Share

Bab 41

Penulis: Daun Jahe
Jody mengangguk. “Kami sudah menerima tawaran dari Agensi Majestik.”

Candice sungguh terkejut. “Kalian berdua beruntung sekali!”

Namun jujur saja, dengan tampang mereka berdua, mereka memang cocok menjadi artis dan aktor cilik!

Jerry tersenyum, lalu duduk di samping Candice. “Ibu, kamu bantu Kakak dan Adik, ya?”

“Aku … aku juga bukan berasal dari dunia hiburan. Bagaimana aku bisa membantu kalian?” tanya Candice dengan canggung.

“Tapi Ibu punya kakak sepupu dari dunia hiburan!”

Tangan yang sedang memegang cangkir kopi refleks gemetar. Bahkan, ujung bibir Candice juga berkedut. “Bagaimana kamu bisa tahu?”

“Apa ada yang sulit? Kamu adalah ibu angkat kami, tentu saja kami harus menyelidiki latar belakangmu …,” balas Jerry dengan bangga.

Candice hanya bisa tersenyum saja. Ternyata Claire melahirkan anak ajaib!

“Ibu, kamu bantu kami, ya? Kelak kalau ada yang berani menindas Ibu, kami pasti akan membantu Ibu ….” Jerry menarik-narik ujung pakaian Candice sambil bermanja ria.

Mana mungkin Candi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Eva Triyoga
semàngat clàire
goodnovel comment avatar
Just Rara
tetap semangat claire,tunjukan ke ayah mu rendy klu km bisa sukses tanpa bantuannya sama sekali
goodnovel comment avatar
Robiatul Adawiyah
semangattt claire
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 42

    Setelah menatap Kayla dalam waktu lama, Claire pun berbicara dengan dingin, “Kayla, kamu selalu bersikap arogan.” Selesai berbicara, Claire berdiri. “Berhubung kamu begitu menginginkan Perusahaan Vienna, sekarang aku akan berikan Vienna kepadamu.”Kayla merasa agak syok. Wanita murahan ini ingin menyerahkan Perusahaan Vienna kepadanya? Hmph, akhirnya Claire tahu diri juga.“Aku tahu kamu nggak sanggup untuk mengalahkanku. Bukannya semuanya akan baik-baik saja kalau kamu mengakui kekalahanmu sejak awal?” Kayla tersenyum.“Aku bukan mengaku kalah.” Claire melipat kedua tangannya di depan dada, lalu berjalan ke hadapannya. “Aku menyerahkan Perusahaan Vienna kepadamu hanya untuk sementara waktu saja. Kelak, aku pasti akan merebutnya kembali.”Claire tidak menginginkan saham lagi! Dia ingin mengakuisisi Perusahaan Vienna!“Dengan kemampuan kamu?” ucap Kayla dengan meremehkan.“Iya, dengan kemampuanku.” Claire melempar surat pengunduran diri ke wajahnya, lalu berkata dengan tersenyum sinis,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 43

    “Nona Claire, kalau Anda puas, besok kami akan mengatur orang untuk merenovasi interior ruangan,” ucap Roger yang sedang berdiri di belakang Claire.Claire memalingkan kepalanya menatap Roger, lalu berkata dengan datar, “Nggak usah repot-repot. Aku bisa cari orang untuk merenovasi interior ruangan.”Sepuluh hari kemudian.Renovasi di lantai 16 sudah hampir selesai. Rak pajangan di depan aula diberi warna hitam dengan las keemasan untuk menunjukkan keeleganan ruangan. Sementara, lampu hias di dinding menggunakan lampu model kuno.Ruangan tamu VIP juga didesain dengan kesan kuno. Tampak pajangan kayu berwarna keemasan di bagian rak. Selain itu, tampak juga gorden berwarna merah di ujung saja.Ketika Roger dan Javier tiba di lantai 16, mereka mengira mereka telah salah alamat ketika melihat interior ruangan yang terasa kuno nan mewah ini.Beberapa pekerja sedang memindahkan barang-barang. Kelihatannya sangat sibuk.Roger menatap wallpaper dinding yang berwarna hitam keemasan, lalu bertany

