Share

Bab 1052

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2025-04-10 22:54:32

Tak lama kemudian, Herold datang dengan tergesa-gesa dan menghampiri Andez. “Tuan Andez, mengapa kau harus datang sendiri? Kamu bisa sampaikan pesan kepada bawahanku.”

Andez tersenyum kecil, rasa terima kasih tersirat dalam setiap kata. "Tetua Herold, seorang muridku dipukuli hingga terluka parah. Seluruh tulang di dalam tubuhnya hancur. Aku datang ke sini dengan harapan mendapatkan obat yang bisa menyembuhkannya dari Saibu Care.”

Kegelapan senja menyelimuti Saibu Care, kabut tipis berputar di antara rerimbunan bambu, menciptakan bayangan bergerak yang seolah hidup.

Di depan gerbang megah Saibu Care, Andez menatap tajam sosok Herold, cahaya semu berpendar samar di lengannya.

“Lukanya separah itu?” suara Herold bergema di antara desir angin, dia mengangkat alis dingin. “Pil Vajra pasti bisa menyembuhkannya, tapi itu hanya diramu Tuan kami, sepuluh hari setelah meminumnya, muridmu akan pulih.”

Mendengar itu, hati Andez melonjak dan dia melangkah maju, jubahnya berkibar tertiup angin. “K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1053

    Herold, yang berdiri di samping, menghela napas. “Inilah Pemimpin Saibu Care yang sebenarnya.”Andez menatap Nathan dengan mata membara. “Nak, luka muridku akan kubalaskan. Tanpa bantuanmu, aku bisa menyembuhkannya sendiri, ingat itu!”Dengan satu tatap mengancam, dia berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Nathan dan Herold di tengah udara senja yang semakin dingin.Herold berbisik khawatir. "Tuan, jika membiarkannya pergi, keberadaanmu di sini bisa terbongkar. Kelak mereka akan datang, bukan hanya Andez, tapi bahkan keluarga Zellon.”Nathan menyentuh dagunya, matanya meredup. “Biarkan saja. Dengan kekuatan kita, siapa yang akan berani menantang?”Detik berikutnya, suara langkah kaki ringan menyusup ke gerbang. Zephir datang bersama Rebecca, diikuti Beverly dan Sienna, raut mereka dipenuhi tanya.“Paman Zephir, Guru Ryuki datang menuntut bantuan, aku telah mengusirnya,” Nathan menjelaskan jujur.Wajah Zephir mengeras. “Andez? Kau tak bisa sembunyi lama di sini. Katanya kau sedang

    Last Updated : 2025-04-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1054

    Murid‑murid Saibu Care mengepung kelompok bayangan itu, namun senyum penghinaan terlukis di wajah Derby dan saudara‑saudaranya.Loward melirik pada Beverly dan Sienna, bibirnya terangkat. "Cantik sekali!”Beverly mendengus, dia memegang pisau pendek di tangannya. “Kalian, manusia-manusia busuk! Beraninya mengusik Saibu Care?!”Saat Viqi mendengar kata itu, dia menyeringai lalu mencabut pedangnya, namun Loward menahan. "Jangan merusak kecantikan mereka. Belajarlah bersopan.”Derby menunduk, tatapannya menancap ke Herold. “Suruh Nathan keluar, atau kami yang akan menjemputnya, dan kalian akan membayar mahal!”Mendengar itu Herold menarik napas panjang, matanya berkelip cemas.Derby yang melihat Herold hanya terdiam, mencengkeram leher Herold dengan satu gerakan kilat, otot-otot Herold menegang, napasnya tercekat di tenggorokan.Herold, Tetua terhormat yang biasa memancarkan wibawa, kini terkulai tanpa daya. Pijar aura biru darahnya meredup, sedangkan darah yang mengalir di nadinya berde

    Last Updated : 2025-04-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1055

    Herold merasakan dingin menembus tulang punggungnya. Peluh dingin menetes di keningnya, sebuah keputusan terberat dalam hidupnya mulai terpampang.“Kau punya tiga detik,” geram Viqi, lalu mulai menghitung dengan suara yang tenang namun mematikan. “Tiga .… Dua .…”Darahnya berdesir, dan dunia terasa hampa. Herold menutup mata sejenak, membayangkan anak-anak yang akan tewas demi satu nama—Nathan!“Satu!”Pada hitungan terakhir, pintu gerbang terbuka perlahan. Zephir muncul, langkahnya tenang namun memancarkan otoritas. Semua mata tertuju padanya.“Tuan Zephir!” Herold tersentak, wajahnya penuh harap.Derby menyipit, menantang. “Siapa kau?”Zephir tak menoleh dan dia melangkah ke depan, menatap bocah-bocah yang gemetar di tangan Viqi. “Panggil Nathan ke sini,” suaranya lembut tapi tak terbantahkan. “Jika tidak, dia akan menanggung beban seumur hidup, jika mengetahui nyawa-nyawa tak berdosa telah dikorbankan untuknya!”Herold mengangguk, dadanya berdebar. Di balik keraguan, ada secercah h

