Jangan-jangan Javier telah menyadarinya?Tidak! Claire tidak akan membiarkan Javier, Imelda, dan Kayla mengetahui masalah anak-anaknya!“Claire, kamu baik-baik saja, ‘kan?” Fendra mengkhawatirkan Claire. Dia pun berjalan keluar untuk menanyakan kondisinya.Claire memalingkan kepalanya, lalu tersenyum padanya. “Nggak kenapa-napa. Mengenai nama merek, biarkan aku memikirkannya lagi. Sekarang aku masih ada sedikit urusan, aku pamit dulu.”“Oke.” Fendra mengangguk.Tanpa menunda waktu, Claire berjalan ke depan lift. Ketika dia hendak memasuki lift, dia tak sengaja menabrak lelaki yang sedang berjalan keluar dari lift.Claire mengangkat kepalanya dan dia pun terkejut.Sepertinya Javier sengaja menghalangi langkahnya. “Kamu mau ke mana?”“Aku ada urusan. Kenapa? Apa Tuan Javier mau ikut campur sama urusanku?” Claire tersenyum.“Apa kamu sudah baca berita?”Dalam sesaat, tidak terlihat lagi senyuman di wajah Claire. Namun, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. “Berita apa?”Javier menyerahk
“Kenapa kamu bisa bilang aku pernah melahirkan?”“Jelas-jelas enam tahun lalu ….” Ketika berbicara sampai di sini, Kayla menyadari dirinya hampir keceplosan. Celaka! Jika Kayla membongkar masalah ini, bukankah Claire akan tahu siapa lelaki yang tidur bersamanya pada enam tahun silam?“Apa katamu? Enam tahun lalu?” Claire masuk ke dalam mobil. Ekspresinya terlihat sangat datar.“Nggak kenapa-napa! Awas saja kalau sampai ketahuan kedua anak itu adalah anakmu!”Setelah mendengar ucapan Kayla, Claire merasakan sesuatu, lalu bertanya dengan sinis, “Kenapa? Kamu sudah baca berita? Sekarang kamu takut posisimu akan terancam? Jadi, kami ingin turun tangan terhadap kedua anak itu?”“Berhubung anak itu bukan anakmu, kamu juga nggak usah ikut campur.” Kayla mengakhiri panggilan. Terlintas tatapan sinis di matanya.Kayla sungguh tidak percaya Claire tidak pernah melahirkan. Sebab, wanita yang berhubungan dengan Javier malam itu adalah … dia!Apalagi kedatangan anak-anak itu juga sangat kebetulan.
“Dengan status agung Tuan Javier, kalau kamu berasumsi dia bersekongkol dengan Kayla untuk mencelakaimu, sepertinya semuanya terdengar nggak begitu masuk akal.”Ucapan Candice membuat Claire terdiam beberapa saat. Kemudian, terdengar lagi suara Candice. “Kalaupun Tuan Javier tahu masalah enam tahun lalu, bukankah seharusnya dia tahu ketiga anak-anakmu adalah anaknya? Dia juga nggak perlu lakukan tes DNA lagi.”Claire menunduk. “Aku mengerti maksudmu. Mungkin dia nggak bersekongkol sama Kayla untuk mencelakaiku, tapi dia itu kekasihnya Kayla. Pokoknya aku nggak suka sama semua orang yang berhubungan sama Kayla.”Intinya, Claire membenci Javier!Tiba tiba Candice kepikiran sesuatu, lalu tersenyum. “Gimana kalau kamu pertimbangkan kakak iparku? Sepertinya, dia suka banget sama Jody dan Jessie. Seharusnya dia bersedia untuk menjadi ayah dari anak-anak.”“Hehe, selain menjebakku, kamu juga ingin menjebak kakak sepupumu sendiri?”Seandainya penggemar Cahya mendengar ucapan Candice tadi, sepe
