Share

Bab 4

Author: Daun Jahe
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56
Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.

Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!

Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"

Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!

Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?"

"Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."

Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.

Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahkan kejadian hari ini."

"Tapi, kalau kamu nggak bisa membuktikannya ...." Javier berjalan mendekatinya dan mengucapkan kata demi kata, "Kamu nggak akan bisa lagi tinggal di ibu kota ini."

Ketika Javier mendekatinya, wangi parfum di badannya membuat Claire menjadi tegang.

Parfum Gucci pria!

Kenapa dia bisa menggunakan parfum yang sama dengan pria dari 6 tahun lalu?

Melihat wajah Claire yang memucat, Javier tidak lagi memberikannya kesempatan, "Karena kamu nggak bisa membuktikannya, silakan pergi sekarang juga. Jangan sampai aku menyuruh orang untuk mengusirmu."

Kayla mencibir dengan bangga.

Dasar Claire! Padahal sudah 6 tahun berlalu, kenapa dia harus pulang untuk cari perkara sendiri?

Tiba-tiba, Claire mendongak dan tersenyum. "Tuan, kamu yakin?"

Javier memicingkan matanya menatap Claire tanpa berkata apa-apa.

"Tuan, kalau aku bisa membuktikan identitasku, lalu bagaimana dengan tamparan Nona Kayla tadi?"

Raut wajah Kayla berubah drastis, dia menatap Javier dengan hati-hati.

Statusnya memang pacar Javier, tetapi selama beberapa tahun ini, Javier tidak pernah menyentuhnya sama sekali.

Jika bukan karena rencana Kayla 6 tahun yang lalu itu sangat cermat, ditambah lagi dia memesan kamar dengan namanya, Javier pasti sudah curiga.

"Javier ...."

"Aku akan menyuruhnya minta maaf," ujar Javier dengan datar.

Tangan Claire yang sedang merogoh tasnya itu langsung berhenti. Dia mendongak dan berkata, "Aku ditampar olehnya, tapi malah cuma dapat minta maaf?"

Tatapan Javier menjadi agak redup, dia bertanya, "Lantas apa maumu?"

Claire menaikkan pandangannya menjawab, "Mata dibalas dengan mata, seharusnya aku menamparnya juga baru bisa dianggap impas, 'kan?"

Penonton di sekitar mereka tidak berani bersuara sama sekali.

Melihat ucapannya yang begitu yakin, bahkan orang-orang di sekitarnya juga curiga bahwa wanita ini benar-benar adalah Zora.

Bibir Javier terkatup melihat sikap wanita ini yang begitu angkuh. Baru pertama kali dia bertemu dengan wanita yang berani berbicara seperti itu padanya.

Sesaat kemudian, Javier menggertakkan gigi dan berkata, "Kamu jangan dikasih hati minta jantung."

"Kalau begitu, kalian cari desainer lain saja. Aku nggak suka rugi."

Claire meletakkan lencana itu di hadapannya, lalu menambahkan, "Kalau kamu memang pernah melihat lencana keluarga kerajaan, lihatlah lencana ini baik-baik."

Setelah menyimpan kembali lencananya, Claire pergi dengan santai.

Kayla menundukkan kepalanya sambil menggertakkan gigi. Kenapa bisa begitu? Mana mungkin wanita berengsek itu ....

Zora adalah desainer yang direkrut oleh Javier sendiri dari Perusahaan Luxury. Kalau bukan karena dia menawarkan harga 2 triliun, Kayla juga tidak mungkin akan sanggup menyebutkan harga ini.

Namun, tak disangka yang datang malah Claire!

Kalau begitu, bukankah perlakuannya hari ini terhadap Claire telah mempermalukan Javier?

"Javier, aku ...."

Kayla mengulurkan tangan ingin meraihnya, tetapi tangannya malah ditepis oleh Javier. Dia berbalik dan menatap Kayla dengan dingin. "Kamu selesaikan sendiri."

Usai berbicara, dia langsung pergi tanpa menoleh sama sekali.

