Share

Bab 4

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-03 10:55:54

“Ma, siapa itu?”

“Tidak usah kamu pedulikan, cepat masuk kedalam kamar, dan jangan keluar!” Maria mendorong Nathan masuk kedalam kamar, dan mengarah ke pintu dengan raut wajah yang gelisah.

Terdengar derap kaki yang kuat dan besar, terlihat sosok pria kekar dan tinggi membawa 4 sampai 5 orang yang terlihat sangar melangkah masuk.

"Apa kamu tuli, hah?!" Maki pria itu. “Mana uangnya?” Kamil melihat Maria dan langsung bertanya.

“Tuan Kamil, sudah saya siapkan,” Maria terus mengangguk, dan meraba-raba kantong hitam yang ada di saku celananya. "I-ini …."

Saat ini banyak tetangga yang sedang berkumpul dan menyaksikan, melihat kejadian itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena takut akan terseret oleh masalah.

“Para bajingan itu kembali, mereka benar-benar membuat orang seakan-akan ingin mati!”

“Benar, mereka sama sekali tidak berprikemanusiaan!”

“Hei, kecilkan suara kalian, mereka itu orang-orang yang diutus Keluarga Orton untuk menagih ganti rugi.”

Beberapa tetangga berkumpul dan berkata dengan marah, namun tidak ada satupun yang berani ikut campur.

Saat itu, Kamil mengambil sebuah kantong hitam yang ada di tangan Maria, dan membukanya.

“Sialan, apa-apaan ini?” Kamil mengernyitkan keningnya, lalu membalikkan kantong itu.

Didalamnya ada beberapa lembar uang pecahan dua ribu, dan juga uang koin yang berhamburan.

Kamil berteriak kepada Maria. “Apa kau mencoba menguji kesabaranku?”

Mendengar teriakan itu, Maria sedikit gemetar, dia memaksakan tersenyum, dia bahkan mengangguk dan membungkukkan badannya. “Tuan Kamil, uang itu sebesar lima ratus ribu, kami sudah menghitungnya. Kalau Tuan Kamil tidak percaya, Anda bisa menghitungnya.”

Bugh!

"Ahh!"

“Omong kosong!” Kamil mengangkat kakinya dan menendang perut Maria, membuatnya langsung terjatuh ke tanah. “Menyuruhku menghitung? Aku tidak punya waktu mengurus uang receh seperti ini!”

“Mama!” Nathan langsung bergegas keluar dari dalam kamar, kemudian dia memapah Maria. "Kalian bajingan! Berani menendang ibuku?!" Dia melirik Kamil dan beberapa bawahannya dengan dingin.

Kamil dan beberapa bawahannya tercengang, tatapan dingin Nathan membuat mereka bergidik.

“Nathan, siapa yang menyuruhmu keluar, cepat kembali kedalam, kamu tidak usah ikut campur,” Maria mencoba mendorong Nathan kembali kedalam rumah sekuat tenaga.

“Ma, karena aku sudah disini, masalah ini biar aku yang urus, kamu diam dan tunggu saja!" Nathan memapah Maria ke bangku dan mendudukkannya, lalu membalikkan badannya dan menatap Kamil dengan dingin.

Kamil menatap Nathan dan menatapnya dengan datar, lalu tertawa sambil berkata. “Loh, bukannya ini bocah yang memukul Tuan Muda Rendy lima tahun lalu? Tidak disangka, kamu sudah bebas!”

“Tepat sekali, hari ini kamu bisa bebas, sebagai mantan pacar, kenapa kamu tidak menghadiri pernikahan wanitamu dengan Tuan Rendy?” timpalnya memprovokasi Nathan.

“Pria idiot ini telah diselingkuhi.”

“Hahaha …”

"Sungguh ironis! Menyelamatkan wanita tercintanya, berujung dikhianati."

Kamil dan beberapa bawahannya tertawa terbahak-bahak.

“Apa katamu?” Nathan mengernyitkan keningnya, matanya penuh ketidakpercayaan.

Kamil menatap Nathan sambil tersenyum mengejek. "Aku bilang, wanita yang kamu lindungi sampai masuk penjara itu, hari ini akan menikah dengan Tuan Muda Rendy, pernikahannya akan dilangsungkan di Hotel Northen. Apa kamu tidak mau pergi melihatnya?”

