Share

Bab 10

Penulis: Daun Jahe
Mendengar bahwa Javier dan Claire mendatangi gudang material, bahkan Pak Chairul juga telah dipanggil ke sana, Kayla sangat khawatir rahasianya akan terbongkar. Oleh karena itu, dia juga bergegas ke ruangan tersebut.

Sambil berusaha menenangkan diri, Kayla berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya, "Apa yang terjadi? Javier, kenapa kamu ada di sini?"

Sialan, si berengsek Claire ini pasti pulang hanya untuk mempersulitnya. Dia bahkan mencari sampai ke gudang material!

Pada saat itu, demi menghemat uang, dia meminta seseorang membawa sejumlah bahan baku yang kurang baik. Dia tidak pernah mengira wanita sialan ini sengaja mencari masalah begitu kembali!

Javier menatapnya, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu?"

Kayla mengepal tangannya dengan erat. Namun, dia menunjukkan wajah tak bersalah ketika berkata, "Aku nggak tahu. Kamu juga tahu kan, aku memang nggak mengerti soal batu mentah. Selama beberapa tahun ini, memang aku yang melakukan pengadaan batu mentah, tapi aku kira semuanya masih seperti sebelumnya."

Faktanya, dia memang tidak mengerti tentang batu mentah. Hal ini menjadi keuntungan baginya.

Claire malah tertawa, lalu berkata, "Hebat sekali Ayah bisa menyerahkan perusahaan kepada orang yang nggak tahu apa-apa. Memangnya dia nggak takut perusahaan akan bangkrut?"

"Aku ... benar-benar nggak tahu." Kayla merasa tidak berdaya, dia hanya bisa menatap Javier dan meyakinkannya, "Javier, kamu harus percaya padaku."

Wanita sialan, suatu hari, dia pasti akan mengusir wanita ini!

Javier bukannya tidak percaya dengan keraguan Claire. Selama beberapa tahun ini, jika ada hal tentang perhiasan yang tidak dimengerti Kayla, dia akan selalu menanyakannya kepada Javier dengan rendah hati. Javier paling jelas bahwa Kayla bukanlah orang yang suka berpura-pura.

Javier menoleh ke arah Chairul dan berkata, "Kamu dipecat."

Chairul tercengang sesaat, tetapi dia menerimanya dengan Ikhlas. Sebab, Javier bukanlah orang yang bisa disinggungnya.

Melihat Chairul dipecat, Kayla menggigit bibirnya dan membatin, 'Untung saja Javier percaya denganku.'

Javier berbalik kepada Claire, lalu berkata, "Kelak, kamu yang bertugas melakukan pengadaan batu mentah."

Usai berbicara, dia pun langsung meninggalkan gudang material tersebut.

Sesampainya di ruangan Claire, Kayla menarik tangan Claire dan menuduhnya, "Claire, kamu sengaja, 'kan?"

Claire merasa lucu, lantas dia membalasnya, "Sengaja apanya?"

"Kamu ... sengaja mendekati Javier, 'kan? Kamu bahkan memancingnya ke gudang material? Huh, kamu kira Javier akan percaya denganmu?

Terlintas rasa bangga di mata Kayla ketika berkata, "Kamu sudah lihat, 'kan? Orang yang dipercaya Javier itu aku, kamu nggak usah susah payah lagi."

"Oh, maksudmu, aku membawanya ke gudang material karena ingin merusak hubungan kalian? Aku memberitahukannya batu mentah itu tercampur dengan batu palsu karena ingin membuatnya curiga padamu?"

Melihat ekspresi Kayla yang kesal, Claire melipat kedua tangannya dan mencibir, "Memangnya aku senggang sekali ya ikut campur hubungan kalian berdua? Dia sendiri yang mau ikut aku ke gudang material, apa hubungannya denganku?"

"Claire, jangan kira aku akan percaya dengan ucapanmu."

"Kalau nggak mau percaya, ya sudah. Untuk apa bicara panjang lebar?"

Claire tidak bisa bersabar lagi, dia kembali menambahkan, "Masalah memalsukan batu mentah itu nggak akan kubiarkan begitu saja. Kalau bukan karena Vienna adalah jerih payah ibuku dan aku nggak tega menyebarkan hal ini, mana aku peduli ada berapa banyak Javier di belakangmu?"

