Entah kenapa kesan Roger terhadap Kayla tidak begitu bagus. Dia merasa wanita ini tidak tahu apa-apa, tidak serasi dengan Tuan Javier-nya. Jika wanita pada enam tahun silam bukanlah Kayla, mana mungkin Kayla diperkenankan untuk mondar-mandir di hadapan Tuan Javier?“Javier, kata Claire kamu beri perusahaan perhiasan baru buat dia? Dia lagi bohong, ‘kan?”Tatapan Javier berubah muram. “Kamu tidak suka dia di Perusahaan Vienna. Jadi, dia pun meninggalkan Vienna dan menyerahkan semua saham kepadamu. Kenapa? Apa kamu masih belum puas?”“Aku ….” Keringat dingin mulai bercucuran di kening Kayla. Jadi, Claire tidak sedang berbohong? Demi membuat Claire melepaskan saham Perusahaan Vienna, Javier malah memberikan perusahaan baru kepadanya?Menjengkelkan sekali!Lebih baik Claire tidak usah melepaskan saham Perusahaan Vienna!“Javier, aku bisa beri Claire saham yang dia mau. Kamu biarkan dia kembali, ya? Bagaimanapun, Perusahaan Vienna adalah hasil rintisan ibunya, mana mungkin dia rela untuk me
Cahya berjalan keluar ruangannya. “Kenapa?” Dia pun terkejut ketika melihat keberadaan dua anak kecil itu.Candice menurunkan Jessie, lalu berjalan ke sisi Cahya. “Kak, keponakanku ini baru saja dikontrak sama Agensi Majestik. Jadi, aku bawa mereka untuk mengunjungimu.”Jody menggandeng Jessie untuk berjalan maju. Mereka membungkuk, lalu menyapa, “Halo, Paman.”Tatapan Cahya tertuju pada wajah mereka berdua. Wajah mereka ….Beberapa saat kemudian, Cahya berjongkok untuk menatap mereka berdua seraya mengusap kepala Jessie. “Siapa nama kalian?”“Namanku Jessie. Dia kakakku, namanya Jody,” balas Jessie dengan mengedipkan matanya.“Sejak kapan kamu punya keponakan?” Cahya menengadah kepalanya untuk melihat Candice.Candice pun tersenyum. “Mereka itu anaknya sahabatku. Aku ibu angkat mereka. Tergolong keponakanku, deh.”Cahya berdiri. “Anaknya sahabatmu?”“Ah … iya.” Candice tersenyum.“Masuklah.”Candice menggandeng kedua keponakannya ke dalam ruang kerja Cahya.Saat ini, Cahya duduk di so
Tatapan Cahya tertuju pada wajah Jody. Dia bertanya dengan penuh penasaran, “Kamu sungguh mirip dengan seseorang yang kukenal. Begitu marah, langsung pergi.”Karakter Jody sungguh mirip dengan Javier.Candice merasa kaget. “Kak, kamu nggak salahin mereka lagi?”“Aku cukup suka sama mereka. Berhubung mereka sudah dikontrak oleh Agensi Majestik, aku tidak keberatan untuk memandu mereka. Kebetulan beberapa hari ini aku akan melakukan pemotretan sampul majalah. Mereka bisa ikut bersamaku.”Di dalam ruangan kerja manajer.“Apa? Kamu ingin bawa dua anak kecil untuk foto sampul majalah?” Dessy selaku manajer dari Cahya terkejut ketika melihat dia datang bersama dua bocah cilik.Cahya mengangguk. “Iya, aku rasa kedua anak ini cukup fotogenik. Dengan adanya wajah mereka di sampul majalah, sepertinya majalah semakin laris lagi.”“Tapi ….” Dessy menekan-nekan bagian kepala yang terasa sakit. “Tapi bagaimana aku jelaskan kepada pihak majalah?”“Serahkan saja semuanya kepadaku. Aku akan beri mereka
