Pria itu berdiri dengan tegap, tatapan matanya sangat mengintimidasi. “Aku sangat sibuk, siapa yang kamu mau bunuh?” Tuan Ryzen langsung bertanya dengan dingin.“Dia!” Zein mengangkat tangannya menunjuk ke arah Nathan.Ryzen melirik sekilas kearah Nathan. “Bocah ini? Dia terlihat biasa-biasa saja, dan tubuhnya malah terlihat sangat lemah, tidak ada yang spesial darinya,” Ryzen menautkan alisnya. “Kenapa kamu ingin membunuhnya?”“Bocah itu, dia berani mematahkan tangan putraku!” teriak Zein penuh amarah.Mendengar itu, Ryzen berjalan ke arah Nathan. Kevin dan Sarah yang melihat Ryzen berjalan ke arah Nathan langsung menghalanginya dengan tubuh sedikit gemetar.“Jangan menghalangiku,” dengus Ryzen yang melihat Kevin dan Sarah berdiri di hadapannya.Hanya satu kata dari Ryzen, mampu membuat Kevin dan Sarah yang mendengarnya gemetaran dan seakan-akan nafasnya sesak. Tapi, mereka tetap bersikukuh berdiri dengan tegap.“Enyahlah!”Kembali terdengar teriakan dari sang pemimpin Nocturnal itu.
Wajah Ryzen menjadi serius, kedua matanya menatap Nathan dengan aura membunuh.Rendy yang ada disamping sudah tertawa geli. ‘Hahaha …. Kamu akan mati!’ gumamnya menatap dingin ke arah Nathan.“Nathan, cepat minta maaf pada Tuan Ryzen!” Sarah bergegas menarik lengan baju Nathan, dia sudah berkeringat dingin.“Bocah, kamu berani membantah Tuan Ryzen?! Cari mati!”Bawahan Tuan Ryzen yang ada di belakangnya meraung.“Ryzen, aku akan mewakili Tuan Nathan meminta maaf kepadamu!”Kevin melihat bawahan Ryzen turun tangan dan dia menjadi panik, tapi dia juga tidak berani memerintahkan bawahannya untuk turun tangan. Bahkan ,meskipun dia membuat perintah, belasan bawahannya itu tidak akan berani, dan tidak menjadi tandingan bawahan Ryzen yang memang berbeda level, hal itu jelas-jelas akan membunuh Keluarga Wibowo.Ryzen hanya diam, dia mengabaikan Kevin, juga tidak memerintahkan bawahannya untuk berhenti. Bawahan Ryzen itu sangat kuat, hanya satu pukulan dari mereka kalau mendarat di tubuh Natha
“Bolehkah aku menjadi kekasihmu?”Disaat Catherine selesai mengutuk Nathan, dan mengatakan seumur hidup dia akan melajang dan tidak akan mendapatkan kekasih, Sarah melangkah maju dan bertanya dengan serius pada Nathan.Seketika, Nathan terpana dan terdiam ditempat, dia tidak menyangka Sarah akan mengatakan hal seperti itu di depan umum. Perlu diketahui kalau Sarah adalah putri dari Keluarga Wibowo, dia adalah penerus Keluarga Wibowo di masa depan!Mendengar ucapan Sarah, Catherine dan Sherly langsung membeku, ini jelas-jelas sedang menampari mereka! Apalagi, Catherine yang barusan memaki Nathan, dan tidak akan mungkin mendapatkan pacar, malah harus menyaksikan pernyataan cinta dari Nona Sarah.Sherly mengepalkan tangannya dengan erat, wajahnya memerah. Tadi dia baru mengatakan pada Nathan untuk tidak terus mengharapkannya, tapi hanya berkedip saja, Nathan sudah mendapatkan pernyataan cinta dari Sarah?!Kalau dibandingkan dengan Sarah dari Keluarga Wibowo, Sherly tidak ada apa-apanya.
