Javier melengkungkan ujung bibirnya ke atas. “Tidak kenapa-napa, cuma bertanya saja.”“Sepertinya Paman sangat tertarik dengan ibu angkat kami?” tanya Jessie dengan tersenyum.Ekspresi Javier langsung menjadi kaku.Tiba-tiba Jessie memiringkan kepalanya, lalu bertanya dengan tersenyum, “Jangan-jangan … Paman lebih tertarik dengan ibu kami?”Lagi-lagi Javier tertegun. Kemudian, dia pun menunduk, lalu menjawab, “Bagaimana kalau aku bilang iya?”Kali ini giliran Jessie dan Jody yang terkejut.“Tapi, Paman, kamu sudah punya pacar …,” ucap Jessie dengan berlagak sedang kecewa.Javier pun bertanya, “Siapa yang beri tahu kalian?”Jessie menjawab, “Dengar dari orang lain ….”“Dia … bukan pacarku.” Entah kenapa Javier malah menjelaskan kepada kedua bocah cilik ini.Jody mengerutkan keningnya. “Bukan pacarmu?Tapi, kenapa Paman bisa bersamanya? Jangan-jangan Paman itu lelaki berengsek?”Meski Javier adalah ayah mereka, mereka juga tidak tenang untuk menyerahkan ibu mereka kepadanya.Javier pun te
Jangan-jangan Javier telah menyadarinya?Tidak! Claire tidak akan membiarkan Javier, Imelda, dan Kayla mengetahui masalah anak-anaknya!“Claire, kamu baik-baik saja, ‘kan?” Fendra mengkhawatirkan Claire. Dia pun berjalan keluar untuk menanyakan kondisinya.Claire memalingkan kepalanya, lalu tersenyum padanya. “Nggak kenapa-napa. Mengenai nama merek, biarkan aku memikirkannya lagi. Sekarang aku masih ada sedikit urusan, aku pamit dulu.”“Oke.” Fendra mengangguk.Tanpa menunda waktu, Claire berjalan ke depan lift. Ketika dia hendak memasuki lift, dia tak sengaja menabrak lelaki yang sedang berjalan keluar dari lift.Claire mengangkat kepalanya dan dia pun terkejut.Sepertinya Javier sengaja menghalangi langkahnya. “Kamu mau ke mana?”“Aku ada urusan. Kenapa? Apa Tuan Javier mau ikut campur sama urusanku?” Claire tersenyum.“Apa kamu sudah baca berita?”Dalam sesaat, tidak terlihat lagi senyuman di wajah Claire. Namun, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. “Berita apa?”Javier menyerahk
“Kenapa kamu bisa bilang aku pernah melahirkan?”“Jelas-jelas enam tahun lalu ….” Ketika berbicara sampai di sini, Kayla menyadari dirinya hampir keceplosan. Celaka! Jika Kayla membongkar masalah ini, bukankah Claire akan tahu siapa lelaki yang tidur bersamanya pada enam tahun silam?“Apa katamu? Enam tahun lalu?” Claire masuk ke dalam mobil. Ekspresinya terlihat sangat datar.“Nggak kenapa-napa! Awas saja kalau sampai ketahuan kedua anak itu adalah anakmu!”Setelah mendengar ucapan Kayla, Claire merasakan sesuatu, lalu bertanya dengan sinis, “Kenapa? Kamu sudah baca berita? Sekarang kamu takut posisimu akan terancam? Jadi, kami ingin turun tangan terhadap kedua anak itu?”“Berhubung anak itu bukan anakmu, kamu juga nggak usah ikut campur.” Kayla mengakhiri panggilan. Terlintas tatapan sinis di matanya.Kayla sungguh tidak percaya Claire tidak pernah melahirkan. Sebab, wanita yang berhubungan dengan Javier malam itu adalah … dia!Apalagi kedatangan anak-anak itu juga sangat kebetulan.
