Fendra mengangkat kepalanya. “Tapi ayahmu sudah menyerahkan saham kepada Kayla. Sepertinya akan susah untuk mengambil saham itu dari Kayla. Lagi pula, ada orang itu yang mendukungnya.”Yang dimaksud dengan “orang itu” tak lain adalah … Tuan Javier.Ujung bibir Claire melengkung ke atas. “Sejak aku kembali, aku sudah mengamati hubungan mereka berdua. Memang ada Javier yang mendukung Kayla, tapi berapa lama dia bisa melindungi Kayla?”“Maksudmu?”“Javier dan Kayla sudah berpacaran selama enam tahun, tapi mereka berdua masih belum menikah. Aku memang nggak tahu apa alasannya, tapi ada satu hal yang bisa aku pastikan.” Tatapan Claire berubah dingin. “Dia nggak ingin menikah dengan Kayla. Dukungan Javier terhadap Kayla hanya bersifat sementara saja. Dengan status Javier, dia bisa mendapatkan wanita yang lebih baik daripada Kayla, ‘kan? Jadi, mengambil kembali saham Perusahaan Vienna dari tangan Kayla hanyalah masalah waktu.”Fendra merasa ucapan Claire cukup masuk akal, tapi dia tetap meras
Sepertinya keuntungan yang akan diperoleh Perusahaan Vienna juga tidak bisa terhitung jumlahnya.“Claire, persyaratan Perusahaan Jeewan sangat tinggi. Dia tidak akan menerima kerja sama dengan perusahaan-perusahaan biasa. Bagaimana mungkin Perusahaan Jeewan bersedia bekerja sama dengan Perusahaan Vienna?”Kali ini, Claire pun tersenyum. “Mengenai masalah ini, Paman nggak usah khawatir. Aku punya cara.”Imelda menenteng tas mewahnya berjalan ke dalam perusahaan. Semua karyawan perusahaan tahu bahwa wanita itu adalah ibunya Kayla, mereka pun menyapanya, “Bu Imelda.”Kemudian, Imelda pergi menemui Kayla dengan gembira. Dia sungguh penasaran apakah rencana Kayla waktu itu berhasil atau tidak. Tiba-tiba dia melihat Claire sedang berjalan keluar lift dengan seorang lelaki paruh baya.Imelda langsung berjalan menghampirinya. “Lho? Kamu lagi menggoda lelaki di perusahaan?”Raut wajah Fendra langsung berubah muram. Saat dia hendak membalas, Claire pun menghalanginya. Dia menatap Imelda dengan t
Claire memalingkan kepalanya untuk menatap Kayla. “Kamu yakin kamu mau pergi ketemu klien?”Sepertinya masih ada sedikit harapan jika Claire pergi sendiri membahas kerja sama dengan Perusahaan Jeewan. Namun, jika Kayla yang pergi, sepertinya mereka juga tidak ingin bertemu dengannya?Kayla membalas dengan tersenyum, “Aku nggak mungkin cuma duduk santai dan biarkan kamu kerjain semuanya.”Claire tersenyum sinis dalam hati. Demi meninggalkan kesan bagus di hati Javier, dia bahkan bisa bersandiwara seperti ini.“Oke.”“Claire ….” Saat Fendra ingin mengatakan sesuatu, Claire sudah menyerahkan kontrak kerja sama ke tangannya. “Kalau begitu, tolong Bu Kayla pergi ke Perusahaan Jeewan untuk membahas masalah kerja sama.”Javier seketika mengerutkan keningnya.Melihat Claire “terpaksa” menyerahkan pekerjaan membahas kerja sama kepadanya, Kayla diam-diam merasa puas. Asalkan dia berhasil mendapatkan kontrak kerja sama ini, Javier pasti akan semakin bangga terhadapnya.Sekarang gadis murahan ini
Bulu mata Claire bergetar. Ekspresi wajahnya juga semakin muram lagi.Ayahnya telah mengambil alih semua saham ibunya?Kenapa bisa begitu?Jelas-jelas itu adalah harta milik bersama. Jelas-jelas ibunya memiliki saham, kenapa malah dialihkan?“Aku nggak percaya!” ucap Claire dengan menggertakkan giginya.“Kalau begitu, kamu bisa tanya sama ayahmu?” Javier menyadari ekspresi muram di wajah Claire. Entah kenapa … hatinya terasa tidak nyaman.Sebelumnya Javier tidak tahu bahwa Perusahaan Vienna didirikan oleh mantan istri Rendy. Itu sebabnya Javier melakukan penyelidikan setelah Claire kembali.Vina dan Rendy memang telah mendirikan perusahaan. Namun, setelah Vina meninggal, seluruh sahamnya telah berubah menjadi milik Rendy.Kayla hanya memiliki satu perusahaan ini saja. Dari segi kemampuan dan bakat, dia memang tidak bisa dibandingkan dengan Claire. Jika ingin mengusir Claire dari Perusahaan Vienna, sepertinya Javier juga mesti memikirkan ide lain.Mungkin hanya dengan meletakkan Claire