“Lalu kalian adalah orang-orang dari Dragnows?” Nathan bertanya.“Benar, Dragnows memiliki tiga belas pintu secara keseluruhan, dan Nocturnal merupakan salah satunya, hanya saja, aku dan penguasa yang lainnya tidak terlalu akrab dan jarang berhubungan. Oh, kcuali mendapat perintah dari sang pemimpin, dan kami tidak boleh membocorkan identitas kami begitu saja!” Ryzen menjelaskan.Setelah mendengar penjelasannya, Nathan terdiam. Hanya Nocturnal saja bisa menggetarkan seluruh Kota Vale? Kalau ketiga belas itu berada di Vale, maka kekuatan Dragnows benar-benar menakutkan!“Penguasa, selain yang ada di Negara North, masih banyak yang tersebar di berbagai belahan dunia, hanya saja, untuk informasi spesifiknya saya tidak tahu karena saya masih tergolong pemimpin rendah!” ujar Ryzen.Mendengar itu, Nathan menjadi lebih kaget lagi. “Apa?! Masih banyak perguruan lain yang tersebar di berbagai belahan dunia, hebat sekali!”Dia sebenarnya masih belum mengerti, Marcel yang dia temui dipenjara ter
“Rumah temanmu?” Maria bertanya dengan penasaran.“Benar, Ma, kita akan tinggal di Villa Ascalon,” Nathan sebisa mungkin berkata dengan nada tenang.“A-apa?” Maria dan David sama-sama kaget dan berteriak.“Villa Ascalon katamu?!”Perlu diketahui bahwa Villa Ascalon merupakan sebuah Villa khusus konglomerat di Kota Vale, yang bisa tinggal disana hanyalah para konglomerat. Bahkan kalau David tidak kehilangan pekerjaannya pun, bekerja bertahun-tahun belum tentu sanggup membeli rumah di Villa Ascalon.“Teman? Mengapa dia tiba-tiba membiarkan kamu untuk tinggal disana?” David menatap Nathan dengan dingin dan bertanya.“Itu …. Karena Villa itu tidak pernah dia tempati,” Nathan menjawab dengan samar-samar.“Hmm ….” David mendengus. “Kamu kira aku dan mama ini bodoh? Membohongi kami seperti ini, kamu mana mungkin punya teman seperti itu!” ujarnya tidak percaya kepada Nathan. “Mana mungkin ada orang yang meminjamkan rumahnya di Villa Ascalon kepadamu, sepertinya kamu terlalu lama di penjara
“Kamu ….” Pintu mobil terbuka, Fadlan turun dari mobilnya dengan wajah sombongnya.“Aku—” Nathan membuka mulutnya, namun tiba-tiba terhenti kala menatap sosok wanita yang turun dari dalam mobil.“Nathan ….” ucap wanita itu dengan suara yang indah dan familiar di telinga Nathan. “Kenapa kamu ada disini?””Kenapa pembunuh sepertimu bisa ada disini?” timpal Fadlan dengan tatapan mengejek.Nathan kembali mengalihkan pandangan dinginnya ke arah Fadlan saat mendengar kata ‘Pembunuh’ di telinganya. “Pembunuh? Apa kamu ingin mendengar faktanya?!”“Fakta?” kembali terdengar suara wanita yang dingin dan arogan. “Apa dia membuntuti karena masih berharap padamu, Sherly?”“Diam, kalian!” dengus Sherly dengan alis tertaut, wanita itu merasa jijik saat mengingat hubungannya dulu. “Aku tidak ada hubungan lagi dengan pembunuh itu!”Mendengar ucapan itu membuat hati Nathan terasa sakit, ucapan wanita itu terlalu gamblang dan jauh di luar nalar. Sherly tanpa ragu menyangkal kejahatannya sendiri! Menya
Mendengar ucapan Nathan, sekujur tubuh Sherly membeku. Dia tidak menyangka bahwa pria itu akan berbicara seperti itu di hadapannya. Nathan yang dulu merupakan lelaki rendah hati dan penuh kasih sayang terhadapnya, kini berubah menjadi pria yang sangat dingin.Perlahan-lahan tatapan Sherly berubah sedingin es. Atas dasar apa pria rendahan ini bersikap begitu angkuh kepadanya? Apa melakukan hal ini membuat Nathan merasa dirinya masih lebih tinggi dari Sherly?!"Bagus jika memang begitu!" Sherly mendengus kesal, merasa sedikit tidak terima pria tyang telah kehilangan segalanya itu terkesan merendahkan dirinya. "Akan sangat repot bagiku kalau kamu masih mengharapkan cintaku … karena aku tidak akan sudi mencintai pria tidak berguna sepertimu!"Fadlan yang berada di sebelah Sherly menaikkan alis kanannya. ‘Tadi, dia bilang … menggantikan Sherly mendekam di penjara?’ Pria itu memicingkan mata curiga. “Apa maksudnya dia menggantikanmu mendekam di penjara?” tanyanya membuat Sherly tersentak.“