“Dengan status agung Tuan Javier, kalau kamu berasumsi dia bersekongkol dengan Kayla untuk mencelakaimu, sepertinya semuanya terdengar nggak begitu masuk akal.”Ucapan Candice membuat Claire terdiam beberapa saat. Kemudian, terdengar lagi suara Candice. “Kalaupun Tuan Javier tahu masalah enam tahun lalu, bukankah seharusnya dia tahu ketiga anak-anakmu adalah anaknya? Dia juga nggak perlu lakukan tes DNA lagi.”Claire menunduk. “Aku mengerti maksudmu. Mungkin dia nggak bersekongkol sama Kayla untuk mencelakaiku, tapi dia itu kekasihnya Kayla. Pokoknya aku nggak suka sama semua orang yang berhubungan sama Kayla.”Intinya, Claire membenci Javier!Tiba tiba Candice kepikiran sesuatu, lalu tersenyum. “Gimana kalau kamu pertimbangkan kakak iparku? Sepertinya, dia suka banget sama Jody dan Jessie. Seharusnya dia bersedia untuk menjadi ayah dari anak-anak.”“Hehe, selain menjebakku, kamu juga ingin menjebak kakak sepupumu sendiri?”Seandainya penggemar Cahya mendengar ucapan Candice tadi, sepe
Claire terpaksa berbohong. Meski dia tahu lelaki pada enam tahun silam adalah Javier, dia juga tidak bisa menerima kenyataan itu ….Semakin dekat anak-anak dengan Javier, semakin besar kemungkinan Imelda dan Kayla akan melukai mereka.Jody menoleh untuk melihatnya. “Ibu, kenapa kamu takut kami mendekati paman itu?”Claire tidak menjawab. Tentu saja karena Claire takut Javier akan mengetahui kenyataan mereka bertiga adalah darah dagingnya! Dia juga khawatir Imelda dan Kayla akan melukai anak-anaknya.“Ibu, kamu sedang mengerutkan dahimu, itu berarti kamu merasa tidak tenang atau takut. Jangan-jangan paman itu ada hubungan apa-apa dengan kami?”Kali ini Claire langsung membantah, “Dia benar-benar nggak ada hubungan apa-apa sama kalian!”Jody mengangkat-angkat pundaknya. “Perubahan nada bicara Ibu sudah mengkhianatimu. Ibu sedang merasa takut!”“Aku ….” Claire sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi.Kenapa Claire melupakan Jody yang masih kecil ini lebih tertarik dengan ilmu psikologi
Claire sengaja melambatkan langkahnya untuk menguping pembicaraan mereka. Keningnya spontan berkerut. Javier malah mempublikasikan masalah tes DNA?Tatapan Claire tertuju pada beberapa karyawan yang sedang menunggu di depan lift. Sepertinya mereka sedang fokus dengan gosip yang cukup mengejutkan itu. “Serius? Kamu jangan asal ngomong.”“Asistennya sendiri yang ngomong, kok. Dia kan orang kepercayaan Tuan Javier. Mana mungkin dia asal bicara?”“Tapi Tuan Javier aneh juga. Kenapa dia melakukan tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik di Kota Jimbar? Kenapa nggak di dalam kota saja?”Claire berjalan dengan gugup. Ada apa ini? Jangan-jangan Javier tidak percaya dengan hasil tes DNA itu?Padahal George juga sudah melakukannya dengan sangat hati-hati. Lagi pula, bukankah Javier hanya ingin membuktikannya saja? Setelah mengetahui anak-anak tidak ada hubungannya dengannya, bukankah Javier seharusnya tidak curiga lagi?Jika Javier benar-benar melakukan tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik Kota
“Soul?” tanya Fendra dengan bingung.“Setiap hasil karya yang diciptakan memiliki nilainya masing-masing. Meskipun benda itu hanyalah benda mati, kalau nggak ada jiwa di dalamnya, hasil karya itu pun nggak ada nilainya.”Mendengar penjelasan Claire, Fendra pun mengangguk. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, terdengar suara dari depan pintu.“Jiwa dari setiap hasil karya berasal dari desainer. Emm, maknanya bagus juga.”Melihat Javier berjalan ke dalam ruangan, senyuman di wajah Claire langsung terkaku.Kenapa Javier bisa kemari?Fendra pun hanya mengangguk mengiakan ucapannya saja.Javier menatap Fendra. “Apa kamu adalah Pak Fendra? Namamu cukup terkenal di dunia perhiasan.”Fendra tersenyum. “Tuan Javier pernah mendengar namaku? Wah, aku merasa sangat terhormat.”“Tuan Javier, kenapa kamu punya waktu luang untuk datang ke sini?” Claire tersenyum. Sekarang Claire telah mengetahui lelaki pada enam tahun silam adalah lelaki di hadapannya ini, dia merasa dunianya sudah hampir runtuh saja.
Fendra terbengong. “Ada apa dengan Tuan Javier?”Claire mengangkat-angkat pundaknya. “Entah, mungkin tiba-tiba nggak ingin minum teh lagi.”Di Kediaman Adhitama.Imelda sedang mondar-mandir di dalam ruang tamu dengan gelisah. Entah bagaimana hasil tes DNA di sana.Kayla duduk di sofa sambil maskeran wajah. Melihat ibunya yang begitu gelisah, dia pun berkata, “Ibu, kenapa kamu mondar-mandir? Nggak peduli bagaimana hasil tes DNA itu, aku nggak akan membiarkan kedua anak haram itu begitu saja.”Imelda terkejut langsung memalingkan kepalanya. “Apa maksudmu?”“Kalau terjadi apa-apa terhadap dua bocah itu, bukankah kita akan tahu siapa wanita di belakang mereka?”Kayla melepaskan masker di wajahnya. Dia sudah mengaturnya dengan baik. Jadi, tidak peduli apakah hasil tes DNA itu asli atau bukan, dia tetap ingin tahu siapa wanita di balik kedua anak haram itu!Imelda merasa agak khawatir. “Tapi gimana kalau sampai ketahuan?”“Apa yang lagi Ibu takutkan? Aku juga bukan ingin membunuh mereka. Aku