berkata apa-apa lagi. Dia hanya melambaikan tangan sambil berkata, "Terserah Anda saja, Anda yang jadi pemegang sahamnya."Selanjutnya, dia berjalan ke hadapan beberapa pelanggan itu dengan wajah tersenyum. "Nyonya-nyonya sekalian, silakan ikuti saya ke ruang VIP untuk negosiasi."Beberapa pelanggan itu mengangguk, lalu mengikuti Claire ke ruang VIP.Kayla mendengar Javier yang membelanya, diam-diam merasa senang. Dia tahu bahwa Javier tetap berpihak padanya dalam hati."Javier, aku juga nggak tahu kenapa hal seperti ini bisa terjadi. Aku akan lebih berhati-hati kelak," ujar Kayla meminta maaf.Javier hanya meliriknya sekilas, lalu membalas dengan acuh tak acuh, "Kamu nggak mengerti tentang hal ini. Lain kali, jangan sembarangan ikut campur, kalau ada masalah biar Claire saja yang mengatasinya."Setelah itu, Javier dan Roger beranjak dari tempat itu.Kayla menundukkan pandangannya, tangannya mengepal erat hingga kukunya menancap pada tel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 21

    Di dalam mobil.Javier termenung menatap luar jendela mobil, seolah-olah masih teringat dengan perkataan Claire. Bahkan saat Roger memanggilnya beberapa kali pun, dia tidak mendengarnya."Tuan Javier," panggil Roger dengan volume suara yang lebih keras.Javier baru tersadar dan mengerutkan dahinya. "Ada apa?"Roger menyerahkan ponselnya sambil memberi tahu, "Ada telepon dari Tuan Steven."Javier mengambil ponselnya dan menjawab telepon tersebut, "Ayah."Di Kediaman Fernando."Anak sialan, kamu punya anak di luar sana ya?"Steven sedang duduk di paviliun halaman sambil menikmati teh. Di layar tablet di mejanya, terlihat foto dua orang anak kecil yang mirip dengan Javier.Javier terdiam, lalu menjawab, "Nggak ada.""Nggak ada? Lalu, bagaimana dengan kedua anak yang dikontrak oleh Agensi Majestik ini? Wajah mereka sama persis denganmu."Steven meletakkan gelasnya dengan keras di atas meja. "Aku mau bertemu dengan kedua anak ini.""Ayah, aku nggak pernah berhubungan dengan wanita mana pun.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 22

    Jessie menoleh melihatnya. "Kami juga pernah melihat seorang paman yang sangat mirip dengan kami, lho!""Oh?" Ketika Steven baru saja hendak bertanya, tiba-tiba terdengar suara seorang pengawal dari luar halaman, "Tuan Javier."Javier berjalan masuk ke paviliun dan melihat kedua anak di samping Steven, dia berkata, "Ayah, kenapa Ayah membawa anak-anak ini kemari sesuka hati?""Kenapa nggak boleh? Aku lihat kedua anak ini mirip denganmu, jadi aku mengundang mereka untuk bertamu. Memangnya kenapa?"Steven mengelus kepala Jessie, lalu mengambil sebuah kue untuk mereka berdua. "Ini kue paling enak di desa kami, coba kalian cicipi.""Terima kasih, Kakek ...."Setelah keduanya mengambil kue itu, Jessie buru-buru melahapnya.Javier merasa tidak berdaya, dia tidak menyangka ayahnya akan membawa kedua anak ini setelah melihat foto mereka."Kalian tunggu di sini dulu ya, Kakek akan kembali sebentar lagi."Selesai berkata demikian, Steven berdiri dan berkata kepada Javier, "Ikuti aku."Melihat me

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2695

    Pengurus rumah berkata dengan tersenyum, “Pada zaman sekarang ini, jarang ada anak muda yang bisa bermain catur. Tuan Jody dan Tuan Yogi memang pintar.”Tobias mengangguk.Yogi memang sangat unggul. Waktu itu, Tobias menyadari keunggulannya, makanya Tobias baru bersedia untuk menjadikan Yogi sebagai muridnya. Ditambah lagi, seni bela dirinya juga tidak kalah dari Ariel.Seandainya Jodhiva tidak menampakkan diri, Yogi pun akan menjadi kandidat dari calon menantunya.Dua pria unggul ini memiliki hubungan dengan Tobias. Satunya, menantu. Kemudian, yang satunya lagi adalah muridnya. Saat ini, Tobias pun merasa sangat bangga.Firman mendekat untuk mengamati dan berseru, “Wah, kalau dilihat sekilas, kedua belah pihak punya keunggulan masing-masing. Imbang!”Yogi menoleh ke arah Jodhiva dan berkata, “Tuan Jody memang hebat, bahkan aku juga nggak tahu harus jalan dari mana.”Jodhiva tersenyum datar. “Pujian Bos Yogi sudah berlebihan. Tidak banyak orang yang bisa membuatku ragu dalam mengambil

