Selama Nathan dipenjara, keluarga Orton tidak berniat melepaskannya, dan bahkan menuntut keluarganya untuk mengganti rugi 2 milyar kepada mereka. Pada akhirnya, tidak ada jalan lain. Orang tua Nathan harus menjual rumah untuk mengganti rugi kepada keluarga Orton karena telah berani memukuli pewarisnya. Bahkan, mereka meminjam banyak uang, tetapi mereka tetap tidak dapat mencukupinya.
Pada akhirnya, masih tersisa hutang yang masih terus ditagih oleh keluarga Orton, dan mereka hanya bisa mencicilnya secara perlahan. Karena alasan ini, pekerjaan ayah Nathan tidak lagi tersedia, dan dia hanya dapat mencari nafkah sebagai kuli bangunan. Sementara ibunya membasuh wajahnya dengan air mata sepanjang hari, dan matanya dibutakan oleh tangisan.Inilah sebabnya mengapa selama Nathan dipenjara, orang tuanya tidak pernah menjenguknya walau hanya sekali.Mendengarkan ucapan ibunya, Nathan perlahan mengepalkan tinjunya, dan niat membunuh yang besar menguar dari tatapan matanya. Dia tidak pernah berpikir bahwa keluarga Orton akan begitu kejam. Dia berniat membalaskan dendam kepada keluarga mereka."Ma, apakah Sherly hanya diam saja, apakah dia tidak membantumu?" Nathan bertanya dengan wajah bingung.Sherly Gunawan, adalah tunangannya yang dia selamatkan kala itu, dan dia dipenjara karena Sherly. Tidak mungkin bagi Sherly untuk melihat orang tuanya seperti ini dan acuh tak acuh, bukan?Maria menarik nafas dalam-dalam dan berkata. "Itu …. keluarga Gunawan tidak peduli, bahkan mahar yang kita berikan, Mama sempat meminta mereka untuk mengembalikannya. Tetapi, mereka tidak memberikannya. Mereka mengatakan 'bukan salah mereka jika pernikahannya batal, itu karena kamu di penjara'. Jadi, mahar tidak bisa mereka kembalikan," lirihnya dengan mata berkaca-kaca. "Ayahmu secara khusus pergi ke kediaman Gunawan untuk berdiskusi, tapi dia malah dipukuli oleh keluarga Gunawan!"Semakin banyak Maria berbicara, semakin pahit hatinya, dan pada akhirnya dia tidak bisa menghentikan air matanya.'Apakah benar seperti ini?!' gumam Nathan dengan kecewa. 'Tapi, pada saat aku akan dipenjara ….'Malam itu, keluarga Sykes berkumpul untuk merayakan keberhasilan putranya dalam karir yang tergolong begitu muda.“Selamat atas keberhasilanmu, Nathan!” ujar Maria seraya menaikkan gelas anggurnya untuk bersulang demi mengucapkan selamat terhadap keberhasilan anak semata wayangnya. “Bisa memenangkan tender wali kota, dan bersaing dengan perusahaan besar di usia yang begitu muda, memang benar keturunan dari papamu yang paling jenius!” puji sang ibu dengan bangga.Mendengar ucapan istrinya, ayah Nathan, David Sykes, berkata, “Itu karena Nathan anak Papa!” Pria itu mengangkat dagunya bangga. “Anakku memang pintar, ditambah didikan Papa, makanya dia jadi sehebat ini di usia yang begitu muda!”Mendengar ucapan sang suami, Maria pun menyenggolnya menggunakan sikut. “Perasaan, yang ngurus Nathan dari kecebong hingga segede ini mama, kenapa malah papa yang bilang ini didikan papa? Papa kan kerja” goda sang istri membuat sang suami meneguk ludah.