“Setelah diingat-ingat sepertinya Nona Candice kenal dengan Nona Claire. Sepertinya dia juga tinggal di kompleks Vila Kandara. Jangan-jangan dia kenal dengan kedua anak itu ….”Roger sedang menebak-nebak permasalahan ini. Tiba-tiba Javier berdiri, lalu berjalan pergi.Roger pun terbengong, langsung mengikuti langkahnya. “Tuan Javier, kamu mau ke mana?”Di lantai 16.“Paman Fendra, besok kamu bisa mulai bekerja di sini. Aku juga sudah menghubungi semua karyawan yang dibubarkan Perusahaan Vienna sebelumnya.”Claire sedang menelepon sambil memandang ke luar jendela. Setelah Fendra mengatakan sesuatu, dia pun tersenyum. “Oke, Paman tenang saja. Aku sudah mengaturnya.”Panggilan pun berakhir, Claire menggenggam ponsel di tangan sambil berpikir, ‘Besok setelah mereka semua datang, kita harus segera membahas nama merek perhiasan baru ini.’Saat Claire membalikkan tubuhnya, dia pun terkejut dengan keberadaan Javier di depan pintu sana.“Tuan Javier, kamu ….”Belum sempat Claire menyelesaikan
Selama ini Claire merasa semua ini hanyalah kebetulan belaka. Ternyata lelaki pada enam tahun silam adalah dia!Claire tidak bisa menenangkan dirinya lagi. Pantas saja saat Imelda bertemu dengan Jerry dan Jessie, dia bertanya apakah mereka adalah anaknya Claire atau bukan? Pantas saja Kayla akan begitu mewaspadainya, takut dirinya mendekati Javier.Heh! Claire tidak akan membiarkan mereka merebut anak-anaknya! Tidak akan!…“Prang!”Kayla membuang semua barang di atas meja. Imelda segera ke kamar, lalu tampak putrinya yang sedang emosi tinggi. Dia pun bertanya, “Kayla, ada apa?”“Ibu, kalau kita tinggal diam saja, sepertinya Javier akan direbut sama cewek murahan itu!”Begitu Imelda mendengar ucapan sang putri, dia pun kegugupan langsung berjalan maju. “Sebenarnya apa yang sudah terjadi?”Kayla pun menceritakan masalah Javier memberikan perusahaan perhiasan kepada Claire. Alhasil, raut wajah Imelda langsung berubah muram.“Dasar wanita jalang! Dia memang banyak ide buruknya!” Sejak Cla
Kayla merasa ucapan ibunya sangat masuk akal. Hanya saja, sepertinya dia sudah tidak bisa menunggu sampai ibunya melahirkan anak lelaki lagi.Keberadaan dua anak kecil itu mungkin akan mengancam Kayla. Jadi, dia harus menyelidiki identitas kedua anak itu! Kemudian, Kayla akan menyingkirkannya!Di Vila Kandara.“Ibu, Ibu nggak makan? Kenapa Ibu terus melihat kami?” Jerry menyadari Claire tidak makan, melainkan hanya menatap mereka bertiga saja. Jadi, dia pun memberanikan diri untuk bertanya.Jessie dan Jerry juga merasa ada yang aneh dengan ibu mereka hari ini!Claire pun bertanya pada Jessie dan Jody, “Apa kalian pernah bertemu dengan paman yang aneh?”“Paman yang aneh? Apa maksud Ibu?”Claire mengerutkan keningnya. “Bukan, maksud Ibu, kalau ada orang asing yang ingin mendekati kalian atau ingin bertanya sesuatu, kalian nggak usah hiraukan mereka. Anak yang patuh nggak boleh bicara sama orang asing. Ingat pesan Ibu!”Sepertinya Jody tahu siapa “paman aneh” yang dimaksud ibunya. Dia pun
Sementara, ayahnya Javier, Kepala Keluarga Fernando, adalah penggemar dari Prisca. Gara-gara Prisca, dia pun rela menghabiskan banyak uang untuk membeli Agensi Majestik. Kemudian, dia baru berhasil mendapatkan ibunya.Bukan hanya ayahnya Javier saja, bahkan Zefri Chaniago juga jatuh cinta terhadap Prisca. Waktu itu, masalah ini juga diketahui oleh banyak orang.“Tuan Javier, kenapa Tuan bisa datang ke sini?” Direktur Agensi Majestik bertanya dengan sungkan.“Bukankah Agensi Majestik baru mengontrak dua bintang cilik? Di mana orangnya?”Howard terbengong sejenak, lalu menjawab, “Setelah kedua anak itu foto sampul majalah bersama Cahya, ada yang mencari mereka untuk menjadi brand ambassador. Sekarang mereka lagi sibuk di studio.”Javier memicingkan matanya. “Perusahaan mana?”Howard menjawab, “Iklan dari Perusahaan Mikazo.”Setelah mengetahui keberadaan kedua anak itu, Javier langsung bergegas pergi mencari mereka.Di lokasi pemotretan, manajer dari kedua anak, Angela, sedang mendampingi