Javier memang sangat berkuasa, tetapi Claire juga bukan orang yang bisa ditindas dengan sesuka hati.

Ketika baru saja hendak pergi, Kayla kembali menarik tangannya. "Claire, jangan kira kamu bisa berbuat semena-mena setelah kembali ke sini. Jangan lupa, videomu ...."

Claire tidak bisa bersabar lagi, dia berbalik dan merebut ponsel Kayla.

"Apa yang kamu lakukan?!"

Kayla ingin merebutnya, tetapi Claire malah berhasil menghindar darinya.

Melihat tampang Kayla yang ketakutan, Claire tertawa dan berkata, "Kamu suka mengancamku dengan video, 'kan?"

Dia berjalan ke jendela di ruang koridor, lalu membuang ponsel Kayla keluar jendela.

Kayla melihat ponselnya dijatuhkan dari lantai 19 dengan mata dan kepalanya sendiri. Sudah pasti ponselnya itu akan hancur berkeping-keping.

"Kamu ...."

"Bukankah kamu suka sekali mengancamku dengan video? Sekarang nggak ada video lagi, mau gimana lagi kamu mengancamku?"

Usai berbicara, Claire langsung masuk ke ruangannya kembali tanpa menoleh sama sekali.

Kayla merasa kesal setengah mati melihat videonya dihancurkan. Namun, hatinya malah merasa sedikit lega.

Dengan begitu, Javier tidak akan pernah tahu siapa wanita di malam itu selamanya.

Kejadian hari ini sepertinya akan membuat Javier merasa kecewa terhadapnya. Oleh karena itu, Kayla tidak bisa lagi terus menunggu.

Asalkan malam ini dia bisa menaklukkan Javier, Kayla akan menjadi miliknya secara resmi!

Malam pun tiba.

Di ruang kerja Kediaman Keluarga Fernando.

"Tuan Javier, saya sudah mendapatkan informasinya. Claire adalah anak Rendy dengan istri pertamanya, dia adalah Nona Besar Keluarga Adhitama. Ibu Claire adalah desainer perhiasan."

"Perusahaan Perhiasan Vienna dirintis oleh ibunya dan Rendy. Setelah ibunya meninggal, semua sahamnya dialihkan ke tangan Rendy. Entah apa alasannya, enam tahun yang lalu Claire pergi ke luar negeri."

Suara Roger terdengar dari ponsel yang diletakkan di sampingnya.

Sambil Javier memegang dokumen Zora di tangannya, tatapan Javier meredup ketika mendengar penjelasan Roger.

Apakah dia sengaja menentang Kayla karena merasa tidak rela perusahaan ini diserahkan kepada Kayla?

Akan tetapi, jika dia memang merupakan anggota Keluarga Adhitama, lantas mengapa Kayla tidak mau mengakuinya sedari awal?

Waktu sudah larut, Javier menyingkirkan semua masalah dan kembali ke kamarnya. Ketika menyadari ada seseorang di atas tempat tidur, dia menyalakan lampu dan melihat Kayla yang sedang duduk di atas tempat tidur mengenakan piama yang tipis.

Dengan sorot mata yang dingin, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di kamarku?"

Javier memang membiarkannya tinggal di Kediaman Keluarga Fernando, tetapi dia tidak mengizinkan Kayla tidur di kamarnya.

Padahal, Kayla sudah sengaja mengenakan baju seperti itu dan memberi kode padanya dengan jelas. Akan tetapi, Javier kelihatannya tidak terlalu senang.

Kayla menggigit bibirnya dan memprotes, "Javier, setelah terakhir kali kita tidur bersama 6 tahun yang lalu, kamu nggak pernah membiarkanku mendekatimu lagi. Apakah aku melakukan kesalahan?"

Ekspresi Kayla tampak polos dan tidak berdaya.

Bagaimanapun, Javier adalah pria normal. Bohong jika mengatakan bahwa dia tidak merasakan apa pun.

