Share

Bab 2

Penulis: Daun Jahe
Di bandara ibu kota.

Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.

Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.

Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.

Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!

Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam.

"Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"

Hal ini benar-benar mengagetkannya!

Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.

Dia benar-benar penasaran pria tampan mana yang meniduri Claire saat itu!

Claire menurunkan anak perempuan yang digendongnya, lalu mengelus kepala ketiga anaknya dan berkata, "Ini adalah ibu angkat kalian, Candice Suryono."

Candice adalah sahabat akrab Claire. Saat itu, ketika Claire diusir dari rumah, dia langsung pergi ke luar negeri. Selama itu, Candice yang selalu menemaninya di luar negeri.

Setelah pergi ke luar negeri beberapa saat, Claire menyadari bahwa ternyata dia hamil. Dia pernah mempertimbangkan untuk aborsi, tetapi Candice membujuknya untuk melahirkan anak dalam kandungannya.

Demi kenyamanan hidup Claire selama masa kehamilannya di luar negeri, nona yang "keras kepala" ini menggadaikan barang antik senilai 12 miliar milik ayahnya dan memberikannya kepada Claire.

Jika bukan karena bantuan Candice, Claire sudah menjadi gelandangan setelah diusir dari rumah dan kartu debitnya juga dibekukan.

"Halo, Bu Candice!" panggil ketiga anak kecil itu dengan suara manja sambil membungkuk serempak.

Candice merasa gemas terhadap ketiga anak kecil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya. "Duh, kalian benar-benar sungkan ...."

Anak kedua, Jerry, menoleh ke kakaknya, Jody, dan berbisik, "Ibu angkat kita ini kelihatannya agak bodoh ...."

Claire memegang kepala kedua anak itu dan berkata, "Apa yang kalian bisikkan?"

"Eh ...."

Anak terkecil, Jessie, membongkar rahasia kedua kakaknya, "Kak Jerry dan Kak Jody bilang Bu Candice kelihatannya agak bodoh!"

Kedua kakaknya terdiam. Anak ini benar-benar adik kandung mereka.

Candice mengemudikan mobilnya sambil melihat ketiga anak yang sedang tidur berdampingan di belakang. Dia bertanya, "Claire, kenapa kamu memutuskan untuk pulang di saat seperti ini?"

Claire yang bersandar di samping jendela mobil, memainkan sehelai rambutnya dengan jari-jarinya sambil tersenyum sinis, "Perusahaan Perhiasan Vienna mengeluarkan 100 miliar untuk merekrutku sebagai desainer."

"Bukannya itu perusahaan keluargamu?"

Candice berdecak sambil menggeleng, "Sekarang direktur perusahaan itu adalah kakak berengsekmu itu. Masa dia merekrutmu dengan 100 miliar?"

Dia tertawa setelah berkata, "Kalau sampai dia tahu kamu ini Zora, sang desainer perhiasan terkenal di Negara Sahara, dia pasti bakal muntah darah, 'kan?"

Nama Zora sangat terkenal di dunia perhiasan kancah internasional. Dengan gaya desain dari timur yang klasik, dipadukan dengan unsur-unsur perhiasan modern, semua orang menyebut desainnya sebagai mahakarya.

Bahkan, mahkota yang dipakai oleh permaisuri Negara Sahara tahun lalu juga merupakan hasil karya Zora.

Setelah berpikir sejenak, Candice merasa tidak masuk akal. Jadi, dia bertanya, "Dia mau merekrutmu hanya dengan 100 miliar? Hargamu sekarang pasti lebih tinggi dari itu!"

Perlu diketahui bahwa perusahaan perhiasan ternama di Negara Sahara, "Luxury", bahkan menghabiskan uang senilai 1,2 triliun untuk mempekerjakannya!

Claire memalingkan kepalanya dan menatap Candice dengan senyum mendalam, "Karena itulah aku menolak mereka. Tapi, pada akhirnya aku membuka harga 2 triliun dan Keluarga Adhitama juga menyetujuinya. Mana mungkin aku nggak pulang?"

