âAda kakak sepupuku!â Candice melambaikan tangan untuk menyapanya.Claire juga tidak merasa aneh. Dia tahu bahwa tantenya Candice adalah istrinya Zefri sekaligus ibunya Cahya.âLama tidak berjumpa, Candice. Dia temanmu?âCandice merangkul lengan Claire. âEmm, sahabat baikku!ââKenapa kamu bisa ke sini?â Javier menatap Cahya dengan tidak sabar.Cahya pun tersenyum. âTentu saja untuk kenalan sama ⊠Nona ini.â Dia berbicara sambil menunjuk ke sisi Claire.Jujur saja, Claire agak terkejut. Dia sungguh tidak menyangka aktor ternama ini ingin berkenalan dengan dirinya.Saat ini, Javier tidak berbicara. Hanya saja, tatapannya sudah berubah muram.Cahya juga tidak meladeni Javier lagi. Dia langsung berjalan ke hadapan Claire, lalu berbicara dengan sopan, âApa aku punya kesempatan untuk berdansa denganmu?âKedua mata Candice langsung terbelalak. Ternyata selera kakak sepupunya yang satu ini cukup bagus!Claire terbengong sejenak, lalu mengamati tatapan para wanita dari sekeliling. Seandainya di
Lelaki di samping sedang mengamati bentuk tubuh Claire yang indah itu. Sebenarnya semua itu sangatlah wajar. Biasanya seorang lelaki akan memperhatikan bentuk badan dulu baru melihat wajah seorang wanita. Sekarang wanita di hadapannya tak hanya memiliki postur badan bagus, wajahnya juga sangat cantik. Lelaki mana yang tidak suka?Namun, baru saja si lelaki menyelesaikan omongannya, dia merasa ada tatapan mengerikan sedang menyorotnya. Si lelaki melirik ke arah tatapan itu âŠ. Ternyata itu adalah posisi Tuan Javier!Selesai berdansa, semua orang pun bertepuk tangan.Claire segera berjalan keluar kerumunan. Ketika dia hendak mencari Candice, tiba-tiba dia malah ditarik oleh seseorang. Claire membalikkan tubuhnya dan tampak Javier sedang berdiri di hadapannya.âKamu âŠ.â Belum sempat Claire melontarkan ucapannya, sepotong jas langsung dilempar menutupi bagian kepalanya.Claire menurunkan jas itu, lalu bertanya dengan kebingungan, âApa maksudmu?ââPakai!â Terdengar nada memerintah dari suara
Jika Javier memang adalah lelaki enam tahun silam âŠ.Tatapan Claire langsung berubah sinis. Enam tahun silam, Kayla telah menghilangkan kesuciannya. Bahkan, lelaki itu juga adalah lelaki yang dicari oleh Kayla.Namun, jika Javier adalah lelaki yang dicari Kayla untuk menghancurkan dirinya. Sepertinya Javier tidak mungkin tidak mengenalinya.Hanya saja, Claire tidak percaya Kayla rela membiarkan lelaki seunggul ini kepadanya. Kayla pasti ingin mendominasinya!Melihat Claire tidak merespons, Candice pun bertanya, âClaire, apa kamu nggak merasa mirip?ââKalaupun dia lelakinya, apa lelaki yang pernah berpacaran dengan Kayla pantas untuk menjadi ayah dari anakku?â tanya Claire dengan tidak acuh.Candice sungguh terkejut. Dia tidak menyangka Claire akan begitu memandang rendah Tuan Javier? Tiba-tiba ponsel Claire berdering. Melihat ada panggilan masuk dari Jerry, dia pun permisi dengan Candice dan berjalan meninggalkan aula.Claire mengangkat panggilan, âJerry?ââIbu, apa Ibu mau makan mala
Ada apa dengan lelaki ini?Javier membuka pintu mobil, lalu berbicara dengan nada memerintah, âMasuk.âClaire pun tersenyum getir. Dia pernah bertemu dengan wanita yang susah diajak bicara, tapi dia tidak pernah bertemu dengan lelaki yang susah diajak bicara!Dengan sangat terpaksa, Claire memasuki mobil dengan wajah muram.Saat Javier menanyakan alamatnya, Claire pun tertegun. Dia berpikir sejenak, baru menjawab, âKamu cukup turunin aku di simpang empat jalan Jamra.â Claire tidak mungkin diantar sampai ke depan rumah.Javier pun mengerutkan keningnya. Jalan Jamra? Bukankah itu alamat kompleks Vila Kandara? Javier benar-benar menghentikannya di simpang empat jalan Jamra. Claire pun hanya berterima kasih, lalu menuruni mobil.Namun, Javier juga tidak langsung pergi. Dia terus menatap ke arah perginya si wanita. Benar! Dia tinggal di Kompleks Vila Kandara!Ketika Claire melewati depan pintu vila, dia tidak langsung memasuki rumah, melainkan melanjutkan langkahnya berjalan ke dalam komple
