Sherly menatap Nathan tanpa ekspresi dan berkata. "Nathan, jangan menemuiku lagi, dan jangan datang mencariku lagi! A-aku …. Aku telah memutuskan untuk menikahi Rendy!"
Mata Nathan menyipit dan tangannya mengepal dengan erat. Meskipun dia sudah mengetahuinya, tapi ketika Sherly mengatakannya sendiri, hati Nathan berkedut dengan kencang. Dia dipenjara karena pria itu, tapi sekarang pacarnya akan menikah dengannya?Sebuah cinta yang sangat ironis!"Hahaha …." Tiba-tiba Nathan menertawakan dirinya sendiri, dia merasa bahwa dia benar-benar terlalu bodoh.Tiba-tiba tawa Nathan berhenti, netra hitam dingin miliknya menatap ke arah Sherly, namun tidak ada kemarahan di wajahnya, dan tangannya perlahan mengendur. "Apakah itu yang kamu inginkan?"“Ya!” Sherly mengangguk. “Aku ingin memiliki kehidupan yang indah, dan kamu tidak akan pernah bisa memberikannya kepadaku!”"Dan kamu, sekarang kamu seorang mantan narapidana. Bahkan jika kamu keluar dari penjara, aku khawatir kamu akan sulit untuk menghidupi dirimu sendiri. Apa yang kamu punya untuk memberiku kehidupan yang indah?""Demi hubungan kita sebelumnya …." Sherly tiba-tiba berhenti berbicara, dia mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari sakunya dan melemparkannya ke wajah Nathan. "Ambil uang itu, aku harap kamu bisa menggunakannya dengan baik!"Pada saat ini, Nathan memandang Sherly dan menyerah sepenuhnya. Orang di hadapannya bukan lagi kekasihnya yang dulu."Bagus!" Nathan berbalik. "Kamu akan menyesali ini!" timpalnya seraya berjalan meninggalkan kediaman Gunawan."Cuih!" Catherine mendengus. "Jangan bermimpi! Anakku yang akan menyesal jika menikahi manusia malang sepertimu!"Ketika Nathan sedang berjalan ke arah gerbang, terlihat tiga mobil mewah berhenti di depan gerbang dan menghalangi jalan.Seorang pria muda dengan setelan jas dan sepatu kulit berjalan turun dari mobil itu sembari membawa buket bunga di tangannya, pria itu adalah Rendy Orton.Rendy sedikit terkejut ketika dia melihat Nathan, tetapi kemudian dia tertawa terbahak-bahak. "Hahaha …. Saking senangnya, aku sampai lupa, hari ini, tepat dimana kamu dibebaskan dari penjara, kan? Kebetulan sekali. Apakah kamu ingin menghadiri pernikahanku dengan Sherly?" Rendy memandang Nathan dengan dingin, tatapan matanya penuh ejekan.Nathan hanya melirik Rendy dengan datar, karena tidak ingin berbicara omong kosong dengan pria itu, dia kembali melangkahkan kakinya.“Brengsek, apa kamu tidak mendengarku?!” Rendy berteriak. “Apakah kamu tuli? Atau, kamu sekarang jatuh miskin, Tuan Muda Sykes yang terhormat?"Rendy berjalan mendekati Nathan, "Tidak masalah, kamu tidak perlu memberikan apapun pada kami, kamu bisa makan sisa makanan pada saat pernikahan kami selesai. Kami mengadakan acara pernikahan di Gedung Northern. Aku harap, kamu bisa menghadiri pernikahan kami," pria itu menyeringai pada Nathan, dan bahkan mengulurkan tangan dan menepuk wajah Nathan.Mendapatkan perlakuan itu, Nathan mencengkeram tangan Rendy dengan seluruh kekuatannya, lalu menghempasnya.Nathan tersenyum dingin. "Menikah dengan pelacur, tidak ada yang perlu dibanggakan."Mendengar itu, Rendy tercengang dan buru-buru menatap Sherly.Melihat Rendy menoleh ke arahnya, Sherly menjadi marah dan berteriak pada Nathan. "Nathan, omong kosong! Jangan berbicara sembarangan! Bahkan, aku tidak pernah memegang tanganmu, walau hanya sehelai