Share

Bab 2

Author: Daun Jahe
Di bandara ibu kota.

Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.

Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.

Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.

Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!

Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam.

"Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"

Hal ini benar-benar mengagetkannya!

Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.

Dia benar-benar penasaran pria tampan mana yang meniduri Claire saat itu!

Claire menurunkan anak perempuan yang digendongnya, lalu mengelus kepala ketiga anaknya dan berkata, "Ini adalah ibu angkat kalian, Candice Suryono."

Candice adalah sahabat akrab Claire. Saat itu, ketika Claire diusir dari rumah, dia langsung pergi ke luar negeri. Selama itu, Candice yang selalu menemaninya di luar negeri.

Setelah pergi ke luar negeri beberapa saat, Claire menyadari bahwa ternyata dia hamil. Dia pernah mempertimbangkan untuk aborsi, tetapi Candice membujuknya untuk melahirkan anak dalam kandungannya.

Demi kenyamanan hidup Claire selama masa kehamilannya di luar negeri, nona yang "keras kepala" ini menggadaikan barang antik senilai 12 miliar milik ayahnya dan memberikannya kepada Claire.

Jika bukan karena bantuan Candice, Claire sudah menjadi gelandangan setelah diusir dari rumah dan kartu debitnya juga dibekukan.

"Halo, Bu Candice!" panggil ketiga anak kecil itu dengan suara manja sambil membungkuk serempak.

Candice merasa gemas terhadap ketiga anak kecil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya. "Duh, kalian benar-benar sungkan ...."

Anak kedua, Jerry, menoleh ke kakaknya, Jody, dan berbisik, "Ibu angkat kita ini kelihatannya agak bodoh ...."

Claire memegang kepala kedua anak itu dan berkata, "Apa yang kalian bisikkan?"

"Eh ...."

Anak terkecil, Jessie, membongkar rahasia kedua kakaknya, "Kak Jerry dan Kak Jody bilang Bu Candice kelihatannya agak bodoh!"

Kedua kakaknya terdiam. Anak ini benar-benar adik kandung mereka.

Candice mengemudikan mobilnya sambil melihat ketiga anak yang sedang tidur berdampingan di belakang. Dia bertanya, "Claire, kenapa kamu memutuskan untuk pulang di saat seperti ini?"

Claire yang bersandar di samping jendela mobil, memainkan sehelai rambutnya dengan jari-jarinya sambil tersenyum sinis, "Perusahaan Perhiasan Vienna mengeluarkan 100 miliar untuk merekrutku sebagai desainer."

"Bukannya itu perusahaan keluargamu?"

Candice berdecak sambil menggeleng, "Sekarang direktur perusahaan itu adalah kakak berengsekmu itu. Masa dia merekrutmu dengan 100 miliar?"

Dia tertawa setelah berkata, "Kalau sampai dia tahu kamu ini Zora, sang desainer perhiasan terkenal di Negara Sahara, dia pasti bakal muntah darah, 'kan?"

Nama Zora sangat terkenal di dunia perhiasan kancah internasional. Dengan gaya desain dari timur yang klasik, dipadukan dengan unsur-unsur perhiasan modern, semua orang menyebut desainnya sebagai mahakarya.

Bahkan, mahkota yang dipakai oleh permaisuri Negara Sahara tahun lalu juga merupakan hasil karya Zora.

Setelah berpikir sejenak, Candice merasa tidak masuk akal. Jadi, dia bertanya, "Dia mau merekrutmu hanya dengan 100 miliar? Hargamu sekarang pasti lebih tinggi dari itu!"

Perlu diketahui bahwa perusahaan perhiasan ternama di Negara Sahara, "Luxury", bahkan menghabiskan uang senilai 1,2 triliun untuk mempekerjakannya!

Claire memalingkan kepalanya dan menatap Candice dengan senyum mendalam, "Karena itulah aku menolak mereka. Tapi, pada akhirnya aku membuka harga 2 triliun dan Keluarga Adhitama juga menyetujuinya. Mana mungkin aku nggak pulang?"

Berhubung dirinya sudah pulang, sudah saatnya dia mengambil kembali saham di Vienna!

