Menyadari Claire tidak menghiraukannya, Imelda langsung berjalan maju untuk menghalangi langkah Claire. “Apa yang sedang kamu lakukan?”“Awas!” Claire mendorong Imelda ke samping. Dia tidak lagi meladeni orang yang mengoceh di belakang, langsung bergegas ke ruang baca lantai atas. Setelah itu, dia melempar dokumen ke atas meja.Rendy sungguh terkejut dengan perilaku Claire. Raut wajahnya langsung berubah muram. “Kamu masih berani pulang?”“Kamu kira aku ingin pulang? Aku pulang cuma demi nanya satu hal!” Claire mengambil dokumen. “Bagaimana ceritanya dengan saham ibuku?”Rendy sungguh kaget. Dia tidak menyangka Claire akan menanyakan masalah ini.Melihat Rendy tidak menjawab, Claire bertanya lagi, “Perusahaan Vienna didirikan sama ibuku. Perusahaan itu adalah harta bersama kamu dan Ibu. Setelah Ibu meninggal, kenapa saham Ibu bisa jadi milik kamu?”“Apa kamu pantas bertanya seperti ini?” tanya Rendy dengan ketus.Saat ini, Imelda sedang menguping dari luar pintu. Dia penasaran kenapa C
Jody mengangguk. “Kami sudah menerima tawaran dari Agensi Majestik.”Candice sungguh terkejut. “Kalian berdua beruntung sekali!”Namun jujur saja, dengan tampang mereka berdua, mereka memang cocok menjadi artis dan aktor cilik!Jerry tersenyum, lalu duduk di samping Candice. “Ibu, kamu bantu Kakak dan Adik, ya?”“Aku … aku juga bukan berasal dari dunia hiburan. Bagaimana aku bisa membantu kalian?” tanya Candice dengan canggung.“Tapi Ibu punya kakak sepupu dari dunia hiburan!”Tangan yang sedang memegang cangkir kopi refleks gemetar. Bahkan, ujung bibir Candice juga berkedut. “Bagaimana kamu bisa tahu?”“Apa ada yang sulit? Kamu adalah ibu angkat kami, tentu saja kami harus menyelidiki latar belakangmu …,” balas Jerry dengan bangga.Candice hanya bisa tersenyum saja. Ternyata Claire melahirkan anak ajaib!“Ibu, kamu bantu kami, ya? Kelak kalau ada yang berani menindas Ibu, kami pasti akan membantu Ibu ….” Jerry menarik-narik ujung pakaian Candice sambil bermanja ria.Mana mungkin Candi
Setelah menatap Kayla dalam waktu lama, Claire pun berbicara dengan dingin, “Kayla, kamu selalu bersikap arogan.” Selesai berbicara, Claire berdiri. “Berhubung kamu begitu menginginkan Perusahaan Vienna, sekarang aku akan berikan Vienna kepadamu.”Kayla merasa agak syok. Wanita murahan ini ingin menyerahkan Perusahaan Vienna kepadanya? Hmph, akhirnya Claire tahu diri juga.“Aku tahu kamu nggak sanggup untuk mengalahkanku. Bukannya semuanya akan baik-baik saja kalau kamu mengakui kekalahanmu sejak awal?” Kayla tersenyum.“Aku bukan mengaku kalah.” Claire melipat kedua tangannya di depan dada, lalu berjalan ke hadapannya. “Aku menyerahkan Perusahaan Vienna kepadamu hanya untuk sementara waktu saja. Kelak, aku pasti akan merebutnya kembali.”Claire tidak menginginkan saham lagi! Dia ingin mengakuisisi Perusahaan Vienna!“Dengan kemampuan kamu?” ucap Kayla dengan meremehkan.“Iya, dengan kemampuanku.” Claire melempar surat pengunduran diri ke wajahnya, lalu berkata dengan tersenyum sinis,