Alis Nathan berkerut, kedua tangannya mengepal dengan erat. 'Jadi, pria itu tidak mati? Dia … Rendy Orton, ya?'

Raut wajah Maria yang ada di belakangnya pun ikut berubah, dia terlihat marah sampai badannya pun gemetar. Bagaimanapun putranya Nathan masuk penjara karena melindungi Sherly, tidak disangka wanita itu malah berpaling dan menikahi orang lain.

“Berlutut, dan minta maaf pada ibuku, dengan begitu aku akan membiarkan kalian hidup," kilatan dingin melintas di mata Nathan dan tubuhnya dipenuhi dengan aura membunuh yang kuat.

Suhu disekitar mereka seolah turun beberapa derajat, membuat tawa di wajah Kamil dan yang lainnya sirna.

Setelah sesaat, Kamil akhirnya tersadar, dia langsung berkata dengan murka. “Apa katamu? Kamu mau aku berlutut dan meminta maaf?”

Swooosh!

Sambil berkata, Kamil melayangkan sebuah tinju ke arah Nathan. Pria itu melayangkan kekuatan penuh ke arah Nathan.

Bugh! Brak!

"Argh!"

Sebelum, pukulan Kamil mengenai Nathan, terdengar suara teriakan yang memekakkan telinga. Kamil terpental beberapa meter karena Nathan lebih dulu menendangnya dengan kuat.

Kamil terkapar di tanah, sambil memegangi selangkangannya dan berteriak kesakitan, dia langsung berkeringat dingin dan tidak berhenti meraung.

“Nathan, jangan berkelahi… ” Mendengar raungan Kamil, Maria segera membujuk Nathan untuk tenang.

Nathan baru saja dibebaskan dari penjara karena kasus itu, bagaimana kalau sampai dia kembali dijebloskan lagi kedalam penjara karena memukuli orang?

Kamil berteriak marah, dia menatap Nathan dengan penuh kemarahan dan kekejaman. “Habisi dia, bunuh dia!”

Beberapa bawahan Kamil langsung bergegas menyerbu ke arah Nathan. Namun, mereka tiba-tiba berhenti saat melihat tatapan mata Nathan yang dingin dan mengerikan.

"Brengsek! Kenapa diam saja, cepat!" Teriak Kamil kepada para pengawalnya. "Siapapun yang bisa memukulnya dengan keras di wajahnya, aku akan memberikan 10juta untuk kalian!"

Mendengar teriakan Kamil, para bawahannya memaksakan diri untuk menyerang Nathan.

"Jangan salahkan kami karena sudah berani menyerang bos!"

Bugh! Brak! Krak!

Nathan menoleh ke arah ibunya, lalu mengepalkan tangannya dan melayangkan pukulan secepat kilat, seketika para bawahan itu merasa kalau kaki mereka sudah mati rasa, mereka semua akhirnya tergeletak dengan lemas di tanah.

Dan saat itu, Kamil yang melihatnya langsung tercengang, dia menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya, aura dingin menyelimuti hatinya.

Bahkan para tetangga yang sedang menyaksikan kejadian itu juga ikut membelalak tidak percaya.

“Minta maaf pada ibuku!” Suara dingin Nathan kembali terdengar.

Kamil ragu-ragu sesaat, tapi saat dia melihat tatapan mata Nathan yang dingin, mau tidak mau dia berlutut. “M-maaf ….”

Kamil dan beberapa bawahannya meminta maaf.

“Enyah dari sini!” Nathan mengibaskan tangannya!

Dia tidak ingin membunuh orang didepan tetangganya, dan ibunya sendiri, dengan kemampuannya, membunuh preman kecil seperti mereka hanya semudah menjentikkan jari.

Kamil yang dipapah oleh bawahannya menatap Nathan dengan penuh kebencian. "Tunggu aku, kamu akan menyesal telah membuatku seperti ini!"

Pria itu tertatih-tatih dan merasa sangat tidak puas, tapi Nathan sama sekali tidak takut pada pembalasan dendam Kamil.

