Claire menggigit ujung penanya sambil merenung cukup lama, tetapi dia masih belum mendapat inspirasi apa pun ...."Claire."Melihat Kayla muncul di luar pintunya, Claire meletakkan penanya dan berkata, "Nggak ada orang lain di sini, nggak perlu memanggilku dengan panggilan jijik seperti itu."Kalau biasanya, Kayla pasti sudah mengamuk. Namun, hari ini dia malah berkata dengan tenang, "Hari ini aku datang bukan untuk bertengkar denganmu. Aku tahu kemampuan bisnismu lebih hebat dariku."Kayla meletakkan dokumen di atas mejanya. "Kamu sendiri juga tahu kondisi Vienna sekarang. Kebetulan, ada seorang klien yang menawarkan platform untuk iklan. Boleh nggak, malam ini kamu ikut denganku untuk membahas kontrak ini?"Claire mengambil kontrak itu dan melihatnya. Seketika, dia tersenyum tipis. "Baiklah.""Kalau begitu, aku tunggu kamu mala mini." Ketika Kayla membalikkan badan, tatapannya terlintas cahaya dingin.Claire mengangkat alisnya melihat kontrak yang dibawakan Kayla. Dia ingin tahu, mem
Gary tersenyum dan mengangguk. "Iya, setelah aku tahu Nona Claire kembali ke Perusahaan Vienna, aku secara khusus meminta kerja sama dengan kalian."Kayla mencibir, padahal usia Gary sudah hampir 50 tahun, anaknya dengan mantan istrinya juga sudah berusia 18 tahun.Kabarnya, mereka bercerai karena Gary punya banyak wanita simpanan di luar sana.Beberapa tahun lalu, setelah bertemu dengan Claire di pesta ulang tahun Rendy, Gary tidak bisa melupakan wanita itu.Dia bahkan mencari tahu tentang Claire dari Kayla. Oleh karena ini juga, Kayla menaruh obat di minuman Claire 6 tahun lalu untuk memberi kesempatan kepada Gary. Sayangnya, Gary melewatkan kesempatan ini."Demi aku?" Claire tersenyum, lalu berkata, "Aku terkejut mendengat Pak Gary begitu menghargaiku.""Claire, Pak Gary sangat mengagumi bakatmu." Sambil berbicara, Kayla memberikan segelas anggur kepada Gary, "Pak Gary, aku harus bersulang padamu. Terima kasih telah menyediakan platform iklan bagi Vienna dan bersedia membeli saham s
Bagaimanapun, Gary tidak akan melepaskan kedua putri Keluarga Adhitama. Paling-paling, setelah Claire balik nanti, Gary akan menikmati keduanya!Setelah memberontak sejenak, efek obat mulai bekerja. Sekujur tubuh Kayla menjadi lemas hingga bersandar padanya.Gary membalikkan badan Kayla sambil berkata, "Ayo, sayangku."....Di toilet.Claire berlutut di depan kloset sambil mengorek tenggorokannya untuk memuntahkan semua jus itu. Setelah itu, dia berdiri dengan perlahan sambil memapah dinding."Sialan, dua-duanya diracuni!"Kelihatannya, Gary bukan hanya menargetkannya, tetapi juga menargetkan Kayla.Hehe, Kayla ingin mencelakakannya, tentu saja Claire tidak akan terkena jebakannya lagi. Biarkan wanita itu mendapat ganjaran atas perbuatannya sendiri!Claire membasuh wajahnya, dia hendak pergi dari tempat ini selagi kesadarannya masih jernih.Dia berjalan ke tepi jalan untuk memanggil taksi. Namun, semua taksi yang lewat sedang membawa pelanggan.Sementara itu, kepalanya mulai semakin pu