“T-tapi kan yang ajarin Nathan soal perusahaan Papa, Mama ajarinnya yang lain,” balas ayah Nathan, sukar mengalah. Namun, melihat tatapan tajam sang istri, nyalinya pun ciut. “I-iya deh, Mama selalu menang.”Nathan tertawa lebar mendengar percakapan ayah dan ibunya. Dia yang di masa itu masih berusia dua puluh empat tahun terlihat begitu tampan, ramah, dan murah senyum. Tidak heran begitu banyak wanita jatuh hati padanya, terlebih mengingat karirnya untuk orang seusianya termasuk sangat sukses dan menjanjikan.Namun, hati Nathan hanya untuk satu orang, yakni tunangannya, Sherly Gunawan.Kring~~~Di tengah-tengah makan malam itu, ponsel Nathan tiba-tiba berbunyi. Dia meraih benda itu dari kantongnya dan melihat layar.'Sherly Gunawan' nama yang muncul ponsel itu.Melihat nama Sherly Gunawan di layar, Nathan pun berdiri dari kursinya. “Maaf, Ma, Pa, aku keluar sebentar untuk terima telepon,” ucapnya dengan senyum tak berdaya seraya berjalan cepat meninggalkan ruang makan.Maria kemudian berkata. “Siapa coba telepon jam segini?” sang ibu menggerutu, “Palingan juga gadis nggak tahu sopan santun itu.”“Hush, Mah. Jangan bicara sembarangan,” tegur sang ayah, tahu jelas siapa yang sang istri maksud. “Sherly itu adalah pilihan Nathan. Selain itu, Sherly juga gadis baik-baik, jadi dia cocok untuk Nathan.”Mendengar ucapan sang suami, Maria hanya merengut. “Intuisi wanita itu kuat ya, Pa. Mama tuh nggak sreg sama Sherly sedari awal. Dia tuh nggak cinta tulus sama Nathan!” sang istri meneguk penuh minumannya dengan kekesalan dan berkata, “Pokoknya, jangan bilang Mama nggak peringatin Papa ya tentang gadis itu!”Sang suami pun melirik istrinya, tapi wanita itu hanya bisa tertunduk tak berdaya. Karena menghormati keputusan dari mendiang ayah mertuanya, dia tidak bisa mengatakan apa pun.Sementara keluarganya melanjutkan makan malam, Nathan telah berada di luar rumah dan menerima telepon dari sang tunangan. “Sherly?” sapanya dengan suara yang lembut. “Ada ap—”[Nathan! Nathan, kamu harus menolongku!]Kepanikan yang terdengar dari suara Sherly di ujung telepon membuat ekspresi lembut Nathan sekejap menghilang dan digantikan kekhawatiran. “Apa yang terjadi?” Dia mendengar isakan Sherly dan suara bergetar wanita itu. “Jangan panik, jelaskan keadaanmu."[Aku … aku hampir diperkosa.]Ucapan Sherly membuat Nathan terbelalak. “Apa?!” Kemarahan menyelimuti dirinya.[Tapi, tapi aku berhasil melindungi diriku. Aku memukul kepala pria itu.]Selama sesaat, Nathan merasa lega karena tunangannya baik-baik saja. Namun, wajahnya seketika memucat ketika dia mendengar lanjutan ucapan Sherly.[Sekarang … dia tidak lagi bernapas!]'Tidak lagi bernapas? Pria yang berusaha memperkosa Sherly … dia … mati? Kalau benar, apa pun alasannya, bukankah itu berarti Sherly akan … terlibat dengan polisi?'[Aku tidak tahu harus bagaimana, Nathan! Aku tidak mau berurusan dengan polisi!]Nathan mengerutkan keningnya seraya memutar otak. "Sherly, kamu tenang dulu. Jangan lakukan tindakan gegabah,” ujar pria tersebut seraya berlari ke pinggir jalanan untuk memanggil taksi. “Kirimkan lokasimu, aku akan ke sana.”