Berhubung dirinya sudah pulang, sudah saatnya dia mengambil kembali saham di Vienna!

Candice menarik napas dalam-dalam mendengar ucapan Claire. Bahkan keluarganya sendiri juga diporotinya, sadis!

Saat ini, dia menantikan sekali melihat ekspresi Kayla yang tercengang.

Sesampainya di lantai bawah Perusahaan Perhiasan Vienna, Claire menoleh dan berkata kepada ketiga anaknya, "Ibu mau kerja dulu, kalian ikut Bu Candice pulang, ya."

Ketiga anaknya mengangguk dengan patuh.

Setelah Claire turun dari mobil, ketiga anaknya saling bertukar pandang, lalu berdesakan ke sisi Candice.

"Bu Candice, kami ingin tahu masalah Ibu dan Keluarga Adhitama!"

"Benar! Bu Candice harus diam-diam ceritakan pada kami. Kami jamin nggak akan kasih tahu Ibu!"

Candice tertegun sejenak melihat ketiga anak itu. Lalu, dia bertanya, "Kenapa kalian ingin tahu?"

"Karena kami adalah kesayangan Ibu, jadi kami nggak akan biarkan Ibu ditindas orang!"

Kali ini, mereka pulang bersama Claire dengan tujuan ingin "membalas dendam". Mereka tidak akan melepaskan siapa pun yang berani menindas ibu mereka!

Candice merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya. Apakah ketiga anak ini benar-benar masih berusia 5 tahun?

Claire melangkah masuk ke dalam lobi Perusahaan Perhiasan Vienna. Meskipun perusahaan ini di bawah naungan Keluarga Adhitama, sebenarnya "Vienna" adalah hasil jerih payah ibu Claire.

Namun, tak disangka ayahnya malah menyerahkan perusahaan ini kepada orang asing seperti Kayla!

Beberapa tahun belakangan ini, Claire selalu mengikuti perkembangan Vienna di luar negeri. Kayla mengandalkan identitasnya sebagai putri Keluarga Adhitama untuk memecat beberapa petinggi yang dipekerjakan ibu Claire. Sejak saat itu, reputasi Vienna terus-menerus menurun.

Keluarga Adhitama yang dikenalnya tidak mungkin sanggup mengeluarkan uang sebanyak 2 triliun untuk merekrut desainer perhiasan sepertinya. Jadi, dia ingin tahu siapa yang membantu Kayla membayar 2 triliun ini!

Clare berjalan ke meja resepsionis, lalu berkata, "Halo, saya mau bertemu dengan Nona Kayla."

Gadis resepsionis itu bertanya dengan acuh tak acuh, "Apakah sudah buat janji?"

"Sementara ini belum ada. Tapi, Nona Kayla sendiri yang menghubungiku." Claire sangat tidak menyukai sikap gadis resepsionis ini.

Sepertinya, orang yang dipekerjakan Kayla memang tidak punya etika profesi.

Gadis resepsionis itu meliriknya sekilas, lalu berkata, "Maaf, tidak bisa ketemu kalau belum ada janji. Direktur kami sangat sibuk."

Claire tersenyum tipis sambil berkata, "Pelayanan Perusahaan Vienna memang selalu seperti ini, ya?"

"Apa maksudmu, Nona? Apa kamu nggak lihat kami lagi sibuk? Lagi pula, memangnya direktur kami bisa kamu temui dengan sesuka hati?"

"Wah, kukira siapa. Nggak nyangka ternyata kamu ya, Claire. Kamu masih berani pulang?"

Kayla berjalan keluar dari lift dan kebetulan melihat sosok di meja resepsionis itu terlihat tidak asing. Tak disangka, ternyata orang itu adalah Claire!

Si jalang ini sudah pulang!

Claire menoleh dengan perlahan. Melihat penampilannya, ekspresi Kayla langsung menjadi muram. Baru 6 tahun tidak bertemu, perubahan Claire sudah sebanyak ini. Dia tampak seperti seorang gadis penggoda!