Javier melengkungkan ujung bibirnya ke atas. “Tidak kenapa-napa, cuma bertanya saja.”“Sepertinya Paman sangat tertarik dengan ibu angkat kami?” tanya Jessie dengan tersenyum.Ekspresi Javier langsung menjadi kaku.Tiba-tiba Jessie memiringkan kepalanya, lalu bertanya dengan tersenyum, “Jangan-jangan … Paman lebih tertarik dengan ibu kami?”Lagi-lagi Javier tertegun. Kemudian, dia pun menunduk, lalu menjawab, “Bagaimana kalau aku bilang iya?”Kali ini giliran Jessie dan Jody yang terkejut.“Tapi, Paman, kamu sudah punya pacar …,” ucap Jessie dengan berlagak sedang kecewa.Javier pun bertanya, “Siapa yang beri tahu kalian?”Jessie menjawab, “Dengar dari orang lain ….”“Dia … bukan pacarku.” Entah kenapa Javier malah menjelaskan kepada kedua bocah cilik ini.Jody mengerutkan keningnya. “Bukan pacarmu?Tapi, kenapa Paman bisa bersamanya? Jangan-jangan Paman itu lelaki berengsek?”Meski Javier adalah ayah mereka, mereka juga tidak tenang untuk menyerahkan ibu mereka kepadanya.Javier pun te
“Hubungan keluarga kalian dengan keluarga Hiro cukup bagus, ‘kan? Kamu malah nggak tahu?”Yura tidak menjawab. Pandangannya tertuju pada sosok Hiro dan Jeska yang berjalan mendekat.Jeska juga telah menyadari keberadaan Yura. Dia bagai sedang menunjukkan kepemilikannya, langsung merangkul lengan Hiro. “Nona Yura, kebetulan sekali.”Hiro menatap Yura dan juga tidak berbicara.Yura mengangguk dengan sopan, lalu berkata, “Kebetulan sekali.” Dia mengangkat gelas anggurnya, seolah-olah tidak ingin menghiraukan Jeska.Beberapa teman lainnya dapat merasakan aura aneh dari diri mereka. Salah satu dari mereka melihat ke sisi Hiro, kemudian bertanya, “Hiro, dia kekasihmu?”Hiro tidak menjawab. Jeska pun segera berkata, “Iya. Aku dan Kak Hiro sudah bersama selama beberapa saat.”Kak Hiro ….Semua orang di tempat kenal dengan Jessie. Mereka juga tahu bagaimana bagusnya hubungan Jessie dengan Hiro.Hiro sangat melindungi Jessie. Semua orang tahu Hiro menyukainya. Sebelumnya Jessie pun memanggil Hir
Ariel tersenyum, lalu bertanya, “Nona Yura itu teman sekolahmu, ya?”“Emm, dia temanku, Jessie, dan juga Jerry. Dulu kita selalu bersama.” Jodhiva meletakkan makanan ke atas meja, lalu menoleh untuk menatap Yura. “Kenapa? Apa kamu cemburu?”“Kata siapa aku cemburu? Aku cuma penasaran saja.”Ariel berjalan keluar dapur, lalu meletakkan gelas susu di atas meja. Dia duduk, lalu berkata, “Aku nggak berhubungan lagi dengan teman sekolahku dulu. Ternyata teman sekolah kalian cukup banyak.”Jodhiva juga ikut duduk. “Kenapa?”Ariel membalas, “Karena aku sekolah militer sewaktu di Yasia Tenggara. Semuanya itu cowok. Jadi, ayahku mengaturku untuk tinggal di asrama tersendiri. Saat aku baru sekolah di sana, cowok-cowok di sana mengira aku itu sok kaya, semuanya nggak suka sama aku. Mereka bahkan menindasku secara diam-diam.”“Aku juga nggak mau kalah. Jadi, setiap kali latihan militer, aku akan balas dendam sama mereka. Aku pukul mereka dengan kuat. Jadi, setelah itu, nggak ada lagi yang berani g