***Hotel Northen, kamar 21.Brak!"Sherly!" Nathan membuka pintu dengan kencang dan bergegas masuk ke dalam kamar dengan panik.Melihat kedatangan Nathan, Sherly bergegas memeluknya dengan erat. “Apa yang harus kita lakukan?” lirihnya dengan air mata yang mengalir.Sekarang, di depan mata Nathan, dia memperhatikan tubuh seorang pria yang dia kenali tergeletak tak berdaya di lantai. Darah menggenangi lantai tempat kepalanya berada.Rendy Orton, itulah nama pria yang sekarang tergeletak tak berdaya di kamar tersebut. Yang paling merepotkan adalah kenyataan bahwa pemuda itu adalah ahli waris keluarga Orton, keluarga kelas atas di Northen Vale!Diceritakan oleh Sherly bahwa Rendy mengundangnya untuk pertemuan bisnis. Akan tetapi, di tengah perbincangan, kepala Sherly merasa pusing dan pandangannya membuyar. Dengan dalih membantu, Rendy mengantarkan Sherly ke kamar hotel lantaran gadis itu kesulitan untuk bahkan berjalan. Tidak Sherly kira bahwa Rendy yang telah memberi obat di minumannya dan berusaha untuk memerkosanya!“Kenapa kamu mau ikut dengannya!? Tidakkah kamu tahu menjaga diri!?” bentak Nathan yang marah membayangkan sesuatu hal buruk hampir saja menimpa tunangannya.“Aku tidak bisa berpikir, Nathan!” tangis Sherly dengan air mata memenuhi kelopaknya. “Aku sendiri tidak memikirkan apa pun saat melayangkan botol minuman itu ke kepalanya!” Gadis itu menggelengkan kepalanya dengan kuat. “Aku tidak menyangka dia akan langsung mati!”Nathan melirik botol yang tergeletak di samping Rendy."Kejadian ini harus kita laporkan kepada polisi,” ucap Nathan membuat Sherly terbelalak. “Kamu tidak salah, jadi kamu cukup tenang saja. Dengan bukti dia yang berusaha meracuni dan memerkosamu, jelas dia yang akan dinyatakan bersalah.”"T-Tidak! Jangan lakukan itu, aku tidak mau masuk penjara!" Sherly mundur satu langkah dengan panik saat mendengar kata polisi. Gadis itu mencengkeram pundak Nathan. “Rendy adalah ahli waris keluarga Orton, mereka tidak akan melepaskanku!" Wanita itu mengguncang pundak Nathan dengan kuat. "Bukti apa? Mereka pasti akan menghancurkan semuanya dan polisi akan bekerja sama dengan mereka!”Kepanikan Sherly membuat Nathan kesulitan berpikir dingin. Akhirnya, dia pun balas membentak, "Sherly, pihak manajemen hotel pasti akan menyadari ada yang salah di sini, cepat atau lambat mereka pasti akan menemukan mayat ini!" ucap Nathan seraya memegang tangan wanita itu. "Seseorang harus menjelaskan apa yang terjadi agar kebenaran terungkap!”Mendengar hal ini, Sherly pun menatap kosong ke arah Nathan. Melihat keyakinan di wajah pria itu bahwa kebenaran akan terungkap, dia pun berkata, “Kalau begitu, kamu yang harus berurusan dengan polisi dan jelaskan kepada polisi kejadian ini.”BRAK!Saat Nathan sedang mengingat kembali kejadian lima tahun yang lalu, terdengar suara pintu yang di dobrak."Maria!"Terdengar suara pria yang berteriak dengan keras.Maria yang mendengar teriakan itu seketika memucat, wajahnya terlihat sangat ketakutan.Nathan kebingungan melihat ekspresi wajah Maria. “Ma, siapa itu?”“Ma, siapa itu?”“Tidak usah kamu pedulikan, cepat masuk kedalam kamar, dan jangan keluar!” Maria mendorong Nathan masuk kedalam kamar, dan mengarah ke pintu dengan raut wajah yang gelisah.Terdengar derap kaki yang kuat dan besar, terlihat sosok pria kekar dan tinggi membawa 4 sampai 5 orang yang terlihat sangar melangkah masuk."Apa kamu tuli, hah?!" Maki pria itu. “Mana uangnya?” Kamil melihat Maria dan langsung bertanya.“Tuan Kamil, sudah saya siapkan,” Maria terus mengangguk, dan meraba-raba kantong hitam yang ada di saku celananya. "I-ini …."Saat ini banyak tetangga yang sedang berkumpul dan menyaksikan, melihat kejadian itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena takut akan terseret oleh masalah.“Para bajingan itu kembali, mereka benar-benar membuat orang seakan-akan ingin mati!”“Benar, mereka sama sekali tidak berprikemanusiaan!”“Hei, kecilkan suara kalian, mereka itu orang-orang yang diutus Keluarga Orton untuk menagih ganti rugi.”Beberapa tetangga berkumpul dan berka