"Bukannya kamu yang mengundangku pulang?" ejek Claire sambil tersenyum sinis.

Kayla tertegun sejenak. Dengan wajah yang angkuh seperti sebelumnya, dia berkata, "Aku yang mengundangmu pulang? Baru 6 tahun nggak ketemu, kamu sudah jadi nggak tahu malu begini ya?"

Dia menghampiri Claire dengan kedua tangan yang terlipat dan berkata, "Kenapa? Pelajaran 6 tahun yang lalu itu masih belum cukup bagimu, ya?"

Mengungkit tentang masalah 6 tahun yang lalu, ekspresi Claire tampak dingin dan tidak menunjukkan emosi sama sekali. "Selamat ya, sekarang kamu sudah jadi Direktur Perusahaan Perhiasan Vienna. Di bawah kepemimpinanmu, perusahaan ini malah makin merosot. Jangan-jangan, suatu hari nanti malah jadi bangkrut."

"Kamu ...."

Kayla mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan.

Tamparan ini membuat semua orang yang berada di lobi langsung tercengang.

"Ada apa?" Terdengar sebuah suara yang dingin dari belakang.

Setelah melihat ke arah datangnya suara, raut wajah Kayla sontak berubah. Keangkuhan di wajahnya langsung sirna dan dia berjalan ke arah orang itu dengan tampang tidak bersalah.

"Javier, semua gara-gara dia. Dia merendahkanku dan bahkan mengutuk perusahaanku akan bangkrut."
Komen (3)
goodnovel comment avatar
musniqt musni
ceritanya mirip dengan Tiga harta : ayah misterius ternyata seorang bos besar
goodnovel comment avatar
Just Rara
untung si claire nya bersikap dingin,dan si kayla tetap gak berubah kelakuannya
goodnovel comment avatar
Felicia An
ceritanya mirip tetangga . .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 3

    Claire menoleh dan bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Ketika melihat penampilan pria itu, Claire sontak terkejut.Kulit pria itu tampak putih halus dengan wajah yang tampan. Terutama sepasang matanya yang berwarna kecoklatan, seakan-akan menyimpan rahasia yang sangat mendalam. Bibirnya yang terkatup erat tampak tipis dan menawan.Wajah ini mirip sekali dengan Jerry dan Jody, bahkan warna mata mereka juga sama!Saat melahirkan di Negara Sahara, Claire baru tahu bahwa ternyata anaknya adalah kembar tiga. Anak pertama dan kedua, Jody dan Jerry, sama sekali tidak mirip dengan ibunya.Hanya anak terakhir, Jessie yang terlihat agak mirip dengannya. Namun, warna rambutnya yang hitam mengilap tampak mirip dengan pria di hadapannya ini.Melihat pria ini, Claire langsung menundukkan pandangannya.Siapa dia? Apa hubungannya dengan Kayla?Javier menatap wajah Claire dengan alis yang berkerut. Wanita ini ....Melihat Javier menatap Claire lekat-lekat, Kayla langsung menggertakkan gigi. Dia memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 4

    Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?""Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 5

    Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!""Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi.""Tunggu!" teriak Kayla.Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 6

    Minta maaf? Dia mau Claire meminta maaf kepada Kayla?Claire mencibir, lalu menatapnya lekat-lekat sambil berkata, "Nggak mungkin."Javier tidak menyangka wanita ini tidak hanya sombong, tetapi juga sangat keras kepala. Wajahnya menjadi kaku saat berkata, "Kalau kamu nggak mau minta maaf, nama Zora besok akan hilang dari dunia mode perhiasan."Awalnya, Javier tidak mau mempersulit Claire. Hanya saja, Kayla bisa dianggap "penyelamat" baginya. Enam tahun lalu, jika bukan karena Kayla, dia sudah masuk dalam perangkap.Meskipun dia tidak punya perasaan apa pun terhadap Kayla, selama beberapa tahun ini Javier tetap memenuhi kebutuhan materi Kayla tanpa syarat.Bisnis Vienna sedang menghadapi kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, jadi dia mengeluarkan biaya 2 triliun untuk merekrut Zora ke dalam negeri.Javier memang tahu bahwa Kayla yang duluan memukulnya dan bersalah. Dia bisa menyuruh Kayla untuk meminta maaf.Javier tidak akan peduli bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini secara p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 7