Javier meletakkan barang di tangannya di depan nisan. “Ayah, kita cabut rumput liarnya dulu.”Steven mengangguk. Dia juga mengenakan sarung tangan mulai membersihkan makam. Claire juga ikut turun tangan.Setengah jam sudah berlalu, rumput liar di samping makam sudah dibersihkan semuanya. Steven meletakkan sebuket bunga mawar putih di depan nisan, lalu meletakkan keranjang bunga di depan sana. Semua buah-buahan itu adalah buah-buahan yang disukai Prisca sewaktu hidup dulu.Steven masih tidak ingin pulang. Javier dan Claire juga tidak mengganggunya, duluan berjalan meninggalkan makam, hanya melihat dari kejauhan saja.“Ibu sudah meninggal dari dulu, Ayah masih saja merindukannya. Sepertinya mereka sangat mencintai satu sama lain.”Javier merangkul Claire ke dalam pelukannya. “Saat aku masih kecil, hubungan mereka memang sangat bagus. Semuanya sama seperti yang dikatakan kakekku, kelemahan ayahku itu adalah ibuku. Dia sama seperti Kakek Buyut, sama-sama jatuh di tangan wanita.”Claire ter
Yura tertegun sejenak, lalu menggeleng. “Jadi, bagaimana bisa seperti ini? Apa cuma ada satu restoran di ibu kota?”Yura mengangkat-angkat pundaknya. “Mungkin restoran yang tergolong enak di ibu kota cuma beberapa saja.”Bastian tersenyum. “Apa kamu tidak bisa makan di tempat yang tidak terlalu enak?”“Sekarang aku sudah tahu namamu.” Yura tersenyum, lalu meninggalkan tempat.Bastian berdecak. Dia memang sial!Jodhiva mengendarai mobilnya ke depan restoran. Baru saja Ariel memasuki mobil, Jodhiva langsung mengunci pintu mobilnya. Saat Bastian hendak membuka pintu, dia pun mengetuk jendela bagian samping pengemudi. “Apa maksudmu?”Jodhiva menatapnya dengan tersenyum, “Kami berdua masih ada urusan. Kamu urus sendiri.”“Bukan, kamu ….”Ketika melihat mobil benar-benar melaju pergi, Bastian langsung tersenyum dengan kesal. Di saat makan tadi, Jodhiva tidak merasa dirinya telah mengganggu dunia mereka berdua. Sekarang dia malah merasa risi?Heh! Inilah namanya kesetiakawanan seorang pria!
Seorang pria berjalan ke samping Yura, lalu bertanya, “Apa benar dengan Nona Yura?”Yura mengangkat kepalanya. Tadinya dia mengira lawan kencan buta yang diatur ayahnya tidak akan datang lagi. Jadi, Yura berencana untuk pulang setelah makan. Siapa sangka dia akan datang.Yura pun tersenyum. “Iya, silakan duduk.”Si pria duduk, kemudian melihat makanan di atas meja.Yura berkata dengan tersenyum, “Maaf, aku kira kamu sudah terlambat setengah jam, nggak akan datang lagi.”Pria itu merasa canggung. Dia mengira Yura sedang marah karena dirinya telah datang terlambat. “Tadi aku ada sedikit urusan. Oh, ya, Nona Yura, dengar-dengar kamu itu penerjemah?”Yura tidak mengesampingkan sendok garpunya. “Iya, aku lagi berpikir mau bekerja lagi atau nggak.”Masih terlihat senyuman di wajah si pria. “Kamu masih mau ke luar negeri?”“Tergantung sikon.” Usai berbicara, Yura mengangkat kepalanya untuk menatap si pria. “Kalau mau menikah, mungkin ada perubahan dengan pekerjaanku. Bisa jadi aku akan beker
Sepertinya Merry juga merasa hubungan putranya dengan Yura tidak sebagus dulu lagi. Apalagi putranya sedang terpikat dengan siluman rubah itu, raut wajah Merry kelihatan semakin muram lagi. “Sekarang Hiro bahkan tidak pulang ke rumah. Setiap harinya selalu tinggal di luar. Haish, gara-gara seorang wanita, dia malah berubah menjadi seperti ini.”Ricky berkata dengan serius, “Baiklah, berhubung semua itu pilihannya, mulai sekarang kita juga tidak bisa ikut campur dengan pilihan hidupnya.”Merry hanya merasa disayangkan. “Aku kira Yura bisa menjadi menantu keluarga kita.”Cooper pun tersenyum. “Tidak masalah. Semua itu juga tidak berdampak terhadap hubungan keluarga kita.”…Di Vila Laguna, Negara Hyugana.Jessie berjalan ke taman bunga, lalu pergi menyiram bunga mawar. Dia sungguh berharap bunga hasil rawatannya bisa tumbuh dengan indah saat musim semi nanti.Jules berjalan ke belakang Jessie, lalu mengambil gembor dari tangan Jessie. “Bukannya aku suruh kamu istirahat?”Jessie mencember
