Share

Bab 20

Mendengar ucapan Javier, Claire juga tidak ingin berkata apa-apa lagi. Dia hanya melambaikan tangan sambil berkata, "Terserah Anda saja, Anda yang jadi pemegang sahamnya."

Selanjutnya, dia berjalan ke hadapan beberapa pelanggan itu dengan wajah tersenyum. "Nyonya-nyonya sekalian, silakan ikuti saya ke ruang VIP untuk negosiasi."

Beberapa pelanggan itu mengangguk, lalu mengikuti Claire ke ruang VIP.

Kayla mendengar Javier yang membelanya, diam-diam merasa senang. Dia tahu bahwa Javier tetap berpihak padanya dalam hati.

"Javier, aku juga nggak tahu kenapa hal seperti ini bisa terjadi. Aku akan lebih berhati-hati kelak," ujar Kayla meminta maaf.

Javier hanya meliriknya sekilas, lalu membalas dengan acuh tak acuh, "Kamu nggak mengerti tentang hal ini. Lain kali, jangan sembarangan ikut campur, kalau ada masalah biar Claire saja yang mengatasinya."

Setelah itu, Javier dan Roger beranjak dari tempat itu.

Kayla menundukkan pandangannya, tangannya mengepal erat hingga kukunya menancap pada telapak tangan.

Claire lagi, Claire lagi!

Sudah sampai begini saja Claire masih tidak bisa diusir. Bahkan sekarang semua urusan harus ditangani Claire, padahal yang menjadi direktur adalah Kayla!

Di dalam ruang VIP, Claire mengambil semua barang asli yang dibeli oleh para pelanggan ini dan meletakkannya di atas meja.

"Sebagai permintaan maaf, barang-barang ini dihadiahkan kepada Anda semua. Uang kalian juga sudah diproses transfer, mungkin sebentar lagi akan sampai ke rekening kalian. Maafkan kami atas kejadian hari ini."

Claire berdiri dan membungkuk meminta maaf kepada semua pelanggan itu.

Salah seorang wanita melambaikan tangannya dengan tersenyum. "Nggak masalah, yang penting kami semua juga sudah tahu kronologi masalahnya. Kamu juga sudah menjelaskannya kepada kami. Lupakan saja masalah hari ini."

"Terima kasih atas pengertiannya, Nyonya."

Claire mengantarkan kepergian beberapa pelanggan itu secara pribadi. Para pelanggan itu juga pulang dengan perasaan puas.

Suasana hati Claire sedang bagus. Ketika keluar dari lift, dia melihat Javier yang sedang berdiri di depan jendela di koridor.

Seketika itu juga, suasana hatinya memburuk.

"Sepertinya Tuan Javier salah tempat?"

Tempat ini bukan ruangan kantor Kayla.

"Aku sedang menunggumu." Javier memalingkan badannya dengan perlahan dan menatap Claire dengan ekspresi datar.

Claire mendekatinya dengan senyuman yang tersungging di sudut bibirnya. "Ada apa, Tuan Javier? Kamu datang untuk membela pacarmu lagi?"

"Bisa nggak, kamu jangan berbicara seperti ini?" Javier sangat tidak suka dengan cara bicara Claire yang seperti ini.

"Maaf, aku memang begitu," ujar Claire sambil mengangkat bahunya.

Javier mengerutkan bibirnya. Sikap Claire terhadap orang lain berbeda dengan sikapnya terhadap Javier. Dia merasa benci terhadap Javier.

"Hm, kamu merasa kesal karena aku membela Kayla?"

Claire kebingungan. Apa?

Namun, Javier seolah-olah bisa melihat apa yang dipikirkannya dengan jelas. Dia berkata, "Aku tahu, hubunganmu dengan Kayla memang tidak baik karena dia mengambil alih perusahaan ibumu. Karena itu, kamu sangat bertentangan dengannya."

Javier mendekatinya dan berkata dengan perlahan-lahan, "Belajarlah untuk memaafkan orang lain. Setelah mencelakakannya 6 tahun yang lalu, dia bahkan tidak pernah menyalahkanmu."

"Aku mencelakakannya 6 tahun lalu?" Claire menatap mata Javier, lalu tiba-tiba tertawa. "Jadi, versi yang kamu dengarkan itu adalah Kayla jadi korban dalam masalah ini?"

Javier menunduk dan terdiam.

Senyuman Claire telah hilang, digantikan dengan wajahnya yang dingin. "Benar juga, dia selalu terlihat kasihan di hadapan semua orang. Tampangnya seolah-olah dia adalah korban. Jangankan kamu, bahkan ayahku juga merasa kasihan melihatnya."

"Claire ...."

"Tuan Javier." Claire menyela ucapannya dengan ekspresi datar, "Kamu nggak tahu apa yang telah aku alami selama ini, jadi kamu nggak berhak menghakimiku. Aku nggak peduli apa yang dikatakan si centil Kayla itu padamu. Tapi, aku bisa mengatakan dengan jelas, aku yang menjadi korban pada kejadian 6 tahun lalu."

Selesai bicara, tanpa menunggu komentar dari Javier lagi, Claire langsung berjalan ke kantornya.
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Susi
Knp saat paling mendebarksn selalu muncul buka kunci ?
goodnovel comment avatar
Susi
Makin seru
goodnovel comment avatar
Just Rara
mantap claire jangan mau ditindas sm javier.dia memang gak tau seperti apa si kayla
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status