“Nona Claire, kalau Anda puas, besok kami akan mengatur orang untuk merenovasi interior ruangan,” ucap Roger yang sedang berdiri di belakang Claire.Claire memalingkan kepalanya menatap Roger, lalu berkata dengan datar, “Nggak usah repot-repot. Aku bisa cari orang untuk merenovasi interior ruangan.”Sepuluh hari kemudian.Renovasi di lantai 16 sudah hampir selesai. Rak pajangan di depan aula diberi warna hitam dengan las keemasan untuk menunjukkan keeleganan ruangan. Sementara, lampu hias di dinding menggunakan lampu model kuno.Ruangan tamu VIP juga didesain dengan kesan kuno. Tampak pajangan kayu berwarna keemasan di bagian rak. Selain itu, tampak juga gorden berwarna merah di ujung saja.Ketika Roger dan Javier tiba di lantai 16, mereka mengira mereka telah salah alamat ketika melihat interior ruangan yang terasa kuno nan mewah ini.Beberapa pekerja sedang memindahkan barang-barang. Kelihatannya sangat sibuk.Roger menatap wallpaper dinding yang berwarna hitam keemasan, lalu bertany
“Apa perlu ditebak lagi? Dengar-dengar kekasih Tuan Javier, Nona Kayla, adalah direktur dari Perusahaan Vienna. Sepertinya Tuan Javier mendirikan perusahaan baru demi dia?”“Wah, aku sungguh iri.”Beberapa karyawan sedang menggosip. Mereka semua pernah mendengar hubungan antara Tuan Javier dengan putri orang kaya itu. Tapi tak disangka, ternyata berita itu bukanlah gosip, melainkan adalah kenyataan. Jika tidak, kenapa Grup Angkasa mendirikan perusahaan perhiasan?Kayla memegang sebuah kotak yang berisi camilan berjalan ke resepsionis. Ketika resepsionis melihat kedatangannya, mereka langsung mengakhiri pembicaraan mereka.Namun, pembicaraan mereka tadi sudah terdengar di telinga Kayla. “Apa Javier ada di kantor?”“Nona Kayla, Tuan Javier lagi di ruangannya,” balas si resepsionis dengan tersenyum.Kayla pun tersenyum. “Tadi kalian bilang Javier mendirikan perusahaan perhiasan baru?”Si resepsionis kebingungan. “Nona Kayla, apa Tuan Javier tidak memberi tahu Nona?”“Emm, tidak.” Senyuman
Ketika Kayla mendengar percakapan mereka, dia pun menghentikan langkah mereka. “Sebentar.”Kedua karyawan wanita langsung menoleh. “Ada masalah apa, ya?”Kayla berjalan ke hadapan mereka, lalu bertanya dengan ketus, “Siapa desainer perhiasan yang kalian katakan tadi?” Entah kenapa Kayla memiliki firasat buruk. “Emm, dia adalah desainer perhiasan internasional, namanya Zora.”Raut wajah Kayla berubah menjadi lebih muram lagi. Kedua tangan pun dikepal dengan erat. Ternyata si Claire!Tiba-tiba Kayla teringat dengan ucapan yang dilayangkan Claire sebelum dia meninggalkan Perusahaan Vienna. Menjengkelkan sekali! Pantas saja wanita murahan itu bersedia meninggalkan Perusahaan Vienna. Ternyata dia sengaja ingin mendekati Javier! Dasar wanita murahan!Kayla langsung naik ke lantai 16 dengan emosi menggebu-gebu. Tampak Roger sedang berjalan keluar ruang kantor. Ketika melihat kedatangan Kayla, dia pun langsung berjalan maju. “Nona Kayla, kamu ….”“Minggir!” Kayla mendorong Roger, lalu berjala
Entah kenapa kesan Roger terhadap Kayla tidak begitu bagus. Dia merasa wanita ini tidak tahu apa-apa, tidak serasi dengan Tuan Javier-nya. Jika wanita pada enam tahun silam bukanlah Kayla, mana mungkin Kayla diperkenankan untuk mondar-mandir di hadapan Tuan Javier?“Javier, kata Claire kamu beri perusahaan perhiasan baru buat dia? Dia lagi bohong, ‘kan?”Tatapan Javier berubah muram. “Kamu tidak suka dia di Perusahaan Vienna. Jadi, dia pun meninggalkan Vienna dan menyerahkan semua saham kepadamu. Kenapa? Apa kamu masih belum puas?”“Aku ….” Keringat dingin mulai bercucuran di kening Kayla. Jadi, Claire tidak sedang berbohong? Demi membuat Claire melepaskan saham Perusahaan Vienna, Javier malah memberikan perusahaan baru kepadanya?Menjengkelkan sekali!Lebih baik Claire tidak usah melepaskan saham Perusahaan Vienna!“Javier, aku bisa beri Claire saham yang dia mau. Kamu biarkan dia kembali, ya? Bagaimanapun, Perusahaan Vienna adalah hasil rintisan ibunya, mana mungkin dia rela untuk me
