“Nona Claire, kalau Anda puas, besok kami akan mengatur orang untuk merenovasi interior ruangan,” ucap Roger yang sedang berdiri di belakang Claire.Claire memalingkan kepalanya menatap Roger, lalu berkata dengan datar, “Nggak usah repot-repot. Aku bisa cari orang untuk merenovasi interior ruangan.”Sepuluh hari kemudian.Renovasi di lantai 16 sudah hampir selesai. Rak pajangan di depan aula diberi warna hitam dengan las keemasan untuk menunjukkan keeleganan ruangan. Sementara, lampu hias di dinding menggunakan lampu model kuno.Ruangan tamu VIP juga didesain dengan kesan kuno. Tampak pajangan kayu berwarna keemasan di bagian rak. Selain itu, tampak juga gorden berwarna merah di ujung saja.Ketika Roger dan Javier tiba di lantai 16, mereka mengira mereka telah salah alamat ketika melihat interior ruangan yang terasa kuno nan mewah ini.Beberapa pekerja sedang memindahkan barang-barang. Kelihatannya sangat sibuk.Roger menatap wallpaper dinding yang berwarna hitam keemasan, lalu bertany
“Apa perlu ditebak lagi? Dengar-dengar kekasih Tuan Javier, Nona Kayla, adalah direktur dari Perusahaan Vienna. Sepertinya Tuan Javier mendirikan perusahaan baru demi dia?”“Wah, aku sungguh iri.”Beberapa karyawan sedang menggosip. Mereka semua pernah mendengar hubungan antara Tuan Javier dengan putri orang kaya itu. Tapi tak disangka, ternyata berita itu bukanlah gosip, melainkan adalah kenyataan. Jika tidak, kenapa Grup Angkasa mendirikan perusahaan perhiasan?Kayla memegang sebuah kotak yang berisi camilan berjalan ke resepsionis. Ketika resepsionis melihat kedatangannya, mereka langsung mengakhiri pembicaraan mereka.Namun, pembicaraan mereka tadi sudah terdengar di telinga Kayla. “Apa Javier ada di kantor?”“Nona Kayla, Tuan Javier lagi di ruangannya,” balas si resepsionis dengan tersenyum.Kayla pun tersenyum. “Tadi kalian bilang Javier mendirikan perusahaan perhiasan baru?”Si resepsionis kebingungan. “Nona Kayla, apa Tuan Javier tidak memberi tahu Nona?”“Emm, tidak.” Senyuman
Ketika Kayla mendengar percakapan mereka, dia pun menghentikan langkah mereka. “Sebentar.”Kedua karyawan wanita langsung menoleh. “Ada masalah apa, ya?”Kayla berjalan ke hadapan mereka, lalu bertanya dengan ketus, “Siapa desainer perhiasan yang kalian katakan tadi?” Entah kenapa Kayla memiliki firasat buruk. “Emm, dia adalah desainer perhiasan internasional, namanya Zora.”Raut wajah Kayla berubah menjadi lebih muram lagi. Kedua tangan pun dikepal dengan erat. Ternyata si Claire!Tiba-tiba Kayla teringat dengan ucapan yang dilayangkan Claire sebelum dia meninggalkan Perusahaan Vienna. Menjengkelkan sekali! Pantas saja wanita murahan itu bersedia meninggalkan Perusahaan Vienna. Ternyata dia sengaja ingin mendekati Javier! Dasar wanita murahan!Kayla langsung naik ke lantai 16 dengan emosi menggebu-gebu. Tampak Roger sedang berjalan keluar ruang kantor. Ketika melihat kedatangan Kayla, dia pun langsung berjalan maju. “Nona Kayla, kamu ….”“Minggir!” Kayla mendorong Roger, lalu berjala
Entah kenapa kesan Roger terhadap Kayla tidak begitu bagus. Dia merasa wanita ini tidak tahu apa-apa, tidak serasi dengan Tuan Javier-nya. Jika wanita pada enam tahun silam bukanlah Kayla, mana mungkin Kayla diperkenankan untuk mondar-mandir di hadapan Tuan Javier?“Javier, kata Claire kamu beri perusahaan perhiasan baru buat dia? Dia lagi bohong, ‘kan?”Tatapan Javier berubah muram. “Kamu tidak suka dia di Perusahaan Vienna. Jadi, dia pun meninggalkan Vienna dan menyerahkan semua saham kepadamu. Kenapa? Apa kamu masih belum puas?”“Aku ….” Keringat dingin mulai bercucuran di kening Kayla. Jadi, Claire tidak sedang berbohong? Demi membuat Claire melepaskan saham Perusahaan Vienna, Javier malah memberikan perusahaan baru kepadanya?Menjengkelkan sekali!Lebih baik Claire tidak usah melepaskan saham Perusahaan Vienna!“Javier, aku bisa beri Claire saham yang dia mau. Kamu biarkan dia kembali, ya? Bagaimanapun, Perusahaan Vienna adalah hasil rintisan ibunya, mana mungkin dia rela untuk me