rambutku!"Faktanya, Nathan tidak pernah menyentuh Sherly sama sekali, atau bahkan memegang tangannya. Dia mengatakan itu hanya untuk membuat Rendy jijik kepada Sherly.Catherine juga panik, dan dia ikut berteriak pada Nathan. "Dasar napi! Apa yang kamu bicarakan?!""Rendy, jangan percaya omong kosongnya, dia jelas-jelas hanya ingin membuatmu emosi!" Catherine menjelaskan kepada Rendy bahwa dia akhirnya menemukan menantu yang diidamkan banyak orang.Rendy tidak bodoh, dan tentu saja dia tidak akan mempercayai kata-kata Nathan. "Bu, jangan khawatir, aku tidak akan percaya padanya.""Percaya atau tidak, itu terserah padamu!" Nathan terlalu malas untuk meyakinkan Rendy, jadi dia melewatinya dan berjalan keluar."Tunggu sebentar!" Rendy kembali menghentikan Nathan. "Kamu sebaiknya lebih menjaga mulutmu, jangan berbicara buruk tentang istriku, atau aku akan membuatmu membayarnya!"Rendy takut Nathan akan berbicara omong kosong kepada orang-orang dan merusak reputasi keluarga Orton mereka!"Ah, apakah ada masalah? Aku bisa mengatakan apapun yang aku mau. Apakah kamu bisa mengendalikanku?" Nathan memandang Rendy dengan dingin. "Tapi kamu harus memperhatikan dirimu, jangan sampai kehilangan nyawamu suatu hari nanti, aku tidak tahu apa yang akan terjadi!"Saat Rendy menatap netra hitam milik Nathan, tubuhnya tiba-tiba begidik ngeri, dan ada sedikit ketakutan di hatinya.Rendy merasa bahwa dia telah dipermalukan, matanya melebar dan dia mendengus. "Jangan buat aku berbicara untuk kedua kalinya, aku tidak ingin melihatmu bersujud di hadapanku suatu saat nanti!"Wajah Rendy penuh dengan amarah, jika bukan karena dia menikah hari ini, dia pasti akan menghajar Nathan sampai mati.Nathan melihat Rendy dan berkata. "Hahaha …. Berlutut? Siapa yang akan berlutut di hadapanmu? Aku, atau kamu yang akan melakukan itu?"Catherine menatap Nathan dengan jijik. "Rendy, sudahlah, mari kita abaikan napi ini!"Mendengar itu, Rendy berbalik pergi dan mereka berjalan menuju rumah.Nathan menyeringai dingin, dan dia tiba-tiba menjentikkan jarinya, sebuah kilatan cahaya tiba-tiba merasuki tubuh Rendy. Rendy sedikit bergidik, tapi dia tidak menyadarinya dan terus berjalan ke dalam rumah.'Aku yang akan membuatmu berlutut dan memohon padaku!' Seringai dingin muncul di sudut bibir Nathan, dia berbalik dan pergi dari kediaman Gunawan.Hotel Northen.Sosok pria tua sedang berdiri dengan wajah yang pucat di depan pintu masuk Hotel, Kevin Wibowo, sang pemilik Hotel secara pribadi menunggu Nathan di pintu, dan penampilan Kevin membuat semua orang yang masuk ke Hotel Northen banyak berbisik."Bukankah dia Kevin Wibowo?”“Benar, untuk apa dia berdiri di depan pintu? Tidak seperti biasanya!”“Benar, seolah-olah dia sedang menunggu seseorang!"“Ah benar sekali, sungguh hebat orang yang mampu membuatnya menunggu di depan pintu secara khusus!”"Tunggu, aku mendengar bahwa putra tertua dari keluarga Orton akan menikah, dan pernikahan itu dilaksanakan di sini. Apakah dia sedang menunggu seseorang dari keluarga Orton?""Mungkin saja, lagipula, keluarga Orton juga keluarga kaya, jadi mereka harus memberi sedikit ucapan selamat datang."Semua orang berjalan ke Hotel Northen sambil berbisik, tetapi Kevin masih menunggu di pintu sambil melihat arlojinya yang sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, wajahnya menjadi sedikit tidak sab