âUang 2 triliun itu juga nggak cukup untuk dihamburkan Ibu.âClaire kembali terdiam.Jerry menunduk, lalu berkata, âLagi pula, Ibu pasti capek mesti bekerja dan merawat kami. Sekarang juga nggak ada lelaki yang bisa menjaga Ibu. Jadi, kami ingin bantu meringankan bebanmu.âKali ini, Jody mengangguk.Claire menatap kedua bocah cilik yang sangat pengertian ini. Dia sungguh tidak tahu apakah dirinya seharusnya merasa gembira atau merasa sedih.Selama ini, Claire selalu berjuang sendirian untuk memberikan kehidupan yang terbaik untuk mereka. Meskipun mereka tidak memiliki ayah, Claire juga tidak akan mengizinkan ada yang meremehkan anak-anaknya.Claire tahu anak-anaknya sangat pengertian. Biasanya Claire juga jarang mencemaskan mereka. Hanya saja, alangkah baiknya jika anak-anaknya bisa bersikap kekanak-kanakan. Setidaknya hati Claire akan terasa lebih nyaman.âSudahlah, aku tahu kalian ingin membantuku. Tapi, dunia hiburan terlalu kacau,â ucap Claire sambil menghela napas. âKita bicarakan
Fendra mengangkat kepalanya. âTapi ayahmu sudah menyerahkan saham kepada Kayla. Sepertinya akan susah untuk mengambil saham itu dari Kayla. Lagi pula, ada orang itu yang mendukungnya.âYang dimaksud dengan âorang ituâ tak lain adalah ⊠Tuan Javier.Ujung bibir Claire melengkung ke atas. âSejak aku kembali, aku sudah mengamati hubungan mereka berdua. Memang ada Javier yang mendukung Kayla, tapi berapa lama dia bisa melindungi Kayla?ââMaksudmu?ââJavier dan Kayla sudah berpacaran selama enam tahun, tapi mereka berdua masih belum menikah. Aku memang nggak tahu apa alasannya, tapi ada satu hal yang bisa aku pastikan.â Tatapan Claire berubah dingin. âDia nggak ingin menikah dengan Kayla. Dukungan Javier terhadap Kayla hanya bersifat sementara saja. Dengan status Javier, dia bisa mendapatkan wanita yang lebih baik daripada Kayla, âkan? Jadi, mengambil kembali saham Perusahaan Vienna dari tangan Kayla hanyalah masalah waktu.âFendra merasa ucapan Claire cukup masuk akal, tapi dia tetap meras
Sepertinya keuntungan yang akan diperoleh Perusahaan Vienna juga tidak bisa terhitung jumlahnya.âClaire, persyaratan Perusahaan Jeewan sangat tinggi. Dia tidak akan menerima kerja sama dengan perusahaan-perusahaan biasa. Bagaimana mungkin Perusahaan Jeewan bersedia bekerja sama dengan Perusahaan Vienna?âKali ini, Claire pun tersenyum. âMengenai masalah ini, Paman nggak usah khawatir. Aku punya cara.âImelda menenteng tas mewahnya berjalan ke dalam perusahaan. Semua karyawan perusahaan tahu bahwa wanita itu adalah ibunya Kayla, mereka pun menyapanya, âBu Imelda.âKemudian, Imelda pergi menemui Kayla dengan gembira. Dia sungguh penasaran apakah rencana Kayla waktu itu berhasil atau tidak. Tiba-tiba dia melihat Claire sedang berjalan keluar lift dengan seorang lelaki paruh baya.Imelda langsung berjalan menghampirinya. âLho? Kamu lagi menggoda lelaki di perusahaan?âRaut wajah Fendra langsung berubah muram. Saat dia hendak membalas, Claire pun menghalanginya. Dia menatap Imelda dengan t
Claire memalingkan kepalanya untuk menatap Kayla. âKamu yakin kamu mau pergi ketemu klien?âSepertinya masih ada sedikit harapan jika Claire pergi sendiri membahas kerja sama dengan Perusahaan Jeewan. Namun, jika Kayla yang pergi, sepertinya mereka juga tidak ingin bertemu dengannya?Kayla membalas dengan tersenyum, âAku nggak mungkin cuma duduk santai dan biarkan kamu kerjain semuanya.âClaire tersenyum sinis dalam hati. Demi meninggalkan kesan bagus di hati Javier, dia bahkan bisa bersandiwara seperti ini.âOke.ââClaire âŠ.â Saat Fendra ingin mengatakan sesuatu, Claire sudah menyerahkan kontrak kerja sama ke tangannya. âKalau begitu, tolong Bu Kayla pergi ke Perusahaan Jeewan untuk membahas masalah kerja sama.âJavier seketika mengerutkan keningnya.Melihat Claire âterpaksaâ menyerahkan pekerjaan membahas kerja sama kepadanya, Kayla diam-diam merasa puas. Asalkan dia berhasil mendapatkan kontrak kerja sama ini, Javier pasti akan semakin bangga terhadapnya.Sekarang gadis murahan ini