Setelah Kamil pergi, Nathan langsung bertanya penuh cemas pada Maria. “Ibu, kamu tidak apa-apa, kan? Mereka sudah pergi.”

“Aduh, kamu ini! Baru saja bebas, sudah mencari gara-gara dengan mereka lagi!” Maria segera mengoceh pada Nathan. “Cepat pungut uang yang ada di lantai, itu uang yang kita kumpulkan dengan susah payah.”

Nathan berjongkok dan memunguti uang yang berserakan di lantai dan memasukkannya kembali ke dalam kantong hitam itu.

“Ma, lain kali, biar aku saja yang mencari uang, Mama dan Papa istirahat saja dirumah, dan aku juga akan mencari cara untuk menyembuhkan matamu.” Nathan menyimpan kembali uang itu dan menyerahkannya kepada Maria.

“Tidak perlu, Nak, kehadiranmu saja sudah cukup!” Maria berkata, lalu tiba-tiba dia mulai menangis. “Sekarang, kamu sudah pulang, hati Mama sudah tenang, kalau bukan karena merindukanmu, Mama pasti sudah mati sejak dulu …”

Saat melihat ibunya menjadi seperti ini, tatapan mata Nathan mulai berapi-api, aura membunuh menguar dari dalam tubuhnya. Nathan tidak tahan lagi, dia mengepalkan tangannya dengan erat, bahkan kulit tangannya berdarah karena tusukan dari kuku tangannya.

'Keluarga Orton … Keluarga Gunawan ….' kilatan cahaya berbahaya terlintas dari mata Nathan. 'Aku pasti akan membuat mereka menanggung akibatnya! Itu pasti ….'

Sekujur tubuh Nathan dipenuhi dengan aura membunuh yang kuat.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Herry Hermanto
asyik tambah seru
goodnovel comment avatar
Nyamuk Kecil
semakin seru
goodnovel comment avatar
Dargombes Putra Rimba
manggilnya kok berubah ubah thor...? bu...ma . bu ....ma, kok tidak konsisten gitu. mending pakai bu, sederhana tapi lebih enak rasanya. coba lihat novel sebelah biar tambah wawasan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 5

    "Ma, aku ada urusan sebentar, tetaplah di rumah," ucap Nathan dengan datar seraya berjalan meninggalkan kediamannya penuh amarah.Ciiit …. Brak!Terdengar suara rem mobil yang nyaring, saat Nathan hendak menyebrang jalan keluar dari komplek itu, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang, tabrakan pun tidak dapat dihindari. Nathan akhirnya tertabrak hingga terpental beberapa meter."Ah!"Tubuh Nathan berguling-guling di atas aspal, jika saja saat di penjara dia tidak belajar seni bela diri, mungkin dia sudah kehilangan nyawanya."A-aduh …." Nathan berusaha berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya. "Sial! Lagi buru-buru gini!" Gerutunya dengan kesal.Tepat saat Nathan memaki dan berusaha bangkit berdiri, suara makian dapat terdengar. “Eh bego? Punya mata, gak? Nyebrang tuh pake mata!"Seorang gadis terlihat turun dari dalam mobil BMW, dia mengenakan rok berwarna putih, dan mengenakan sepatu hak tinggi, dia terlihat sangat cantik, dan menatap Nathan dengan tatapan kesal.Nathan mengernyitk

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 6

    Sherly menatap Nathan tanpa ekspresi dan berkata. "Nathan, jangan menemuiku lagi, dan jangan datang mencariku lagi! A-aku …. Aku telah memutuskan untuk menikahi Rendy!"Mata Nathan menyipit dan tangannya mengepal dengan erat. Meskipun dia sudah mengetahuinya, tapi ketika Sherly mengatakannya sendiri, hati Nathan berkedut dengan kencang. Dia dipenjara karena pria itu, tapi sekarang pacarnya akan menikah dengannya?Sebuah cinta yang sangat ironis!"Hahaha …." Tiba-tiba Nathan menertawakan dirinya sendiri, dia merasa bahwa dia benar-benar terlalu bodoh.Tiba-tiba tawa Nathan berhenti, netra hitam dingin miliknya menatap ke arah Sherly, namun tidak ada kemarahan di wajahnya, dan tangannya perlahan mengendur. "Apakah itu yang kamu inginkan?"“Ya!” Sherly mengangguk. “Aku ingin memiliki kehidupan yang indah, dan kamu tidak akan pernah bisa memberikannya kepadaku!”"Dan kamu, sekarang kamu seorang mantan narapidana. Bahkan jika kamu keluar dari penjara, aku khawatir kamu akan sulit untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 7