Dokter Paul, pria itu kembali menusukkan jarum akupunktur pada Kevin dengan hati-hati, keringat dingin semakin banyak membasahi keningnya. Dan saat jarum terakhir di tusukkan padanya, Kevin tersada dan perlahan-lahan membuka matanya.“Ayah! Syukurlah, ayah sudah sadar!” Melihat Kevin sudah kembali sadar, Sarah berteriak dengan semangat, kelopak matanya dipenuhi air mata.Sarah merasa sangat ketakutan, dia takut kalau ayahnya tidak akan pernah membuka matanya lagi.Dokter yang melihat Kevin sudah sadar juga menarik nafas panjang, dia juga sebenarnya tidak tahu harus berbuat apa. Tapi disaat Sarah dan Dokter itu merasa lega, Kevin yang sudah sadar tiba-tiba tubuhnya gemetaran hebat. Raut wajahnya terlihat sangat kesakitan, wajahnya tiba-tiba membiru.“A-ayah? A-apa yang terjadi?!” Sarah berteriak, dengan panik dia menatap Dokter itu. “Dokter, apa yang terjadi?”Seketika, Dokter itu juga menjadi panik, dia terlihat kebingungan. “A-aku …. Aku juga tidak tahu, kenapa ….”“Cepat lakukan ses
“Nathan, maksudku …. Guru! Tolong angkat aku menjadi muridmu!” seru Paul penuh semangat dengan tatapan yang berbinar.Nathan membuka mulutnya tapi dia menyadari kalau dia bahkan sudah tidak punya tenaga untuk berbicara.Sedangkan Sarah yang terkejut menatap Dokter Paul. “Dokter Paul, apa yang sedang kamu lakukan? Ayahku saja belum bangun!” Sarah tidak mengerti, ayahnya jelas-jelas masih pingsan, kenapa Dokter Paul berlutut da meminta Nathan untuk menjadi gurunya?“Nona Sarah, mungkin anda tidak tahu, baru saja Nathan menggunakan Teknik Yin dan Yang!” suara Paul begitu bersemangat menjelaskan kepada Sarah. “Teknik ini saling berhubungan namun juga saling berlawanan! Dan yang paling penting, teknik ini bisa membangkitkan orang mati, Tuan Kevin pasti akan baik baik saja!”“A-apa? Benarkah itu?” Sarah menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya, kalau apa yang dikatakan oleh Dokter Paul benar, maka Nathan benar-benar pantas disebut sang dewa penyelamat.“Tidak disangka kamu mengetahui ten
“Tuan, katakan saja apa yang kamu butuhkan, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi permintaanmu!” Kevin segera menjawab dengan percaya diri. “Percayakan padaku!”“Nathan, dalam daftar ini kamu menuliskan Kalung Giok Suci dan Batu Akik Sojol, apa kegunaan mereka?” Sarah tiba-tiba membuka suara dan bertanya.Karena kalung dan Batu Akik tidak terdengar seperti bahan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, dan benda ini juga umum dijual di jalanan.“Sarah, kamu jangan banyak bertanya, kamu hanya perlu membantuku untuk mencarinya!” gerutu Kevin memelototi Sarah.“Tidak apa-apa,” Nathan tersenyum. “Kedua benda ini juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit, hanya saja kedua benda ini tidak biasa, yang aku perlukan ini, semuanya memiliki energi spiritual!”“Memiliki energi spiritual?” Sarah tercengang mendengar itu.Kevin juga terkejut, mereka bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud memiliki energi spiritual.Melihat kedua orang itu tercengang, Nathan menjelaskan. “Di dunia ini