Melihatnya tidak bersuara lagi, Kayla mengambil inisiatif untuk turun dari ranjang dan memeluk pria itu. Kedua tangannya melingkari leher Javier, lalu dia menjinjit dan hendak menciumnya.

Saat bibir mereka hampir bersentuhan, dalam benak Javier malah terlintas wajah Claire. Seketika, dia mendorong Kayla dan tatapannya tampak kesal.

"Javier ...."

Kayla yang didorongnya merasa kebingungan. "Javier ... apa kamu sebenci itu padaku?"

Kenapa? Kenapa dia bisa tidur dengan Claire 6 tahun yang lalu, tetapi sekarang malah tidak bisa melakukannya dengan Kayla?

"Enam tahun yang lalu itu hanyalah sebuah kecelakaan. Aku bisa membiarkanmu tetap di sisiku dan memberikan apa pun kepadamu sebagai kompensasi, tapi masalah malam ini nggak boleh terjadi lagi."

Ketika Javier berbalik, dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu. Kemudian, dia bertanya kepada Kayla, "Claire adalah anggota Keluarga Adhitama, bukan?"

Kayla terdiam sejenak. Kenapa dia malah mengungkit Claire? Jangan-jangan, dia mengetahui sesuatu?

"Dia adikku ...."

"Lalu, waktu pertama kali dia ke perusahaan, kenapa kamu nggak mengakuinya dan malah memukulnya?" Awalnya, Javier mengira bahwa Claire yang duluan memprovokasi Kayla, makanya Kayla memukulnya.

Namun, setelah menyelidiki identitas wanita itu, Javier baru tahu bahwa ternyata dia adalah anggota Keluarga Adhitama. Perusahaan Vienna bahkan dirintis dengan menggunakan nama ibu wanita itu. Rendy hanyalah pemilik saham perusahaan itu.

Kayla menggigit bibirnya dengan perlahan dan mengepalkan tangannya. Namun, wajahnya malah memasang ekspresi tak bersalah. "Sebenarnya, aku punya masalah dengan adikku dulu."

"Masalah apa?"

Kayla tiba-tiba mendapat ide, lalu dia bercerita dengan mata berkaca-kaca, "Enam tahun yang lalu, malam itu dia menaruh obat dalam minumanku. Aku tahu, dia tidak suka dengan statusku sebagai anak haram. Sejak aku dan ibuku tiba di Keluarga Adhitama, Claire selalu menentang kami."

"Awalnya, Perusahaan Vienna ini akan diwariskan kepadanya. Namun, karena insiden itu, Ayah sangat marah dan mengusirnya keluar dari rumah."

Wajah Javier menjadi murung. Ternyata, 6 tahun yang lalu dia juga dijebak orang?

Wanita itu benar-benar melakukan hal seperti itu kepada Kayla? Dengan sikapnya yang sombong, sepertinya tidak heran kalau dia melakukan hal seperti itu.

Namun, entah mengapa, Javier malah merasa gusar karena hal ini.

"Kamu tidur saja dulu," ujar Javier. Kemudian, dia pun keluar dari kamar dengan acuh tak acuh.

Melihat pintu kamar yang tertutup, tatapan Kayla berubah menjadi bengis. Claire, Claire, lagi-lagi Claire! Keberadaan Claire memang sebuah ancaman baginya.

Dia tidak akan pernah membiarkan Claire terus tinggal di Vienna!
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
pintar sekali ya si kayla ini membolak balikkan fakta,jangan berbesar hati dulu kayla,krn sepentar2 nya km menutupi kebohongan pasti akan terbongkar juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 11

    Keesokan harinya.Foto produk merek "Belia" yang dibintangi oleh Jessie dan Jody langsung viral di internet. Kedua anak ini masuk ke dalam peringkat pencarian terhangat ketiga karena penampilan mereka yang tampan dan cantik.#KesenanganTakTerbatas#:[ Gila, foto ini luar biasa sekali! ]#BijiWijen#:[ Astaga, mukanya seperti titisan dewa! Irinya ... huhuhu .... ]#MusimPanas#:[ Aku penasaran sama tampang orang tuanya! ]#MalaikatAwan#:[ Padahal cuma baju anak-anak, tapi kalau mereka yang pakai jadi elegan. Faktor muka ya? ]Kolom komentar di bawahnya sangat ramai, hampir semua isi komentarnya sedang memuji paras kedua anak ini.Javier yang duduk di kantor presdir Grup Angkasa juga kebetulan melihat pencarian terhangat ini.Kedua anak di dalam foto itu tidak tampak gugup ketika pemotretan. Selain itu, mereka juga bersikap sangat kooperatif, seolah-olah memang dilahirkan untuk tampil di atas panggung.Hanya saja, entah mengapa, Javier tidak bisa menahan diri untuk memperhatikan mereka.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 12