Javier tidak pernah menyangka bahwa ternyata raut wajah wanita ini tampak begitu lembut ketika terlelap.Dia melihat bekas gigitan di tangan Claire dan bertanya dalam hati, 'Apakah dia sengaja menggunakan cara ini untuk mempertahankan kesadarannya setelah diracuni orang?'Padahal, dia kelihatannya sangat cerdik, tapi masih bisa dimanfaatkan orang?Jika malam ini dia tidak bertemu dengan Javier ataupun tidak berhasil kabur dari sana, bukankah dia sekarang ....Claire tiba-tiba mengernyit, bulut matanya tampak bergetar seakan-akan telah mengalami mimpi buruk."Jangan ...."Mendengar igauannya, Javier mendekat memanggilnya, "Claire?"Dalam mimpinya, Claire melihat pria dari 6 tahun lalu itu menyiksanya, tetapi wajahnya tidak terlihat sama sekali ....Begitu membuka matanya, Claire kaget melihat wajah yang muncul di hadapannya. Sontak, dia menjerit, "Ah!"Plak!"Ada apa, Tuan Javier?" tanya Roger sembari mendorong pintu dan masuk. Namun, ketika melihat ada bekas telapak tangan di wajah Jav
Selama 30 menit, suasana rapat yang serius terasa seperti siksaan bagi orang-orang di dalam ruang rapat. Terutama bagi orang yang duduk di kursi utama, aura suram yang mengelilinginya membuat para eksekutif di sekitarnya gemetar dengan ketakutan.Pikiran Javier sama sekali tidak berada dalam ruang rapat itu. Benaknya dipenuhi oleh wanita sialan itu semalam. Selain itu, dia bermimpi erotis sepanjang malam dan wanita yang muncul dalam mimpinya itu adalah Claire.Javier merasa dirinya seolah-olah sudah gila."Hm." Javier duduk di kursinya dengan gusar. "Malam ini temani aku berenang."Roger yang sedang memeriksa dokumen tiba-tiba tersentak, "Hah? Kenapa Anda tiba-tiba mau berenang?"Javier terdiam sejenak, lalu menatap Roger dengan wajah serius. "Mau menurunkan suhu tubuh."Roger hanya menanggapi dengan datar, lalu teringat dengan sesuatu dan berkata, "Oh ya, Tuan Javier, semalam aku mengantarkan Nona Claire ....""Diam, jangan ungkit wanita itu." Saat ini, Javier tidak ingin mendengar na
Kayla langsung menutup pintu kantornya.Melihat Kayla menandatangani dokumen itu begitu saja, Claire tersenyum. Bertarung dengan orang yang pola pikirnya sederhana itu tidak menarik.Pada saat ini, Candice meneleponnya. Claire berjalan ke tangga untuk menjawab telepon itu."Claire, hari ini kamu temani aku untuk menghadiri pesta ulang tahun Paman Zefri ya. Aku sudah bilang pada ayahku, aku mau membawa Zora sang desainer internasional. Sudah lama ayahku ingin bertemu denganmu!"Mendengar nada bicara Candice yang antusias, Claire berkata dengan tak berdaya, "Aku nggak terlalu akrab dengan orang Keluarga Chaniago ....""Aku akrab kok! Kamu sudah kembali ke negara ini, jadi sudah seharusnya kamu memperluas koneksimu. Siapa tahu kamu bisa bertemu dengan pujaan hatimu malam ini!""Aku sudah punya 3 anak, pujaan hati apanya," ujar Claire sambil menghela napas."Duh, Claire, ayo pergi dong ...."Kalah berdebat dengan Candice, Claire terpaksa menemani sahabatnya itu malam ini.Pesta ulang tahun
Pada saat ini, di lantai atas berdiri dua orang pria.Pria dalam setelan jas berwarna biru tua bersandar di lengan kursi sambil memegang segelas anggur merah. Pandangannya jatuh pada sosok yang memesona di antara kerumunan orang.Dia berbalik memandang Javier, lalu melihat jam tangannya sendiri. Javier telah menatap wanita itu lebih dari 10 menit."Wanita itu cantik ya.""Ya," jawab Javier dengan datar.Sejak wanita itu muncul, Javier telah memperhatikannya.Wanita itu berjalan dengan gemulai di antara kerumunan. Bahkan tatapan semua pria yang berada di sekitarnya juga mengikuti langkahnya.Tanpa perlu sengaja menebar pesona sekalipun, tatapan semua orang tidak bisa beralih darinya.Cahta menatap Javier dengan terkejut, lalu berkata, "Jarang sekali aku mendengarmu mengakui kecantikan seorang wanita?"Selama bertahun-tahun mengenal Javier, Cahya belum pernah mendengar pria itu memuji penampilan wanita mana pun. Bahkan Kayla yang berada di sisinya juga tidak pernah dipujinya.Javier mena