"Ma, aku ada urusan sebentar, tetaplah di rumah," ucap Nathan dengan datar seraya berjalan meninggalkan kediamannya penuh amarah.Ciiit …. Brak!Terdengar suara rem mobil yang nyaring, saat Nathan hendak menyebrang jalan keluar dari komplek itu, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang, tabrakan pun tidak dapat dihindari. Nathan akhirnya tertabrak hingga terpental beberapa meter."Ah!"Tubuh Nathan berguling-guling di atas aspal, jika saja saat di penjara dia tidak belajar seni bela diri, mungkin dia sudah kehilangan nyawanya."A-aduh …." Nathan berusaha berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya. "Sial! Lagi buru-buru gini!" Gerutunya dengan kesal.Tepat saat Nathan memaki dan berusaha bangkit berdiri, suara makian dapat terdengar. “Eh bego? Punya mata, gak? Nyebrang tuh pake mata!"Seorang gadis terlihat turun dari dalam mobil BMW, dia mengenakan rok berwarna putih, dan mengenakan sepatu hak tinggi, dia terlihat sangat cantik, dan menatap Nathan dengan tatapan kesal.Nathan mengernyitk
Sherly menatap Nathan tanpa ekspresi dan berkata. "Nathan, jangan menemuiku lagi, dan jangan datang mencariku lagi! A-aku …. Aku telah memutuskan untuk menikahi Rendy!"Mata Nathan menyipit dan tangannya mengepal dengan erat. Meskipun dia sudah mengetahuinya, tapi ketika Sherly mengatakannya sendiri, hati Nathan berkedut dengan kencang. Dia dipenjara karena pria itu, tapi sekarang pacarnya akan menikah dengannya?Sebuah cinta yang sangat ironis!"Hahaha …." Tiba-tiba Nathan menertawakan dirinya sendiri, dia merasa bahwa dia benar-benar terlalu bodoh.Tiba-tiba tawa Nathan berhenti, netra hitam dingin miliknya menatap ke arah Sherly, namun tidak ada kemarahan di wajahnya, dan tangannya perlahan mengendur. "Apakah itu yang kamu inginkan?"“Ya!” Sherly mengangguk. “Aku ingin memiliki kehidupan yang indah, dan kamu tidak akan pernah bisa memberikannya kepadaku!”"Dan kamu, sekarang kamu seorang mantan narapidana. Bahkan jika kamu keluar dari penjara, aku khawatir kamu akan sulit untuk men
Hotel Northen.Sosok pria tua sedang berdiri dengan wajah yang pucat di depan pintu masuk Hotel, Kevin Wibowo, sang pemilik Hotel secara pribadi menunggu Nathan di pintu, dan penampilan Kevin membuat semua orang yang masuk ke Hotel Northen banyak berbisik."Bukankah dia Kevin Wibowo?”“Benar, untuk apa dia berdiri di depan pintu? Tidak seperti biasanya!”“Benar, seolah-olah dia sedang menunggu seseorang!"“Ah benar sekali, sungguh hebat orang yang mampu membuatnya menunggu di depan pintu secara khusus!”"Tunggu, aku mendengar bahwa putra tertua dari keluarga Orton akan menikah, dan pernikahan itu dilaksanakan di sini. Apakah dia sedang menunggu seseorang dari keluarga Orton?""Mungkin saja, lagipula, keluarga Orton juga keluarga kaya, jadi mereka harus memberi sedikit ucapan selamat datang."Semua orang berjalan ke Hotel Northen sambil berbisik, tetapi Kevin masih menunggu di pintu sambil melihat arlojinya yang sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, wajahnya menjadi sedikit tidak sab
