Share

Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu
Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu
Author: Daun Jahe

Bab 1

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Ugh ...."

Claire Adhitama yang perlahan pulih kesadarannya merasakan sakit kepala yang menusuk. Tubuhnya terasa seperti digilas oleh mobil, ketidaknyamanan pada tubuhnya membuatnya mengernyit. Dia ingin mendorong tubuh yang menimpanya itu, tetapi tidak bertenaga sama sekali.

Dalam kegelapan, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Claire hanya mencium wangi parfum Gucci yang khas dari tubuh pria itu.

Pria itu tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mencumbu leher Claire dengan perlahan ....

Pagi harinya.

Claire tiba-tiba terbangun.

Dia terkejut saat menyadari dirinya sedang berbaring di tempat tidur tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Di sampingnya, terbaring seorang pria asing yang membelakanginya.

Wajah Claire pucat seketika. Adegan semalam makin jelas dalam benaknya. Ternyata semua itu bukan mimpi!

Apa yang telah terjadi?

Dia hanya ingat, malam sebelumnya adalah ulang tahunnya. Dia merayakannya bersama Kayla, kemudian setelah minum minuman yang diberikan oleh Kayla, dia jadi tidak sadarkan diri!

Jangan-jangan, minuman itu bermasalah?!

Claire menggertakkan giginya dan turun dari ranjang. Dia berusaha menenangkan diri, lalu buru-buru membereskan pakaiannya dan melarikan diri.

Dia harus menanyakannya dengan jelas pada Kayla!

....

Sesampainya di Kediaman Adhitama, Claire melihat ayahnya yang duduk di sofa sedang menunggunya dengan wajah murung. "Ke mana kamu semalam?"

Teringat dengan adegan semalam, Claire mengatupkan bibirnya dan menjawab, "Aku ketiduran di rumah teman semalam."

Brak!

Ayahnya melemparkan selembar foto ke atas meja dan memaki, "Jelas-jelas kamu pergi ke hotel sama pria, berani-beraninya kamu membohongiku!"

Melihat foto itu, wajah Claire makin memucat. Di dalam foto itu, terlihat seorang pria asing yang sedang memapahnya masuk ke kamar hotel.

Kayla turun dari tangga dengan mengenakan sepatu hak tinggi sambil berkata, "Ayah, jangan emosi."

Sambil bicara, dia berjalan ke sisi Claire sambil pura-pura marah, "Claire, kenapa kamu melakukan hal begini? Sesuka apa pun kamu sama pria itu, tetap saja kamu nggak boleh melakukan hal itu sebelum menikah."

Claire tertegun sejenak. Apa maksudnya?

Jelas-jelas dia sedang tidak sadarkan diri saat itu!

Sesuai dugaan Claire, tidak mungkin Kayla berbaik hati merayakan ulang tahunnya. Ternyata semua ini adalah jebakannya!

Claire buru-buru menjelaskan, "Ayah, dengar penjelasanku dulu. Semalam aku merayakan ulang tahun dengan Kayla. Anggur yang diberikan Kayla padaku itu bermasalah ...."

"Cukup!" Rendy Adhitama berdiri dan memakinya dengan kesal, "Kayla itu kakakmu! Sudah sampai begini, kamu masih melemparkan kesalahan sama kakakmu!"

Kakak?

Menghadapi tuduhan ayahnya, Kayla mengepalkan tangannya dengan gemetaran. Ibunya seharusnya sudah tahu sejak dulu bahwa ayahnya berselingkuh di luar sana.

Hanya saja, Claire tidak menyangka bahwa belum genap setahun sejak ibunya meninggal, ayahnya sudah menikahi Imelda Sanjaya. Apalagi, Imelda juga sudah melahirkan seorang putri untuk ayahnya.

Claire sudah lama tahu bahwa Kayla adalah orang bermuka dua dan selama ini selalu berusaha menyenangkan ayahnya. Namun, Claire tidak menyangka bahwa Kayla akan menjebaknya di hari ulang tahunnya sendiri!

"Tadinya, aku mau menyerahkan Perusahaan Perhiasan Vienna setelah kamu beranjak dewasa. Tapi, kamu ... malah melakukan hal memalukan begini!"