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2694

    “Kamu ….”“Nona, benar apa kata Tuan. Gimana kalau kamu sampai terluka? Nggak bagus buat kamu.”Ariel terdiam membisu.Memangnya Ariel itu anak kecil?Jodhiva menggendong Ariel kembali ke kediaman. Tobias dan Firman sedang bermain catur di paviliun halaman. Ketika Firman melihat gambaran ini, dia pun menyindir, “Ariel kabur ke mana lagi? Sekarang tertangkap lagi.”Tobias mendengus. “Padahal kamu lagi hamil, kamu malah berkeliaran ke mana-mana. Kamu memang selalu membuatku khawatir saja.”Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu melihat Jodhiva. “Lepaskan aku.”Setelah diturunkan Jodhiva, Ariel berjalan ke dalam paviliun. “Oh, lagi main catur? Ayah, kamu nggak mau nunjukin keahlian main caturmu?”Firman langsung tertawa terbahak-bahak.Tobias mengangkat kepalanya. “Kenapa? Tidak senang ditegur? Sekarang kamu malah menjadikanku sebagai sasaran?”“Coba kamu lihat pionmu. Sudah berapa banyak pionmu yang dimakan oleh lawan.”Tobias tertegun. “Kamu ….”Firman pun tersenyum, “Ariel, baguslah kal

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2693

    Dacia menggendong Jennie. “Kamu nggak suka?”“Apa mungkin aku berani tidak suka?” Jerremy tersenyum tidak berdaya, lalu memakaikan kaus kaki di kaki Jennie. “Sepertinya kalian berdua sudah bersekongkol untuk mengucilkanku.”Dacia berkata kepada Jennie, “Cepat cium ayahmu. Kalau nggak, nanti dia nggak senang.”Dacia menyuruh Jennie untuk mendekati Jerremy. Dia langsung mencium pipi Jerremy. Lantaran ada air liur yang cukup banyak menempel di wajah Jerremy, Jerremy sengaja menunjukkan ekspresi risi. Pada akhirnya, dia memeluk mereka berdua.…Karangan dengan judul “Ayahku Adalah Sebutir Bintang” yang ditulis Clara berhasil mendapatkan juara pertama dalam satu tingkatannya.Saat Clara membaca hasil tulisannya di atas pentas, para guru di bawah pentas merasa kasihan dengan anak yang kehilangan ayahnya itu.Dacia dan Jerremy juga menghadiri acara buka sekolah Clara. Dari luar ruangan, mereka bisa mendengar suara Clara yang sedang membaca karangannya.Dacia menggigit bibirnya. Clara juga sed

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2692

    Hanya saja, ketika membaca komentar ada warganet yang pernah membaca hasil karyanya dari situs luar negeri, Dacia sungguh merasa gembira. Setidaknya hasilnya tergolong diakui oleh mereka?Pada saat ini, Carly menghubunginya, “Dacia, aku dengar dari Nordin, kamu dan Pak Proto pulang untuk mempersiapkan film baru? Bagaimana sekarang?”Dacia berjalan ke depan jendela, lalu menjawab dengan tersenyum, “Saat ini kru masih menyewa lokasi di pelabuhan Area Homa untuk membangun set. Syuting belum bisa dimulai secepat itu, para artis masih harus menjalani pelatihan.”Carly bercanda. “Sekarang boleh dikatakan kamu itu penulis naskah yang cukup terkenal. Nggak lama lagi, kamu pasti akan menjadi penulis terkenal, ‘kan?”“Kamu bisa saja. Gimana kalau kamu main ke sini?”Ketika dihadapkan dengan ajakan Dacia, Carly terbengong sejenak, lalu tersenyum. “Kamu tenang saja. Aku pasti akan hadiri acara pernikahanmu.”Setelah panggilan diakhiri, Dacia menuruni tangga. Dia melihat Clara sedang bermain bersam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2691

    “Malahan kamu, apa kamu tahu kenapa aku suruh kamu makan obat dan juga menggunakan perawatan wajah itu? Kamu memang berbeda dengan wanita-wanita lain, karena kamu lebih tidak kenal puas dibandingkan dengan mereka. Aku sudah menduga akan ada kejadian seperti ini.”Hiro mendorong Jeska. Kali ini, Jeska merasa sangat lemas bahkan amarahnya juga sudah lenyap.“Kamu bilang kamu hamil? Apa perlu aku suruh dokter untuk membawamu melakukan pemeriksaan? Coba kamu cari tahu kamu bisa hamil atau tidak?”Masalah kehamilan Jeska memang palsu. Dia mengatakannya juga karena telah kehabisan akal. Namun kenapa … kenapa Hiro bersikap sesadis ini terhadapnya? Dia tersenyum sinis. “Kalau kamu tahu latar belakangku, kenapa kamu mengizinkanku untuk berada di sisimu? Apa hanya karena wajahku?”“Kamu sendiri juga tahu kamu itu pengganti, kenapa kamu masih bersedia untuk berada di sisiku? Bukannya demi uang dan kedudukan? Sepertinya aku pernah bilang untuk jangan memandang penting dirimu. Aku bisa bersamamu ju