Menyadari Claire tidak menghiraukannya, Imelda langsung berjalan maju untuk menghalangi langkah Claire. “Apa yang sedang kamu lakukan?”“Awas!” Claire mendorong Imelda ke samping. Dia tidak lagi meladeni orang yang mengoceh di belakang, langsung bergegas ke ruang baca lantai atas. Setelah itu, dia melempar dokumen ke atas meja.Rendy sungguh terkejut dengan perilaku Claire. Raut wajahnya langsung berubah muram. “Kamu masih berani pulang?”“Kamu kira aku ingin pulang? Aku pulang cuma demi nanya satu hal!” Claire mengambil dokumen. “Bagaimana ceritanya dengan saham ibuku?”Rendy sungguh kaget. Dia tidak menyangka Claire akan menanyakan masalah ini.Melihat Rendy tidak menjawab, Claire bertanya lagi, “Perusahaan Vienna didirikan sama ibuku. Perusahaan itu adalah harta bersama kamu dan Ibu. Setelah Ibu meninggal, kenapa saham Ibu bisa jadi milik kamu?”“Apa kamu pantas bertanya seperti ini?” tanya Rendy dengan ketus.Saat ini, Imelda sedang menguping dari luar pintu. Dia penasaran kenapa C
Jody mengangguk. “Kami sudah menerima tawaran dari Agensi Majestik.”Candice sungguh terkejut. “Kalian berdua beruntung sekali!”Namun jujur saja, dengan tampang mereka berdua, mereka memang cocok menjadi artis dan aktor cilik!Jerry tersenyum, lalu duduk di samping Candice. “Ibu, kamu bantu Kakak dan Adik, ya?”“Aku … aku juga bukan berasal dari dunia hiburan. Bagaimana aku bisa membantu kalian?” tanya Candice dengan canggung.“Tapi Ibu punya kakak sepupu dari dunia hiburan!”Tangan yang sedang memegang cangkir kopi refleks gemetar. Bahkan, ujung bibir Candice juga berkedut. “Bagaimana kamu bisa tahu?”“Apa ada yang sulit? Kamu adalah ibu angkat kami, tentu saja kami harus menyelidiki latar belakangmu …,” balas Jerry dengan bangga.Candice hanya bisa tersenyum saja. Ternyata Claire melahirkan anak ajaib!“Ibu, kamu bantu kami, ya? Kelak kalau ada yang berani menindas Ibu, kami pasti akan membantu Ibu ….” Jerry menarik-narik ujung pakaian Candice sambil bermanja ria.Mana mungkin Candi
Setelah menatap Kayla dalam waktu lama, Claire pun berbicara dengan dingin, “Kayla, kamu selalu bersikap arogan.” Selesai berbicara, Claire berdiri. “Berhubung kamu begitu menginginkan Perusahaan Vienna, sekarang aku akan berikan Vienna kepadamu.”Kayla merasa agak syok. Wanita murahan ini ingin menyerahkan Perusahaan Vienna kepadanya? Hmph, akhirnya Claire tahu diri juga.“Aku tahu kamu nggak sanggup untuk mengalahkanku. Bukannya semuanya akan baik-baik saja kalau kamu mengakui kekalahanmu sejak awal?” Kayla tersenyum.“Aku bukan mengaku kalah.” Claire melipat kedua tangannya di depan dada, lalu berjalan ke hadapannya. “Aku menyerahkan Perusahaan Vienna kepadamu hanya untuk sementara waktu saja. Kelak, aku pasti akan merebutnya kembali.”Claire tidak menginginkan saham lagi! Dia ingin mengakuisisi Perusahaan Vienna!“Dengan kemampuan kamu?” ucap Kayla dengan meremehkan.“Iya, dengan kemampuanku.” Claire melempar surat pengunduran diri ke wajahnya, lalu berkata dengan tersenyum sinis,
“Nona Claire, kalau Anda puas, besok kami akan mengatur orang untuk merenovasi interior ruangan,” ucap Roger yang sedang berdiri di belakang Claire.Claire memalingkan kepalanya menatap Roger, lalu berkata dengan datar, “Nggak usah repot-repot. Aku bisa cari orang untuk merenovasi interior ruangan.”Sepuluh hari kemudian.Renovasi di lantai 16 sudah hampir selesai. Rak pajangan di depan aula diberi warna hitam dengan las keemasan untuk menunjukkan keeleganan ruangan. Sementara, lampu hias di dinding menggunakan lampu model kuno.Ruangan tamu VIP juga didesain dengan kesan kuno. Tampak pajangan kayu berwarna keemasan di bagian rak. Selain itu, tampak juga gorden berwarna merah di ujung saja.Ketika Roger dan Javier tiba di lantai 16, mereka mengira mereka telah salah alamat ketika melihat interior ruangan yang terasa kuno nan mewah ini.Beberapa pekerja sedang memindahkan barang-barang. Kelihatannya sangat sibuk.Roger menatap wallpaper dinding yang berwarna hitam keemasan, lalu bertany