"Mulai hari ini, aku nggak mau melihatmu lagi. Keluarga Adhitama nggak punya anak yang nggak tahu malu sepertimu!"

Claire terperangah. "Ayah mau mengusirku?"

Rendy membanting gelas di tangannya ke kaki Claire dengan marah sambil berteriak, "Keluar kamu!"

Sekujur tubuh Claire gemetaran. Ketika mendongakkan kepalanya, dia melihat cibiran di sudut bibir Kayla dan wajah ayahnya yang tidak percaya dengannya. Seketika, hatinya merasa kecewa.

Claire mengambil kopernya berjalan keluar dari halaman rumah Keluarga Adhitama. Kayla menyusulnya sambil berpura-pura baik ingin membawakan kopernya, tetapi dia ditepis oleh Claire. "Minggir!"

Melihat sikap Claire, Kayla juga akhirnya menampakkan wujud aslinya. "Jujur saja, malam itu memang aku yang menambahkan obat di anggurmu. Pasti rasanya sangat menderita ya dinodai oleh pria?"

Claire menggigit bibirnya dan membalas, "Kalian sudah berhasil masuk ke Keluarga Adhitama, apa lagi yang kamu inginkan?"

"Aku mau posisimu!" Kayla berjalan ke hadapan Claire dan menatapnya dengan kejam.

"Kenapa aku harus jadi anak haram, kamu malah jadi kesayangan Keluarga Adhitama? Kamu jadi sombong karena terlahir dengan kemewahan, 'kan? Sekarang, kamu itu cuma barang bekas yang sudah dipakai orang. Kalau masih tahu diri, sebaiknya kamu cepat pergi!"

Kayla melambai-lambaikan ponselnya di hadapan Claire dengan bangga dan berkata, "Kalau nggak mau aku sebarkan videomu ini ke wartawan dan buat reputasimu jadi buruk, sebaiknya kamu cepat pergi."

Sebaiknya kamu jangan pernah kembali lagi selamanya!

Ekspresi Claire sedikit berubah, dia melepaskan tangan yang dikepalnya dengan erat. Dengan wajah kaku, dia mengangkat kopernya dan naik ke mobil tanpa menoleh sama sekali.

Melihat mobilnya yang melaju di kejauhan, Kayla mencibir. Sekarang, bukan hanya Perusahaan Perhiasan Vienna yang akan menjadi miliknya. Bahkan seisi kediaman Keluarga Adhitama ini juga akan menjadi miliknya!

Ketika baru saja hendak berbalik, tiba-tiba muncul sebuah mobil Rolls-Royce di gerbang depan.

Empat pengawal berbaju hitam turun dari mobil dan berdiri dengan rapi di samping. Kemudian, seorang pria yang berpostur tinggi dan tegap turun dari mobil. Dia mengenakan setelan jas bergaris hitam yang dirancang khusus. Modelnya sederhana, tetapi terkesan mewah.

Kayla tercengang. Bukankah ... ini adalah Kepala Keluarga Fernando yang terkenal di seluruh ibu kota, Javier Fernando!

Pria ini adalah Presdir Grup Angkasa yang dijuluki sebagai raja bisnis termuda di Negara Makronesia. Kekayaannya mencapai ratusan triliun dan merupakan orang yang memiliki pengaruh besar di ibu kota!

Kenapa dia bisa muncul di sini?

Javier meliriknya sekilas dengan tatapan dingin, lalu bertanya, "Kamu yang namanya Kayla?"

Kayla merasa senang, ternyata Javier mengenalnya!

Dia mengangguk dengan tersenyum sambil berkata, "Benar."

"Wanita yang bermalam denganku di Hotel Mahagiri kamar nomor 6228 itu kamu?"

Ekspresi Kayla tampak berubah, Hotel Mahagiri kamar nomor 6228!

Bukankah itu kamar yang dipesan Kayla untuk Claire semalam? Jangan-jangan, pria yang ditiduri Claire semalam bukan pria yang diaturnya, melainkan Javier?

Beruntung sekali wanita berengsek itu! Lalu, memangnya kenapa kalau dia beruntung? Bukankah pada akhirnya Claire hanya menjadi batu loncatan baginya?