“Tuan, hari ini Tuan Muda dari Keluarga Orton sedang melangsungkan pernikahannya, resepsi pernikahannya diselenggarakan di aula lantai dua, makanya diluar ribut!” Manajer itu segera menjelaskan situasi kepada Kevin.Saat mendengarnya Kevin kemudian mengangguk, dia juga seorang pebisnis yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, keributan yang terjadi karena ada resepsi pernikahan memang suatu hal yang tidak bisa dikontrol.“Tuan Kevin, kalau begitu, aku pamit!” Nathan kemudia berjalan keluar dari dalam kamar.Dan saat Nathan baru turun ke lantai bawah, dia kembali bertemu dengan Rendy yang sedang menggendong pengantinnya, Sherly memasuki hotel.Saat melihat Nathan, Rendy tercengang sesaat lalu mencibir. “Nathan, tidak disangka, kamu benar-benar datang untuk menghadiri pernikahan kami, hebat!”Nathan tidak bersuara dan ganga melirik dingin ke arah Rendy, dan sama sekali tidak mengatakan apapun, dia berbalik dan hendak pergi.“Tunggu dulu, kenapa terburu-buru? Jangan pergi begitu saja
“Wah!” kembali terdengar seruan sosok pria di belakang wanita itu.Nathan yang mendengar itu menatapnya dengan tatapan jijik. Wanita itu adalah Sindy, yang merupakan teman sekolah SMA Nathan, bahkan wanita itu pernah menyukai Nathan. Saat itu ayah Nathan memiliki pekerjaan yang luar biasa sukses dan termasuk keluarga kaya raya, karena itu, banyak wanita yang menyukai Nathan.Hanya saja, Nathan tidak menyukai Sindy, dia merasa dari segi manapun, baik secara kepribadian maupun penampilan, Sherly jauh lebih baik daripada wanita sombong dan kasar seperti Sindy. Sehingga Nathan lebih memilih Sherly pada saat itu.Tapi saat ini setelah dia merasakannya, kedua wanita itu sama saja, Nathan benar-benar buta.“Tatapan macam apa itu? Tenang sedikit, dong!” seru sosok pria itu dengan senyuman. “Saat SMA dulu, kamu terlihat sangat hebat, bahkan menjabat sebagai ketum osis, kalau kepala sekolah dan para guru sampai tahu kalau murid berprestasi sepertimu malah menjadi narapidana setelah lulus, kamu
‘A-apa yang sebenarnya terjadi?!’Kamil yang melihat bawahannya tersungkur di lantai tiba-tiba diselimuti rasa dingin.Di sisi panggung, seorang pria paruh baya berpakaian rapi mengerutkan keningnya saat melihat kejadian itu, Zein Orton, kepala Keluarga Orton. Zein menyaksikan seluruh kejadian saat Nathan menghabisi sekelompok bawahan itu. Dia sendiri juga berlatih bela diri, dan dia bisa melihat kalau kemampuan Nathan itu lumayan hebat.Sedangkan Rendy yang menyaksikan itu mengernyitkan keningnya. “Bajingan!” seru pria itu dengan kesal. “Beraninya merusak acara pernikahanku!” timpalnya melompat dari atas panggung.“Suamiku!” Sherly juga ikut berlari di belakangnya.“Rendy, jangan gegabah!” Zein yang duduk di sisi panggung sejak tadi juga segera menghampiri Rendy, dia takut anaknya akan dipermalukan.“Ada apa ini?!” seru seorang kapten keamanan Hotel.Diikuti belasan petugas keamanan dari hotel bergegas masuk dengan membawa tongkat. Hotel Northen sudah berdiri sejak enam tahun lalu,
“Bocah ingusan ini!” Teriak Zein penuh amarah seraya mengangkat tangannya menunjuk ke arah Nathan. “Dia berani datang membuat onar di pernikahan putraku, bahkan mematahkan tangannya, aku akan mencincang tubuhnya!” Zein menunjuk Nathan yang duduk tenang menyeruput teh di mejanya.Dan saat Sarah melihat kearahnya, dia langsung tercengang. Bagaimana pun dia tidak habis pikir, orang yang membuat keributan adalah Nathan. “‘Pria itu, dia belum pergi?’“Tuan Nathan?” Sarah bertanya dengan wajah keheranan. “Mengapa kamu bisa ada disini?”“Nona Sarah, apakah ini sangat aneh?” Nathan tersenyum pada Sarah.“Sarah, kamu kenal dengan orang ini?” Zein mengernyitkan keningnya.“Paman Zein, sepertinya ada kesalahpahaman disini, dia adalah Tuan Nathan yang datang untuk mengobati ayahku, pasti ada kesalahpahaman!” Sarah menjelaskan.“Mengobati?” kerutan yang ada di kening Zein semakin jelas terlihat.“Apa? Jangan berbicara omong kosong! Pria itu, dia adalah seorang napi!” Sherly yang mendengar Nathan d