Cahya berjalan keluar ruangannya. “Kenapa?” Dia pun terkejut ketika melihat keberadaan dua anak kecil itu.Candice menurunkan Jessie, lalu berjalan ke sisi Cahya. “Kak, keponakanku ini baru saja dikontrak sama Agensi Majestik. Jadi, aku bawa mereka untuk mengunjungimu.”Jody menggandeng Jessie untuk berjalan maju. Mereka membungkuk, lalu menyapa, “Halo, Paman.”Tatapan Cahya tertuju pada wajah mereka berdua. Wajah mereka ….Beberapa saat kemudian, Cahya berjongkok untuk menatap mereka berdua seraya mengusap kepala Jessie. “Siapa nama kalian?”“Namanku Jessie. Dia kakakku, namanya Jody,” balas Jessie dengan mengedipkan matanya.“Sejak kapan kamu punya keponakan?” Cahya menengadah kepalanya untuk melihat Candice.Candice pun tersenyum. “Mereka itu anaknya sahabatku. Aku ibu angkat mereka. Tergolong keponakanku, deh.”Cahya berdiri. “Anaknya sahabatmu?”“Ah … iya.” Candice tersenyum.“Masuklah.”Candice menggandeng kedua keponakannya ke dalam ruang kerja Cahya.Saat ini, Cahya duduk di so
Kening Jerremy berkerut. Jangan-jangan telah terjadi sesuatu dengan Dacia?Kebetulan Edwin berdiri di depan pintu. “Tuan Muda.”Jerremy kelihatan tidak fokus. “Ada masalah apa?”Edwin berkata, “Tuan Muda Jody datang.”Usai berbicara, Edwin memiringkan tubuhnya. Jodhiva pun muncul di belakangnya.Di dalam ruang kerja, Edwin menyeduh teh untuk mereka berdua, lalu meninggalkan ruangan.Jodhiva mengangkat cangkir teh. “Apa Dacia pulang ke Negara Hyugana?”Jerremy mengiakan, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.“Apa yang ingin kamu katakan? Tidak ada orang lain di sini.” Jodhiva yakin ada yang ingin dikatakan adiknya.Jerremy bersandar di tempat duduknya. “Sudah beberapa hari dia pulang. Dia malah tidak pernah telepon aku sama sekali. Aku khawatir sudah terjadi sesuatu sama dia.”Jodhiva tertawa. “Baru empat hari saja. Kamu malah khawatir seperti ini?”Jerremy melipat kedua lengan di depan dada. “Setidaknya dia bisa berkabar.”Jodhiva meletakkan cangkir teh ke depan bibirnya. “Mungkin sudah
Jerremy melihat pelukannya yang terasa hampa itu. Saat bayangan Dacia menghilang dari dalam kerumunan, Jerremy baru meninggalkan tempat. Dia merasa agak merindukan Dacia, tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Ponsel Jerremy berdering. Dia menerima panggilan dari Edwin.Jerremy mengambil ponsel untuk mengangkatnya. Edwin berkata, “Tuan Muda, Tuan Leo ingin bertemu denganmu.”Kening Jerremy menjadi berkerut. Saat ini, Leo sedang berada di lobi Grup Angkasa. Dia bahkan berkata jika Jerremy tidak bersedia untuk menemuinya, dia tidak akan meninggalkan perusahaan. Tidak peduli bagaimana Edwin membujuknya, dia tetap tidak meninggalkan tempat. Jadi, Edwin terpaksa menghubungi Jerremy.Ketika Jerremy menampakkan diri di lobi, Leo segera berlari pergi memeluk kaki Jerremy. Dia berlutut sembari meminta pengampunan. “Tuan Muda Jerry, semua ini salahku. Aku mohon kamu bisa memaafkanku. Aku bisa melakukan apa yang kamu inginkan, tapi aku mohon untuk jangan batalkan kerja sama kita.”Grup Angkasa t