    Hotel Northen.Sosok pria tua sedang berdiri dengan wajah yang pucat di depan pintu masuk Hotel, Kevin Wibowo, sang pemilik Hotel secara pribadi menunggu Nathan di pintu, dan penampilan Kevin membuat semua orang yang masuk ke Hotel Northen banyak berbisik."Bukankah dia Kevin Wibowo?”“Benar, untuk apa dia berdiri di depan pintu? Tidak seperti biasanya!”“Benar, seolah-olah dia sedang menunggu seseorang!"“Ah benar sekali, sungguh hebat orang yang mampu membuatnya menunggu di depan pintu secara khusus!”"Tunggu, aku mendengar bahwa putra tertua dari keluarga Orton akan menikah, dan pernikahan itu dilaksanakan di sini. Apakah dia sedang menunggu seseorang dari keluarga Orton?""Mungkin saja, lagipula, keluarga Orton juga keluarga kaya, jadi mereka harus memberi sedikit ucapan selamat datang."Semua orang berjalan ke Hotel Northen sambil berbisik, tetapi Kevin masih menunggu di pintu sambil melihat arlojinya yang sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, wajahnya menjadi sedikit tidak sab

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 8

    Dokter Paul, pria itu kembali menusukkan jarum akupunktur pada Kevin dengan hati-hati, keringat dingin semakin banyak membasahi keningnya. Dan saat jarum terakhir di tusukkan padanya, Kevin tersada dan perlahan-lahan membuka matanya.“Ayah! Syukurlah, ayah sudah sadar!” Melihat Kevin sudah kembali sadar, Sarah berteriak dengan semangat, kelopak matanya dipenuhi air mata.Sarah merasa sangat ketakutan, dia takut kalau ayahnya tidak akan pernah membuka matanya lagi.Dokter yang melihat Kevin sudah sadar juga menarik nafas panjang, dia juga sebenarnya tidak tahu harus berbuat apa. Tapi disaat Sarah dan Dokter itu merasa lega, Kevin yang sudah sadar tiba-tiba tubuhnya gemetaran hebat. Raut wajahnya terlihat sangat kesakitan, wajahnya tiba-tiba membiru.“A-ayah? A-apa yang terjadi?!” Sarah berteriak, dengan panik dia menatap Dokter itu. “Dokter, apa yang terjadi?”Seketika, Dokter itu juga menjadi panik, dia terlihat kebingungan. “A-aku …. Aku juga tidak tahu, kenapa ….”“Cepat lakukan ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 9

    “Nathan, maksudku …. Guru! Tolong angkat aku menjadi muridmu!” seru Paul penuh semangat dengan tatapan yang berbinar.Nathan membuka mulutnya tapi dia menyadari kalau dia bahkan sudah tidak punya tenaga untuk berbicara.Sedangkan Sarah yang terkejut menatap Dokter Paul. “Dokter Paul, apa yang sedang kamu lakukan? Ayahku saja belum bangun!” Sarah tidak mengerti, ayahnya jelas-jelas masih pingsan, kenapa Dokter Paul berlutut da meminta Nathan untuk menjadi gurunya?“Nona Sarah, mungkin anda tidak tahu, baru saja Nathan menggunakan Teknik Yin dan Yang!” suara Paul begitu bersemangat menjelaskan kepada Sarah. “Teknik ini saling berhubungan namun juga saling berlawanan! Dan yang paling penting, teknik ini bisa membangkitkan orang mati, Tuan Kevin pasti akan baik baik saja!”“A-apa? Benarkah itu?” Sarah menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya, kalau apa yang dikatakan oleh Dokter Paul benar, maka Nathan benar-benar pantas disebut sang dewa penyelamat.“Tidak disangka kamu mengetahui ten

