Share

Bab 22

Jessie menoleh melihatnya. "Kami juga pernah melihat seorang paman yang sangat mirip dengan kami, lho!"

"Oh?" Ketika Steven baru saja hendak bertanya, tiba-tiba terdengar suara seorang pengawal dari luar halaman, "Tuan Javier."

Javier berjalan masuk ke paviliun dan melihat kedua anak di samping Steven, dia berkata, "Ayah, kenapa Ayah membawa anak-anak ini kemari sesuka hati?"

"Kenapa nggak boleh? Aku lihat kedua anak ini mirip denganmu, jadi aku mengundang mereka untuk bertamu. Memangnya kenapa?"

Steven mengelus kepala Jessie, lalu mengambil sebuah kue untuk mereka berdua. "Ini kue paling enak di desa kami, coba kalian cicipi."

"Terima kasih, Kakek ...."

Setelah keduanya mengambil kue itu, Jessie buru-buru melahapnya.

Javier merasa tidak berdaya, dia tidak menyangka ayahnya akan membawa kedua anak ini setelah melihat foto mereka.

"Kalian tunggu di sini dulu ya, Kakek akan kembali sebentar lagi."

Selesai berkata demikian, Steven berdiri dan berkata kepada Javier, "Ikuti aku."

Melihat me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Sahidi
setiap episode bagus tp ke pending terus hrus bayar
goodnovel comment avatar
Fatma Mesiska
ujung" nya duit,,huuuuhh
goodnovel comment avatar
Suci Ramadhani
gmna cri koinnya,, pdhal crtanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status