Javier berjalan keluar dari gedung perusahaan. Para pengawal berbaju hitam yang berjaga di samping mobil Rolls-Royce langsung membukakan pintu untuknya.

Setelah naik ke mobil, Javier berkata pada pria yang duduk di kursi penumpang depan. "Dalam dua hari, aku harus mendapatkan semua data tentang desainer bernama Zora."

Di Vila Kandara.

"Huh, wanita bernama Kayla ini benar-benar jahat!"

Jessie memeluk bonekanya, lalu bergabung dengan Jerry dan Jody untuk menatap foto di layar komputer. Ekspresinya tampak jijik ketika melihat wanita di dalam layar komputer. "Jelek sekali wanita ini."

Jody menoleh ke adik-adiknya dan berkata, "Wanita ini melukai Ibu. Kita nggak boleh membiarkannya."

Jessie menopang dagunya sambil bertanya, "Tapi, gimana kita mau menghadapinya?"

Mereka harus mencari cara untuk merahasiakan hal ini dari ibu mereka.

Jody merenung sejenak, lalu menjentikkan jarinya sambil mengusulkan, "Bukankah Bu Candice bilang wanita ini punya pacar kaya? Kalau begitu, kita hadapi pacarnya itu dulu."

"Siapa namanya kata Bu Candice?" tanya Jessie sambil berpikir.

"Javier Fernando!" Jerry mengetikkan nama ini di keyboard komputer. Beberapa saat kemudian, informasi mengenai pria itu langsung muncul.

Ketika Jerry mengeklik laman informasi mengenai pria ini dan melihat fotonya, ketiga anak ini terdiam cukup lama.

"Kenapa pria ini ... mirip sekali dengan kita?"

Jody tercengang menatap foto itu sekian lama.

Ibu mereka tidak pernah mengungkit soal ayah mereka sama sekali. Jangan-jangan pria ini ... ayah mereka?

Dengan tatapan jahil, Jerry mengusulkan, "Kalau dia memang ayah kita, masalahnya jadi lebih mudah lagi."

Jody merasa ragu, dia bertanya, "Tapi, bagaimana kita bisa mendekati pria ini?"

"Tenang saja, Kak. Serahkan saja padaku. Salah satu merek pakaian anak-anak Grup Angkasa sedang mencari duta produk, aku pasti bisa mendapatkannya!"

Jessie menepuk dadanya dengan yakin. Dari ketiga anak ini, dia memang yang paling banyak akal. Kalau dia turun tangan, pasti tidak akan gagal.

"Anak-anakku sayang, Ibu sudah pulang!"

Mendengar suara ibunya, ketiga bocah itu langsung menutup layar komputer.

"Ibu! Ibunda Ratu!"

Ketiganya langsung berlari keluar dari kamar dan menghambur ke pelukan ibunya.

Melihat anak-anaknya menyambutnya dengan gembira, Claire berjongkok sambil tersenyum. "Kalian nggak menyusahkan ibu angkat kalian, 'kan?"

"Ibu mencurigai kami menindas Bu Candice?" tanya Jerry sambil memiringkan kepalanya.

Jessie mengangguk dan berkata, "Ya, ya, kami nggak akan menindas Bu Candice. Dia nanti mau membelikan kue untuk kami!"

Claire hanya tertawa getir. Ketiga bocah ini adalah anaknya, mana mungkin dia tidak paham dengan mereka?

Di antara ketiganya, Jerry adalah yang paling nakal. Sifatnya yang licik itu sudah pasti bukan diturunkan dari ibunya. Sifat Jody lebih tenang dan hangat, tentu saja dia sangat melindungi adik-adiknya.

Sementara putri bungsunya, Jessie, paling banyak akal di antara ketiganya. Dia sering memberikan ide-ide nakal kepada kakak-kakaknya.

"Ibu, raut wajahmu sangat buruk. Apa kamu ditindas orang lagi?" Jody yang pandai menilai raut wajah seseorang, langsung menyadari ada yang tidak beres dengan ibunya.