Candice menarik napas dalam-dalam mendengar ucapan Claire. Bahkan keluarganya sendiri juga diporotinya, sadis!

Saat ini, dia menantikan sekali melihat ekspresi Kayla yang tercengang.

Sesampainya di lantai bawah Perusahaan Perhiasan Vienna, Claire menoleh dan berkata kepada ketiga anaknya, "Ibu mau kerja dulu, kalian ikut Bu Candice pulang, ya."

Ketiga anaknya mengangguk dengan patuh.

Setelah Claire turun dari mobil, ketiga anaknya saling bertukar pandang, lalu berdesakan ke sisi Candice.

"Bu Candice, kami ingin tahu masalah Ibu dan Keluarga Adhitama!"

"Benar! Bu Candice harus diam-diam ceritakan pada kami. Kami jamin nggak akan kasih tahu Ibu!"

Candice tertegun sejenak melihat ketiga anak itu. Lalu, dia bertanya, "Kenapa kalian ingin tahu?"

"Karena kami adalah kesayangan Ibu, jadi kami nggak akan biarkan Ibu ditindas orang!"

Kali ini, mereka pulang bersama Claire dengan tujuan ingin "membalas dendam". Mereka tidak akan melepaskan siapa pun yang berani menindas ibu mereka!

Candice merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya. Apakah ketiga anak ini benar-benar masih berusia 5 tahun?

Claire melangkah masuk ke dalam lobi Perusahaan Perhiasan Vienna. Meskipun perusahaan ini di bawah naungan Keluarga Adhitama, sebenarnya "Vienna" adalah hasil jerih payah ibu Claire.

Namun, tak disangka ayahnya malah menyerahkan perusahaan ini kepada orang asing seperti Kayla!

Beberapa tahun belakangan ini, Claire selalu mengikuti perkembangan Vienna di luar negeri. Kayla mengandalkan identitasnya sebagai putri Keluarga Adhitama untuk memecat beberapa petinggi yang dipekerjakan ibu Claire. Sejak saat itu, reputasi Vienna terus-menerus menurun.

Keluarga Adhitama yang dikenalnya tidak mungkin sanggup mengeluarkan uang sebanyak 2 triliun untuk merekrut desainer perhiasan sepertinya. Jadi, dia ingin tahu siapa yang membantu Kayla membayar 2 triliun ini!

Clare berjalan ke meja resepsionis, lalu berkata, "Halo, saya mau bertemu dengan Nona Kayla."

Gadis resepsionis itu bertanya dengan acuh tak acuh, "Apakah sudah buat janji?"

"Sementara ini belum ada. Tapi, Nona Kayla sendiri yang menghubungiku." Claire sangat tidak menyukai sikap gadis resepsionis ini.

Sepertinya, orang yang dipekerjakan Kayla memang tidak punya etika profesi.

Gadis resepsionis itu meliriknya sekilas, lalu berkata, "Maaf, tidak bisa ketemu kalau belum ada janji. Direktur kami sangat sibuk."

Claire tersenyum tipis sambil berkata, "Pelayanan Perusahaan Vienna memang selalu seperti ini, ya?"

"Apa maksudmu, Nona? Apa kamu nggak lihat kami lagi sibuk? Lagi pula, memangnya direktur kami bisa kamu temui dengan sesuka hati?"

"Wah, kukira siapa. Nggak nyangka ternyata kamu ya, Claire. Kamu masih berani pulang?"

Kayla berjalan keluar dari lift dan kebetulan melihat sosok di meja resepsionis itu terlihat tidak asing. Tak disangka, ternyata orang itu adalah Claire!

Si jalang ini sudah pulang!

Claire menoleh dengan perlahan. Melihat penampilannya, ekspresi Kayla langsung menjadi muram. Baru 6 tahun tidak bertemu, perubahan Claire sudah sebanyak ini. Dia tampak seperti seorang gadis penggoda!

"Bukannya kamu yang mengundangku pulang?" ejek Claire sambil tersenyum sinis.