    Last Updated : 2025-04-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1056

    Di bawah sinar fajar yang pucat, kabut tipis masih menari di antara puncak-puncak batu Saibu Care, menciptakan tirai misterius di arena pertempuran. Nathan mengangkat dagu, tatapannya menyapu kerumunan murid yang siap menyerbu. Suaranya bergema di lembah. "Mundur! Aku sendiri yang akan menghadapi mereka mereka takkan lolos hari ini.”Herold menatap heran, ragu menari di matanya, namun Nathan menegaskan lagi dengan sorot penuh keyakinan. Satu per satu, Beverly, Sienna, dan seluruh murid Saibu Care mundur ke balik reruntuhan, meninggalkan Nathan berdiri sendirian di tanah merah yang berdebu.Derby melangkah maju, senyum sinisnya memecah keheningan. “Berani sekali, Nak? Hari ini aku akan mengantarkan kepalamu pulang,” seketika, aura hitam Derby meledak dan angin sakti mengamuk, menciptakan jurang berduri di bawah kakinya.Nathan tidak bergeming. Dengan sekali hembusan napas, aura keemasan menggelegak dari dalam tubuhnya, menyapu angin Derby bagai ombak raksasa.BAAAAM!BRAAAK!Dentuman m

    Last Updated : 2025-04-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1057

    Di bawah sorot matanya, Derby perlahan mengangkat kepala, luka parah menghiasi wajahnya. Dengan sisa tenaga, Derby menjerit. "Cepat pergi! Laporkan semuanya pada Kepala Keluarga!” Empat sosok bayangan lainnya berbalik dan melarikan diri, namun Nathan sudah siap. Dia menari di atas tanah retak, memanggil formasi sihir dan rune-rune bercahaya emas meledak ke tanah, membentuk jerat bercahaya di sekeliling empat pelarian itu.Keempatnya terperangkap dan pedang-pedang tiba muncul terhunus, kabut memancar, dan kilatan bilah katana menari di udara. Nathan berdiri tenang, membiarkan mereka menyerang. Pedang menebas tubuh emasnya, menimbulkan percikan api, namun tubuhnya tak tergores sehelai pun.Di saat mereka panik, kabut hitam meledak dari tubuh mereka, satu per satu lenyap, sebuah ilusi yang mematikan.“Penguasa Lembah, hati-hati! Ini ninjutsu mereka!” teriak Herold dari kejauhan, suaranya dipenuhi kecemasan.Nathan menutup mata sejenak, merasakan denyut energi emasnya berpadu dengan alir

    Last Updated : 2025-04-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1

    Bandara Internasional Northen.Kota Northen Vale.Sosok pria yang mengenakan kaos dan celana jeans hitam berjalan turun dari dalam pesawat, pria itu memakai masker untuk menutupi wajahnya dan menyeret sebuah koper yang sudah usang. Penampilannya sangat sederhana, hal itu membuatnya terlihat sangat mencolok di antara orang-orang yang berlalu lalang."Ah …. Setelah lima tahun …."Nathan Sykes, yang telah mendekam di penjara selama lima tahun, akhirnya bebas dengan hasil remisi yang dia dapatkan. Pria itu menghirup udara segar yang sudah lama tidak dia dapatkan. Dia dipenjara di sebuah pulau terpencil bernama Pulau Mistik, sebuah hukuman yang seharusnya tidak dia dapatkan."Ma …. Setelah lima tahun, aku akhirnya bisa melihatmu," Nathan berjalan seraya menyeret koper usangnya keluar dari bandara.Kring~~Saat sedang berjalan, tiba-tiba ponselnya berbunyi.[Tuan, apakah Anda sudah sampai?]Terdengar sebuah pertanyaan yang lantang dari ujung panggilan telepon itu, membuat Nathan menjawab. "