Claire terpaksa berbohong. Meski dia tahu lelaki pada enam tahun silam adalah Javier, dia juga tidak bisa menerima kenyataan itu ….Semakin dekat anak-anak dengan Javier, semakin besar kemungkinan Imelda dan Kayla akan melukai mereka.Jody menoleh untuk melihatnya. “Ibu, kenapa kamu takut kami mendekati paman itu?”Claire tidak menjawab. Tentu saja karena Claire takut Javier akan mengetahui kenyataan mereka bertiga adalah darah dagingnya! Dia juga khawatir Imelda dan Kayla akan melukai anak-anaknya.“Ibu, kamu sedang mengerutkan dahimu, itu berarti kamu merasa tidak tenang atau takut. Jangan-jangan paman itu ada hubungan apa-apa dengan kami?”Kali ini Claire langsung membantah, “Dia benar-benar nggak ada hubungan apa-apa sama kalian!”Jody mengangkat-angkat pundaknya. “Perubahan nada bicara Ibu sudah mengkhianatimu. Ibu sedang merasa takut!”“Aku ….” Claire sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi.Kenapa Claire melupakan Jody yang masih kecil ini lebih tertarik dengan ilmu psikologi
Claire sengaja melambatkan langkahnya untuk menguping pembicaraan mereka. Keningnya spontan berkerut. Javier malah mempublikasikan masalah tes DNA?Tatapan Claire tertuju pada beberapa karyawan yang sedang menunggu di depan lift. Sepertinya mereka sedang fokus dengan gosip yang cukup mengejutkan itu. “Serius? Kamu jangan asal ngomong.”“Asistennya sendiri yang ngomong, kok. Dia kan orang kepercayaan Tuan Javier. Mana mungkin dia asal bicara?”“Tapi Tuan Javier aneh juga. Kenapa dia melakukan tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik di Kota Jimbar? Kenapa nggak di dalam kota saja?”Claire berjalan dengan gugup. Ada apa ini? Jangan-jangan Javier tidak percaya dengan hasil tes DNA itu?Padahal George juga sudah melakukannya dengan sangat hati-hati. Lagi pula, bukankah Javier hanya ingin membuktikannya saja? Setelah mengetahui anak-anak tidak ada hubungannya dengannya, bukankah Javier seharusnya tidak curiga lagi?Jika Javier benar-benar melakukan tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik Kota
“Soul?” tanya Fendra dengan bingung.“Setiap hasil karya yang diciptakan memiliki nilainya masing-masing. Meskipun benda itu hanyalah benda mati, kalau nggak ada jiwa di dalamnya, hasil karya itu pun nggak ada nilainya.”Mendengar penjelasan Claire, Fendra pun mengangguk. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, terdengar suara dari depan pintu.“Jiwa dari setiap hasil karya berasal dari desainer. Emm, maknanya bagus juga.”Melihat Javier berjalan ke dalam ruangan, senyuman di wajah Claire langsung terkaku.Kenapa Javier bisa kemari?Fendra pun hanya mengangguk mengiakan ucapannya saja.Javier menatap Fendra. “Apa kamu adalah Pak Fendra? Namamu cukup terkenal di dunia perhiasan.”Fendra tersenyum. “Tuan Javier pernah mendengar namaku? Wah, aku merasa sangat terhormat.”“Tuan Javier, kenapa kamu punya waktu luang untuk datang ke sini?” Claire tersenyum. Sekarang Claire telah mengetahui lelaki pada enam tahun silam adalah lelaki di hadapannya ini, dia merasa dunianya sudah hampir runtuh saja.