Cahya berjalan keluar ruangannya. “Kenapa?” Dia pun terkejut ketika melihat keberadaan dua anak kecil itu.Candice menurunkan Jessie, lalu berjalan ke sisi Cahya. “Kak, keponakanku ini baru saja dikontrak sama Agensi Majestik. Jadi, aku bawa mereka untuk mengunjungimu.”Jody menggandeng Jessie untuk berjalan maju. Mereka membungkuk, lalu menyapa, “Halo, Paman.”Tatapan Cahya tertuju pada wajah mereka berdua. Wajah mereka ….Beberapa saat kemudian, Cahya berjongkok untuk menatap mereka berdua seraya mengusap kepala Jessie. “Siapa nama kalian?”“Namanku Jessie. Dia kakakku, namanya Jody,” balas Jessie dengan mengedipkan matanya.“Sejak kapan kamu punya keponakan?” Cahya menengadah kepalanya untuk melihat Candice.Candice pun tersenyum. “Mereka itu anaknya sahabatku. Aku ibu angkat mereka. Tergolong keponakanku, deh.”Cahya berdiri. “Anaknya sahabatmu?”“Ah … iya.” Candice tersenyum.“Masuklah.”Candice menggandeng kedua keponakannya ke dalam ruang kerja Cahya.Saat ini, Cahya duduk di so
Tatapan Cahya tertuju pada wajah Jody. Dia bertanya dengan penuh penasaran, “Kamu sungguh mirip dengan seseorang yang kukenal. Begitu marah, langsung pergi.”Karakter Jody sungguh mirip dengan Javier.Candice merasa kaget. “Kak, kamu nggak salahin mereka lagi?”“Aku cukup suka sama mereka. Berhubung mereka sudah dikontrak oleh Agensi Majestik, aku tidak keberatan untuk memandu mereka. Kebetulan beberapa hari ini aku akan melakukan pemotretan sampul majalah. Mereka bisa ikut bersamaku.”Di dalam ruangan kerja manajer.“Apa? Kamu ingin bawa dua anak kecil untuk foto sampul majalah?” Dessy selaku manajer dari Cahya terkejut ketika melihat dia datang bersama dua bocah cilik.Cahya mengangguk. “Iya, aku rasa kedua anak ini cukup fotogenik. Dengan adanya wajah mereka di sampul majalah, sepertinya majalah semakin laris lagi.”“Tapi ….” Dessy menekan-nekan bagian kepala yang terasa sakit. “Tapi bagaimana aku jelaskan kepada pihak majalah?”“Serahkan saja semuanya kepadaku. Aku akan beri mereka
“Setelah diingat-ingat sepertinya Nona Candice kenal dengan Nona Claire. Sepertinya dia juga tinggal di kompleks Vila Kandara. Jangan-jangan dia kenal dengan kedua anak itu ….”Roger sedang menebak-nebak permasalahan ini. Tiba-tiba Javier berdiri, lalu berjalan pergi.Roger pun terbengong, langsung mengikuti langkahnya. “Tuan Javier, kamu mau ke mana?”Di lantai 16.“Paman Fendra, besok kamu bisa mulai bekerja di sini. Aku juga sudah menghubungi semua karyawan yang dibubarkan Perusahaan Vienna sebelumnya.”Claire sedang menelepon sambil memandang ke luar jendela. Setelah Fendra mengatakan sesuatu, dia pun tersenyum. “Oke, Paman tenang saja. Aku sudah mengaturnya.”Panggilan pun berakhir, Claire menggenggam ponsel di tangan sambil berpikir, ‘Besok setelah mereka semua datang, kita harus segera membahas nama merek perhiasan baru ini.’Saat Claire membalikkan tubuhnya, dia pun terkejut dengan keberadaan Javier di depan pintu sana.“Tuan Javier, kamu ….”Belum sempat Claire menyelesaikan
Selama ini Claire merasa semua ini hanyalah kebetulan belaka. Ternyata lelaki pada enam tahun silam adalah dia!Claire tidak bisa menenangkan dirinya lagi. Pantas saja saat Imelda bertemu dengan Jerry dan Jessie, dia bertanya apakah mereka adalah anaknya Claire atau bukan? Pantas saja Kayla akan begitu mewaspadainya, takut dirinya mendekati Javier.Heh! Claire tidak akan membiarkan mereka merebut anak-anaknya! Tidak akan!…“Prang!”Kayla membuang semua barang di atas meja. Imelda segera ke kamar, lalu tampak putrinya yang sedang emosi tinggi. Dia pun bertanya, “Kayla, ada apa?”“Ibu, kalau kita tinggal diam saja, sepertinya Javier akan direbut sama cewek murahan itu!”Begitu Imelda mendengar ucapan sang putri, dia pun kegugupan langsung berjalan maju. “Sebenarnya apa yang sudah terjadi?”Kayla pun menceritakan masalah Javier memberikan perusahaan perhiasan kepada Claire. Alhasil, raut wajah Imelda langsung berubah muram.“Dasar wanita jalang! Dia memang banyak ide buruknya!” Sejak Cla