Jerremy menahan tangan Dacia. “Dacia, kamu ….”“Jadi aku sudah memutuskan.” Dacia menarik dasi Jerremy. Kerah pakaiannya ditarik hingga kusut. Dacia pun mendekatinya. “Aku akan berdiri di jarak yang paling dekat sama kamu. Meski aku nggak bisa berdiri di titik setinggi kamu, semuanya juga bukan masalah bagiku. Setidaknya aku bisa menjadi diriku sendiri.”Jerremy mengira Dacia ingin mengatakan ucapan hendak meninggalkannya. Dia pun tertegun di tempat. Beberapa saat kemudian, Jerremy memeluk Dacia. Bayangan tubuh mereka saling bertumpang tindih di kaca jendela. “Kapan kamu pulangnya?Dacia memeluk leher Jerremy. “Besok pesawat sore. Jadi ….”Jerremy menindih Dacia di depan jendela, lalu mencium bibirnya. Dacia melepaskan jas Jerremy dan membuangnya ke lantai. Embun di depan jendela kaca mengaburkan pandangan. Tidak terlihat jelas hubungan dekat kedua orang. Hingga … terdengar suara tangis Jennie dari kamar sebelah.Dacia bersandar di atas pundak Jerremy, kemudian berkata dengan suara ser
Pada akhirnya, anak-anak dibiarkan untuk foto bersama. Clara dan anak-anak lainnya disuruh duduk di samping Jennie. Mereka melakukan foto bersama untuk kenang-kenangan.…Di dalam mobil, Ariel membuka foto bersama. Dia melihat beberapa saat dan dia pun merasa penat. “Kenapa aku mesti foto bersama kalian?”Jodhiva yang sedang mengendarai mobil mengusap ujung bibir dengan satu jarinya. Dia pun tertawa. “Selamat bergabung menjadi bagian Keluarga Fernando.”Ariel memalingkan kepalanya. “Hubungan kita masih belum sampai tahap seperti itu.”Jodhiva melirik Ariel sekilas. Tiba-tiba mobil dihentikan di samping jalan. Dia membalikkan tubuhnya untuk mendekati Ariel. “Bagaimana caranya biar bisa sampai tahap itu?”Ariel tidak bisa menjawab.Jodhiva mengusap ujung mata Ariel. Tatapannya tertuju pada bibir Ariel. Padahal Ariel hanya terbengong sejenak saja, sesuatu yang hangat langsung menempel di atas bibirnya. Bulu mata Ariel bergerak. Kedua tangannya menindih di atas dada Jodhiva.Ciuman itu me
“Apa Pak Leo tidak mengerti maksud ucapanku sebelumnya?”Seluruh tubuh Leo gemetar. Dia mulai merasa panik. “Aku … bukan aku. Wanita itu yang memutarbalikkan fakta.”Saat melihat Javier dan Claire, dia bagai melihat secercah harapan saja, segera maju untuk menjelaskan, “Tuan Javier, Nyonya Claire, kalian mesti percaya sama aku. Aku benar-benar tidak lagi berbohong!”Raut wajah Javier kelihatan sangat dingin. Dia tidak berbicara sama sekali.Claire kembali tertawa. “Menantuku sudah jelaskan tadi. Pak Leo, apa kamu merasa dirimu lebih unggul daripada putraku?”“Aku tidak bermaksud seperti itu ….”Jerremy berdiri di samping Dacia, lalu melindungi Dacia di belakangnya. “Mengenai bagaimana kenyataannya, apa perlu aku menarik rekaman CCTV?”Ketika mendengar kata “CCTV”, Leo langsung kehilangan kesempatan untuk menjelaskan lagi. Keringat dingin membasahi belakang punggung Leo. Dia langsung berlutut di hadapan Jerremy. “Tuan Muda Jerry, aku salah. Aku tahu semua ini akibat dari keteledoranku.