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2690

    Jeska dipukul hingga dirawat di rumah sakit. Bahkan pasien yang kamar tidak bersedia sekamar dengannya.Setelah keonaran itu, saham Agensi Solar langsung anjlok sebanyak 13%. Colson dipaksa untuk melakukan klarifikasi atas hubungannya dengan Jeska. Pihak Agensi Solar juga mengunggah pernyataan bahwa mereka akan memutuskan hubungan kerja sama dengan Jeska.Boleh dikatakan bahwa Jeska adalah artis yang baru saja masuk ke industri hiburan, tetapi malah langsung diusir dalam waktu singkat. Dia pun menjadi bahan lelucon di seluruh internet.Masalah di dunia maya terus berkembang. Jeska benar-benar diblokir dari dunia hiburan. Bahkan akun Instagram juga terblokir.Melihat situasi ini, Jeska terpaksa menggunakan langkah terakhir. Dia menelepon Keluarga Cahyadi dan langsung mengatakan bahwa dia sedang mengandung anak Hiro.Merry merasa sangat marah hingga jatuh pingsan. Saat Hiro kembali dan mendengar kabar itu dari ayahnya, ekspresinya langsung menjadi muram. “Apa katamu?”Merry mulai siuman

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2689

    Colson terbengong di tempat. Dia segera memeriksa riwayat panggilan. Ternyata Jeska sedang meneleponnya! Colson segera menjelaskan, “Istriku, semuanya bukan seperti yang kamu pikirkan ….”Odelia langsung menampar Colson, lalu menjerit dengan murka, “Colson! Kamu memang cowok tidak punya hati! Aku sudah melahirkan anak buat kamu, lalu memilih untuk menjadi ibu rumah tangga selama bertahun-tahun. Sekarang kamu malah berani untuk mengkhianatiku?”“Aku benar-benar tidak punya hubungan sama dia!”“Oh, ya? Oke, kalau begitu, aku akan ke lokasi syuting untuk cari wanita jalang itu!”Odelia langsung membanting pintu, berjalan meninggalkan rumah.Saat ini, Colson baru menyadari masalah semakin parah saja. Dia segera menelepon Jeska, tetapi panggilan Jeska malah tidak terhubung.Jadi, Colson segera menyusul langkah istrinya. Istrinya sudah mengendarai mobil meninggalkan tempat.Odelia langsung membuat keonaran di lokasi syuting. “Di mana wanita murahan yang bernama Jeska itu? Suruh dia keluar, b

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2688

    Beberapa hari kemudian, di bawah bantuan Colson, Jeska berhasil mengikuti syuting. Dia bahkan berhasil melengser posisi pemeran utama wanita.Jeska mengunggah postingan situasi di lokasi syuting, juga memamerkan foto dirinya. Dari sudut pandang pengambilan gambar, dia sungguh mirip dengan Jessie.Nama mereka berdua kembali viral di media sosial. Tentu saja, perbuatan ini kembali memicu rasa tidak puas dari penggemar Jessie.Para penggemar Jessie berbondong-bondong berlari ke laman Instagram Jeska untuk memakinya. Mereka meminta Jeska untuk tidak membanding-bandingkan dirinya dengan Jessie, juga jangan selalu mencari sensasi dengan menggunakan nama Jessie.Tadinya para penggemar mengira Jeska akan menghapus postingan. Siapa sangka dia malah menyindir penggemar Jessie. Dia mengatakan penggemar Jessie khawatir idolanya akan kehilangan popularitasnya setelah mundur dari dunia hiburan. Itulah sebabnya mereka sengaja mencari masalah dengan Jeska.Sikap arogan Jeska benar-benar memicu amarah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2687

    Usai berbicara, tanpa menoleh direktur langsung meninggalkan ruang kerja.Kebetulan Jeska berjalan keluar lift, dia pun bertemu dengan Colson. Saat tidak ada orang di koridor, dia langsung menarik Colson ke tangga. “Pak Colson, kapan aku akan terima tawaran syuting?”Colson sudah tidak memiliki suasana hati. Ketika melihat Jeska bahkan berani bersikap semena-mena di perusahaan, dia langsung mendorong Jeska. “Jeska, aku setuju memasukkanmu ke dalam dunia hiburan, tapi kamu jangan cari masalah buat aku. Lebih baik kamu jaga jarak ketika di perusahaan.”Jeska pun tersenyum, lalu memeluk lehernya. “Apa kamu nggak merasa begini lebih seru? Pak Colson, kalau kamu bersikap dingin sama aku, aku akan merasa sedih.”Colson tidak dapat menolak api di diri Jeska. Dia pun tergoda dengan gombalan si wanita. Hanya saja, mereka tidak menyadari ada sesosok bayangan melintas di lantai atas.Jules dan Samuel sedang menyesap teh di ruang kerja. Samuel membuka tutup cangkir, lalu berkata, “Aku sudah bertan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status