Kayla tertegun sejenak. Dengan wajah yang angkuh seperti sebelumnya, dia berkata, "Aku yang mengundangmu pulang? Baru 6 tahun nggak ketemu, kamu sudah jadi nggak tahu malu begini ya?"

Dia menghampiri Claire dengan kedua tangan yang terlipat dan berkata, "Kenapa? Pelajaran 6 tahun yang lalu itu masih belum cukup bagimu, ya?"

Mengungkit tentang masalah 6 tahun yang lalu, ekspresi Claire tampak dingin dan tidak menunjukkan emosi sama sekali. "Selamat ya, sekarang kamu sudah jadi Direktur Perusahaan Perhiasan Vienna. Di bawah kepemimpinanmu, perusahaan ini malah makin merosot. Jangan-jangan, suatu hari nanti malah jadi bangkrut."

"Kamu ...."

Kayla mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan.

Tamparan ini membuat semua orang yang berada di lobi langsung tercengang.

"Ada apa?" Terdengar sebuah suara yang dingin dari belakang.

Setelah melihat ke arah datangnya suara, raut wajah Kayla sontak berubah. Keangkuhan di wajahnya langsung sirna dan dia berjalan ke arah orang itu dengan tampang tidak bersalah.

"Javier, semua gara-gara dia. Dia merendahkanku dan bahkan mengutuk perusahaanku akan bangkrut."
Comments (3)
goodnovel comment avatar
musniqt musni
ceritanya mirip dengan Tiga harta : ayah misterius ternyata seorang bos besar
goodnovel comment avatar
Just Rara
untung si claire nya bersikap dingin,dan si kayla tetap gak berubah kelakuannya
goodnovel comment avatar
Felicia An
ceritanya mirip tetangga . .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 3

    Claire menoleh dan bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Ketika melihat penampilan pria itu, Claire sontak terkejut.Kulit pria itu tampak putih halus dengan wajah yang tampan. Terutama sepasang matanya yang berwarna kecoklatan, seakan-akan menyimpan rahasia yang sangat mendalam. Bibirnya yang terkatup erat tampak tipis dan menawan.Wajah ini mirip sekali dengan Jerry dan Jody, bahkan warna mata mereka juga sama!Saat melahirkan di Negara Sahara, Claire baru tahu bahwa ternyata anaknya adalah kembar tiga. Anak pertama dan kedua, Jody dan Jerry, sama sekali tidak mirip dengan ibunya.Hanya anak terakhir, Jessie yang terlihat agak mirip dengannya. Namun, warna rambutnya yang hitam mengilap tampak mirip dengan pria di hadapannya ini.Melihat pria ini, Claire langsung menundukkan pandangannya.Siapa dia? Apa hubungannya dengan Kayla?Javier menatap wajah Claire dengan alis yang berkerut. Wanita ini ....Melihat Javier menatap Claire lekat-lekat, Kayla langsung menggertakkan gigi. Dia memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 4

    Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?""Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 5

    Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!""Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi.""Tunggu!" teriak Kayla.Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 6

    Minta maaf? Dia mau Claire meminta maaf kepada Kayla?Claire mencibir, lalu menatapnya lekat-lekat sambil berkata, "Nggak mungkin."Javier tidak menyangka wanita ini tidak hanya sombong, tetapi juga sangat keras kepala. Wajahnya menjadi kaku saat berkata, "Kalau kamu nggak mau minta maaf, nama Zora besok akan hilang dari dunia mode perhiasan."Awalnya, Javier tidak mau mempersulit Claire. Hanya saja, Kayla bisa dianggap "penyelamat" baginya. Enam tahun lalu, jika bukan karena Kayla, dia sudah masuk dalam perangkap.Meskipun dia tidak punya perasaan apa pun terhadap Kayla, selama beberapa tahun ini Javier tetap memenuhi kebutuhan materi Kayla tanpa syarat.Bisnis Vienna sedang menghadapi kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, jadi dia mengeluarkan biaya 2 triliun untuk merekrut Zora ke dalam negeri.Javier memang tahu bahwa Kayla yang duluan memukulnya dan bersalah. Dia bisa menyuruh Kayla untuk meminta maaf.Javier tidak akan peduli bagaimana mereka menyelesaikan masalah ini secara p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 7