    "Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?""Namaku Jessie.""Namaku Jody."Kedua anak itu menjawab dengan serempak.Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.Kalau diletakkan di depan kamera ....Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 8

    "Ibu bilang, siapa pun yang menanyakan namanya, kami hanya boleh memberi tahu mereka bahwa nama ibu adalah Ibunda Ratu," ujar Jessie sambil tertawa terkikik-kikik."Pfftt ...." Darlene juga tidak kuasa menahan tawanya, tetapi dia segera menghentikannya.Hahaha! Lucu sekali kedua anak ini! Siapa sebenarnya ibu mereka?Tatapan Javier bergetar melihat Jody yang matanya mirip dengan dirinya.Jika bukan karena dia hanya pernah berhubungan badan dengan Kayla, Javier bahkan mencurigai bahwa kedua anak ini adalah miliknya.Jessie melirik jam tangannya sekilas, lalu berkata, "Paman Tampan, kami sudah mau pulang. Kalau nggak, nanti Ibunda Ratu khawatir."Javier menurunkan Jessie, lalu berpesan pada Roger, "Antar dua anak ini pulang."Roger mengangguk dan menjawab, "Baik.""Paman Tampan, sampai jumpa!" Jessie melambaikan tangannya, lalu menggandeng kakaknya untuk mengikuti Roger.Ketika keluar dari pintu, dia langsung memamerkan sehelai rambut kepada Jody dengan bangga.Begitu keluar dari gerbang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 9

    Keesokan harinya di Perusahaan Perhiasan Vienna.Claire duduk di ruangannya sambil melihat-lihat desain perhiasan Vienna selama beberapa tahun ini. Kemudian, dia melemparkan dokumennya ke atas meja."Nggak kreatif! Bahkan esensi desain saja nggak ngerti! Perhiasan yang dirancang Vienna selama beberapa tahun ini cuma asal-asalan saja, ya?"Ekspresi staf yang berada di dalam ruangannya tampak canggung. Dia berkata, "Nona Zora, Direktur Kayla yang bilang bahwa gaya desain Vienna cukup mengikuti gaya selama ini saja."Claire melingkarkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di kursi. Dia tertawa kecil dan berkata, "Memangnya gaya selama ini itu gaya yang bagaimana?"Dia mengangkat perhiasan yang ada dalam berkas itu dan berkata, "Semua ini hanya tumpukan sampah yang nggak menarik di dunia mode perhiasan. Hebat sekali direktur kalian itu. Setelah naik jabatan, dia langsung memecat semua elite perusahaan. Sekarang Vienna bahkan nggak bisa menciptakan produk sendiri dan hanya bisa menj

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 10

    Mendengar bahwa Javier dan Claire mendatangi gudang material, bahkan Pak Chairul juga telah dipanggil ke sana, Kayla sangat khawatir rahasianya akan terbongkar. Oleh karena itu, dia juga bergegas ke ruangan tersebut.Sambil berusaha menenangkan diri, Kayla berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya, "Apa yang terjadi? Javier, kenapa kamu ada di sini?"Sialan, si berengsek Claire ini pasti pulang hanya untuk mempersulitnya. Dia bahkan mencari sampai ke gudang material!Pada saat itu, demi menghemat uang, dia meminta seseorang membawa sejumlah bahan baku yang kurang baik. Dia tidak pernah mengira wanita sialan ini sengaja mencari masalah begitu kembali!Javier menatapnya, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu?"Kayla mengepal tangannya dengan erat. Namun, dia menunjukkan wajah tak bersalah ketika berkata, "Aku nggak tahu. Kamu juga tahu kan, aku memang nggak mengerti soal batu mentah. Selama beberapa tahun ini, memang aku yang mela