Di ruangan itu, semua mata tercengang. Nathan, tanpa gerak sedikit pun, telah menghancurkan kepala Harris dengan kekuatan yang luar biasa, sesuatu yang mustahil dipercaya oleh siapa pun yang menyaksikannya!Justin, yang mengamati semuanya, merasakan kebahagiaan yang mendalam. Kekuatan Nathan yang kian menguat adalah keuntungan besar bagi Keluarga Alvaro. Keputusan untuk mempertaruhkan segalanya pada Nathan ternyata merupakan taruhan yang tepat.Tak lama kemudian, Herry yang masih terpukul berteriak dengan amarah. “Nathan, aku akan membunuhmu!” sambil menatap tubuh Harris yang hancur. Mata Herry yang memerah menyala, dan dia berjuang maju menerjang ke arah Nathan, penuh dendam yang membara.Swooosshshh!Aura puncak penguasa Ingras di tubuh Herry meledak, disertai hembusan angin kencang yang menyapu seluruh ruang tamu. Dalam kekacauan itu, Herry tampak seperti kehilangan kendali, wajahnya menyiratkan kegilaan saat tubuhnya terperangkap dalam tekanan yang datang dari segala arah. Namun,
Reus menggertakkan giginya, rasa sakit dan keputusasaan terlihat jelas. “Serahkan saja, apa lagi yang bisa kita lakukan?”Justin mengibaskan tangannya, sementara Reus—tanpa pilihan lain—hanya bisa mengambil stempel yang telah disiapkan.“Aku telah bersumpah akan melindungi Keluarga Alvaro. Jika ada yang berani mengambil keuntungan dari keluarga ini, harusnya kau tanyakan padaku dulu!” seru sosok pria dengan aura yang tajam mendominasi dan penuh amarah.Di saat itu, Nathan perlahan memasuki ruangan, langkahnya penuh ketegasan, seolah kehadirannya akan mengubah segalanya. Nathan muncul sebagai simbol perlawanan dan keadilan bagi masa depan keluarga Alvaro.Melihat Nathan muncul, Justin dan Reus langsung tersenyum lebar, penuh semangat. “Tuan Nathan!” teriak Justin dengan kegembiraan, lalu segera berdiri.Nathan mendekati Justin, mengisyaratkan agar dia duduk, kemudian berbalik dan menatap tajam Harris serta Herry. “Kalian mengandalkan kekuatan saja? Mau menguasai Keluarga Alvaro hanya d
Saat keheningan menyelimuti ruangan, tiba-tiba terdengar tawa arogan yang menggema. “Hahaha, sudah tiga hari. Tua bangka, apakah kau sudah berpikir? Mau menyerahkan seluruh aset dengan patuh dan keluar dari Kota Moniyan, atau biarkan nyawa orang-orang Keluarga Alvaro terperangkap di sini?”Harris pun memasuki ruang tamu dengan langkah angkuh. Dia segera memerintahkan seseorang untuk membawa sebuah kursi dan duduk di hadapan Justin.Melihat hanya Harris yang datang bersama rombongannya, tanpa Herry, wajah Justin sedikit mencair. Dia kemudian berkata dengan nada dingin. “Harris, meskipun keluarga kita berselisih, belum pernah terjadi saling membunuh. Tapi kini, kau ingin mengusir Keluarga Alvaro dari Kota Moniyan? Bukankah itu keterlaluan? Apakah kau tak takut Martial Shrine akan menghukum Keluarga Holcy?”Harris kembali tertawa keras. “Hahaha .… Tua bangka, apakah kau sudah pikun? Tanpa perintah dari atasan, apakah aku berani? Sejujurnya, Nathan …. bocah itu telah menyinggung Martial S