Orang ini Javier, wanita mana yang tidak ingin menjadi miliknya? Kayla tersenyum dan mengangguk. "Aku adalah wanita yang bersamamu semalam."
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Arik Triada
Kontol memek
goodnovel comment avatar
Just Rara
nyimak dulu ya thor,sepertinya seru ini ceritanya
goodnovel comment avatar
Sri Astini
Klo buka otomatis harus nunggu berapa lama?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2

    Di bandara ibu kota.Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam."Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"Hal ini benar-benar mengagetkannya!Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.Dia benar-benar penasara

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 3

    Claire menoleh dan bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Ketika melihat penampilan pria itu, Claire sontak terkejut.Kulit pria itu tampak putih halus dengan wajah yang tampan. Terutama sepasang matanya yang berwarna kecoklatan, seakan-akan menyimpan rahasia yang sangat mendalam. Bibirnya yang terkatup erat tampak tipis dan menawan.Wajah ini mirip sekali dengan Jerry dan Jody, bahkan warna mata mereka juga sama!Saat melahirkan di Negara Sahara, Claire baru tahu bahwa ternyata anaknya adalah kembar tiga. Anak pertama dan kedua, Jody dan Jerry, sama sekali tidak mirip dengan ibunya.Hanya anak terakhir, Jessie yang terlihat agak mirip dengannya. Namun, warna rambutnya yang hitam mengilap tampak mirip dengan pria di hadapannya ini.Melihat pria ini, Claire langsung menundukkan pandangannya.Siapa dia? Apa hubungannya dengan Kayla?Javier menatap wajah Claire dengan alis yang berkerut. Wanita ini ....Melihat Javier menatap Claire lekat-lekat, Kayla langsung menggertakkan gigi. Dia memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 4

    Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?""Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 5

    Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!""Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi.""Tunggu!" teriak Kayla.Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 6

    Minta maaf? Dia mau Claire meminta maaf kepada Kayla?Claire mencibir, lalu menatapnya lekat-lekat sambil berkata, "Nggak mungkin."Javier tidak menyangka wanita ini tidak hanya sombong, tetapi juga sangat keras kepala. Wajahnya menjadi kaku saat berkata, "Kalau kamu nggak mau minta maaf, nama Zora besok akan hilang dari dunia mode perhiasan."Awalnya, Javier tidak mau mempersulit Claire. Hanya saja, Kayla bisa dianggap "penyelamat" baginya. Enam tahun lalu, jika bukan karena Kayla, dia sudah masuk dalam perangkap.Meskipun dia tidak punya perasaan apa pun terhadap Kayla, selama beberapa tahun ini Javier tetap memenuhi kebutuhan materi Kayla tanpa syarat.Bisnis Vienna sedang menghadapi kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, jadi dia mengeluarkan biaya 2 triliun untuk merekrut Zora ke dalam negeri.Javier memang tahu bahwa Kayla yang duluan memukulnya dan bersalah. Dia bisa menyuruh Kayla untuk meminta maaf.Javier tidak akan peduli bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini secara p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 7

    "Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?""Namaku Jessie.""Namaku Jody."Kedua anak itu menjawab dengan serempak.Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.Kalau diletakkan di depan kamera ....Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 8

    "Ibu bilang, siapa pun yang menanyakan namanya, kami hanya boleh memberi tahu mereka bahwa nama ibu adalah Ibunda Ratu," ujar Jessie sambil tertawa terkikik-kikik."Pfftt ...." Darlene juga tidak kuasa menahan tawanya, tetapi dia segera menghentikannya.Hahaha! Lucu sekali kedua anak ini! Siapa sebenarnya ibu mereka?Tatapan Javier bergetar melihat Jody yang matanya mirip dengan dirinya.Jika bukan karena dia hanya pernah berhubungan badan dengan Kayla, Javier bahkan mencurigai bahwa kedua anak ini adalah miliknya.Jessie melirik jam tangannya sekilas, lalu berkata, "Paman Tampan, kami sudah mau pulang. Kalau nggak, nanti Ibunda Ratu khawatir."Javier menurunkan Jessie, lalu berpesan pada Roger, "Antar dua anak ini pulang."Roger mengangguk dan menjawab, "Baik.""Paman Tampan, sampai jumpa!" Jessie melambaikan tangannya, lalu menggandeng kakaknya untuk mengikuti Roger.Ketika keluar dari pintu, dia langsung memamerkan sehelai rambut kepada Jody dengan bangga.Begitu keluar dari gerbang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 9