“Ada kakak sepupuku!” Candice melambaikan tangan untuk menyapanya.Claire juga tidak merasa aneh. Dia tahu bahwa tantenya Candice adalah istrinya Zefri sekaligus ibunya Cahya.“Lama tidak berjumpa, Candice. Dia temanmu?”Candice merangkul lengan Claire. “Emm, sahabat baikku!”“Kenapa kamu bisa ke sini?” Javier menatap Cahya dengan tidak sabar.Cahya pun tersenyum. “Tentu saja untuk kenalan sama … Nona ini.” Dia berbicara sambil menunjuk ke sisi Claire.Jujur saja, Claire agak terkejut. Dia sungguh tidak menyangka aktor ternama ini ingin berkenalan dengan dirinya.Saat ini, Javier tidak berbicara. Hanya saja, tatapannya sudah berubah muram.Cahya juga tidak meladeni Javier lagi. Dia langsung berjalan ke hadapan Claire, lalu berbicara dengan sopan, “Apa aku punya kesempatan untuk berdansa denganmu?”Kedua mata Candice langsung terbelalak. Ternyata selera kakak sepupunya yang satu ini cukup bagus!Claire terbengong sejenak, lalu mengamati tatapan para wanita dari sekeliling. Seandainya di
Di ruangan departemen administrasi.Seorang wanita cantik berwajah kebaratan menerima pesan masuk. Dia segera menghapus pesan tersebut. Siapa pun tidak menyangka Wika adalah mata-mata dari wanita ini. Jangan-jangan istri sah Jules akan datang? Dia juga sudah tidak sabaran ingin bertemu dengannya.Jessie berjalan keluar lift. Seorang wanita menghalangi langkahnya. “Apa kamu itu Putri Jessie?”Jessie mengangkat kepalanya dan matanya spontan menyipit. Dia tidak pernah bertemu dengan wanita di hadapannya. “Kamu?”Si wanita mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangannya. “Aku itu asistennya Yang Mulia, Sissae Taylor. Keluarga kami keturunan bangsawan. Sekarang ayahku adalah menteri dalam negeri.”Baru saja Jessie hendak bersalaman dengannya, si wanita malah menurunkan tangannya dengan tersenyum. “Maaf, sudah bicara panjang lebar sama kamu. Tapi, Yang Mulia lagi rapat. Dia sangat sibuk hari ini. Mungkin dia nggak ada waktu buat menjamumu.”Jessie juga menurunkan tangan yang terkaku di udara
Jessie mengiakan.Ketika melihat Jessie masih tidak tersenyum, Jules langsung mencium bibirnya. “Yang patuh, ya. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku, aku bisa menemanimu.”Jessie tidak berbicara.Jules turun ke lantai bawah untuk memanggil pengurus rumah wanita. “Nanti kalau Nyonya mau keluar, kamu temani dia.”Pengurus rumah wanita yang bernama Wika mengangguk. “Oke.”Setelah Jules meninggalkan vila, Wika berjalan ke dapur. Pelayan di dapur sedang mempersiapkan makan siang untuk Jessie. Ketika melihat kedatangan Wika, dia pun menyapa, “Bu Wika.”Wika mengangguk. “Apa makan siang sudah dipersiapkan? Biar aku antar ke atas.”Pelayan menyerahkan makan siang yang dipersiapkannya kepada Wika, lalu meninggalkan tempat. Wika menatap makanan bergizi di atas nampan, lalu membawanya ke lantai atas.Terdengar suara ketuk pintu di dalam kamar. Setelah mendapat izin dari Jessie, Wika baru memasuki kamar.Jessie sedang duduk di samping jendela. Cahaya matahari memancar ke samping wajahnya. Dia ke