Fendra terbengong. “Ada apa dengan Tuan Javier?”Claire mengangkat-angkat pundaknya. “Entah, mungkin tiba-tiba nggak ingin minum teh lagi.”Di Kediaman Adhitama.Imelda sedang mondar-mandir di dalam ruang tamu dengan gelisah. Entah bagaimana hasil tes DNA di sana.Kayla duduk di sofa sambil maskeran wajah. Melihat ibunya yang begitu gelisah, dia pun berkata, “Ibu, kenapa kamu mondar-mandir? Nggak peduli bagaimana hasil tes DNA itu, aku nggak akan membiarkan kedua anak haram itu begitu saja.”Imelda terkejut langsung memalingkan kepalanya. “Apa maksudmu?”“Kalau terjadi apa-apa terhadap dua bocah itu, bukankah kita akan tahu siapa wanita di belakang mereka?”Kayla melepaskan masker di wajahnya. Dia sudah mengaturnya dengan baik. Jadi, tidak peduli apakah hasil tes DNA itu asli atau bukan, dia tetap ingin tahu siapa wanita di balik kedua anak haram itu!Imelda merasa agak khawatir. “Tapi gimana kalau sampai ketahuan?”“Apa yang lagi Ibu takutkan? Aku juga bukan ingin membunuh mereka. Aku
“Paman, diikat pita, ya?” Jessie mulai menangis lagi. Air mata mulai membasahi wajahnya.“Jangan menangis!” jerit si lelaki hingga suaranya menjadi serak.Jessie yang merasa takut itu langsung menunjukkan wajah cemberutnya. Dia hanya menangis sambil menatap si lelaki saja.Setelah itu, si lelaki mengikuti kemauan si anak kecil untuk diikat pita. Dia berdiri, lalu berjalan ke belakang lelaki botak. “Menurutmu, apa Nona Kayla itu sudah gila? Dia malah beri kita dua miliar untuk tangkap dua bocah ini?”“Kenapa? Kamu nggak suka sama uang?” Si lelaki botak menyalakan sebatang rokok, lalu menyela, “Kalau kamu nggak mau kerja, kamu bisa pergi sana. Aku seorang diri juga sanggup untuk menghadapi dua bocah ini!”“Mau! Kenapa nggak mau? Hanya saja, aku merasa kurang menantang.” Si lelaki tersenyum lebar.Menculik dua anak kecil bisa mendapatkan uang dua miliar? Bagaimana kalau menculik empat anak? Bukankah akan diberi uang empat miliar?Jody bisa mendengar ucapan mereka. Dia mengangkat kepalanya
Jusman menggaruk kepalanya, lalu berjalan kembali ke tempatnya. “Kenapa pihak acara kejam sekali?” Jusman menyerahkan kartu misi kepada Shinta. Shinta melihatnya sekilas. Dia merasa sangat tidak kaget.Jessie mendekatkan diri. “Apa itu?”“Tebang tebu.” Tulisan itu membuat Jessie ikut merasa kaget.Sutradara berkata, “Jadi, setelah kalian selesai makan dan minum, kalian istirahat dengan bagus. Jam delapan besok pagi, kalian sudah harus berkumpul. Aku berharap kalian bisa panen lima mobil sebelum jam satu siang.”Shinta dan Jusman sungguh merasa sakit kepala. Tebu sebanyak lima mobil. Bagaimana caranya?Jessie mengangkat tangannya untuk bertanya, “Apa mesti turun tangan sendiri?”Para kru saling bertukar pandang dan tidak berbicara.Kemudian, sutradara menjelaskan, “Tidak boleh minta bantuan orang lain. Kalian berenam mesti cari cara sendiri.”Akhirnya Jessie paham. Kedua matanya seketika berkilauan.Dari tadi Ariel hanya makan saja. Saat ini, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu mengan
Ariel takut dengan tikus, tetapi tidak takut dengan kalajengking dan ular.[ Jusman terkejut hingga hampir menangis. Hahaha. ][ Wanita itu pemberani sekali, malah berani memegang ular. ][ Celaka! Hahaha! Kenapa wanita itu imut sekali? ][ Apa aku salah lihat? Tatapan si Jody ketika melihat wanita itu penuh dengan kasih sayang. ]Mereka bertiga belanja sekitar dua jam. Mereka telah membeli tidak sedikit makanan. Semuanya dipilih langsung oleh Jodhiva. Ariel dan Jusman mengikuti di belakang. Mereka tidak mengerti dalam soal memilih bahan makanan. Para penggemar pun menyindir Jusman bagai ekor Jodhiva saja terus mengikutinya ke mana-mana.Selesai membeli bahan makanan, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Jessie dan Cahya sedang menunggu mereka di depan pintu, juga sekalian bantu mengangkat bahan makanan ke dalam dapur.Jodhiva menggulung lengan pakaian ke atas dengan perlahan. “Jessie cuci sayur. Paman Cahya bantu aku.”Cahya membalas dengan tersenyum, “Baik.”Jessie juga merasa