Hiro terdiam.“Dari kemarin kamu gonta-ganti kekasih melulu. Sekarang kamu berpacaran dengan Jeska. Semua itu karena kamu merasa dia memiliki kesamaan dengan Jessie. Tapi, karena kesamaan itu, kamu sudah menghancurkan dirimu sendiri.”Kedua mata Yura memerah. Dia merasa hubungan sepuluh tahunnya sudah tidak berharga lagi. Waktu itu, Yura menyukai Hiro karena dia merasa Hiro adalah tipe pria setia. Buktinya, Hiro bisa diam-diam berkorban dengan Jessie yang dia sukai.Setelah mengetahui kabar Jessie sudah menikah, Hiro sempat merasa sedih selama beberapa saat. Namun, Yura tetap saja menemani Hiro tanpa merasa menyesal sama sekali. Dia ingin mencoba untuk mengobati luka hatinya. Meskipun sebenarnya Hiro tidak tahu dirinya menyukai Yura. Tapi?Apa yang didapatkan Yura? Dia melihat Hiro terus gonta-ganti kekasih. Alasan Hiro meminta putus juga hanya satu, yaitu tidak cocok.Kemudian, Hiro bersama dengan Jeska. Boleh dikatakan bahwa waktu kebersamaan mereka lebih lama dibanding dengan mantan
Ariel tertegun sejenak. “Kenapa kamu tiba-tiba tanya aku?”“Kalau kamu mau pulang, aku akan temani kamu untuk pulang.” Jodhiva menyandarkan dagunya di atas kepala Ariel.Ariel memalingkan kepalanya melihat ke sisi Jodhiva. “Bukannya kamu seharusnya bawa aku ke Negara Shawana?”Jodhiva terdiam beberapa saat. “Kamu mau ke sana?”“Kamu bilang sendiri mau perkenalkan aku ke teman-temanku. Seharusnya nggak keterlaluan kalau aku pergi menemui teman-temanmu?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Apa kamu yakin cuma mau melihat temanku?”Ariel meletakkan kopi di depan meja, lalu melingkari leher Jodhiva. “Kamu kenal semua orang di Pulau Persia, tapi aku nggak kenal siapa pun dari anggota Hunter. Bukannya sudah sewajarnya aku sebagai istrimu mengenal mereka?”Jodhiva tertawa. Dia menyentil hidung Ariel. “Oke, yang penting kamu gembira.”Jodhiva menggendong Ariel, lalu membawanya ke atas ranjang.Waktu baru menunjukkan pukul sebelas siang. Jalanan sangat sepi. Toko-toko juga sudah tidak beroperasi. Han
Apa wanita ini tidak enak badan kalau tidak minum alkohol?Yura tertegun sejenak, lalu berkata dengan perlahan, “Masalah waktu itu hanya kecelakaan saja. Kali ini, aku nggak bakal mabuk lagi.”Usai berbicara, tatapan Yura tertuju pada Bastian. “Sendirian?”“Aku bukan sendirian, tapi berdua. Oh, ya, kamu duduk di atas tubuh temanku.” Bastian berkata dengan asal-asalan.Yura melihat tempat yang diduduknya. “Aku duduk di tubuh temanmu?”Bastian menuang segelas anggur untuknya, lalu tersenyum. Dia kepikiran untuk mengejutkan Yura. “Iya, apa kamu ingin tahu? Tapi lebih baik kamu tidak usah tahu, deh, nanti kamu tidak bisa tidur.”Yura menyesap alkoholnya. “Aku akan semakin penasaran.”Bastian menyadari dirinya tidak berhasil masuk ke dalam jebakan. Dia pun berdecak. “Nyalimu besar juga, ya. Asal kamu tahu, temanku ini baru saja lompat dari atas gedung. Kepalanya hancur dan isinya berserakan di lantai. Temanku sangat kesal karena kamu duduk di atas tubuhnya. Jadi, kamu mesti hati-hati. Bisa