Claire terdiam sejenak. Entah mengapa, dia merasa tidak asing dengan pria yang ditemuinya hari ini. Apalagi, penampilan dan wangi parfum pria itu mirip dengan pria dari 6 tahun yang lalu.

"Ibu, kamu menyembunyikan sesuatu dari kami!"

Melihat Jody menanyakannya lagi, Claire hanya berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Kalian nggak perlu ikut campur urusan orang dewasa. Ibu akan siapkan makanan untuk kalian."

Ketika baru saja hendak berjalan ke dapur, ponsel Claire tiba-tiba berbunyi.

Melihat serangkaian nomor di layar ponsel, Claire menyunggingkan sebuah senyuman. Sesuai dugaan, Kayla meneleponnya.
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Susi
Makin penasaran
goodnovel comment avatar
andrian rekson
mon maaf. kenapa ceritanya sama kya yg di sebelah. beda nama aja. yg mana yg asli ini...
goodnovel comment avatar
Just Rara
dih gak tau malu bgt wi kayla,mau ngapain dia telfon claire?
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 5

    Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!""Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi.""Tunggu!" teriak Kayla.Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 6

    Minta maaf? Dia mau Claire meminta maaf kepada Kayla?Claire mencibir, lalu menatapnya lekat-lekat sambil berkata, "Nggak mungkin."Javier tidak menyangka wanita ini tidak hanya sombong, tetapi juga sangat keras kepala. Wajahnya menjadi kaku saat berkata, "Kalau kamu nggak mau minta maaf, nama Zora besok akan hilang dari dunia mode perhiasan."Awalnya, Javier tidak mau mempersulit Claire. Hanya saja, Kayla bisa dianggap "penyelamat" baginya. Enam tahun lalu, jika bukan karena Kayla, dia sudah masuk dalam perangkap.Meskipun dia tidak punya perasaan apa pun terhadap Kayla, selama beberapa tahun ini Javier tetap memenuhi kebutuhan materi Kayla tanpa syarat.Bisnis Vienna sedang menghadapi kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, jadi dia mengeluarkan biaya 2 triliun untuk merekrut Zora ke dalam negeri.Javier memang tahu bahwa Kayla yang duluan memukulnya dan bersalah. Dia bisa menyuruh Kayla untuk meminta maaf.Javier tidak akan peduli bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini secara p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 7

    "Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?""Namaku Jessie.""Namaku Jody."Kedua anak itu menjawab dengan serempak.Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.Kalau diletakkan di depan kamera ....Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 8

    "Ibu bilang, siapa pun yang menanyakan namanya, kami hanya boleh memberi tahu mereka bahwa nama ibu adalah Ibunda Ratu," ujar Jessie sambil tertawa terkikik-kikik."Pfftt ...." Darlene juga tidak kuasa menahan tawanya, tetapi dia segera menghentikannya.Hahaha! Lucu sekali kedua anak ini! Siapa sebenarnya ibu mereka?Tatapan Javier bergetar melihat Jody yang matanya mirip dengan dirinya.Jika bukan karena dia hanya pernah berhubungan badan dengan Kayla, Javier bahkan mencurigai bahwa kedua anak ini adalah miliknya.Jessie melirik jam tangannya sekilas, lalu berkata, "Paman Tampan, kami sudah mau pulang. Kalau nggak, nanti Ibunda Ratu khawatir."Javier menurunkan Jessie, lalu berpesan pada Roger, "Antar dua anak ini pulang."Roger mengangguk dan menjawab, "Baik.""Paman Tampan, sampai jumpa!" Jessie melambaikan tangannya, lalu menggandeng kakaknya untuk mengikuti Roger.Ketika keluar dari pintu, dia langsung memamerkan sehelai rambut kepada Jody dengan bangga.Begitu keluar dari gerbang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 9