    Last Updated : 2023-12-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 2

    "Tuan Ace …. Jika saya boleh bertanya, hal apa yang membuat Anda datang ke kota Northen Vale ini?"Nathan yang mendengar itu melirik ke arah Paul. Aura yang sangat mendominasi dapat terlihat dari manik matanya yang dingin.Hal itu membuat Paul gemetar. "M-maaf jika saya lancang, Tuan. Tapi, kota Northen Vale hanyalah sebuah kota kecil jika dibandingkan dengan ibukota Northen," ujarnya dengan kaku.Menyadari ketakutan Paul, Nathan kembali memalingkan wajahnya menatap pemandangan Kota Northen Vale dari jendela mobil dan mulai menjelaskan kedatangannya. "Northen Vale …. Ini adalah kampung halamanku," pria itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Paul, tatapan matanya bertabrakan dengan netra hitam milik Paul. "Sudah lima tahun, aku tidak bertemu dengan keluargaku."Mendengar penjelasan singkat sang dewa perang itu, Paul membelalakkan matanya. 'Apa? Tuan Ace berasal dari Northen Vale?!'"Tuan Ace … A-aku—""Cukup! Berhenti memanggilku Ace, aku bukan lagi seorang pejuang seperti dulu,"

    Last Updated : 2024-01-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 3

    Selama Nathan dipenjara, keluarga Orton tidak berniat melepaskannya, dan bahkan menuntut keluarganya untuk mengganti rugi 2 milyar kepada mereka. Pada akhirnya, tidak ada jalan lain. Orang tua Nathan harus menjual rumah untuk mengganti rugi kepada keluarga Orton karena telah berani memukuli pewarisnya. Bahkan, mereka meminjam banyak uang, tetapi mereka tetap tidak dapat mencukupinya. Pada akhirnya, masih tersisa hutang yang masih terus ditagih oleh keluarga Orton, dan mereka hanya bisa mencicilnya secara perlahan. Karena alasan ini, pekerjaan ayah Nathan tidak lagi tersedia, dan dia hanya dapat mencari nafkah sebagai kuli bangunan. Sementara ibunya membasuh wajahnya dengan air mata sepanjang hari, dan matanya dibutakan oleh tangisan.Inilah sebabnya mengapa selama Nathan dipenjara, orang tuanya tidak pernah menjenguknya walau hanya sekali.Mendengarkan ucapan ibunya, Nathan perlahan mengepalkan tinjunya, dan niat membunuh yang besar menguar dari tatapan matanya. Dia tidak pernah berpi

    Last Updated : 2024-01-02

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1057

    Di bawah sorot matanya, Derby perlahan mengangkat kepala, luka parah menghiasi wajahnya. Dengan sisa tenaga, Derby menjerit. "Cepat pergi! Laporkan semuanya pada Kepala Keluarga!” Empat sosok bayangan lainnya berbalik dan melarikan diri, namun Nathan sudah siap. Dia menari di atas tanah retak, memanggil formasi sihir dan rune-rune bercahaya emas meledak ke tanah, membentuk jerat bercahaya di sekeliling empat pelarian itu.Keempatnya terperangkap dan pedang-pedang tiba muncul terhunus, kabut memancar, dan kilatan bilah katana menari di udara. Nathan berdiri tenang, membiarkan mereka menyerang. Pedang menebas tubuh emasnya, menimbulkan percikan api, namun tubuhnya tak tergores sehelai pun.Di saat mereka panik, kabut hitam meledak dari tubuh mereka, satu per satu lenyap, sebuah ilusi yang mematikan.“Penguasa Lembah, hati-hati! Ini ninjutsu mereka!” teriak Herold dari kejauhan, suaranya dipenuhi kecemasan.Nathan menutup mata sejenak, merasakan denyut energi emasnya berpadu dengan alir

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1056

    Di bawah sinar fajar yang pucat, kabut tipis masih menari di antara puncak-puncak batu Saibu Care, menciptakan tirai misterius di arena pertempuran. Nathan mengangkat dagu, tatapannya menyapu kerumunan murid yang siap menyerbu. Suaranya bergema di lembah. "Mundur! Aku sendiri yang akan menghadapi mereka mereka takkan lolos hari ini.”Herold menatap heran, ragu menari di matanya, namun Nathan menegaskan lagi dengan sorot penuh keyakinan. Satu per satu, Beverly, Sienna, dan seluruh murid Saibu Care mundur ke balik reruntuhan, meninggalkan Nathan berdiri sendirian di tanah merah yang berdebu.Derby melangkah maju, senyum sinisnya memecah keheningan. “Berani sekali, Nak? Hari ini aku akan mengantarkan kepalamu pulang,” seketika, aura hitam Derby meledak dan angin sakti mengamuk, menciptakan jurang berduri di bawah kakinya.Nathan tidak bergeming. Dengan sekali hembusan napas, aura keemasan menggelegak dari dalam tubuhnya, menyapu angin Derby bagai ombak raksasa.BAAAAM!BRAAAK!Dentuman m