Dokter Paul, pria itu kembali menusukkan jarum akupunktur pada Kevin dengan hati-hati, keringat dingin semakin banyak membasahi keningnya. Dan saat jarum terakhir di tusukkan padanya, Kevin tersada dan perlahan-lahan membuka matanya.“Ayah! Syukurlah, ayah sudah sadar!” Melihat Kevin sudah kembali sadar, Sarah berteriak dengan semangat, kelopak matanya dipenuhi air mata.Sarah merasa sangat ketakutan, dia takut kalau ayahnya tidak akan pernah membuka matanya lagi.Dokter yang melihat Kevin sudah sadar juga menarik nafas panjang, dia juga sebenarnya tidak tahu harus berbuat apa. Tapi disaat Sarah dan Dokter itu merasa lega, Kevin yang sudah sadar tiba-tiba tubuhnya gemetaran hebat. Raut wajahnya terlihat sangat kesakitan, wajahnya tiba-tiba membiru.“A-ayah? A-apa yang terjadi?!” Sarah berteriak, dengan panik dia menatap Dokter itu. “Dokter, apa yang terjadi?”Seketika, Dokter itu juga menjadi panik, dia terlihat kebingungan. “A-aku …. Aku juga tidak tahu, kenapa ….”“Cepat lakukan ses
“Nathan, maksudku …. Guru! Tolong angkat aku menjadi muridmu!” seru Paul penuh semangat dengan tatapan yang berbinar.Nathan membuka mulutnya tapi dia menyadari kalau dia bahkan sudah tidak punya tenaga untuk berbicara.Sedangkan Sarah yang terkejut menatap Dokter Paul. “Dokter Paul, apa yang sedang kamu lakukan? Ayahku saja belum bangun!” Sarah tidak mengerti, ayahnya jelas-jelas masih pingsan, kenapa Dokter Paul berlutut da meminta Nathan untuk menjadi gurunya?“Nona Sarah, mungkin anda tidak tahu, baru saja Nathan menggunakan Teknik Yin dan Yang!” suara Paul begitu bersemangat menjelaskan kepada Sarah. “Teknik ini saling berhubungan namun juga saling berlawanan! Dan yang paling penting, teknik ini bisa membangkitkan orang mati, Tuan Kevin pasti akan baik baik saja!”“A-apa? Benarkah itu?” Sarah menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya, kalau apa yang dikatakan oleh Dokter Paul benar, maka Nathan benar-benar pantas disebut sang dewa penyelamat.“Tidak disangka kamu mengetahui ten
“Tuan, katakan saja apa yang kamu butuhkan, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi permintaanmu!” Kevin segera menjawab dengan percaya diri. “Percayakan padaku!”“Nathan, dalam daftar ini kamu menuliskan Kalung Giok Suci dan Batu Akik Sojol, apa kegunaan mereka?” Sarah tiba-tiba membuka suara dan bertanya.Karena kalung dan Batu Akik tidak terdengar seperti bahan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, dan benda ini juga umum dijual di jalanan.“Sarah, kamu jangan banyak bertanya, kamu hanya perlu membantuku untuk mencarinya!” gerutu Kevin memelototi Sarah.“Tidak apa-apa,” Nathan tersenyum. “Kedua benda ini juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit, hanya saja kedua benda ini tidak biasa, yang aku perlukan ini, semuanya memiliki energi spiritual!”“Memiliki energi spiritual?” Sarah tercengang mendengar itu.Kevin juga terkejut, mereka bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud memiliki energi spiritual.Melihat kedua orang itu tercengang, Nathan menjelaskan. “Di dunia ini