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2643

    Ucapan ketus Ariel langsung membuat semua orang tertegun di tempat. Sepertinya sikap arogan Ariel berbeda seperti yang mereka bayangkan.Jodhiva tersenyum tipis. Dia langsung mengusap kepala Ariel di hadapan orang banyak. “Apa kamu lagi marah?”“Entah sejak kapan aku menyinggung anggotamu, bahkan dari mulut seorang wanita. Apa mungkin aku tidak marah?”Ariel mendorong tangannya, lalu menunjuk mereka. “Kalian ngomong baik-baik. Apa yang dikatakan Nona Oriana sama kalian? Apa yang sudah aku lakukan sama dia? Kalau kalian nggak bisa jawab, aku akan cari dia. Aku akan langsung koyak mulutnya.”“Kamu … kenapa kamu semakin susah diajak bicara?”Akhirnya mereka menyadari betapa arogannya Ariel.“Aku memang bukan tipe orang yang suka diajak bicara. Aku lebih suka melakukan sesuatu dengan tinjuan. Gimana kalau kalian mencobanya?Ariel juga telah menantang mereka. Mereka semua spontan melihat ke sisi Jodhiva. Bagaimanapun, Ariel adalah istrinya Jodhiva, mana mungkin mereka akan turun tangan ses

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2642

    Dacia mendekati layar. “Biar dia ingat wajahku.”“Dia baru bisa ingat kalau kamu datang ke sini.” Jerremy menunduk menatap Jennie. “Benar, ‘kan? Kamu tidak boleh dengar bualan ibumu.”Dacia pun tersenyum. “Tenang saja. Tidak sampai setahun, aku pasti bisa menemani kalian lagi.”Jerremy melihat Dacia. “Kami tunggu kamu.”“Oh, ya, bagaimana kabar Clara?”“Dia baik-baik saja. Sejak dia didampingi oleh Grace, dia menjadi semakin periang dan bergaul dengan banyak teman. Dia dan Grace juga mengikuti kelas menari.”Dacia pun tersenyum. “Sepertinya Grace mendatangkan perubahan besar dalam hidupnya. Nanti aku akan bawakan hadiah buat mereka.”“Bagaimana dengan hadiahmu?”“Aku itu hadiahmu. Apa kamu menginginkannya?”Jerremy menutup telinga Jennie, lalu mendekati layar ponselnya. “Aku boleh membukanya?”“Mimpi.”Usai berbicara, Jerremy mengakhiri panggilan video.Jerremy terdiam membisu. Dia menunduk melihat Jennie, lalu menepis hidungnya. “Ibumu selalu saja menindasku. Aku akan beri pelajaran s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2641

    Para staf terkejut dan bertanya, “Kenapa tidak syuting di Kimiworld saja? Kita bisa mengundang aktor terkenal dari Negara Makronesia, seperti yang dilakukan Tuan Cahya saat itu.”Sutradara Proto menggelengkan kepala. “Beda. Alasan aku ingin syuting film ini di wilayah pelabuhan adalah karena suasana nostalgia yang kental di sana memberikan nuansa misteri. Efek yang aku cari adalah misteri, dengan fokus pada teka-teki bunuh diri NPC dan ingatan para karakter setelah minum alkohol.”Para staf saling berbisik, tampaknya sedang mempertimbangkan usulannya.Lance menyilangkan jari-jarinya di bawah dagu, tersenyum, lalu berkata, “Aku rasa usulan Tuan Proto sangat bagus. Bagaimanapun, naskah ini mempertahankan banyak elemen gaya zaman dulu, seperti penerbitan buku, kalender gantung di rumah mendiang, radio, dan sebagainya. Jika kita menggantinya dengan latar cerita zaman sekarang, nuansa misteri dalam cerita akan hilang.”Setelah berkata demikian, Lance menoleh ke Dacia. “Aku yakin Nona Dacia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2640