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 10

    “Tuan, katakan saja apa yang kamu butuhkan, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi permintaanmu!” Kevin segera menjawab dengan percaya diri. “Percayakan padaku!”“Nathan, dalam daftar ini kamu menuliskan Kalung Giok Suci dan Batu Akik Sojol, apa kegunaan mereka?” Sarah tiba-tiba membuka suara dan bertanya.Karena kalung dan Batu Akik tidak terdengar seperti bahan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, dan benda ini juga umum dijual di jalanan.“Sarah, kamu jangan banyak bertanya, kamu hanya perlu membantuku untuk mencarinya!” gerutu Kevin memelototi Sarah.“Tidak apa-apa,” Nathan tersenyum. “Kedua benda ini juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit, hanya saja kedua benda ini tidak biasa, yang aku perlukan ini, semuanya memiliki energi spiritual!”“Memiliki energi spiritual?” Sarah tercengang mendengar itu.Kevin juga terkejut, mereka bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud memiliki energi spiritual.Melihat kedua orang itu tercengang, Nathan menjelaskan. “Di dunia ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 11

    “Tuan, hari ini Tuan Muda dari Keluarga Orton sedang melangsungkan pernikahannya, resepsi pernikahannya diselenggarakan di aula lantai dua, makanya diluar ribut!” Manajer itu segera menjelaskan situasi kepada Kevin.Saat mendengarnya Kevin kemudian mengangguk, dia juga seorang pebisnis yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, keributan yang terjadi karena ada resepsi pernikahan memang suatu hal yang tidak bisa dikontrol.“Tuan Kevin, kalau begitu, aku pamit!” Nathan kemudia berjalan keluar dari dalam kamar.Dan saat Nathan baru turun ke lantai bawah, dia kembali bertemu dengan Rendy yang sedang menggendong pengantinnya, Sherly memasuki hotel.Saat melihat Nathan, Rendy tercengang sesaat lalu mencibir. “Nathan, tidak disangka, kamu benar-benar datang untuk menghadiri pernikahan kami, hebat!”Nathan tidak bersuara dan ganga melirik dingin ke arah Rendy, dan sama sekali tidak mengatakan apapun, dia berbalik dan hendak pergi.“Tunggu dulu, kenapa terburu-buru? Jangan pergi begitu saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 12

    “Wah!” kembali terdengar seruan sosok pria di belakang wanita itu.Nathan yang mendengar itu menatapnya dengan tatapan jijik. Wanita itu adalah Sindy, yang merupakan teman sekolah SMA Nathan, bahkan wanita itu pernah menyukai Nathan. Saat itu ayah Nathan memiliki pekerjaan yang luar biasa sukses dan termasuk keluarga kaya raya, karena itu, banyak wanita yang menyukai Nathan.Hanya saja, Nathan tidak menyukai Sindy, dia merasa dari segi manapun, baik secara kepribadian maupun penampilan, Sherly jauh lebih baik daripada wanita sombong dan kasar seperti Sindy. Sehingga Nathan lebih memilih Sherly pada saat itu.Tapi saat ini setelah dia merasakannya, kedua wanita itu sama saja, Nathan benar-benar buta.“Tatapan macam apa itu? Tenang sedikit, dong!” seru sosok pria itu dengan senyuman. “Saat SMA dulu, kamu terlihat sangat hebat, bahkan menjabat sebagai ketum osis, kalau kepala sekolah dan para guru sampai tahu kalau murid berprestasi sepertimu malah menjadi narapidana setelah lulus, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 909

    Beberapa Golden Guard merasakan aura membunuh yang menakutkan dari tubuh Nathan, dan raut wajah mereka seketika menjadi suram.“Siapa yang mengirim kalian kemari?” Nathan berjalan ke hadapan mereka, langkah kakinya seakan-akan membawa sabit dari neraka yang siap menyayat leher mereka.“Nathan, mereka adalah orang dari keluarga Zellon!” Zephir yang berada di belakang berteriak.Mendengar kata orang dari keluarga Zellon, mata Nathan berkedut beberapa kali. Dia menggertakkan giginya. “Pada akhirnya aku akan bertarung dengan keluarga Zellon. Hari ini, aku akan menjadikan kalian berlima sebagai pembuka jalan!”Carlot menatap Nathan dengan erat dan berkata. “Nathan, kami tidak berniat melukai siapapun, kami hanya ingin membawamu pergi ke kediaman keluarga Zellon. Kalau sekarang kamu ikut dengan patuh bersama kami, kami tidak akan menyerangmu!”“Membawaku?” Cahaya keemasan di tubuh Nathan seketika muncul, aura yang menakutkan mulai meledak dengan mengerikan. “Hari ini, tidak satupun dari kit