“Tuan, hari ini Tuan Muda dari Keluarga Orton sedang melangsungkan pernikahannya, resepsi pernikahannya diselenggarakan di aula lantai dua, makanya diluar ribut!” Manajer itu segera menjelaskan situasi kepada Kevin.Saat mendengarnya Kevin kemudian mengangguk, dia juga seorang pebisnis yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, keributan yang terjadi karena ada resepsi pernikahan memang suatu hal yang tidak bisa dikontrol.“Tuan Kevin, kalau begitu, aku pamit!” Nathan kemudia berjalan keluar dari dalam kamar.Dan saat Nathan baru turun ke lantai bawah, dia kembali bertemu dengan Rendy yang sedang menggendong pengantinnya, Sherly memasuki hotel.Saat melihat Nathan, Rendy tercengang sesaat lalu mencibir. “Nathan, tidak disangka, kamu benar-benar datang untuk menghadiri pernikahan kami, hebat!”Nathan tidak bersuara dan ganga melirik dingin ke arah Rendy, dan sama sekali tidak mengatakan apapun, dia berbalik dan hendak pergi.“Tunggu dulu, kenapa terburu-buru? Jangan pergi begitu saja
“Bagaimanapun kamu merupakan satu bagian dari keluarga Maven, kamu malah mencelakai keluargamu seperti ini, apa kamu tidak tahu, tanpa disadari semuanya sudah ditakdirkan?” Nathan berkata sambil menatap River.“Bicara sembarangan apa kamu?! Aku tidak mengerti sama sekali!” Raut wajah River berubah drastis dan berteriak pada Nathan.“Tuan Nathan, apa yang sebenarnya terjadi?” Jasper sudah tersadar dari keterkejutannya dan berjalan ke depan Nathan lalu bertanya, dia sendiri juga sudah bingung.Nathan menatap Jasper lalu berkata sambil tersenyum. “Rumahmu sudah dipasangi sihir oleh seseorang, dan juga rumahmu ini dihantui, kalian sekeluarga mungkin akan segera mati!”Mendengar perkataan Nathan, raut wajah Jasper menjadi sangat jelek. “Mohon Tuan Nathan jelaskan lebih rinci, a-apa yang sebenarnya terjadi?” Jasper tidak mengerti, siapa yang ingin mencelakai keluarganya?“Tuan Maven, tadi kamu mengatakan kalau tempat dimana rumahmu berada sekarang merupakan tempat pilihan Fletch bukan?” tan
“Tuan Nathan, apa yang sedang kamu lakukan?” Steve yang melihat Nathan menghentikan Fletch, dan mengatakan hal-hal yang tidak dipahaminya juga bertanya dengan hati-hati padanya.“Tuan Nathan, apakah Fletch menyinggungmu? Aku bisa menebusnya untukmu, kamu langsung turun tangan menghentikannya, apa maksudmu?” Jasper juga angkat bicara, meskipun dia masih memanggil Tuan Nathan, tapi nada bicaranya jelas terdengar tidak senang.Bagaimanapun Fletch sudah menyembuhkan penyakit istrinya, Nathan menghentikan Fletch di hadapannya, bukankah itu keterlaluan?“Apa maksudku, kalian tidak mengerti, tapi dia pasti mengerti!” Nathan tersenyum tipis pada Fletch dan tiba-tiba meraih kendi berlapis emas yang ada di tangan Fletch.Fletch terkejut sesaat dan bergegas mundur. Di saat bersamaan, River yang melihat Nathan menyerang Fletch, raut wajahnya menjadi marah dan dia menghantamkan tinjunya dengan keras ke arah Nathan.“River, jangan menyerang!” Steve yang melihat River ingin memukul Nathan segera ber