    Desainer?Raut wajah Javier menjadi suram, dia tak kuasa menatap Jerry dan bertanya, "Siapa namanya?""Ibu kami nggak terkenal, kalau kuberi tahu juga Paman nggak akan kenal. Oh ya, Paman punya pacar?"Jerry dengan cepat mengalihkan topiknya.Javier memicingkan matanya. Pacar?Memang ada seorang wanita di sisinya, tetapi dia tidak pernah mengakui wanita itu sebagai pacarnya.Jerry tersenyum ketika berkata, "Gimana kalau kami mengenalkan Ibu kami? Meski nggak terkenal, Ibu kami sangat hebat, lho! Penampilannya juga cantik, lihat saja dari tampang kami saja sudah ketahuan."Javier mengatupkan bibirnya tidak bersuara.Memang, penampilan kedua anak ini sangat memesona. Wanita yang bisa melahirkan anak secantik ini juga tidak akan terlalu jelek.Hanya saja, entah mengapa , dia sangat sulit untuk percaya bahwa kedua anak ini tidak ada hubungan darah dengannya. Akan tetapi, Kayla juga tidak pernah hamil dan melahirkan.Selain itu, wajah anak perempuan itu juga makin dilihat, makin terasa fami

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 13

    Melihat Javier yang tampaknya benar-benar marah, Imelda sadar bahwa tidak ada keuntungan baginya menyinggung pria itu.Dia menggertakkan gigi dan membungkuk pada kedua anak itu. "Maaf, Adik Kecil. Ini semua salah Tante, kalian maafkan Tante ya."Imelda membatin, 'Sialan, nggak boleh lengah sebelum semuanya jelas.'Kalau mereka benar-benar anak Claire si berengsek itu, anak-anak ini tidak boleh ada di sini!Setelah Imelda pergi, Javier menatap Jessie. Raut wajah Jessie menjadi cemberut, dia menarik tangan Jerry dan berkata, "Maaf, Paman. Kami nggak ingin makan lagi, kami mau pulang."Javier agak tertegun. Namun, mengingat kejadian barusan, kedua anak ini mungkin kaget. "Oke, aku antar kalian pulang.""Nggak usah, kami pulang sendiri saja," ujar Jessie sambil menarik tangan Jerry untuk pergi.Roger terlihat bingung. "Tuan Javier, kenapa sikap kedua anak ini cepat sekali berubah ...."Javier tidak berkata-kata, dia hanya melihat sosok kedua anak itu dari belakang. Entah apa yang sedang di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 14

    Setelah gagal melampiaskan kemarahannya pada Claire, Imelda menjadi makin uring-uringan. Sepulangnya ke rumah, dia langsung mengadu pada Rendy.Rendy meletakkan koran yang sedang dibacanya dan bertanya dengan terkejut, "Claire sudah pulang?""Iya, dia sekarang sudah menjadi desainer perhiasan internasional yang terkenal, Zora. Jangankan aku dan Kayla, katanya dia bahkan berani bersikap lancang terhadap Tuan Javier."Sejak Rendy mengetahui bahwa Kayla berpacaran dengan Javier, Rendy menjadi makin sayang dengan putrinya itu.Claire malah selancang itu berani melawan Javier, tentu saja Rendy tidak akan berpangku tangan.Bagaimanapun, Rendy masih ingin dihargai dan dia juga tidak ingin menyinggung Keluarga Fernando. Jadi, mana mungkin dia akan diam saja melihat menantunya yang kaya itu dibuat kesal?Rendy melipat kembali koran itu dan berkata, "Setelah 6 tahun nggak bertemu, gadis ini malah berani cari masalah dengan Tuan Javier?"Imelda duduk di samping Rendy sambil memegang lengannya den