Mobil yang ditumpangi ketiga orang itu berhenti di sebuah Villa yang cukup mewah dengan bangunan dua lantai. Di depannya terdapat sebuah kolam ikan yang cukup besar.“Sherly, kamu benar-benar beruntung, vila ini mewah sekali, pemandangannya juga sangat cantik!” Sindy menatap vila yang ada didepannya, matanya bersinar-sinar.“Ini bukan apa-apa, vila yang ada di sini, jika semakin tinggi areanya, semakin mahal juga harganya! Lihat, vila paling mahal ada di atas gunung itu, bahkan tidak tahu siapa yang membelinya!” Sherly berkata sambil memandang vila yang ada di atas gunung.Pada saat ini, sebuah mobil lewat di depan mereka, jendelanya terbuka, wajah Nathan terlihat menyeringai pada Sherly dan dua temannya.“Nathan? Orang yang ada di mobil itu, kan, Nathan?!” Fadlan adalah orang pertama yang melihat Nathan dan berteriak.Sherly dan Sindy juga melihat Nathan, lalu melihat seringaian di wajah Nathan dan membuat Sherly merasa jengkel.“Bagaimana bajingan ini bisa masuk? Para petugas keama
Di markas Martial Shrine, Sancho menatap foto-foto itu dengan mata muram.Ging berdehem gugup. "Ketua, anak ini berbahaya! Dia tak kenal ampun. Jika dibiarkan, besok bisa saja kita yang mati.”Sancho mengangguk dingin. “Cari cara melenyapkan dia. Kelompok bayangan Negara Solara saja tak berguna!”Ging menngangguk, kemudian berlari pergi merancang skema pembunuhan.***Sementara itu, di ruang tamu Keluarga Zellon, Andez dan Jazer memandang layar besar.Andez, matanya berkilat kekaguman. "Lihat, Tuan Jazer, Nathan itu bak bintang lahir, meski sadis, kekuatannya luar biasa.”Jazer menelan ludah, menatap potongan tubuh kelompok bayangan Negara Solara dalam gentong. Rasa takut dan was-was membelit hatinya. “Tuan Andez, bawa Ryuki pergi dan pulihkan dia di gunung. Begitu dia menjadi seorang Villain, turunkan dia ke kota dan siapkan pasukan!”Andez terkejut, namun segera mengangguk. Jazer tahu bahwa kekuatan Nathan berkembang terlalu cepat, dan Ryuki mungkin satu-satunya harapan untuk mengh
Nathan menatap tajam, suaranya meninggi. "Lihat dua bocah kecil yang mati di depanmu, apa itu tak cukup sadis, hah?!” Raut wajahnya muram, napasnya bergemuruh.“Bawa gentong kayu kemari!” Herold terguncang, lalu tergopoh-gopoh memberi perintah.Beberapa murid berlari membawa gentong kayu besar berisi cairan herba pekat. Kengerian menyelimuti sisa-sisa anggota kelompok bayangan Negara Solara. Mereka tak gentar pada maut, tapi penyiksaan semacam ini, baru pertama mereka saksikan. Derby hanya bisa menunduk, wajahnya pucat dan seluruh tubuhnya gemetar.Nathan kemudian berjalan mendekat, tatapannya mematikan. “Tak lama lagi, kalian pun akan merasakan ini,” ucapnya lirih. “Namanya manusia tongkat, ciptaan leluhur kalian sendiri!”Derby menahan amarah, suaranya parau. "Kami …. Keluarga Ryodan dan pemerintah Negara Solara takkan membiarkan ini!”Mendengar itu, Nathan hanya menatap sinis, lalu mengayunkan tinjunya ke udara. Sekejap, pedang Aruna berkobar muncul di genggamannya, diikuti renteta
Herold dan Beverly menahan napas, khawatir melihat Nathan yang terperangkap. “Nathan!” teriak Beverly, kakinya melangkah maju.Namun Nathan mengangkat tangan, sinar energi mengamuk di ujung jarimya. “Jangan mendekat,” peringatnya, suaranya terasa seakan gemuruh jauh di bawah tanah.“Serang!” Derby tersenyum dingin, memerintahkan dua anggota kelompok bayangan yang tersisa untuk mencabut katana dan menikam Nathan.“HAAA!”Mereka menerjang, bilah katana menari di udara, tapi tubuh Nathan tak tergores, lapisan tubuh emasnya memantulkan setiap serangan. Gelombang kekuatan spiritual menggelegar dari Nathan dan benang sutra berderit, satu per satu benang itu terputus.Melihat hal itu, jantung Derby berdegup kencang. Formasi yang dianggap tak tergoyahkan itu mulai terobek, celah‐celah emas muncul di antara simpulnya.BAAANG!Tiba‐tiba, ledakan dahsyat mengguncang Saibu Care dan formasi jaring sutra itu hancur, serpihan jaring melesat ke segala arah, menumbangkan pepohonan tua di sekitarnya.