    Keesokan harinya di Perusahaan Perhiasan Vienna.Claire duduk di ruangannya sambil melihat-lihat desain perhiasan Vienna selama beberapa tahun ini. Kemudian, dia melemparkan dokumennya ke atas meja."Nggak kreatif! Bahkan esensi desain saja nggak ngerti! Perhiasan yang dirancang Vienna selama beberapa tahun ini cuma asal-asalan saja, ya?"Ekspresi staf yang berada di dalam ruangannya tampak canggung. Dia berkata, "Nona Zora, Direktur Kayla yang bilang bahwa gaya desain Vienna cukup mengikuti gaya selama ini saja."Claire melingkarkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di kursi. Dia tertawa kecil dan berkata, "Memangnya gaya selama ini itu gaya yang bagaimana?"Dia mengangkat perhiasan yang ada dalam berkas itu dan berkata, "Semua ini hanya tumpukan sampah yang nggak menarik di dunia mode perhiasan. Hebat sekali direktur kalian itu. Setelah naik jabatan, dia langsung memecat semua elite perusahaan. Sekarang Vienna bahkan nggak bisa menciptakan produk sendiri dan hanya bisa menj

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 10

    Mendengar bahwa Javier dan Claire mendatangi gudang material, bahkan Pak Chairul juga telah dipanggil ke sana, Kayla sangat khawatir rahasianya akan terbongkar. Oleh karena itu, dia juga bergegas ke ruangan tersebut.Sambil berusaha menenangkan diri, Kayla berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya, "Apa yang terjadi? Javier, kenapa kamu ada di sini?"Sialan, si berengsek Claire ini pasti pulang hanya untuk mempersulitnya. Dia bahkan mencari sampai ke gudang material!Pada saat itu, demi menghemat uang, dia meminta seseorang membawa sejumlah bahan baku yang kurang baik. Dia tidak pernah mengira wanita sialan ini sengaja mencari masalah begitu kembali!Javier menatapnya, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu?"Kayla mengepal tangannya dengan erat. Namun, dia menunjukkan wajah tak bersalah ketika berkata, "Aku nggak tahu. Kamu juga tahu kan, aku memang nggak mengerti soal batu mentah. Selama beberapa tahun ini, memang aku yang mela

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 11

    Keesokan harinya.Foto produk merek "Belia" yang dibintangi oleh Jessie dan Jody langsung viral di internet. Kedua anak ini masuk ke dalam peringkat pencarian terhangat ketiga karena penampilan mereka yang tampan dan cantik.#KesenanganTakTerbatas#:[ Gila, foto ini luar biasa sekali! ]#BijiWijen#:[ Astaga, mukanya seperti titisan dewa! Irinya ... huhuhu .... ]#MusimPanas#:[ Aku penasaran sama tampang orang tuanya! ]#MalaikatAwan#:[ Padahal cuma baju anak-anak, tapi kalau mereka yang pakai jadi elegan. Faktor muka ya? ]Kolom komentar di bawahnya sangat ramai, hampir semua isi komentarnya sedang memuji paras kedua anak ini.Javier yang duduk di kantor presdir Grup Angkasa juga kebetulan melihat pencarian terhangat ini.Kedua anak di dalam foto itu tidak tampak gugup ketika pemotretan. Selain itu, mereka juga bersikap sangat kooperatif, seolah-olah memang dilahirkan untuk tampil di atas panggung.Hanya saja, entah mengapa, Javier tidak bisa menahan diri untuk memperhatikan mereka.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 12

    Desainer?Raut wajah Javier menjadi suram, dia tak kuasa menatap Jerry dan bertanya, "Siapa namanya?""Ibu kami nggak terkenal, kalau kuberi tahu juga Paman nggak akan kenal. Oh ya, Paman punya pacar?"Jerry dengan cepat mengalihkan topiknya.Javier memicingkan matanya. Pacar?Memang ada seorang wanita di sisinya, tetapi dia tidak pernah mengakui wanita itu sebagai pacarnya.Jerry tersenyum ketika berkata, "Gimana kalau kami mengenalkan Ibu kami? Meski nggak terkenal, Ibu kami sangat hebat, lho! Penampilannya juga cantik, lihat saja dari tampang kami saja sudah ketahuan."Javier mengatupkan bibirnya tidak bersuara.Memang, penampilan kedua anak ini sangat memesona. Wanita yang bisa melahirkan anak secantik ini juga tidak akan terlalu jelek.Hanya saja, entah mengapa , dia sangat sulit untuk percaya bahwa kedua anak ini tidak ada hubungan darah dengannya. Akan tetapi, Kayla juga tidak pernah hamil dan melahirkan.Selain itu, wajah anak perempuan itu juga makin dilihat, makin terasa fami