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 15

    Claire menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya, lalu tersenyum, "Aku tidak mengerti sikap apa yang ingin dilihat Tuan Javier. Kalau Anda menginginkan permintaan maaf, aku bisa mewakilinya minta maaf."Bukankah pria ini hanya menginginkan permintaan maaf darinya?Claire membungkuk dengan sopan kepadanya dan berkata, "Maaf, Tuan Javier."Melihat Claire merendahkan dirinya, Javier malah merasa agak sinis. "Tak kusangka, Nona Claire bisa meminta maaf demi temannya, tetapi malah tega melukai kakaknya sendiri."Claire berdiri tegak, lalu bertanya, "Apa maksud ucapan Tuan Javier?Melukai kakaknya sendiri? Maksudnya Kayla?Javier berjalan mendekati Claire, lalu berkata dengan nada dingin, "Kukira kamu orang yang berani bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri. Sekarang kelihatannya tidak seperti itu."Sambil berbicara, Javier menoleh dengan acuh tak acuh. "Lupakan saja masalah hari ini."Melihat kepergian mereka, beban di hati Candice langsung terangkat. Namun, mengingat perka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 16

    Claire kehabisan kata-kata melihat mereka bersusah payah mengundangnya pulang untuk makan malam. Selain itu, mereka juga mengundang Javier dan bersikeras menyuruh Claire untuk makan malam di sana.Claire justru ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh ibu dan anak ini.Dia mendongak dan tersenyum tipis sambil berkata, "Baiklah, kalau begitu aku ikut makan."Kayla dan Imelda tidak menyangka bahwa Claire akan menyetujuinya. Namun, hal ini justru sesuai dengan rencana mereka.Sepanjang makan malam, Claire hanya menunduk dan menyantap makanannya. Mungkin karena ada Javier yang hadir, Rendy dan Imelda juga tampak agak pendiam.Javier tidak banyak makan. Awalnya ketika Kayla menyuruhnya untuk menemani makan malam di kediaman Keluarga Adhitama, Javier sebenarnya ingin menolak. Namun, Kayla mengungkit tentang Claire.Lantaran Kayla mengatakan bahwa Claire yang mengundangnya, Javier ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh Claire."Claire, bagaimana kehidupanmu di luar negeri selama ini?"

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 17

    "Tuan Javier, maksudnya sengaja apaan? Bukankah aku berbaik hati menjodohkanmu dengan Kayla?" Sambil berbicara, Claire berusaha melepaskan tangannya.Javier menariknya kembali dengan kuat, membuat Claire hampir saja menabrak dada Javier.Pria itu mendengus, lalu berkata, "Ini tujuannya kamu menyuruh Kayla mengundangku makan di Keluarga Adhitama?"Claire tertegun dan merasa heran. Dia menatap Javier dengan geli, "Aku menyuruh Kayla mengundangmu ke Keluarga Adhitama? Hebat sekali aku?"Tatapan Javier tampak dingin ketika berkata, "Claire, kamu tidak berhak ikut campur dalam hubunganku dan Kayla. Apa pun tujuanmu, jangan sok pintar.""Javier, biar kutegaskan sekali lagi. Aku nggak menyuruh Kayla untuk mengundangmu. Meski aku nggak tahu apa yang dibilang Kayla padamu, aku sama sekali nggak ada hubungannya dengan hal ini."Claire menepis tangannya, lalu berkata dengan serius, "Aku juga nggak peduli dengan hubungan kalian. Beri tahu wanita itu, jangan lemparkan semua kesalahan padaku. Aku bu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 18