    "Tante Cantik, kami datang untuk wawancara model ...," ujar Jessie seraya mendongak. Kedua matanya tampak jernih dan cerah bagaikan bintang.Darlene menarik napas untuk menenangkan suasana hatinya. Mana mungkin anak seimut dan selucu ini milik Tuan Javier?Javier yang dikenalnya itu tidak mungkin bisa punya anak selucu ini.Dia berjongkok sambil mengelus kepala kedua anak itu dan bertanya, "Siapa nama kalian?""Namaku Jessie.""Namaku Jody."Kedua anak itu menjawab dengan serempak.Darlene hampir saja meleleh melihat keimutan kedua anak ini. Selain imut, keduanya bahkan sangat tampan dan cantik.Kalau diletakkan di depan kamera ....Darlene tiba-tiba tersadar. Dia menoleh kepada staf yang sedang bekerja di samping dan berteriak, "Kalian! Cepat bawa dua model ini untuk ganti pakaian!"Darlene sudah tidak sabar ingin melihat hasilnya!Di bawah gedung Grup Angkasa, mobil Maybach yang terparkir itu membuat para pengawal berbaju hitam di sana buru-buru menyingkirkan orang di sekitarnya. Kem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 8

    "Ibu bilang, siapa pun yang menanyakan namanya, kami hanya boleh memberi tahu mereka bahwa nama ibu adalah Ibunda Ratu," ujar Jessie sambil tertawa terkikik-kikik."Pfftt ...." Darlene juga tidak kuasa menahan tawanya, tetapi dia segera menghentikannya.Hahaha! Lucu sekali kedua anak ini! Siapa sebenarnya ibu mereka?Tatapan Javier bergetar melihat Jody yang matanya mirip dengan dirinya.Jika bukan karena dia hanya pernah berhubungan badan dengan Kayla, Javier bahkan mencurigai bahwa kedua anak ini adalah miliknya.Jessie melirik jam tangannya sekilas, lalu berkata, "Paman Tampan, kami sudah mau pulang. Kalau nggak, nanti Ibunda Ratu khawatir."Javier menurunkan Jessie, lalu berpesan pada Roger, "Antar dua anak ini pulang."Roger mengangguk dan menjawab, "Baik.""Paman Tampan, sampai jumpa!" Jessie melambaikan tangannya, lalu menggandeng kakaknya untuk mengikuti Roger.Ketika keluar dari pintu, dia langsung memamerkan sehelai rambut kepada Jody dengan bangga.Begitu keluar dari gerbang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 9

    Keesokan harinya di Perusahaan Perhiasan Vienna.Claire duduk di ruangannya sambil melihat-lihat desain perhiasan Vienna selama beberapa tahun ini. Kemudian, dia melemparkan dokumennya ke atas meja."Nggak kreatif! Bahkan esensi desain saja nggak ngerti! Perhiasan yang dirancang Vienna selama beberapa tahun ini cuma asal-asalan saja, ya?"Ekspresi staf yang berada di dalam ruangannya tampak canggung. Dia berkata, "Nona Zora, Direktur Kayla yang bilang bahwa gaya desain Vienna cukup mengikuti gaya selama ini saja."Claire melingkarkan kedua tangannya di depan dada dan bersandar di kursi. Dia tertawa kecil dan berkata, "Memangnya gaya selama ini itu gaya yang bagaimana?"Dia mengangkat perhiasan yang ada dalam berkas itu dan berkata, "Semua ini hanya tumpukan sampah yang nggak menarik di dunia mode perhiasan. Hebat sekali direktur kalian itu. Setelah naik jabatan, dia langsung memecat semua elite perusahaan. Sekarang Vienna bahkan nggak bisa menciptakan produk sendiri dan hanya bisa menj