Siapa sangka Leo tiba-tiba mengusap tangan Dacia.Dacia spontan menurunkan tangannya. Lantaran tenaganya terlalu besar, gelas anggur langsung jatuh pecah di lantai. Suara keras itu menarik perhatian para hadirin.Leo langsung memanfaatkan kesempatan. “Nona Dacia, aku sudah minta maaf. Kalau kamu tidak mau memaafkanku, kamu juga tidak perlu berbuat seperti ini, ‘kan?”Dacia menggertakkan giginya. “Apa kamu lagi minta maaf? Jelas-jelas kamu ….”“Coba semuanya lihat. Padahal Nona Dacia masih belum resmi menjadi bagian dari Keluarga Fernando, temperamennya sudah seburuk ini. Aku cuma ingin bersulang untuk minta maaf sama dia. Dia tidak terima permintaan maafku, malah langsung mendorongku.”Leo tidak memberi Dacia kesempatan untuk berbicara. Dia mulai memojokkan Dacia.Kedua tangan di samping tubuh Dacia dikepal erat. Jelas-jelas Dacia tidak ingin terjadi masalah di acara anaknya. Kenapa Leo malah memaksanya?Leo menyadari Dacia tidak bisa berkata-kata. Dia pun menebak Dacia tidak berani be
Kedudukan Keluarga Fernando di ibu kota boleh dikatakan adalah lebih tinggi daripada keluarga konglomerat. Jadi, siapa juga yang tidak penasaran dengan wanita yang bisa menjadi bagian dari Keluarga Fernando. Dengan status tinggi Keluarga Fernando, tidak seharusnya keluarga besan absen dalam acara kali ini.Pada saat ini, raut wajah sebagian orang berubah. Orang-orang yang mengikuti berita tidak mungkin tidak mengetahui alasannya. Hanya orang yang tidak tahu baru akan mengungkit masalah ini.Leo juga tidak menyadari suasana di sekitar. Ketika melihat Dacia tidak menjawab, dia masih saja bertanya, “Jangan-jangan keluarganya Nona Dacia lagi ada urusan, jadi tidak bisa ke sini? Bagaimanapun, acara perayaan ini tergolong acara penting. Kenapa malah dilewatkan? Meskipun ada urusan, seharusnya orang tuamu wajib hadir, ‘kan?”Dacia menggigit bibirnya hendak berbicara.Jerremy menekan tangan Dacia, tidak terlihat ekspresi apa pun di wajahnya. “Hari ini adalah acara perayaan satu bulan putriku.
Javier, Claire, dan Steven sedang menjamu tamu. Berwin menggendong Jennie, sedangkan Zefri dan Ester sedang berdiri di samping untuk bermain bersama Jennie.“Astaga, Jerry hebat sekali. Masih muda malah sudah punya anak.”Pada saat ini, Herbert datang dengan dipapah Dimas dan juga istrinya Dimas.Berwin tersenyum lebar. “Namanya keturunanku.”Herbert juga ikut tersenyum. “Waktu berlalu dengan begitu cepat. Jujur saja aku sungguh kaget ketika melihat kamu masih bugar.”Berwin merasa kesal hingga melebarkan matanya. “Hei, apa kamu lagi mengutukku?”Herbert sudah terbiasa untuk beradu mulut dengannya. “Aku saja masih hidup. Kamu? Tidak akan mati secepat itu.”Claire dan Javier berjalan mendekat. “Dimas, Julie.”Julie berjalan ke sisi Claire dengan tersenyum. “Lama nggak berjumpa.”Claire dan Julie berjalan ke samping. Sementara, Javier dan Dimas berdiri di tempat. “Kamu tidak bawa putramu kemari?”Dimas tertawa. “Kalau aku bawa ke sini, bukannya aku akan merusak acaramu?”Putra Dimas sang
Siaran langsung terpaksa dihentikan.Setelah kembali ke kediaman, Shinta dan Ariel mengobrol dengan serunya. Mereka sudah semakin akrab saja. Ariel bertanya, “Apa sebelumnya ada konflik di antara Nora dan Jessie?”Shinta berdecak, lalu membalas, “Bisa ada konflik apa lagi. Sebelumnya dia pernah rebutan peran sama Jessie. Mungkin dia nggak terima dengan Jessie yang mendapat pengakuan Pak Yusa kali.”Masalah merebut peran adalah hal yang wajar di dunia hiburan. Ada banyak artis yang memiliki “konflik” karena masalah perebutan peran. Hanya saja, mereka tidak bersikap terang-terangan seperti yang dilakukan Nora. Paling-paling mereka hanya menjaga jarak untuk tidak berhubungan saja.Ariel mengusap dagunya. “Sempit banget hatinya. Bukannya hanya sebuah peran saja?”“Mungkin kamu nggak tahu. Merebut peran itu sama halnya dengan merebut pekerjaan. Misalnya, kamu dengan nggak gampangnya berhasil menerima tawaran pemeran utama wanita. Tapi setelah syuting dimulai, ternyata kamu malah bukan menja