    Jodhiva mencium pipi Ariel. “Tenang saja, aku tahu apa yang mesti aku lakukan.”Keesokan harinya, Darman mencari Jodhiva ke vila. Jodhiva bertanya kenapa Darman tidak mengangkat panggilannya semalam. Darman pun terbengong sejenak. “Semalam ponselku hilang.”Jodhiva mengangkat kelopak matanya. “Hilang?”“Iya, semalam Nona Oriana ajak aku untuk minum bersama di bar. Lantaran minum kemalaman, aku pun mengantarnya pulang. Dari sana, aku menyadari ternyata ponselku hilang.Johiva menyesap kopi. “Kamu antar dia ke rumah? Apa kamu yakin mengantarnya ke rumah dengan selamat?”Darman mengangguk. “Iya, aku lihat sendiri dia baru pergi setelah meninggalkan rumah. Ada apa?”Jodhiva mengesampingkan cangkir kopinya dengan tersenyum. “Semalam dia telepon aku, katanya dia ketemu orang jahat di gang.”Darman merasa kaget. “Mana mungkin? Aku sudah mengantarnya ke rumah. Jangan-jangan dia keluar lagi? Apa Nona Oriana baik-baik saja?”“Tidak apa-apa. Aku dan Ariel sudah mengatasi masalah ini.” Jodhiva ber

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2639

    “Nona Oriana, apa kamu masih mau tinggal di sana?” Ariel menoleh untuk melihat Oriana yang tidak bergerak.Kali ini, Oriana baru tersadar dari bengongnya. “Aku ….” Dia bergegas berjalan ke sisi Jodhiva. “Jody, aku benar-benar takut. Terima kasih sudah menyelamatkanku.”Jodhiva berkata dengan datar, “Orang yang menyelamatkanmu itu Ariel. Kamu seharusnya berterima kasih sama dia.”Oriana tertegun di tempat, lalu melihat ke sisi Ariel. Dia kelihatan sangat tidak bersedia. “Terima kasih.”Ariel berjalan kemari. “Jangan sungkan. Cukup serahkan mereka kepada polisi saja.”“Jangan ….” Tiba-tiba Oriana merasa gugup. Jika mereka diserahkan kepada pihak berwajib, bukannya masalah ini akan terbongkar?Ketika melihat Ariel dan Jodhiva yang bingung, Oriana segera menjelaskan, “Aku, maksudku … mereka juga nggak bikin kerugian apa-apa sama aku. Lagi pula, kalian juga sudah menyelamatkanku. Sudahlah, lagi pula lain kali mereka juga nggak berani lagi.”Ariel tertawa. “Terserah kamu.”Kemudian, Ariel ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2638

    “Jody ….”Ariel bersandar lemas di dinding sembari meremas erat pundak Jodhiva. Jodhiva menggendongnya. Tetesan keringat mengalir sampai ke ujung hidungnya.Pada tengah malam, Jodhiva dibangunkan oleh suara telepon. Dia mengambil ponsel untuk melihat sekilas, ternyata ada panggilan dari Oriana.Kening Jodhiva berkerut. Dia mengangkatnya. “Sudah malam, ada urusan apa?”“Jody, tolong aku …. Ah! Aku mohon sama kalian, tolong lepasin aku!”Terdengar suara tangis Oriana dari ujung telepon. Sepertinya samar-samar kedengaran suara beberapa pria di sana.Jodhiva bertanya, “Di mana kamu?”“Huhuhu, aku lagi di gang nomor enam. Jody, tolong selamatkan aku ….”Disusul, panggilan pun diakhiri.Ariel juga membuka matanya, lalu bertanya dengan linglung, “Panggilan dari siapa?”Jodhiva membungkukkan tubuhnya untuk mencium kening Ariel. “Oriana. Sepertinya dia dalam masalah. Aku mesti suruh orang ke sana.”Usai berbicara, Jodhiva menghubungi Darman. Hanya saja, panggilan tidak terhubung.Kali ini, Arie