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 10

    Mendengar bahwa Javier dan Claire mendatangi gudang material, bahkan Pak Chairul juga telah dipanggil ke sana, Kayla sangat khawatir rahasianya akan terbongkar. Oleh karena itu, dia juga bergegas ke ruangan tersebut.Sambil berusaha menenangkan diri, Kayla berpura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya, "Apa yang terjadi? Javier, kenapa kamu ada di sini?"Sialan, si berengsek Claire ini pasti pulang hanya untuk mempersulitnya. Dia bahkan mencari sampai ke gudang material!Pada saat itu, demi menghemat uang, dia meminta seseorang membawa sejumlah bahan baku yang kurang baik. Dia tidak pernah mengira wanita sialan ini sengaja mencari masalah begitu kembali!Javier menatapnya, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Kenapa batu mentah ini bisa tercampur dengan batu palsu?"Kayla mengepal tangannya dengan erat. Namun, dia menunjukkan wajah tak bersalah ketika berkata, "Aku nggak tahu. Kamu juga tahu kan, aku memang nggak mengerti soal batu mentah. Selama beberapa tahun ini, memang aku yang mela

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2605

    Ariel memang tidak mengancam mereka.Mana mungkin Ariel melakukan hal seperti itu?Yogi juga tidak mengatakan apa-apa lagi.Satu minggu kemudian, balai seni bela resmi pindah ke tempat baru. Selain ruang pribadi Yogi di lantai tiga, lantai satu dan dua sudah disusun dengan rapi. Mereka pun sudah bisa mulai beroperasi.Pada hari ini, Riko dan Hendra membawa anggotanya untuk ikut meramaikan. Mereka juga membawa banyak papan bunga dipajang di depan pintu untuk memberi ucapan selamat atas pembukaan balai mereka. Suasana terasa sangat meriah.Ariel melihat orang-orang yang keluar-masuk untuk memindahkan barang dan juga anggota yang sedang sibuk di dalam ruangan, tiba-tiba dia merasa sangat gembira. Sebab, semuanya terlihat sangat kompak.Tiba-tiba pandangan Ariel tertuju pada mobil yang berhenti di luar sana. Jendela kaca pintu baris belakang diturunkan. Orang yang duduk di dalam mobil adalah Jodhiva.“Kak, mau dipindahkan ke mana?” tanya Hendra. Ariel menoleh untuk melihat peralatan yang c

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2604

    Tidak mungkin! Balai seni bela diri ini adalah jerih payah Bos Yogi!“Bukan mau ditutup.” Yogi menjelaskan dengan perlahan, “Tapi mau pindah.”“Pin … pindah?” Devin merasa kaget.Yogi mengangguk, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat mereka. Kali ini, dia tidak bisa tersenyum lagi. “Ganti lingkungan baru.”“Jangan-jangan kita dikomplain sama mereka? Tapi, kita mau pindah ke mana? Kita sudah di sini selama 10 tahun. Lagi pula, apa ada tempat yang lebih bagus dari sini?”Tidak lama kemudian, Devin pun tertampar dengan ucapannya. Mereka tiba di depan pintu gedung baru yang memiliki tiga lantai. Tempat ini lebih luas berkali-kali lipat daripada balai mereka sebelumnya!“Bos, besar sekali!”“Iya, lokasinya juga cukup bagus. Yang paling penting, tempat ini menghadap jalan raya. Lokasinya sangat mencolok dan gampang untuk ditemukan. Begitu keluar dari kereta bawah tanah, langsung bisa melihat balai kita.”Tadinya mereka semua khawatir lokasi balai baru tidak sebagus balai sebelumnya. Siapa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2603

    Saat Ariel hendak pergi, Yogi menghentikannya, “Sebentar.”Ariel memalingkan kepalanya dengan tersenyum. “Apa kamu setuju untuk pindah?”Yogi meletakkan gelasnya. “Aku hanya ingin bertanya, kenapa kamu ingin membantuku?”Ariel tertegun sejenak, lalu menjawab dengan perlahan, “Mungkin karena aku menganggapmu sebagai temanku.”Yogi merasa syok. “Teman?”“Iya, Yogi, kamu itu temanku. Berhubung aku menganggapmu sebagai temanku, tentu saja aku mesti setia kawan.”Usai berbicara, Ariel meninggalkan ruang kerja.Yogi menunduk dengan tersenyum. Teman … sepertinya hubungan itu lumayan bagus.Di sisi lain, Sulivan dan Emiko melihat gadis berambut merah mengembalikan segepok uang tunai kepada mereka. Mereka berdua saling bertukar pandang. Ekspresi bingung terlukis di atas wajah mereka.“Ambillah! Ke depannya aku nggak akan cari masalah sama kalian lagi. Aku kembalikan uang kepada kalian.” Si Rambut Merah menyerahkan uang ke tangan Emiko. Kemudian, dia mengenakan helm, lalu mengendarai sepeda moto