[ Ini pertama kalinya aku lihat ada yang ikut acara bawa anggota keluarga. Lucu sekali! Benar apa kata Nora. Entah apa serunya menonton tokoh di luar industri hiburan. Acara ini membosankan sekali. ][ Sini biar aku jelaskan, kakak sulungnya Jessie itu pernah syuting drama bareng Cahya. Waktu itu dia adalah bintang cilik yang lagi terkenal. Kalau dia ingin memulai kariernya bersama Jessie, memangnya apa yang bisa kalian katakan? ]Jessie tidak marah, melainkan tertawa. “Kamu juga boleh bawa anggota keluarga.”Raut wajah Nora tidaklah bagus. Jodhiva dan Cahya menyuguhkan makanan keluar. Kemudian, Jusman juga ikut meletakkan camilan ke atas meja.Shinta merasa terkejut. “Kenapa banyak sekali yang dipersiapkan? Apa semua ini buatan Kak Cahya?”“Aku hanya bantu-bantu saja.” Cahya meletakkan tangannya di atas pundak Jodhiva. “Semua ini hasil karya Jody.”Jessie membalas, “Masakan Kak Jody memang nomor satu!”[ Munafik sekali! Mana mungkin Tuan Muda Jody masuk dapur? ][ Biasanya di rumah or
Sebuah mobil SUV berhenti di depan pintu. Jessie berdiri, lalu berkata, “Seharusnya kedatangan bintang tamu lain lagi. Aku pergi lihat dulu.”Jessie berjalan ke depan pintu, lalu mencondongkan kepalanya untuk melihat. Seorang wanita duluan menuruni mobil. Dia melepaskan kacamata hitamnya, lalu bertanya, “Eh, siapa itu? Jessie, ya?”Jessie menyambut dengan tersenyum. Dia memeluk sang wanita. “Sudah lama nggak bertemu.”Shinta mendengus. “Aku kira kamu sudah melupakanku.”“Kamu lagi bercanda, ya? Mana mungkin aku melupakanmu?”Usai Jessie berbicara, dia melihat dua bintang tamu yang berjalan menuruni mobil. Mereka adalah aktor yang sedang naik daun dalam belakangan saat ini, Jusman, dan salah satu anggota idol grup wanita, Nora.Sebenarnya Jessie terkejut saat mendengar bahwa kru mengundang Shinta yang mana dikabarkan memiliki “hubungan kurang baik” dengannya. Padahal sebenarnya, tidak ada masalah apa pun antara Jessie dengan Shinta.Namun, berbeda dengan Nora. Jessie pernah berselisih d
Terdapat pemandangan indah, makanan lezat, permainan seru, dan suara tawa. Program acara TV ini menjadi lebih berwarna dan tidak monoton lagi. Beragam jenis kehidupan akan mendatangkan keramaian. Suara tawa dari dampingan adalah yang dambaan semua orang. Rating juga otomatis mengalahkan acara lain.Jessie menatap Cahya. “Memang berbeda dari sebelumnya. Kali ini, kedatangan dua tamu istimewa dari luar dunia hiburan.”Cahya menyipitkan matanya. “Tamu istimewa dari luar dunia hiburan?”Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan halaman. Jessie menoleh, lalu berkata, “Nah, sudah datang.”Jodhiva dan Ariel menuruni mobil. Pada saat ini, Cahya pun tertawa. “Bagaimanapun, Jody memang tergolong bintang cilik sebelumnya.”Jessie mengangkat-angkat alisnya. “Itulah alasannya kenapa aku mengundangnya menjadi tamu istimewa. Seru, ‘kan?”Jodhiva berjalan ke sisi Cahya. “Paman Cahya.”Cahya menepuk-nepuk pundak Jodhiva. “Akhirnya setelah bertahun-tahun, kita bisa syuting program acara TV bersama. Aku