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2637

    Ariel tidak mengganggunya lagi.Ketika melihat Jodhiva tidak tidur dengan tenang, Ariel pun duduk, lalu menyandarkan kepala ke dirinya.Saat tiba di vila, baru saja sopir dan pengawal hendak membangunkan Jodhiva, Ariel pun membuat gerakan tangan mengisyaratkan mereka untuk diam.Pada akhirnya, sopir dan pengawal tidak membangunkan Ariel.Ariel sedang duduk di dalam mobil untuk menemaninya. Entah sudah berapa lama, Jodhiva pun membuka matanya. Dia melihat Ariel sedang memiringkan kepalanya dengan tertidur. Baru saja Jodhiva hendak menggerakkannya, Ariel pun sudah terbangun dengan linglung. “Aku kira kamu mau tidur sampai malam.”Jodhiva tersenyum tidak berdaya. “Kenapa kamu tidak membangunkanku?”Ariel memijat pundaknya yang pegal. “Aku nggak ingin ganggu kamu.”Jodhiva pun menuruni mobil.Saat Ariel sudah hampir menuruni mobil, tiba-tiba Jodhiva langsung menggendongnya, lalu membawanya ke dalam rumah.“Jody, aku sudah masak makan siang ….”Siapa sangka, Oriana sedang memasak makan sian

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2636

    Jodhiva menurunkan kelopak matanya. Entah apa yang sedang dia pikirkan.Louis menuangkan teh. “Dia sudah tua. Kondisi tubuhnya sudah nggak seperti dulu lagi.”Jodhiva pun berdiri. “Aku bawa Ariel ke atas untuk menjenguknya.”Louis mengangguk.Setelah mereka tiba di kamar Wilson, pintu dibuka. Hanya terlihat Wilson sedang berbaring santai di atas ranjang sembari membaca koran. Punggung tangannya ditempel plester, sepertinya dia baru selesai diinfus saja.“Kakek, Jody datang untuk menjengukmu.”Louis berjalan ke sisi ranjang.Wilson mengangkat kepalanya, lalu menutup koran. Suaranya tidak terdengar tegas seperti sebelumnya. “Jody.”Jodhiva duduk di samping ranjang. “Kakek, aku bawa istriku untuk mengunjungimu.”Wilson mengangguk. “Aku sangat gembira ketika tahu kalian bertiga sudah berkeluarga. Hanya saja, aku merasa sangat disayangkan karena nggak bisa menghadiri acara resepsi pernikahan kalian.”Jodhiva menggenggam telapak tangan Wilson. “Nggak masalah. Kamu cukup jaga kesehatanmu saja

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2635

    Ariel menyesap teh dengan perlahan, seolah-olah dia tidak terlibat dalam masalah ini. Hanya saja, dia tetap bisa mendengar suara remuk hati seorang wanita.Jodhiva berkata dengan yakin, “Aku tidak akan bercanda soal pernikahan. Aku lagi serius.”“Tapi … tapi kamu bilang kamu nggak akan menikah dengan secepat ini!” Inilah yang dikatakan Jodhiva sebelum dia pergi.Pada saat itu, Oriana mengejar Jodhiva, hanya saja dirinya malah ditolak oleh Jodhiva. Dia bertanya pada Jodhiva mengenai wanita yang dia suka. Jodhiva menjawab, wanita yang dia sukai belum muncul atau mungkin tidak akan muncul untuk selamanya.Oriana sudah lama menyukai Jodhiva. Selama ini dia mengira Jodhiva sangat kaku terhadap semua wanita. Hanya saja, setidaknya Oriana merasa dirinya memiliki kesempatan. Sebab, wanita di sisinya sangat sedikit, apalagi dia sudah kenal dengan Jodhiva sejak kuliah.Asalkan tidak ada wanita lain di sisi Jodhiva, Oriana pasti akan mengubah pemikirannya. Dengan tidak gampangnya Jodhiva kembali,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status