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 44

    “Apa perlu ditebak lagi? Dengar-dengar kekasih Tuan Javier, Nona Kayla, adalah direktur dari Perusahaan Vienna. Sepertinya Tuan Javier mendirikan perusahaan baru demi dia?”“Wah, aku sungguh iri.”Beberapa karyawan sedang menggosip. Mereka semua pernah mendengar hubungan antara Tuan Javier dengan putri orang kaya itu. Tapi tak disangka, ternyata berita itu bukanlah gosip, melainkan adalah kenyataan. Jika tidak, kenapa Grup Angkasa mendirikan perusahaan perhiasan?Kayla memegang sebuah kotak yang berisi camilan berjalan ke resepsionis. Ketika resepsionis melihat kedatangannya, mereka langsung mengakhiri pembicaraan mereka.Namun, pembicaraan mereka tadi sudah terdengar di telinga Kayla. “Apa Javier ada di kantor?”“Nona Kayla, Tuan Javier lagi di ruangannya,” balas si resepsionis dengan tersenyum.Kayla pun tersenyum. “Tadi kalian bilang Javier mendirikan perusahaan perhiasan baru?”Si resepsionis kebingungan. “Nona Kayla, apa Tuan Javier tidak memberi tahu Nona?”“Emm, tidak.” Senyuman

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 45

    Ketika Kayla mendengar percakapan mereka, dia pun menghentikan langkah mereka. “Sebentar.”Kedua karyawan wanita langsung menoleh. “Ada masalah apa, ya?”Kayla berjalan ke hadapan mereka, lalu bertanya dengan ketus, “Siapa desainer perhiasan yang kalian katakan tadi?” Entah kenapa Kayla memiliki firasat buruk. “Emm, dia adalah desainer perhiasan internasional, namanya Zora.”Raut wajah Kayla berubah menjadi lebih muram lagi. Kedua tangan pun dikepal dengan erat. Ternyata si Claire!Tiba-tiba Kayla teringat dengan ucapan yang dilayangkan Claire sebelum dia meninggalkan Perusahaan Vienna. Menjengkelkan sekali! Pantas saja wanita murahan itu bersedia meninggalkan Perusahaan Vienna. Ternyata dia sengaja ingin mendekati Javier! Dasar wanita murahan!Kayla langsung naik ke lantai 16 dengan emosi menggebu-gebu. Tampak Roger sedang berjalan keluar ruang kantor. Ketika melihat kedatangan Kayla, dia pun langsung berjalan maju. “Nona Kayla, kamu ….”“Minggir!” Kayla mendorong Roger, lalu berjala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 46

    Entah kenapa kesan Roger terhadap Kayla tidak begitu bagus. Dia merasa wanita ini tidak tahu apa-apa, tidak serasi dengan Tuan Javier-nya. Jika wanita pada enam tahun silam bukanlah Kayla, mana mungkin Kayla diperkenankan untuk mondar-mandir di hadapan Tuan Javier?“Javier, kata Claire kamu beri perusahaan perhiasan baru buat dia? Dia lagi bohong, ‘kan?”Tatapan Javier berubah muram. “Kamu tidak suka dia di Perusahaan Vienna. Jadi, dia pun meninggalkan Vienna dan menyerahkan semua saham kepadamu. Kenapa? Apa kamu masih belum puas?”“Aku ….” Keringat dingin mulai bercucuran di kening Kayla. Jadi, Claire tidak sedang berbohong? Demi membuat Claire melepaskan saham Perusahaan Vienna, Javier malah memberikan perusahaan baru kepadanya?Menjengkelkan sekali!Lebih baik Claire tidak usah melepaskan saham Perusahaan Vienna!“Javier, aku bisa beri Claire saham yang dia mau. Kamu biarkan dia kembali, ya? Bagaimanapun, Perusahaan Vienna adalah hasil rintisan ibunya, mana mungkin dia rela untuk me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 47