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2345

    Ariel berjalan ke sisi dapur, lalu meletakkan mie dan telur. Mungkin karena keberadaan Jodhiva, dia menjadi gugup. Dia hanya berdiri tidak tahu harus melakukan apa lagi.Jodhiva berhenti di belakang Ariel, lalu menunduk bersandar di samping telinganya. “Masak air.”Telinga Ariel terasa gemetar. Seketika terbayang gambaran memalukan di dalam benaknya. Dia membalikkan tubuhnya mendorong Jodhiva keluar dapur. “Kamu pergi tidur sana. Jangan ganggu aku.”Jodhiva mengulurkan tangan memasukkan Ariel ke dalam pelukannya. “Aku takut kamu meledakkan dapurku. Nanti aku malah harus membereskannya.”Kening Ariel berkerut. “Apa kamu lagi meremehkanku?”Apa susah untuk memasak mie?Jodhiva mengusap ujung bibir Ariel. “Ariel, apa kamu menghindariku karena masalah tadi?”Wajah Ariel langsung memanas. Dia memaksa dirinya untuk tetap bersikap tenang. “Siapa juga yang menghindarimu? Aku takut kamu akan merasa canggung ketika bertemu aku.”Jodhiva tersenyum. “Untuk apa aku merasa canggung?”Tatapan Ariel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2344

    Jessie tertawa. “Sepertinya Ariel takut Kak Jody akan dirampas orang lain.”Jules mendekatinya. “Bagaimana cara kamu berterima kasih sama aku?”Jessie langsung mengecup bibir Jules.Jules pun tersenyum, lalu mencubit dagu Jessie. “Kamu semakin berani saja.”Dulu ketika Jessie dicium, wajahnya pasti akan merona. Sekarang, dia malah bersikap begitu agresif.Jessie menatapnya. “Apa kamu nggak puas?”Jules semakin mendekatinya. “Tidak tergolong terlalu puas.”Jessie berkata dengan suara manja, “Semakin menjadi-jadi saja!”Di sisi lain, Jodhiva dan Ariel kembali ke vila. Jodhiva melepaskan jasnya, lalu menggantungnya. Ariel menoleh melihat ke sisi Jodhiva. “Untuk apa kamu buka jasmu?”Jodhiva menjawab, “Aku kepanasan.”Ariel tertegun sejenak. Dia langsung kepikiran dengan anggur merah yang diminumnya tadi. “Siapa suruh kamu minum anggur merah itu?”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Memangnya kenapa kalau aku minum anggur itu?”“Apa kamu nggak takut dia menaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2343

    Kening Ariel berkerut. “Apa yang bisa dia lakukan sama kakakmu?”Jessie menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan meremehkan seorang wanita yang mencintai seorang pria. Bisa jadi dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Kak Jody.”Ariel sungguh merasa syok. “Menghalalkan segala cara?”Jessie mengangguk. “Iya, bisa jadi dia akan beri obat ke Kak Jody, kemudian Kak Jody kehilangan kesadarannya. Dia pun akan menjalankan rencananya. Kalau sampai Nona Alicia hamil nanti, dia pasti akan memaksa Kak Jody untuk menikahinya. Nantinya kalian berdua pun nggak ada harapan lagi.”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Apa mungkin dia melakukan hal seperti itu?”Jessie membalas dengan raut serius, “Aku nggak lagi bohongi kamu. Sekarang Kak Jody itu incaran dari Nona Alicia. Kamu percaya nggak dia pasti pesan anggur merah nanti.”Ariel merasa ragu. Jessie segera merangkul lengan Ariel. “Kalau nggak percaya, coba kita lihat bersama.”“Hei, Jessie, sebentar ….” Ariel ditarik Jessie ke dalam.Mereka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2342