    Keesokan harinya di Perusahaan Perhiasan Vienna.Claire duduk di ruangannya sambil melihat-lihat desain perhiasan Vienna selama beberapa tahun ini. Kemudian, dia melemparkan dokumennya ke atas meja."Nggak kreatif! Bahkan esensi desain saja nggak ngerti! Perhiasan yang dirancang Vienna selama beberapa tahun ini cuma asal-asalan saja, ya?"Ekspresi staf yang berada di dalam ruangannya tampak canggung. Dia berkata, "Nona Zora, Direktur Kayla yang bilang bahwa gaya desain Vienna cukup mengikuti gaya selama ini saja."Claire melingkarkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di kursi. Dia tertawa kecil dan berkata, "Memangnya gaya selama ini itu gaya yang bagaimana?"Dia mengangkat perhiasan yang ada dalam berkas itu dan berkata, "Semua ini hanya tumpukan sampah yang nggak menarik di dunia mode perhiasan. Hebat sekali direktur kalian itu. Setelah naik jabatan, dia langsung memecat semua elite perusahaan. Sekarang Vienna bahkan nggak bisa menciptakan produk sendiri dan hanya bisa menj

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2345

    Ariel berjalan ke sisi dapur, lalu meletakkan mie dan telur. Mungkin karena keberadaan Jodhiva, dia menjadi gugup. Dia hanya berdiri tidak tahu harus melakukan apa lagi.Jodhiva berhenti di belakang Ariel, lalu menunduk bersandar di samping telinganya. “Masak air.”Telinga Ariel terasa gemetar. Seketika terbayang gambaran memalukan di dalam benaknya. Dia membalikkan tubuhnya mendorong Jodhiva keluar dapur. “Kamu pergi tidur sana. Jangan ganggu aku.”Jodhiva mengulurkan tangan memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Aku takut kamu meledakkan dapurku. Nanti aku malah harus membereskannya.”Kening Ariel berkerut. “Apa kamu lagi meremehkanku?”Apa susah untuk memasak mie?Jodhiva mengusap ujung bibir Ariel. “Ariel, apa kamu menghindariku karena masalah tadi?”Wajah Ariel langsung memanas. Dia memaksa dirinya untuk tetap bersikap tenang. “Siapa juga yang menghindarimu? Aku takut kamu akan merasa canggung ketika bertemu aku.”Jodhiva tersenyum. “Untuk apa aku merasa canggung?”Tatapan Ariel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2344

    Jessie tertawa. “Sepertinya Ariel takut Kak Jody akan dirampas orang lain.”Jules mendekatinya. “Bagaimana cara kamu berterima kasih sama aku?”Jessie langsung mengecup bibir Jules.Jules pun tersenyum, lalu mencubit dagu Jessie. “Kamu semakin berani saja.”Dulu ketika Jessie dicium, wajahnya pasti akan merona. Sekarang, dia malah bersikap begitu agresif.Jessie menatapnya. “Apa kamu nggak puas?”Jules semakin mendekatinya. “Tidak tergolong terlalu puas.”Jessie berkata dengan suara manja, “Semakin menjadi-jadi saja!”Di sisi lain, Jodhiva dan Ariel kembali ke vila. Jodhiva melepaskan jasnya, lalu menggantungnya. Ariel menoleh melihat ke sisi Jodhiva. “Untuk apa kamu buka jasmu?”Jodhiva menjawab, “Aku kepanasan.”Ariel tertegun sejenak. Dia langsung kepikiran dengan anggur merah yang diminumnya tadi. “Siapa suruh kamu minum anggur merah itu?”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Memangnya kenapa kalau aku minum anggur itu?”“Apa kamu nggak takut dia menaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2343