Di dalam ruang istirahat, saat para aktris mengetahui kabar Shinta menerima tawaran “Penginapan 24 Jam”, mereka semua mengerumuninya untuk membahas masalah itu.Pihak program acara telah secara resmi mengumumkan syuting episode berikutnya, dengan Jessie sebagai bintang utama. Belakangan ini, Jessie menjadi topik hangat di dunia hiburan, sebagian alasan karena persoalan Mutya.Masalah Mutya dikeluarkan dari acara “Penginapan 24 Jam” telah menjadi lelucon di berbagai media sosial. Ada juga yang menyebar gosip Jessie melakukannya dengan menggunakan koneksi keluarganya yang hebat itu.Mutya memang dibekukan dari dunia hiburan karena sikap munafiknya. Hanya saja, pembahasan tentang Jessie masih belum berakhir juga.Sekarang ada banyak artis yang “takut” untuk berhubungan dengan Jessie. Mereka takut akan terkena masalah karena tidak sengaja menyinggungnya.Konon katanya, tiga tahun silam, Shinta pernah melakukan permintaan maaf di depan publik terhadap Jessie. Semua itu juga karena ulah Shin
Ariel langsung mengangkat wajah Jodhiva, lalu mencium bibirnya.Jodhiva menyipitkan matanya, lalu menahan belakang kepala Ariel untuk memperdalam ciuman. Wanita yang ditindih Jodhiva telah dibuat acak-acakan olehnya. Keindahan itu langsung membuat hati Jodhiva terasa luluh.Tatapan Jodhiva semakin tajam lagi. Betapa inginnya dia memasukkan Ariel ke dalam perutnya. Dia menggenggam pergelangan tangan Ariel sembari menciumnya. “Ariel, aku takut aku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi.”Kesadaran Ariel mulai buyar. “Apa katamu?”“Aku bilang, aku ingin ….”Tiba-tiba terdengar bunyi bel. Belum sempat Jodhiva menyelesaikan ucapannya, suasana kasmaran sudah dihancurkan.Ariel segera sadar, lalu mendorong Jodhiva. “Ada yang mencarimu?”Jodhiva mengangkat pipi Ariel dengan kedua telapak tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Kamu keluar dulu.”Ariel meninggalkan kamar Jodhiva. Dia berdiri di koridor sembari menepuk-nepuk dadanya berusaha untuk menenangkan dirinya. Jika tidak ada bel it
Setidaknya Dacia tidak sendirian lagi.Jessie tidak tinggal lama di Vila Kandara. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari Samuel. Jessie mengangkatnya di halaman depan. “Kak Samuel?”Samuel berkata, “Ada urusan. Kamu segera ke perusahaan.”Jessie mengakhiri panggilan, lalu bergegas ke Agensi Solar.Samuel menunggu Jessie di ruangannya. Ketika melihat Jessie membuka pintu ruangan, dia langsung meletakkan dokumen di tangannya. “Apa kamu mau mempertimbangkan acara ‘Penginapan 24 Jam’?”Jessie merasa kaget. Bukannya acara itu adalah acara yang dibintangi Mutya sebelumnya? Program acara TV itu adalah acara di mana para selebritas merasakan berbagai pengalaman hidup. Acara itu cukup populer dalam beberapa tahun belakangan ini. Ratingnya juga sangat tinggi.Jessie tersadar dari lamunannya. “Kamu mau aku ikut acara itu?”Samuel bersandar di bangkunya. “Sponsor dari program acara TV ini Pak Hans. Dia berharap bisa ada efek yang berbeda dari program acara kali ini. Sejauh ini, selebritas yang
Ariel berjalan ke sisi dapur, lalu meletakkan mie dan telur. Mungkin karena keberadaan Jodhiva, dia menjadi gugup. Dia hanya berdiri tidak tahu harus melakukan apa lagi.Jodhiva berhenti di belakang Ariel, lalu menunduk bersandar di samping telinganya. “Masak air.”Telinga Ariel terasa gemetar. Seketika terbayang gambaran memalukan di dalam benaknya. Dia membalikkan tubuhnya mendorong Jodhiva keluar dapur. “Kamu pergi tidur sana. Jangan ganggu aku.”Jodhiva mengulurkan tangan memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Aku takut kamu meledakkan dapurku. Nanti aku malah harus membereskannya.”Kening Ariel berkerut. “Apa kamu lagi meremehkanku?”Apa susah untuk memasak mie?Jodhiva mengusap ujung bibir Ariel. “Ariel, apa kamu menghindariku karena masalah tadi?”Wajah Ariel langsung memanas. Dia memaksa dirinya untuk tetap bersikap tenang. “Siapa juga yang menghindarimu? Aku takut kamu akan merasa canggung ketika bertemu aku.”Jodhiva tersenyum. “Untuk apa aku merasa canggung?”Tatapan Ariel