    Claire menatapnya dengan kedua tangan yang disilangkan di depan dadanya. "Kenapa kamu nggak tanya pacarmu saja? Untuk apa kamu tanya padaku?"Menggelikan sekali, seolah-olah Claire ingin merebut pacarnya saja!Kayla kesal hingga wajahnya memucat. "Claire, kamu nggak akan bisa sombong terlalu lama, tunggu saja!"Setelah mengancamnya, Kayla langsung berbalik dan pergi.Melihat kepergian Kayla, Claire tersenyum dan membatin, 'Masih belum tentu siapa yang akan menang nantinya.'Di ruangan kantor.Claire duduk di depan komputer sedang memeriksa sesuatu. Tiba-tiba, seorang staf masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa dan berkata, "Nona Zora, gawat!"Melihat kepanikan staf itu, Claire malah mendongak dengan tenang dan bertanya, "Ada apa?""Ada beberapa pelanggan yang membeli perhiasan di toko kita dan menyadari bahwa semuanya adalah barang palsu. Sekarang mereka datang ke perusahaan untuk membuat perhitungan. Staf bagian pembelian bilang, semua bahan mentah dibeli sesuai dengan daftar yang An

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2647

    Baru saja Yura hendak menjelaskan, Bastian langsung mengangkat tangannya, duluan menjelaskan, “Kamu tidak usah katakan apa pun. Hargai nyawamu. Hiduplah dengan baik. Kalau kamu benar-benar tidak bisa melepaskannya, aku bisa perkenalkan cowok baik-baik sama kamu. Ada banyak stok cowok baik-baik di sekitarku, terserah kamu mau persyaratan atau penampilan yang bagaimana. Tentu saja, kalau kamu tidak suka cowok Negara Shawana, aku bisa carikan cowok dari ibu kota.”Yura tersenyum canggung. “Kalau begitu … ergh … terima kasih atas niat baikmu.”“Tidak usah sungkan. Bagaimanapun kita juga saling kenal. Beberapa hari lagi, deh. Aku akan kumpulkan daftar nama cowok dari ibu kota buat kamu. Terserah kamu mau pilih yang mana.”Dua hari kemudian, Bastian benar-benar mengumpulkan data putra dari keluarga kaya yang masih lajang. Dia memperlihatkan selembar demi selembar kertas di hadapan Yura.Ujung bibir Yura berkedut. Dia menatap Bastian yang duduk di seberang sofa. “Dari mana kamu menemukannya?”

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2646

    Jodhiva berjalan mendekati Oriana dengan tersenyum. “Kamu kalah karena aktingmu terlalu buruk. Apa kamu kira preman sungguhan bakal beri kamu kesempatan untuk meminta bantuan?”Oriana langsung jatuh duduk di lantai. Dia menatap Jodhiva dengan dingin, lalu mengulurkan tangan untuk menarik si pria. “Jody, maaf, nggak seharusnya aku berbuat seperti ini. Aku tahu kesalahanku ….”Jodhiva menepis tangan Oriana memandangnya dengan dingin. “Mulai sekarang kamu tidak usah berhubungan dengan Hunter lagi. Kalau ketahuan kamu menyebar gosip lagi, aku tidak akan melepaskanmu.”Kemudian, Jodhiva membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Ariel. Dia merangkul pundak wanita itu, lalu membawanya ke dalam ruangan.Para anggota Hunter melihat ke sisi Oriana sembari menggeleng. Ternyata pandangan mereka salah!Mereka juga mulai membubarkan diri. Tidak ada lagi yang menghiraukan Oriana.Di dalam vila, Jodhiva membawa Ariel untuk duduk di sofa. Dia menarik tangan Oriana, lalu melihat bekas kebiruan besar di bagi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2645

    Jodhiva mengeluarkan senyuman tidak berdaya. “Memangnya kenapa kalau aku sering membantumu? Kalau waktu itu ada wanita lain yang mengalami kondisi yang sama, aku juga akan mengulurkan bantuan. Mengenai masalah kamu mengatakan aku memperbolehkanmu untuk tinggal di sisiku, semua itu juga karena kamu mengatakan kamu mau balas budi. Apa aku pernah janji sama kamu? Dari awal, cuma kamu sendiri yang terus mengikuti kami, ‘kan?”Ucapan Jodhiva bagai petir yang menyambar kepala Oriana. Dia seolah-olah menjadi lelucon semua orang.“Nggak … nggak mungkin.” Oriana tidak bersedia untuk menerima kenyataan ini. “Kamu bohong! Jelas-jelas kamu merasa aku istimewa, makanya kamu memperlakukanku berbeda dibandingkan dengan wanita lain. Kalau nggak, kenapa kamu nggak halangi Bastian ketika aku dibawa ke Hunter?”Kalau bukan karena Oriana memiliki posisi istimewa di hati Jodhiva, mana mungkin dia seorang orang luar bisa berhubungan dengan anggota Hunter?Kening Jodhiva kelihatan berkerut. “Semua itu karena