    Kening Ariel berkerut. “Apa yang bisa dia lakukan sama kakakmu?”Jessie menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan meremehkan seorang wanita yang mencintai seorang pria. Bisa jadi dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Kak Jody.”Ariel sungguh merasa syok. “Menghalalkan segala cara?”Jessie mengangguk. “Iya, bisa jadi dia akan beri obat ke Kak Jody, kemudian Kak Jody kehilangan kesadarannya. Dia pun akan menjalankan rencananya. Kalau sampai Nona Alicia hamil nanti, dia pasti akan memaksa Kak Jody untuk menikahinya. Nantinya kalian berdua pun nggak ada harapan lagi.”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Apa mungkin dia melakukan hal seperti itu?”Jessie membalas dengan raut serius, “Aku nggak lagi bohongi kamu. Sekarang Kak Jody itu incaran dari Nona Alicia. Kamu percaya nggak dia pasti pesan anggur merah nanti.”Ariel merasa ragu. Jessie segera merangkul lengan Ariel. “Kalau nggak percaya, coba kita lihat bersama.”“Hei, Jessie, sebentar ….” Ariel ditarik Jessie ke dalam.Mereka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2342

    Ariel menggigit bibirnya. “Kakakmu lagi di restoran mana?”Jessie mengatakan alamatnya.Setelah panggilan diakhiri, Ariel segera mengambil jaketnya, lalu meninggalkan rumah.Jessie bersembunyi di belakang dinding. Dia menoleh untuk melihat Jules sekilas. “Kak Jules, apa trikmu benar-benar berguna?”Jules menurunkan topi Jessie. “Turunkan topimu. Jangan sampai ketahuan.”Tak lama kemudian, Jodhiva muncul di restoran. Namun, dia malah tidak menemukan Jessie. Tiba-tiba salah seorang wanita memanggilnya, “Tuan Muda Jody?”Kening Jody berkerut. Dia menoleh melihat wanita yang duduk di dekat jendela. Wanita itu tak lain adalah Alicia.Jodhiva berjalan mendekat, lalu berhenti di hadapannya. “Nona Alicia, kenapa kamu bisa ada di sini?”Alicia merasa kaget. “Bukannya kamu yang janjian sama aku?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Aku?”Tatapan Jodhiva tiba-tiba tertuju pada sosok orang yang bersembunyi di belakang tembok. Dia kepikiran lagi dengan pesan yang dikirim Jessie tadi pagi. Sepertinya dia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2341

    Selesai makan malam, Jodhiva menyuruh Ariel kembali ke Kompleks Galatta duluan. Jessie dan Jules pun mengantarnya pulang. Di dalam mobil, Jessie menatap sosok Ariel yang terus memandang keluar jendela tanpa bersuara itu. Dia menggigit bibirnya. “Ariel, menurutmu, Kak Jody orangnya gimana?”Ariel merasa kaget. Dia pun menoleh. “Baik, memangnya kenapa?”“Apa kamu nggak suka sama dia?”“Aku … nggak bilang aku nggak suka sama dia.”Ariel menunduk. “Pernikahan itu kan seharusnya atas dasar suka sama suka. Sekarang aku nggak ingin menikah.”Ariel saja tidak tahu kenapa dia bisa mendaftarkan pernikahannya. Sekarang dia malah didesak untuk mengadakan resepsi pernikahan. Dia masih tidak jelas dengan perasaannya. Jadi, dia tidak ingin melanjutkan hubungan mereka ke jenjang berikutnya.Jessie juga tidak berbicara lagi.Mobil berhenti di depan Kompleks Galatta. Ariel duluan menuruni mobil. Setelah memasuki mobil, Jessie bersandar di bangkunya. “Kak Jules, menurutmu, perbuatan Tuan Tobias menjodoh

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2340

    “Nggak boleh. Ini masalah aku sama kamu. Nggak ada hubungannya sama ayahku.”Berwin malah ingin mengadu. Tidak mungkin!Kali ini, Steven tersenyum. “Ayah, untuk apa kamu persulit seorang wanita?”“Sepertinya dia yang persulit aku. Dia malah tidak menghormatiku. Apa aku tidak punya harga diri?” Berwin kelihatan kesal.Ariel bergumam, “Aku juga punya harga diri.”Ketika mendengar, Berwin sungguh merasa syok. “Coba kamu dengar! Dia malah membantahku. Arogan sekali. Aku mesti mengadu ke orang tuanya.”Kedua mata Ariel terbelalak lebar. “Kamu memang susah untuk diajak bicara!”Berwin mengangguk. “Iya, aku memang susah diajak bicara. Memangnya apa yang bisa kamu lakukan?”Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu berusaha untuk tersenyum. “Paling-paling aku akan minta maaf sama kamu. Semua ini salahku.”Berwin memalingkan kepalanya dengan arogan. “Sekarang baru tahu minta maaf? Terlambat.”Baru saja Ariel hendak berbicara, Jennie yang berada di dalam pelukan Dacia tiba-tiba menangis keras. Suara