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1055

    Herold merasakan dingin menembus tulang punggungnya. Peluh dingin menetes di keningnya, sebuah keputusan terberat dalam hidupnya mulai terpampang.“Kau punya tiga detik,” geram Viqi, lalu mulai menghitung dengan suara yang tenang namun mematikan. “Tiga .… Dua .…”Darahnya berdesir, dan dunia terasa hampa. Herold menutup mata sejenak, membayangkan anak-anak yang akan tewas demi satu nama—Nathan!“Satu!”Pada hitungan terakhir, pintu gerbang terbuka perlahan. Zephir muncul, langkahnya tenang namun memancarkan otoritas. Semua mata tertuju padanya.“Tuan Zephir!” Herold tersentak, wajahnya penuh harap.Derby menyipit, menantang. “Siapa kau?”Zephir tak menoleh dan dia melangkah ke depan, menatap bocah-bocah yang gemetar di tangan Viqi. “Panggil Nathan ke sini,” suaranya lembut tapi tak terbantahkan. “Jika tidak, dia akan menanggung beban seumur hidup, jika mengetahui nyawa-nyawa tak berdosa telah dikorbankan untuknya!”Herold mengangguk, dadanya berdebar. Di balik keraguan, ada secercah h

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1054

    Murid‑murid Saibu Care mengepung kelompok bayangan itu, namun senyum penghinaan terlukis di wajah Derby dan saudara‑saudaranya.Loward melirik pada Beverly dan Sienna, bibirnya terangkat. "Cantik sekali!”Beverly mendengus, dia memegang pisau pendek di tangannya. “Kalian, manusia-manusia busuk! Beraninya mengusik Saibu Care?!”Saat Viqi mendengar kata itu, dia menyeringai lalu mencabut pedangnya, namun Loward menahan. "Jangan merusak kecantikan mereka. Belajarlah bersopan.”Derby menunduk, tatapannya menancap ke Herold. “Suruh Nathan keluar, atau kami yang akan menjemputnya, dan kalian akan membayar mahal!”Mendengar itu Herold menarik napas panjang, matanya berkelip cemas.Derby yang melihat Herold hanya terdiam, mencengkeram leher Herold dengan satu gerakan kilat, otot-otot Herold menegang, napasnya tercekat di tenggorokan.Herold, Tetua terhormat yang biasa memancarkan wibawa, kini terkulai tanpa daya. Pijar aura biru darahnya meredup, sedangkan darah yang mengalir di nadinya berde

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1053

    Herold, yang berdiri di samping, menghela napas. “Inilah Pemimpin Saibu Care yang sebenarnya.”Andez menatap Nathan dengan mata membara. “Nak, luka muridku akan kubalaskan. Tanpa bantuanmu, aku bisa menyembuhkannya sendiri, ingat itu!”Dengan satu tatap mengancam, dia berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Nathan dan Herold di tengah udara senja yang semakin dingin.Herold berbisik khawatir. "Tuan, jika membiarkannya pergi, keberadaanmu di sini bisa terbongkar. Kelak mereka akan datang, bukan hanya Andez, tapi bahkan keluarga Zellon.”Nathan menyentuh dagunya, matanya meredup. “Biarkan saja. Dengan kekuatan kita, siapa yang akan berani menantang?”Detik berikutnya, suara langkah kaki ringan menyusup ke gerbang. Zephir datang bersama Rebecca, diikuti Beverly dan Sienna, raut mereka dipenuhi tanya.“Paman Zephir, Guru Ryuki datang menuntut bantuan, aku telah mengusirnya,” Nathan menjelaskan jujur.Wajah Zephir mengeras. “Andez? Kau tak bisa sembunyi lama di sini. Katanya kau sedang