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2644

    Oriana langsung tertegun di tempat. Mana … mana mungkin?Ariel mengusap pergelangan tangannya. “Aku sudah belajar seni bela diri sejak kecil. Saat sekolah militer, aku juga pernah mengikuti pelatihan ketat. Aku pernah menghadapi banyak lawan. Dari mereka, aku mendapat banyak pelajaran. Itulah sebabnya nggak mungkin kalian bisa mengalahkanku hanya dengan mengandalkan tinjuan kalian saja.”Para pria itu berusaha untuk membangkitkan tubuh mereka. Tidaklah sulit bagi Ariel untuk mengalahkan mereka semua. Setelah melihat kemampuan Ariel, mereka semua juga tidak berani untuk tidak mengakui kekalahan mereka.Pantas saja Jodhiva memperbolehkan Ariel untuk turun tangan. Ternyata dia sudah tahu bahwa mereka bukanlah lawan Ariel.Pria yang memimpin duluan meminta maaf. Orang yang lain juga ikut minta maaf.“Nona Oriana, jangan bersembunyi lagi. Keluarlah, aku sudah melihatmu,” jerit Ariel.Semua orang pun menoleh.Oriana spontan gemetar. Kenapa Ariel bisa menyadarinya? Dia pun tersenyum canggung,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2643

    Ucapan ketus Ariel langsung membuat semua orang tertegun di tempat. Sepertinya sikap arogan Ariel berbeda seperti yang mereka bayangkan.Jodhiva tersenyum tipis. Dia langsung mengusap kepala Ariel di hadapan orang banyak. “Apa kamu lagi marah?”“Entah sejak kapan aku menyinggung anggotamu, bahkan dari mulut seorang wanita. Apa mungkin aku tidak marah?”Ariel mendorong tangannya, lalu menunjuk mereka. “Kalian ngomong baik-baik. Apa yang dikatakan Nona Oriana sama kalian? Apa yang sudah aku lakukan sama dia? Kalau kalian nggak bisa jawab, aku akan cari dia. Aku akan langsung koyak mulutnya.”“Kamu … kenapa kamu semakin susah diajak bicara?”Akhirnya mereka menyadari betapa arogannya Ariel.“Aku memang bukan tipe orang yang suka diajak bicara. Aku lebih suka melakukan sesuatu dengan tinjuan. Gimana kalau kalian mencobanya?Ariel juga telah menantang mereka. Mereka semua spontan melihat ke sisi Jodhiva. Bagaimanapun, Ariel adalah istrinya Jodhiva, mana mungkin mereka akan turun tangan ses

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2642

    Dacia mendekati layar. “Biar dia ingat wajahku.”“Dia baru bisa ingat kalau kamu datang ke sini.” Jerremy menunduk menatap Jennie. “Benar, ‘kan? Kamu tidak boleh dengar bualan ibumu.”Dacia pun tersenyum. “Tenang saja. Tidak sampai setahun, aku pasti bisa menemani kalian lagi.”Jerremy melihat Dacia. “Kami tunggu kamu.”“Oh, ya, bagaimana kabar Clara?”“Dia baik-baik saja. Sejak dia didampingi oleh Grace, dia menjadi semakin periang dan bergaul dengan banyak teman. Dia dan Grace juga mengikuti kelas menari.”Dacia pun tersenyum. “Sepertinya Grace mendatangkan perubahan besar dalam hidupnya. Nanti aku akan bawakan hadiah buat mereka.”“Bagaimana dengan hadiahmu?”“Aku itu hadiahmu. Apa kamu menginginkannya?”Jerremy menutup telinga Jennie, lalu mendekati layar ponselnya. “Aku boleh membukanya?”“Mimpi.”Usai berbicara, Jerremy mengakhiri panggilan video.Jerremy terdiam membisu. Dia menunduk melihat Jennie, lalu menepis hidungnya. “Ibumu selalu saja menindasku. Aku akan beri pelajaran s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2641