Mata kepala pusat rehabilitasi merona. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa antusias di hatinya. “Nona Dacia, kamu … apa yang kamu katakan itu benar?”Sebenarnya kepala pusat rehabilitasi pernah mencoba mencari investasi dari yayasan amal, tetapi setelah yayasan-yayasan tersebut mengetahui bahwa dia tidak memungut biaya apa pun dari para lansia, mereka semua menolak secara halus. Alasannya adalah bahwa mereka memang melakukan amal, tetapi bukan berarti memberikan layanan gratis. Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi meminta bantuan dari yayasan mana pun.Sekarang Dacia malah menawarkan persyaratan seperti ini. Dia tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan Dacia.Dacia mengangguk. “Berhubung aku sudah mengatakan ucapan itu, tentu saja aku sudah memikirkannya dengan saksama.”“Nona Dacia, aku benar-benar nggak tahu bagaimana cara membalasmu.” Saking antusiasnya, kepala pusat rehabilitasi mulai meneteskan air mata.Dacia segera menyerahkan tisu kepadanya. “Kamu nggak usah membalasku. Kam
Dacia melihat mereka dengan berkata, “Kepala pusat rehabilitasi bisa menyuruh warga setempat untuk ikut mencari tas. Sepertinya mereka semua sangat menghormati kepala pusat rehabilitasi. Bahkan, Miya yang bersikap arogan itu juga menjaga sikapnya. Seharusnya dia memiliki pengaruh yang cukup besar di sini. Bisa jadi, dia yang menampung semua orang tua di sini?”Nordin mengangguk. “Setelah dengar kata-katamu, aku jadi merasa kepala pusat rehabilitasi baik sekali.”Langit sudah mulai gelap. Suasana di kota kecil mulai hening.Dacia bersandar di jendela sembari memandang hutan yang gelap gulita. Rembulan menggantung di atas puncak gunung.Jerremy memeluk Dacia dari belakang, lalu menyandarkan dagunya di atas kepala Dacia. “Apa yang lagi kamu pikirkan?”Dacia tersenyum. “Aku lagi berpikir masalah mendirikan yayasan amal.”Jerremy tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Asalkan kamu gembira, aku akan dukung semua keputusanmu.”Dacia memalingkan kepala untuk melihat ke sisi Jerremy. “Benarkah?”“U
Dacia menatapnya. “Tapi kamu mesti tahu mencuri itu bukan ide bagus. Kamu memang menargetkan orang kaya. Kamu merasa mereka nggak akan perhitungan dengan uang kecil itu, hanya saja bukan berarti semua orang kaya nggak akan nggak perhitungan.”“Kamu seharusnya beruntung karena kamu selalu bertemu dengan orang kaya yang nggak perhitungan. Kalau kamu bertemu dengan yang nggak bisa diajak kompromi, apa mungkin mereka akan melepaskanmu? Syukur kalau mereka hanya memasukkan kamu beberapa hari ke dalam penjara.”“Kamu tahu sendiri, ada orang-orang yang memperlakukan pencuri dengan sangat kasar, bisa jadi kamu akan dipukul, dijadikan kuli atau dijual. Apa kamu pernah kepikiran bagaimana hidup adikmu tanpa kamu?”Miya terdiam membisu. Sepertinya dia tidak pernah kepikiran masalah ini.“Kapan jadwal operasi adikmu?”“Tanggal 28 Januari.”Dacia mengeluarkan pena dari kantongnya, lalu menulis nomor telepon vila di telapak tangan Miya. “Dua hari lagi, kamu telepon aku. Aku akan beri tahu kamu alama
“Jangan-jangan anak laki-laki itu adiknya?” tanya Carly.Dacia menatap mereka tanpa berbicara.Miya mendorong si anak laki-laki ke depan meja, lalu memapahnya untuk duduk. Entah apa yang dikatakan Miya terhadapnya, kemudian Miya pergi mengambil makanan untuknya, sedangkan si anak laki-laki menunggu di tempat.Dacia dapat merasakan ada yang aneh dengan mata si anak laki-laki. “Jangan-jangan anak laki-laki itu buta?”Nordin langsung berjalan mendekatinya.Carly berbisik, “Hei, kamu mau ngapain ….”Nordin duduk di hadapan anak laki-laki itu, lalu menggoyangkan tangannya. Dia tidak melakukan respons apa-apa. “Kamu benar-benar tidak bisa melihat.”Anak laki-laki itu merasa bingung. “Kamu ….”“Hei, jauhi adikku.” Miya yang kembali itu melihat sosok Nordin, raut wajahnya seketika berubah. Dia membanting piring makanan ke atas meja. “Kalau kalian mau balas dendam, kalian bisa serang aku!”Dacia dan Jerremy langsung berdiri. Nordin melipat kedua tangan di depan dada, lalu menunjukkan ekspresi t