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1052

    Tak lama kemudian, Herold datang dengan tergesa-gesa dan menghampiri Andez. “Tuan Andez, mengapa kau harus datang sendiri? Kamu bisa sampaikan pesan kepada bawahanku.”Andez tersenyum kecil, rasa terima kasih tersirat dalam setiap kata. "Tetua Herold, seorang muridku dipukuli hingga terluka parah. Seluruh tulang di dalam tubuhnya hancur. Aku datang ke sini dengan harapan mendapatkan obat yang bisa menyembuhkannya dari Saibu Care.”Kegelapan senja menyelimuti Saibu Care, kabut tipis berputar di antara rerimbunan bambu, menciptakan bayangan bergerak yang seolah hidup.Di depan gerbang megah Saibu Care, Andez menatap tajam sosok Herold, cahaya semu berpendar samar di lengannya.“Lukanya separah itu?” suara Herold bergema di antara desir angin, dia mengangkat alis dingin. “Pil Vajra pasti bisa menyembuhkannya, tapi itu hanya diramu Tuan kami, sepuluh hari setelah meminumnya, muridmu akan pulih.”Mendengar itu, hati Andez melonjak dan dia melangkah maju, jubahnya berkibar tertiup angin. “K

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1051

    Di sisi lain, ratusan mil jauhnya, saat udara dingin malam mulai berhembus, Zephir tengah menikmati masa istirahatnya di Saibu Care—tempat yang baginya bagaikan surga dunia.Di sana, udara segar, pemandangan indah, dan kehidupan biasa yang bebas dari tipu daya, pertumpahan darah, atau pertempuran sengit, membuat Zephir jatuh cinta pada tempat itu. Suasana damai Saibu Care kontras tajam dengan kegelapan dan konflik yang menggerogoti keluarga Zellon, namun, dia tahu bahwa kenyamanan itu hanyalah sementara.Saat sedang berjalan-jalan di Saibu Care, ponsel Zephir tiba-tiba berdering, membuat raut wajahnya berubah aneh. Selama berada di tempat ini, dia jarang sekali dihubungi. “Tumben seka—”“Paman Zephir, siapa yang mengirim pesan kepadamu? Apakah itu pesan spam?” tanya Rebecca, yang selalu menemani Zephir dalam setiap langkahnya.Sementara itu, Sienna asyik melatih kemampuannya—setiap hari berusaha menjadi yang terbaik—sedangkan Herold dan rekan-rekannya sibuk melakukan alkimia untuk mem

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1050

    Tak lama kemudian, Kieran muncul kembali dengan cambuk dengan enam buah tali diujungnya dililit menjadi tiga bagian, mengiringi Jazer menuju penjara bawah tanah keluarga Zellon. Di ruang yang remang-remang itu, Brillie duduk termenung. Walaupun telah lama menahan duka dan keputusasaan, satu harapan kecil masih menyala, harapan untuk bertemu anaknya, Nathan, walaupun hanya sesaat.Hanya sedikit orang dalam keluarga Zellon yang tahu tentang penahanan Brillie di penjara bawah tanah, Kieran termasuk salah satu dari generasi muda yang menyimpan rahasia kelam ini. Bahkan Ryuki pun tak pernah tahu bahwa bibinya sendiri tersembunyi di balik dinding-dinding penjara ini.Ketika pintu penjara bawah tanah terbuka, Jazer melangkah perlahan masuk, dengan Kieran mengikuti dari belakang, cambuk dingin dan kejam itu tergenggam erat, namun matanya enggan menatap Brillie. Di balik keheningan ruang itu, terukir harapan dan keputusasaan yang terus melayang.Orang luar tak akan pernah tahu tentang masalah

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1049

    Setelah beberapa saat, raut wajah Andez berubah muram, tersapu kesedihan dan kebencian. “Ini terlalu kejam! Nathan yang menyebabkan kehancuran ini, benar-benar pantas mati!” geramnya, menggertakkan gigi dengan intens.Jazer, yang tak ingin ketinggalan, segera bertanya dengan nada tegang. "Tuan Andez, apakah kau memiliki pil obat mujarab agar Ryuki bisa pulih dengan cepat?”Andez segera menimpali dengan berat. "Dalam kondisi seperti ini, sepertinya hanya bantuan dari Saibu Care yang dapat menyelamatkan. Mereka memang ahli dalam bidang ini.”Mendengar sebutan Saibu Care, wajah Jazer pun berubah, menyiratkan keprihatinan mendalam. Dia tahu, meski hubungan Nathan dengan Saibu Care belum sepenuhnya terang apa yang sebenarnya terjadi, penghormatan yang mereka tunjukkan terhadap Nathan menunjukkan bahwa kehadiran sosoknya bagi Saibu Care bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Namun, ketakutan masih menghantuinya. Jika Jazer mengundang anggota Saibu Care, apakah bantuan itu akan datang, a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status