    Para staf terkejut dan bertanya, “Kenapa tidak syuting di Kimiworld saja? Kita bisa mengundang aktor terkenal dari Negara Makronesia, seperti yang dilakukan Tuan Cahya saat itu.”Sutradara Proto menggelengkan kepala. “Beda. Alasan aku ingin syuting film ini di wilayah pelabuhan adalah karena suasana nostalgia yang kental di sana memberikan nuansa misteri. Efek yang aku cari adalah misteri, dengan fokus pada teka-teki bunuh diri NPC dan ingatan para karakter setelah minum alkohol.”Para staf saling berbisik, tampaknya sedang mempertimbangkan usulannya.Lance menyilangkan jari-jarinya di bawah dagu, tersenyum, lalu berkata, “Aku rasa usulan Tuan Proto sangat bagus. Bagaimanapun, naskah ini mempertahankan banyak elemen gaya zaman dulu, seperti penerbitan buku, kalender gantung di rumah mendiang, radio, dan sebagainya. Jika kita menggantinya dengan latar cerita zaman sekarang, nuansa misteri dalam cerita akan hilang.”Setelah berkata demikian, Lance menoleh ke Dacia. “Aku yakin Nona Dacia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2640

    Jodhiva mencium pipi Ariel. “Tenang saja, aku tahu apa yang mesti aku lakukan.”Keesokan harinya, Darman mencari Jodhiva ke vila. Jodhiva bertanya kenapa Darman tidak mengangkat panggilannya semalam. Darman pun terbengong sejenak. “Semalam ponselku hilang.”Jodhiva mengangkat kelopak matanya. “Hilang?”“Iya, semalam Nona Oriana ajak aku untuk minum bersama di bar. Lantaran minum kemalaman, aku pun mengantarnya pulang. Dari sana, aku menyadari ternyata ponselku hilang.Johiva menyesap kopi. “Kamu antar dia ke rumah? Apa kamu yakin mengantarnya ke rumah dengan selamat?”Darman mengangguk. “Iya, aku lihat sendiri dia baru pergi setelah meninggalkan rumah. Ada apa?”Jodhiva mengesampingkan cangkir kopinya dengan tersenyum. “Semalam dia telepon aku, katanya dia ketemu orang jahat di gang.”Darman merasa kaget. “Mana mungkin? Aku sudah mengantarnya ke rumah. Jangan-jangan dia keluar lagi? Apa Nona Oriana baik-baik saja?”“Tidak apa-apa. Aku dan Ariel sudah mengatasi masalah ini.” Jodhiva ber

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2639

    “Nona Oriana, apa kamu masih mau tinggal di sana?” Ariel menoleh untuk melihat Oriana yang tidak bergerak.Kali ini, Oriana baru tersadar dari bengongnya. “Aku ….” Dia bergegas berjalan ke sisi Jodhiva. “Jody, aku benar-benar takut. Terima kasih sudah menyelamatkanku.”Jodhiva berkata dengan datar, “Orang yang menyelamatkanmu itu Ariel. Kamu seharusnya berterima kasih sama dia.”Oriana tertegun di tempat, lalu melihat ke sisi Ariel. Dia kelihatan sangat tidak bersedia. “Terima kasih.”Ariel berjalan kemari. “Jangan sungkan. Cukup serahkan mereka kepada polisi saja.”“Jangan ….” Tiba-tiba Oriana merasa gugup. Jika mereka diserahkan kepada pihak berwajib, bukannya masalah ini akan terbongkar?Ketika melihat Ariel dan Jodhiva yang bingung, Oriana segera menjelaskan, “Aku, maksudku … mereka juga nggak bikin kerugian apa-apa sama aku. Lagi pula, kalian juga sudah menyelamatkanku. Sudahlah, lagi pula lain kali mereka juga nggak berani lagi.”Ariel tertawa. “Terserah kamu.”Kemudian, Ariel ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status