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2339

    “Kenapa aku nggak boleh perhitungan?” Berwin merasa tidak puas. “Coba kamu lihat sikapnya. Dia malah tidak mau jadi istrinya Jody. Coba dengar apa katanya! Persyaratan Jody sangat bagus. Wanita lain juga tidak ada kesempatan untuk mendekatinya. Sekarang kamu malah merasa risi?”Ariel melipat kedua lengan di depan dadanya. Sepertinya pria tua ini sedang mencari masalah. “Sejak kapan aku merasa risi? Bukannya kamu merasa aku nggak sanggup untuk menduduki posisi itu? Kalau begitu, aku memang nggak sanggup.”“Kamu ….”“Aku apaan? Selama ini, aku nggak pernah diperlakukan seperti sekarang. Seolah-olah aku ingin menjilat Keluarga Fernando saja. Kalau tahu akan seperti ini, aku pasti tidak akan kemari.”Usai berbicara, Ariel langsung memalingkan kepalanya sembari mendengus. Pokoknya dia sungguh merasa kesal.Berwin menarik napas dalam-dalam, lalu menoleh untuk membelalaki Jodhiva. “Ini wanita yang kamu cari?”Jodhiva menatap Ariel yang sedang merajuk, lalu berkata, “Kakek Buyut, kamu sendiri

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2338

    Jerremy menurunkan kelopak matanya untuk melihat kesayangannya. “Anak perempuan. Namanya Jennie.”Berwin memajukan tubuhnya, lalu mencoba untuk menggandeng tangan si kecil. “Biar aku lihat anak dari cicitku.”Berwin menggendong Jennie ke dalam pelukannya. Saat ini, Jennie masih belum tidur. Dia melebarkan bola mata lebarnya sembari mengisap jarinya.“Astaga, kenapa malah isap jari? Kotor! Kotor! Keluarkan!”Berwin menarik tangan Jennie dari mulutnya. Si kecil mulai mengerucutkan bibirnya. Tiba-tiba terdengar suara tangis yang sangat keras. Saking kerasnya suara tangisan Jennie, Berwin pun tidak tahu harus berbuat apa.Dacia mengeluarkan dot yang sudah dipersiapkannya untuk diemut Jennie. Kali ini, Jennie pun tidak menangis lagi.Berwin menatap kedua mata berkilauan si kecil. Hati yang tadinya keras sudah mulai melembut.Jerremy berjalan ke sisi sofa. “Ayah, Kakek, apa Kak Jody masih belum pulang?”Berwin menyerahkan Jennie kepada Dacia, lalu membalikkan tubuhnya. “Iya, di mana bocah te

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2337

    Selama ini Jessie mengira Hiro adalah seorang abang yang berhati lembut, selalu perhatian terhadap orang lain. Namun setelah mengetahui semua ini, Jessie menyadari sikap egois Hiro sangat menyeramkan.Mengenai masalah Lisa, Hiro memang berbuat seperti itu demi Jessie. Hanya saja, dia tidak pernah memberi tahu masalah itu kepada Jessie. Meskipun Jessie tidak berteman lagi dengan Lisa, dia juga tidak pernah kepikiran untuk mengeluarkan Lisa dari sekolah.Sementara dalam masalah kali ini, karena Mutya ingin menentangnya, Hiro pun memanfaatkan Mutya. Hiro memang tidak berniat untuk melukai Jessie, hanya ingin menentang Jules saja, tetapi apa bedanya sikap egois Hiro dengan melukainya secara tidak langsung?Jules menarik Jessie ke dalam pelukannya. Dia menyandarkan dagu ke atas kepalanya. “Aku nggak turun tangan sama dia karena dia nggak benar-benar pernah melukaimu. Kali ini, aku akan lepaskan dia. Kalau ada lain kali lagi, aku akan beri pelajaran atas semua yang pernah dia lakukan.”Jessi

DMCA.com Protection Status