Setelah kabut hitam itu tersedot ke dalam botol, botol itu terbang kembali ke tangan Fletch dalam sekejap, dan jimat yang ditempelkan di kening Grace seketika berubah menjadi kepulan asap putih.“Lihat? Fletch memang hebat! Yang berasal dari Qahwa memang tidak diragukan lagi!” Jasper tertegun dan cara bicaranya agak tersendak.Steve mengangguk sekuat tenaga, dia juga sangat kaget. Saat ini Steve dan Jasper tampaknya sudah yakin dengan trik dari Fletch ini.Terutama Jasper, dia seolah sudah lupa dengan keberadaan Nathan, bukannya Jasper pilih-pilih, tapi sebagai orang biasa dia tidak pernah melihat pemandangan seperti itu, sekarang dia tiba-tiba melihatnya, dia sudah menjadi sepenuhnya yakin, baginya, Fletch seperti seorang dewa.“Aku sudah menarik sihir yang ada di tubuh Tante Grace, kedepannya tidak akan terjadi hal seperti ini lagi!” Setelah menyimpan botol porselen itu, Fletch berkata dengan enteng.“Fletch, kamu terlalu hebat, aku sangat berterima kasih kepadamu, katakan saja baga
Mendengar Lumina hampir musnah, Sienna merasa sangat sakit hati, meskipun dia sudah meninggalkan Lumina dan tidak akan pernah kembali ke Lumina seumur hidup, tapi mendengar hal itu tetap membuat dia sedih.“Fletch, kalian saling mengenal? Bantu kenalkan padaku!” River melihat Fletch mengenal Sienna, segera menghampiri dan berkata penuh harap, sepertinya dia tergoda Sienna.Fletch melirik River. “Kalau kamu tidak ingin mati, sebaiknya tidak usah mencoba untuk mengenalnya!”Perkataan Fletch menjatuhkan semangat River seketika, dan dia berjalan kembali ke sisi ibunya dengan patuh. “Ibu, kamu duduk yang baik ya, aku akan meminta Fletch untuk menyembuhkan penyakitmu!” River berlutut, dan berkata pada ibunya dengan sangat berbakti.Jasper yang mendengar perkataan River seketika merasa canggung, dia melihat Nathan, karena dia mengundang Nathan kemari, dan sekarang putranya mengundang orang lain. Apalagi yang diundang adalah Fletch, Jasper tidak mungkin mengusir dia, kalau tadinya hanya orang
Penampilan Sienna bagaikan bidadari, fitur wajahnya yang terlihat tajam, tubuhnya yang mempesona dengan lekukan indah, serta aroma yang memancar dari tubuhnya membuat River seketika terpesona, matanya menatap lurus pada Sienna tanpa berkedip.“Uhuk!” Melihat putranya menatap Sienna dengan tidak sopan, Jasper segera batuk dengan keras.Meskipun Jasper tidak tahu apa hubungan Sienna dan Nathan, tapi putranya bersikap begitu tidak sopan. Kalau sampai menyinggung Nathan, maka kerugiannya sulit ditanggung.Mendengar Jasper terbatuk, River tersadar kembali dan bergegas bertanya pada Jasper. “Ayah, siapa wanita cantik ini?”“River, ini adalah Tuan Nathan yang aku undang untuk memeriksa penyakit ibumu!” Jasper tidak memperkenalkan Sienna terlebih dulu dan menunjuk Nathan sambil memperkenalkan, lalu berkata. “Gadis ini adalah temannya Tuan Nathan, mereka datang bersama,” Jasper memperkenalkan seperti ini agar River menahan dirinya sedikit, Jasper tahu kalau putranya ini sangat mesum, tapi dia
“Sudah mengerti?” Jasper tercengang, wajahnya penuh dengan kecurigaan. ‘Dia belum melihat apapun dan bahkan belum memeriksa denyut nadi, tapi dia sudah tahu penyakit apa?!’“Tuan Nathan, kalau begitu bagaimana keadaanku?” Grace melihat Nathan yang hanya meliriknya dan sudah memahami kondisinya, mungkin sedang mau menipu, dia sendiri paling mengerti kondisinya sendiri, jadi dia bertanya pada Nathan untuk melihat apakah yang dikatakan oleh Nathan benar atau tidak.“Nyonya Maven, apakah kamu sering sakit kepala, dan saat sakit, seluruh tubuhmu terasa seperti akan ambruk?” Nathan menatap Grcae dan berkata dengan ringan.“Benar, aku memang sering sakit kepala, dan setiap sakit kepala rasanya ingin bunuh diri, makan obat penghilang rasa sakit seperti apapun tidak ada gunanya,” Grace mengangguk.“Tuan Nathan, penyakit Nyonya Maven ini sangat aneh, setiap kali sakit kepala sama sekali tidak bisa dikendalikan, aku pernah menggunakan obat penenang untuk meredakan sakit kepalanya, tapi tidak ada