    Cahya berjalan keluar ruangannya. “Kenapa?” Dia pun terkejut ketika melihat keberadaan dua anak kecil itu.Candice menurunkan Jessie, lalu berjalan ke sisi Cahya. “Kak, keponakanku ini baru saja dikontrak sama Agensi Majestik. Jadi, aku bawa mereka untuk mengunjungimu.”Jody menggandeng Jessie untuk berjalan maju. Mereka membungkuk, lalu menyapa, “Halo, Paman.”Tatapan Cahya tertuju pada wajah mereka berdua. Wajah mereka ….Beberapa saat kemudian, Cahya berjongkok untuk menatap mereka berdua seraya mengusap kepala Jessie. “Siapa nama kalian?”“Namanku Jessie. Dia kakakku, namanya Jody,” balas Jessie dengan mengedipkan matanya.“Sejak kapan kamu punya keponakan?” Cahya menengadah kepalanya untuk melihat Candice.Candice pun tersenyum. “Mereka itu anaknya sahabatku. Aku ibu angkat mereka. Tergolong keponakanku, deh.”Cahya berdiri. “Anaknya sahabatmu?”“Ah … iya.” Candice tersenyum.“Masuklah.”Candice menggandeng kedua keponakannya ke dalam ruang kerja Cahya.Saat ini, Cahya duduk di so

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 48

    Tatapan Cahya tertuju pada wajah Jody. Dia bertanya dengan penuh penasaran, “Kamu sungguh mirip dengan seseorang yang kukenal. Begitu marah, langsung pergi.”Karakter Jody sungguh mirip dengan Javier.Candice merasa kaget. “Kak, kamu nggak salahin mereka lagi?”“Aku cukup suka sama mereka. Berhubung mereka sudah dikontrak oleh Agensi Majestik, aku tidak keberatan untuk memandu mereka. Kebetulan beberapa hari ini aku akan melakukan pemotretan sampul majalah. Mereka bisa ikut bersamaku.”Di dalam ruangan kerja manajer.“Apa? Kamu ingin bawa dua anak kecil untuk foto sampul majalah?” Dessy selaku manajer dari Cahya terkejut ketika melihat dia datang bersama dua bocah cilik.Cahya mengangguk. “Iya, aku rasa kedua anak ini cukup fotogenik. Dengan adanya wajah mereka di sampul majalah, sepertinya majalah semakin laris lagi.”“Tapi ….” Dessy menekan-nekan bagian kepala yang terasa sakit. “Tapi bagaimana aku jelaskan kepada pihak majalah?”“Serahkan saja semuanya kepadaku. Aku akan beri mereka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 49

    “Setelah diingat-ingat sepertinya Nona Candice kenal dengan Nona Claire. Sepertinya dia juga tinggal di kompleks Vila Kandara. Jangan-jangan dia kenal dengan kedua anak itu ….”Roger sedang menebak-nebak permasalahan ini. Tiba-tiba Javier berdiri, lalu berjalan pergi.Roger pun terbengong, langsung mengikuti langkahnya. “Tuan Javier, kamu mau ke mana?”Di lantai 16.“Paman Fendra, besok kamu bisa mulai bekerja di sini. Aku juga sudah menghubungi semua karyawan yang dibubarkan Perusahaan Vienna sebelumnya.”Claire sedang menelepon sambil memandang ke luar jendela. Setelah Fendra mengatakan sesuatu, dia pun tersenyum. “Oke, Paman tenang saja. Aku sudah mengaturnya.”Panggilan pun berakhir, Claire menggenggam ponsel di tangan sambil berpikir, ‘Besok setelah mereka semua datang, kita harus segera membahas nama merek perhiasan baru ini.’Saat Claire membalikkan tubuhnya, dia pun terkejut dengan keberadaan Javier di depan pintu sana.“Tuan Javier, kamu ….”Belum sempat Claire menyelesaikan

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status