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2602

    “Emm?”“Kata Devin, tadinya pemilik toko nggak berencana sewa tempat kepada Yogi untuk buka balai seni bela diri. Yogi yang membujuk pemilik toko hingga dia setuju. Tapi, Devin nggak beri tahu aku masalah batas waktu sewa toko mereka.”Ariel berpikir sejenak. “Tadi, pemilik bilang sama aku kalau mereka hanya sewa 15 tahun saja. Sekarang hanya sisa 5 tahun lagi. Bukannya itu berarti nggak peduli balai seni bela dirinya bikin masalah atau nggak, pada akhirnya balai itu juga mesti ditutup?”Jodhiva memutar bola matanya. Dia tidak berbicara sama sekali.Ariel melingkari leher Jodhiva, lalu mendekati wajah si pria. “Tuan tanah itu juga menawarkan aku untuk melihat tempat yang lebih baru dan juga besar. Lokasinya bahkan sangat bagus kalau dibandingkan dengan lokasi balai seni bela diri yang sekarang.”“Menurutmu, meski klinik kecantikan yang sudah menyewa selama enam tahun mengakhiri masa sewanya, seharusnya ada yang akan lanjut menyewa tempat sebagus itu, ‘kan? Tapi tempat itu malah dibiark

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2601

    Usai berbicara, Riko melanjutkan lagi, “Tapi kamu tenang saja. Aku bisa bayar separuh.” Kemudian, Riko melihat ke sisi Hendra. “Kenapa kamu malah diam?”Hendra juga menunjukkan sikap royalnya. “Tenang saja. Aku masih sanggup untuk mengeluarkan uang satu miliar.”Ketika Ariel mendengar mereka berdua sedang membahas soal pembagian porsi pembayaran toko, dia langsung tertawa sembari melipat kedua lengan di depan dada. Saat menoleh, dia melihat mereka berdua. “Nggak disangka, kalian cukup setia kawan juga.”Riko berkata, “Aku sudah menganggapmu sebagai kakakku. Bukannya sudah seharusnya aku bersikap seperti ini?”Ariel menepuk lengannya. “Bagus! Mulai sekarang, kita lupakan apa yang pernah terjadi sebelumnya. Ke depannya ada aku yang akan melindungi kalian berdua.”Riko dan Hendra saling bertukar pandang, lalu berkata dengan serempak, “Baik, Kak!”Di Grup Angkasa.Jodhiva sedang duduk di depan meja kerja sembari membaca dokumen. Pada saat ini, dia menerima sebuah pesan masuk di ponselnya.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2600

    Ariel mengangkat kelopak matanya. “Bagus, baru beberapa saat nggak ketemu, Tuan Riko sudah bisa mengakui kesalahannya dengan tulus. Didikanku memang bagus.”Riko tersenyum. “Mesti, dong.”Ariel meletakkan gelas jusnya. Riko menyadari Ariel sudah menghabiskan setengah gelas, dia segera memanggil pelayan untuk mengisinya hingga penuh, lalu berkata, “Layani kakakku dengan baik. Nanti aku akan beri hadiah buat kalian.”Ariel memalingkan matanya, lalu menatap Riko. Riko juga menatapnya. “Kak, ada masalah apa?”Ariel pun tersenyum. “Apa kamu familier dengan lokasi di balai seni bela diri?”Riko langsung menjawab, “Tentu saja aku familier.”Ariel berdiri, kemudian berjalan ke sisi Riko untuk menariknya dan menepuk-nepuk pundaknya. “Baguslah kalau kamu familier. Tuan Riko, sudah saatnya kamu membantuku.”Riko merasa bingung.…Pemilik menatap kontrak pembelian toko yang diserahkan Riko. Dia menaikkan kacamatanya, lalu menatap Riko, Ariel, dan Hendra yang duduk di hadapannya.Riko berdeham. “Ka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2599