    Ariel menggigit bibirnya. “Kakakmu lagi di restoran mana?”Jessie mengatakan alamatnya.Setelah panggilan diakhiri, Ariel segera mengambil jaketnya, lalu meninggalkan rumah.Jessie bersembunyi di belakang dinding. Dia menoleh untuk melihat Jules sekilas. “Kak Jules, apa trikmu benar-benar berguna?”Jules menurunkan topi Jessie. “Turunkan topimu. Jangan sampai ketahuan.”Tak lama kemudian, Jodhiva muncul di restoran. Namun, dia malah tidak menemukan Jessie. Tiba-tiba salah seorang wanita memanggilnya, “Tuan Muda Jody?”Kening Jody berkerut. Dia menoleh melihat wanita yang duduk di dekat jendela. Wanita itu tak lain adalah Alicia.Jodhiva berjalan mendekat, lalu berhenti di hadapannya. “Nona Alicia, kenapa kamu bisa ada di sini?”Alicia merasa kaget. “Bukannya kamu yang janjian sama aku?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Aku?”Tatapan Jodhiva tiba-tiba tertuju pada sosok orang yang bersembunyi di belakang tembok. Dia kepikiran lagi dengan pesan yang dikirim Jessie tadi pagi. Sepertinya dia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2341

    Selesai makan malam, Jodhiva menyuruh Ariel kembali ke Kompleks Galatta duluan. Jessie dan Jules pun mengantarnya pulang. Di dalam mobil, Jessie menatap sosok Ariel yang terus memandang keluar jendela tanpa bersuara itu. Dia menggigit bibirnya. “Ariel, menurutmu, Kak Jody orangnya gimana?”Ariel merasa kaget. Dia pun menoleh. “Baik, memangnya kenapa?”“Apa kamu nggak suka sama dia?”“Aku … nggak bilang aku nggak suka sama dia.”Ariel menunduk. “Pernikahan itu kan seharusnya atas dasar suka sama suka. Sekarang aku nggak ingin menikah.”Ariel saja tidak tahu kenapa dia bisa mendaftarkan pernikahannya. Sekarang dia malah didesak untuk mengadakan resepsi pernikahan. Dia masih tidak jelas dengan perasaannya. Jadi, dia tidak ingin melanjutkan hubungan mereka ke jenjang berikutnya.Jessie juga tidak berbicara lagi.Mobil berhenti di depan Kompleks Galatta. Ariel duluan menuruni mobil. Setelah memasuki mobil, Jessie bersandar di bangkunya. “Kak Jules, menurutmu, perbuatan Tuan Tobias menjodoh

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2340

    “Nggak boleh. Ini masalah aku sama kamu. Nggak ada hubungannya sama ayahku.”Berwin malah ingin mengadu. Tidak mungkin!Kali ini, Steven tersenyum. “Ayah, untuk apa kamu persulit seorang wanita?”“Sepertinya dia yang persulit aku. Dia malah tidak menghormatiku. Apa aku tidak punya harga diri?” Berwin kelihatan kesal.Ariel bergumam, “Aku juga punya harga diri.”Ketika mendengar, Berwin sungguh merasa syok. “Coba kamu dengar! Dia malah membantahku. Arogan sekali. Aku mesti mengadu ke orang tuanya.”Kedua mata Ariel terbelalak lebar. “Kamu memang susah untuk diajak bicara!”Berwin mengangguk. “Iya, aku memang susah diajak bicara. Memangnya apa yang bisa kamu lakukan?”Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu berusaha untuk tersenyum. “Paling-paling aku akan minta maaf sama kamu. Semua ini salahku.”Berwin memalingkan kepalanya dengan arogan. “Sekarang baru tahu minta maaf? Terlambat.”Baru saja Ariel hendak berbicara, Jennie yang berada di dalam pelukan Dacia tiba-tiba menangis keras. Suara