Di bawah sorot matanya, Derby perlahan mengangkat kepala, luka parah menghiasi wajahnya. Dengan sisa tenaga, Derby menjerit. "Cepat pergi! Laporkan semuanya pada Kepala Keluarga!” Empat sosok bayangan lainnya berbalik dan melarikan diri, namun Nathan sudah siap. Dia menari di atas tanah retak, memanggil formasi sihir dan rune-rune bercahaya emas meledak ke tanah, membentuk jerat bercahaya di sekeliling empat pelarian itu.Keempatnya terperangkap dan pedang-pedang tiba muncul terhunus, kabut memancar, dan kilatan bilah katana menari di udara. Nathan berdiri tenang, membiarkan mereka menyerang. Pedang menebas tubuh emasnya, menimbulkan percikan api, namun tubuhnya tak tergores sehelai pun.Di saat mereka panik, kabut hitam meledak dari tubuh mereka, satu per satu lenyap, sebuah ilusi yang mematikan.“Penguasa Lembah, hati-hati! Ini ninjutsu mereka!” teriak Herold dari kejauhan, suaranya dipenuhi kecemasan.Nathan menutup mata sejenak, merasakan denyut energi emasnya berpadu dengan alir
Di bawah sinar fajar yang pucat, kabut tipis masih menari di antara puncak-puncak batu Saibu Care, menciptakan tirai misterius di arena pertempuran. Nathan mengangkat dagu, tatapannya menyapu kerumunan murid yang siap menyerbu. Suaranya bergema di lembah. "Mundur! Aku sendiri yang akan menghadapi mereka mereka takkan lolos hari ini.”Herold menatap heran, ragu menari di matanya, namun Nathan menegaskan lagi dengan sorot penuh keyakinan. Satu per satu, Beverly, Sienna, dan seluruh murid Saibu Care mundur ke balik reruntuhan, meninggalkan Nathan berdiri sendirian di tanah merah yang berdebu.Derby melangkah maju, senyum sinisnya memecah keheningan. “Berani sekali, Nak? Hari ini aku akan mengantarkan kepalamu pulang,” seketika, aura hitam Derby meledak dan angin sakti mengamuk, menciptakan jurang berduri di bawah kakinya.Nathan tidak bergeming. Dengan sekali hembusan napas, aura keemasan menggelegak dari dalam tubuhnya, menyapu angin Derby bagai ombak raksasa.BAAAAM!BRAAAK!Dentuman m
Herold merasakan dingin menembus tulang punggungnya. Peluh dingin menetes di keningnya, sebuah keputusan terberat dalam hidupnya mulai terpampang.“Kau punya tiga detik,” geram Viqi, lalu mulai menghitung dengan suara yang tenang namun mematikan. “Tiga .… Dua .…”Darahnya berdesir, dan dunia terasa hampa. Herold menutup mata sejenak, membayangkan anak-anak yang akan tewas demi satu nama—Nathan!“Satu!”Pada hitungan terakhir, pintu gerbang terbuka perlahan. Zephir muncul, langkahnya tenang namun memancarkan otoritas. Semua mata tertuju padanya.“Tuan Zephir!” Herold tersentak, wajahnya penuh harap.Derby menyipit, menantang. “Siapa kau?”Zephir tak menoleh dan dia melangkah ke depan, menatap bocah-bocah yang gemetar di tangan Viqi. “Panggil Nathan ke sini,” suaranya lembut tapi tak terbantahkan. “Jika tidak, dia akan menanggung beban seumur hidup, jika mengetahui nyawa-nyawa tak berdosa telah dikorbankan untuknya!”Herold mengangguk, dadanya berdebar. Di balik keraguan, ada secercah h