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 908

    Aura di tubuh Carlot sudah berada di puncaknya, dan dia menghantamkan tinjunya ke arah dada Nathan. Namun, saat tinju Carlot akan menghantam dada Nathan, tiba-tiba Nathan membuka matanya dan dua cahaya keemasan terpancar dari mata Nathan. Diikuti oleh kekuatan spiritual yang begitu menakutkan yang menyeruak.“Kau ….” suara Nathan diselimuti oleh aura yang sangat mendominasi, terdengar seperti sebuah penghakiman yang turun dari langit, membuat orang-orang yang mendengarnya bergetar. “Berani membuat kekacauan di kediamanku,” tatapan matanya begitu mengerikan, bagaikan seekor elang yang melihat mangsanya. “Bahkan berani membunuh orang-orangku?”BAAM!BRAAAAK!Carlot dapat merasakan angin kencang yang menyapu ke arahnya dan sebuah aura yang tidak tertandingi oleh kekuatannya menekan ke arahnya. Aura di tubuh Carlot seketika hilang karena tekanan aura menakutkan itu. Tubuh Carlot langsung terhempas dan menghantam tanah dengan keras, membuat sebuah lubang sedalam belasan meter di tanah. Dad

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 907

    Segera, Golden Guard memancarkan aura dari tubuh mereka secara bersamaan. Aura yang menakutkan itu menyebar dan langsung menyelimuti radius ratusan meter dari tempat mereka berdiri. Lima orang itu tidak menyerang, hanya dengan aura seperti ini tidak ada yang bisa menahannya sama sekali.Di hadapan lima orang puncak penguasa Ingras, jangankan seribu ahli bela diri yang berkekuatan kecil, walau sepuluh ribu juga sama sekali tidak ada gunanya. Mereka hanya akan mengulur sedikit waktu.“Bunuh mereka!” Ryzen menggertakkan giginya, dia tahu kekuatan lawannya dan tahu dia pasti akan mati, tapi dia tidak merasa takut ataupun berniat mundur sama sekali.Walau dia hanya bisa mengulur waktu satu menit untuk Nathan, itu juga sudah cukup baginya.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 906

    Di sisi lain, beruang kutub yang mengganas tidak berhenti menyerang Carlot. Walau Carlot menghantamkan pukulan kepadanya, beruang kutub juga tidak menghindar lagi. Dia langsung melayangkan cakarnya ke arah dada Carlot. Beruang kutub berniat menggunakan nyawanya untuk diganti dengan nyawa. Saat pukulan Carlot mengenai tubuh beruang kutub dan menerbangkannya, cakar dari beruang kutub juga menyayat dada Carlot. Jika bukan karena Carlot memiliki tubuh fisik yang kuat, cakaran beruang kutub itu pasti sudah merobek dadanya.Sekarang, hanya tersisa Zephir dan Rebecca yang masih berdiri tegak. Melihat beberapa orang yang tergeletak di lantai, tubuh Zephir gemetar karena marah.Di sisi lain, Rebecca menghunuskan belati dan matanya berlinang air mata. “Paman Zephir, kalau begitu aku akan mendahuluimu. Jika ada kehidupan mendatang, aku pasti ak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 905

    “Adik, kalau aku mati, kamu jangan sampai ditangkap oleh orang-orang ini. Hidupmu akan lebih buruk dari kematian!” Sienna menyerahkan belatinya kepada Rebecca.Rebecca memegang belati itu dan menganggukkan kepalanya. Tatapan matanya penuh tekad, dia tidak akan pernah membiarkan orang-orang ini menangkapnya hidup-hidup. Sienna melirik Rebecca sekali lagi lalu menghunuskan pedangnya sendiri, berbalik mengarah ke Logwell. Saat ini Sienna sudah siap mati, dia tidak takut mati, dia hanya berharap bisa menggunakan nyawanya untuk memberikan Nathan sedikit waktu.BRAK!Namun sebelum Sienna bisa mencapai Logwell, dia sudah terlempar oleh energi yang sangat kuat dan terhempas di depan Rebecca.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 904