“Tuan Steve, kamu juga cobalah, teh baru seperti ini jarang ditemui!” Jasper juga memanggil Steve.Nathan tersenyum tipis, sebenarnya dia tidak paham cara mencicipi teh, teh apapun rasanya sama saja di mulutnya. Beberapa orang itu mengobrol sambil menyeruput teh.“Tuan Maven, saat kamu membangun villa mu ini, apakah kamu mengundang seseorang untuk melihatnya?” Nathan tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Jasper.“Iya, pemilihan lokasi, konstruksi, termasuk ukuran semuanya diarahkan oleh seorang tetua, aku menghabiskan lima miliar lebih, dan dengar-dengar orang itu berasal dari sebuah klan bernama Qahwa, dia sangat terkenal!” Jasper tidak merahasiakan apapun dari Nathan dan berkata sambil mengangguk.“Qahwa?” Nathan mengernyitkan keningnya, sepertinya Nathan tidak pernah mendengarnya.Namun saat ini Sienna yang berada di samping Nathan seketika berseru setelah mendengarnya. “Orang dari Qahwa yang mengatur posisi rumah ini? Kalau begitu, keluarga kalian bisa dibilang cukup terhorm
Steve yang mendengarnya seketika tersipu malu. “Sejujurnya, Tuan Nathan, aku sudah memeriksa beberapa kali, namun tidak mampu untuk menyembuhkannya.”“Bahkan, Tuan Steve juga tidak bisa memeriksanya? Mungkin memang penyakit yang rumit, besok aku akan pergi ke kediaman kalian untuk melihatnya,” Nathan mengangguk setuju.Karena saat ini sudah larut malam, dan tidak pantas berkunjung ke rumah orang untuk memeriksa seorang wanita di waktu seperti ini.“Terima kasih banyak Tuan Nathan, aku akan menunggu kalian!” Melihat Nathan menyetujuinya, Jasper mengucapkan terima kasih dengan dalam..“Tuan Maven, Anda akhirnya bisa tenang, selama Tuan Nathan turun tangan, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan Tuan Nathan juga memiliki keahlian alkimia yang hebat! Selama memakan obat ramuan Tuan Nathan, bisa memperkuat tubuh, bahkan kebal terhadap segala racun!” Steve memuji Nathan, dan Jasper juga menganggukkan kepalanya.Nathan menatap Steve dengan tidak berdaya, sanjungan ini bisa saja
Ini adalah salah satu dari sepuluh artefak kuno yang paling terkenal, porselen alkemis termasuk di dalam daftarnya! Ini adalah alat untuk membuat obat-obatan yang diturunkan oleh keturunan porselen alkemis di masa lalu. Dia pernah mendengar Marcel membicarakan artefak legendaris di masa lalu, tapi dia tidak pernah menyangka akan menemukannya hari ini. Perlu diketahui kalau porselen alkemis adalah eksistensi yang paling dijunjung tinggi oleh semua dokter, tidak disangka kedatangannya ke Agelta kali ini membuat dia menemukan sebuah benda pusaka seperti ini.Mata Nathan berbinar karena bersemangat!Setelah mengambil porselen itu, Nathan kembali melihat tulisan yang terukir di badan porselen dengan seksama, ekspresi kagetnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Melihat dari cara dan gaya pembuatannya bisa dipastikan ini memang benar.‘Benar! Ini memang barangnya!’ Tangan Nathan gemetaran karena bahagia. ‘Ini benar-benar kejutan!’Kalau porselen ini digunakan untuk alkimia, maka Nathan