Murid‑murid Saibu Care mengepung kelompok bayangan itu, namun senyum penghinaan terlukis di wajah Derby dan saudara‑saudaranya.Loward melirik pada Beverly dan Sienna, bibirnya terangkat. "Cantik sekali!”Beverly mendengus, dia memegang pisau pendek di tangannya. “Kalian, manusia-manusia busuk! Beraninya mengusik Saibu Care?!”Saat Viqi mendengar kata itu, dia menyeringai lalu mencabut pedangnya, namun Loward menahan. "Jangan merusak kecantikan mereka. Belajarlah bersopan.”Derby menunduk, tatapannya menancap ke Herold. “Suruh Nathan keluar, atau kami yang akan menjemputnya, dan kalian akan membayar mahal!”Mendengar itu Herold menarik napas panjang, matanya berkelip cemas.Derby yang melihat Herold hanya terdiam, mencengkeram leher Herold dengan satu gerakan kilat, otot-otot Herold menegang, napasnya tercekat di tenggorokan.Herold, Tetua terhormat yang biasa memancarkan wibawa, kini terkulai tanpa daya. Pijar aura biru darahnya meredup, sedangkan darah yang mengalir di nadinya berde
Herold, yang berdiri di samping, menghela napas. “Inilah Pemimpin Saibu Care yang sebenarnya.”Andez menatap Nathan dengan mata membara. “Nak, luka muridku akan kubalaskan. Tanpa bantuanmu, aku bisa menyembuhkannya sendiri, ingat itu!”Dengan satu tatap mengancam, dia berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Nathan dan Herold di tengah udara senja yang semakin dingin.Herold berbisik khawatir. "Tuan, jika membiarkannya pergi, keberadaanmu di sini bisa terbongkar. Kelak mereka akan datang, bukan hanya Andez, tapi bahkan keluarga Zellon.”Nathan menyentuh dagunya, matanya meredup. “Biarkan saja. Dengan kekuatan kita, siapa yang akan berani menantang?”Detik berikutnya, suara langkah kaki ringan menyusup ke gerbang. Zephir datang bersama Rebecca, diikuti Beverly dan Sienna, raut mereka dipenuhi tanya.“Paman Zephir, Guru Ryuki datang menuntut bantuan, aku telah mengusirnya,” Nathan menjelaskan jujur.Wajah Zephir mengeras. “Andez? Kau tak bisa sembunyi lama di sini. Katanya kau sedang
Tak lama kemudian, Herold datang dengan tergesa-gesa dan menghampiri Andez. “Tuan Andez, mengapa kau harus datang sendiri? Kamu bisa sampaikan pesan kepada bawahanku.”Andez tersenyum kecil, rasa terima kasih tersirat dalam setiap kata. "Tetua Herold, seorang muridku dipukuli hingga terluka parah. Seluruh tulang di dalam tubuhnya hancur. Aku datang ke sini dengan harapan mendapatkan obat yang bisa menyembuhkannya dari Saibu Care.”Kegelapan senja menyelimuti Saibu Care, kabut tipis berputar di antara rerimbunan bambu, menciptakan bayangan bergerak yang seolah hidup.Di depan gerbang megah Saibu Care, Andez menatap tajam sosok Herold, cahaya semu berpendar samar di lengannya.“Lukanya separah itu?” suara Herold bergema di antara desir angin, dia mengangkat alis dingin. “Pil Vajra pasti bisa menyembuhkannya, tapi itu hanya diramu Tuan kami, sepuluh hari setelah meminumnya, muridmu akan pulih.”Mendengar itu, hati Andez melonjak dan dia melangkah maju, jubahnya berkibar tertiup angin. “K