Kening Dacia berkerut. Dia tidak berbicara.“Tapi setelah kita menikah nanti, semua uangku adalah milik kita berdua. Sudah sewajarnya kamu menggunakan uangku. Sudah sewajarnya juga aku memberikan uangku kepada istriku. Kamu tidak usah merasa akan ada yang meremehkanmu. Kalau aku menikahimu, tapi tidak rela memberikan uangku kepada istriku, untuk apa aku menikah?”“Istriku sudah mengambil risiko tinggi untuk melahirkan anak, kemudian mesti tidur sama aku dan menemaniku untuk melewati sisa hidupku. Kalau aku keberatan uangku dihamburkan kamu, bukannya lebih baik aku hidup menyendiri saja?”Dacia langsung tertawa. Ucapan Jerremy telah meluluhkan hati Dacia. “Aku ….”“Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Seluruh badanku bau sekali. Aku mau mandi.” Jerremy sungguh jijik dengan bau di tubuhnya sendiri. “Aku tidak sanggup menerima bau ini.”Dacia terdiam sejenak, lalu berdiri. “Aku bawa kamu ke kamar mandi.”Dacia membawa Jerremy ke kamar mandi. Baru saja dia hendak keluar, Jerremy malah
Hars melompat ke dalam tumpukan sampah. Ia mulai mencakar sampah-sampah, seolah-olah sudah menemukan targetnya saja. Majikan Hars berkata, “Anjing itu sangat sensitif terhadap bau. Seharusnya ada di dalam sana.”Pada saat ini, Hars mulai menggonggong. Dua warga setempat lainnya pergi mengorek sampah. Sesuai dugaan, ditemukan sebuah tas yang kelihatan lumayan baru di dalam tumpukan sampah. Penduduk mengambilnya. “Apa ini tasnya?”Jerremy segera berlari ke depan, lalu mengambil tas dari tangan si pria. Dia berkata dengan tersenyum, “Benar.”Jerremy membuka tasnya. Selain uang, kartu identitas dan paspor masih ada di dalam sana. Di belakang paspor itu juga terdapat sebuah kunci brankas.Kunci itu adalah barang yang diwariskan oleh kakek Dacia sebelum meninggal. Dacia meminta bantuan Jerremy untuk menyimpannya. Sejak saat itu, dia selalu membawanya ke mana-mana. Jika sampai hilang, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Dacia. Untung saja, Jerremy tidak menghilangkannya.Tiba-tiba
Dacia juga ikut mencari.Carly juga mau ke dalam, tetapi Nordin menariknya. “Kenapa kamu malah ikut meramaikan?”Carly menoleh untuk menatapnya. “Mereka berdua mau cari sampai kapan? Tentu saja aku mesti bantu mereka.” Usai berbicara, Carly menepis tangan Nordin, lalu mulai membongkar sampah.Nordin yang memeluk jas itu hendak membantu, tetapi dia merasa sampah sangatlah bau. Setelah dipikir-pikir, pada akhirnya dia melepaskan jasnya, lalu meletakkannya di atas lantai. Dia menahan napasnya sembari berlari ke dalam. “Sial! Aku tidak percaya aku tidak bisa menemukannya!”Dacia menahan bau sampah sembari mencari. Setelah mual-mual, dia kembali melanjutkan pencarian. Saat ini, Dacia tidak sengaja menoleh, lalu melihat ke sisi Carly dan Nordin. Dia sungguh berterima kasih kepada mereka.Jerremy sudah membongkar sampah dalam waktu yang sangat lama. Pakaiannya juga sudah sangat kotor. Sejak kecil, ini pertama kalinya Jerremy melakukan hal yang begitu menjijikkan. Hanya saja, Jerremy mesti men