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2339

    “Kenapa aku nggak boleh perhitungan?” Berwin merasa tidak puas. “Coba kamu lihat sikapnya. Dia malah tidak mau jadi istrinya Jody. Coba dengar apa katanya! Persyaratan Jody sangat bagus. Wanita lain juga tidak ada kesempatan untuk mendekatinya. Sekarang kamu malah merasa risi?”Ariel melipat kedua lengan di depan dadanya. Sepertinya pria tua ini sedang mencari masalah. “Sejak kapan aku merasa risi? Bukannya kamu merasa aku nggak sanggup untuk menduduki posisi itu? Kalau begitu, aku memang nggak sanggup.”“Kamu ….”“Aku apaan? Selama ini, aku nggak pernah diperlakukan seperti sekarang. Seolah-olah aku ingin menjilat Keluarga Fernando saja. Kalau tahu akan seperti ini, aku pasti tidak akan kemari.”Usai berbicara, Ariel langsung memalingkan kepalanya sembari mendengus. Pokoknya dia sungguh merasa kesal.Berwin menarik napas dalam-dalam, lalu menoleh untuk membelalaki Jodhiva. “Ini wanita yang kamu cari?”Jodhiva menatap Ariel yang sedang merajuk, lalu berkata, “Kakek Buyut, kamu sendiri

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2338

    Jerremy menurunkan kelopak matanya untuk melihat kesayangannya. “Anak perempuan. Namanya Jennie.”Berwin memajukan tubuhnya, lalu mencoba untuk menggandeng tangan si kecil. “Biar aku lihat anak dari cicitku.”Berwin menggendong Jennie ke dalam pelukannya. Saat ini, Jennie masih belum tidur. Dia melebarkan bola mata lebarnya sembari mengisap jarinya.“Astaga, kenapa malah isap jari? Kotor! Kotor! Keluarkan!”Berwin menarik tangan Jennie dari mulutnya. Si kecil mulai mengerucutkan bibirnya. Tiba-tiba terdengar suara tangis yang sangat keras. Saking kerasnya suara tangisan Jennie, Berwin pun tidak tahu harus berbuat apa.Dacia mengeluarkan dot yang sudah dipersiapkannya untuk diemut Jennie. Kali ini, Jennie pun tidak menangis lagi.Berwin menatap kedua mata berkilauan si kecil. Hati yang tadinya keras sudah mulai melembut.Jerremy berjalan ke sisi sofa. “Ayah, Kakek, apa Kak Jody masih belum pulang?”Berwin menyerahkan Jennie kepada Dacia, lalu membalikkan tubuhnya. “Iya, di mana bocah te

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2337

    Selama ini Jessie mengira Hiro adalah seorang abang yang berhati lembut, selalu perhatian terhadap orang lain. Namun setelah mengetahui semua ini, Jessie menyadari sikap egois Hiro sangat menyeramkan.Mengenai masalah Lisa, Hiro memang berbuat seperti itu demi Jessie. Hanya saja, dia tidak pernah memberi tahu masalah itu kepada Jessie. Meskipun Jessie tidak berteman lagi dengan Lisa, dia juga tidak pernah kepikiran untuk mengeluarkan Lisa dari sekolah.Sementara dalam masalah kali ini, karena Mutya ingin menentangnya, Hiro pun memanfaatkan Mutya. Hiro memang tidak berniat untuk melukai Jessie, hanya ingin menentang Jules saja, tetapi apa bedanya sikap egois Hiro dengan melukainya secara tidak langsung?Jules menarik Jessie ke dalam pelukannya. Dia menyandarkan dagu ke atas kepalanya. “Aku nggak turun tangan sama dia karena dia nggak benar-benar pernah melukaimu. Kali ini, aku akan lepaskan dia. Kalau ada lain kali lagi, aku akan beri pelajaran atas semua yang pernah dia lakukan.”Jessi

DMCA.com Protection Status