    Hendra mengintip orang di belakang Ariel. Pria di belakang itu membangkitkan tubuhnya dengan perlahan, kemudian mengeluarkan sebilah pisau buah dari sakunya. Dia segera berlari ke sisi Ariel.Tiba-tiba Ariel melakukan tendangan dari samping, lalu segera menghantam leher pria itu. Si pria terbang terpelanting ke belakang. Kepalanya masuk ke dalam pot kosong di dalam ruangan.Hendra kembali tertegun.Ariel menoleh untuk melihatnya. Kali ini, Hendra tidak bisa tersenyum lagi. Dia malah ingin menangis. “Aku, aku ….”Ariel pun tersenyum. Raut wajahnya seketika menjadi serius. Dia menginjak paha Hendra, lalu menjerit kesakitan, “Aku bersalah ….”Ariel membungkukkan tubuhnya menatap Hendra. Senyuman di wajahnya semakin mengerikan. “Dengar-dengar Riko itu sandaranmu?”Pada saat yang sama, di kolam renang pribadi.“Tuan Riko, aku di sini. Ayo, cepat tangkap aku.”“Tuan Riko, di sini!”Saat ini, ada banyak wanita cantik di dalam kolam renang.Riko menutup matanya sedang bermain petak umpat denga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2598

    “Kak ….” Saat Emiko hendak mengatakan sesuatu, Ariel mengusap kepalanya. “Kamu masuk kelas dulu. Jangan sampai terlambat.”Emiko menggigit bibirnya. Dia berjalan sembari terus menoleh.Setelah Emiko memasuki sekolah, Ariel mengangkat tangannya menepuk-nepuk wajah si Rambut Merah dengan tersenyum. “Bawa aku pergi temui kakakmu.”Para gadis nakal itu terbengong. Ini pertama kalinya mereka bertemu ada yang berani mencari abang mereka. Hanya saja, semua sesuai dengan keinginan mereka.Beberapa gadis itu membawa Ariel ke ruang biliar. Ruangan diselimuti dengan asap rokok dan bau menyengat.Pandangan dari belasan pria yang ada di sana segera tertuju pada mereka. Seorang pria berambut cepak yang sedang bermain biliar mengalihkan perhatiannya saat melihat mereka masuk bersama seorang wanita. Dia berdiri tegak dan meletakkan tongkat biliarnya.Si Rambut Merah berjalan mendekat. “Kak Hendra, ini wanitanya.”Ariel mengamati sekeliling. Beberapa dari mereka sedang dipasang gips lantaran terluka.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2597

    Usai berbicara, amarah di diri Devin masih belum surut. Dia melanjutkan, “Tentu saja, kamu ada Tuan Jody sebagai sandaranmu di ibu kota. Wajar kalau kamu tidak khawatir dengan masalah ini. Tapi, semua uang Bos Yogi ada di dalam balai ini.”“Apa? Katamu, Yogi taruh semua uangnya ke dalam balai ini?”Seingat Ariel, keluarga Yogi cukup kaya. Jangan-jangan setelah dia meninggalkan rumah, dia pun memutuskan hubungannya dengan anggota keluarganya?Devin memalingkan wajahnya. Sikapnya masih kelihatan ketus. “Menurutmu? Bos Yogi sudah mengelola balai seni bela diri selama 10 tahun. Dia bahkan tinggal di sini. Waktu itu, tempat ini tidak disewakan untuk pendatang dari luar kota karena takut merepotkan.”“Bos Yogi pun mencari penyewa selama seminggu. Setelah mereka merasakan ketulusan hati Bos Yogi, mereka baru setuju untuk menyewakan tempat untuk kami. Mereka juga memaksa Bos Yogi untuk menandatangani perjanjian. Kalau ketahuan balai seni bela diri kami membuat masalah, mereka akan mengakhiri p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status