    “Tuan Albi, lihatlah! Logwell sudah gila, bukan?” Canaan berkata dengan wajah penuh amarah.Bagaimana mungkin seseorang tidak marah saat diserang oleh saudaranya tanpa alasan yang jelas secara tiba-tiba. Albi mengernyitkan keningnya, tapi dia juga tidak tahu apa yang salah dengan Logwell.“Tuan Carlot, cepat kemari dan lihat apa yang terjadi pada Logwell!” Albi berkata pada Carlot.Saat ini Carlot dan Zeon sedang bertarung dengan beruang kutub. Beruang kutub yang gesit tidak berhenti bergerak dan menyerang, namun menghadapi serangan dari dua puncak penguasa Ingras, beruang kutub jelas bukan lawannya. Saat ini tubuh beruang kutub sudah penuh dengan luka dan kelelahan.Darah segar membuat bulunya yang seputih salju be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 903

    Canaan menggendong Beverly sambil menarik nafasnya dengan kuat, aroma tubuhnya samar-samar mencapai hidungnya. “Ah .… wangi sekali!” mata Canaan berbinar, lalu berkata pada Albi. “Tuan Albi, kamu ini benar-benar tidak tahu berbelas kasihan, ya? Gadis secantik ini kalau sampai terluka oleh pukulanmu, mana bisa ditemukan lagi!” Canaan berkata lalu memegang dagu Beverly dengan lembut dan tersenyum mesum.Beverly menatap Canaan dengan marah, namun dia tidak dapat bergerak karena sedang dikendalikan.“Beverly!” Zephir yang melihat adegan itu menggertakkan giginya dengan marah. “Cepat lepaskan Beverly, lepaskan dia!”“Zephir, tadi aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu menolaknya! Sekarang, kamu memintaku melepaskannya? Hahaha! Kesempatan tidak datang dua kali!” Canaan berkata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 902

    “A-apa?!”“Tuan Carlot, jangan banyak bicara lagi dengannya, langsung tangkap saja Nathan!” Zeon berteriak dengan marah memotong ucapan Carlot dan tinjunya diarahkan ke Zephir. “Berisik kau!”Pukulan itu tidak memiliki energi yang besar, namun jika mengenai Zephir, bisa membuat tubuhnya hancur. Sekarang Zephir hanyalah orang biasa, sama sekali tidak sanggup menahan pukulan ini. Zeon menyerang dengan serangan membunuh, tanpa memperdulikan hubungannya dengan Zephir setelah bertahun-tahun bekerja bersama di keluarga Zellon. Benar-benar kejam.Roaarrr~~Pada saat yang saat, beruang kutub meraung dan menggigit lengan Zeon dengan ganas.“Ah!” Zeon berteriak kesak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 901

    “Paman Zephir, pelatihan akan diadakan empat hari lagi, entah Nathan bisa menerobos atau tidak,” tanya Rebecca.“Itu hanya tergantung pada takdirnya!” Zephir juga tidak yakin apakah Nathan bisa menerobos tahap dan bangun dalam tiga hari.Roaarrr~~Tiba-tiba, beruang kutub melolong dan berlari keluar villa dengan cepat. Semua orang tercengang, dan wajah mereka seketika berubah. Mereka merasakan aura kuat dan menakutkan yang menyelimuti seluruh villa. Di kota kecil seperti Kota Vale, aura begitu menakutkan ini tiba-tiba muncul jelas bukan hal yang masuk akal. Beberapa orang segera menyusul beruang kutub dan bergegas keluar dari villa.Di luar villa, lima orang berjubah hitam berdiri diam dengan aura yang mengerikan. Mereka adalah Golden Guard yang diutus oleh Jazer untuk menangkap Nathan. Carlot Varham sang pemimpin Golden Guard, dan para pengikutnya Albi, Zeon, Canaan, Logwell.“Albi, apakah kamu merasakan aura di dalam villa?” tanya Carlot yang berdiri di tengah.“Tuan Carlot, aku mer

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status