“Kapten Milan, tolong hubungi wartawan di Kota Moniyan. Aku akan membuat pengumuman,” kata Nathan dengan tegas.Milan hendak bertanya lebih lanjut, namun Nathan mengibaskan tangannya, seolah ingin menutup pembicaraan. Tanpa berkata lebih, Milan mengangguk dan segera pergi.Nathan lalu menoleh kepada Nelson, memanggilnya dengan akrab. “Nelson.”Terkejut, Nelson hampir lupa bahwa biasanya dia dipanggil ‘Tuan Nelson’. Dia segera mendekat dan menundukkan kepalanya dengan hormat. “Nelson, bawalah semua sisa prajurit Keluarga Calderon dan ajak juga Sarah serta Beverly. Satukan kekuatan Yaju dan Keluarga Ransom di bawah komandonya. Aku akan mengumumkan kepada seluruh komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa Keluarga Calderon adalah kekuatanku, dan aku akan menancapkan akar kekuatan kita di sini!”Mata Nathan yang gelap bersinar dingin dan tegas, menandakan bahwa dia siap melakukan pergerakan besar. Dalam benaknya, terselip tekad yang tak terelakkan, jika dia harus mengorbankan segalanya dem
Keluarga Calderon.Tiga hari kemudian, di Keluarga Calderon, Nathan perlahan membuka matanya, mengembalikan kehidupan yang sempat padam.“Nathan, kau sudah sadar.”Suara lembut terdengar saat Sarah dan Beverly segera mendekatinya.Mata Nathan menyapu sekeliling, dia bertanya dengan suara serak. “Berapa lama aku tertidur? Di mana aku berada?”Nelson melangkah maju dan menjelaskan. “Tuan Nathan, kau telah tidak sadar selama tiga hari, kita berada di kediaman Keluarga Calderon!”Nathan tersentak, keningnya berkerut. “Adakah yang mencari masalah selama tiga hari terakhir?”“Tidak, semuanya tenang. Kabar tentang Yaju dan Ransom yang telah dilenyapkan masih tersembunyi dan belum tersebar luas. Ging hanya menyampaikan di forum bela diri bahwa kau telah dihajar dan diberi pelajaran berat karena tidak mematuhi pemimpin selama masa pelatihan,” jelas Nelson.Nathan terdiam sejenak, menimbang setiap konsekuensi dari perbuatannya. Dia tahu bahwa pembantaian James dan Russel akan segera ditekan ole
Nathan, yang tengah menahan tekanan dahsyat dari serangan Ging, memusatkan seluruh jiwa melalui teknik kijutsu. Aura yang mengalir ke dalam tubuhnya kian memenuhi kekuatannya, sementara kekuatan maniak dalam dirinya terus terakumulasi hingga memancar keluar, menjadikan cahaya keemasannya semakin berkilauan dan mengerikan. Melihat perubahan tersebut, Ging mengernyit. Dia tahu, jika tak segera diatasi, kekuatan Nathan akan mencapai tingkatan yang tak terbayangkan.“Matilah!” teriak Ging, suaranya berubah menjadi amukan petir hitam yang dipenuhi energi dahsyat. Tubuhnya seketika menyatu dengan kecepatan dan kekuatan yang mengerikan, menyerbu ke arah Nathan.Wajah Nathan menjadi tegang, otot-ototnya tampak seperti siap meledak, dan setiap urat tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan spiritual yang tak terhingga. Lapisan-lapisan aura menyatu membentuk baju besi transparan di kulitnya, menandakan bahwa dia tak lagi hanya mengandalkan kekuatan fisik.BAAM!Dengan pukulan yang mengguncang bumi, Gin
“Ugh! Uhuk ….”Seteguk darah menyembur, retakan muncul di tubuhnya, dan cahaya keemasan yang selama ini menyertainya perlahan memudar. Namun, keberanian Nathan dalam menangkis serangan itu menyelamatkan Sarah dan yang lainnya dari luka fatal.“Nathan!”Teriak Sarah dan Beverly, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.Ging, dengan tatapan penuh ancaman, menantang. “Aku ingin lihat, apakah kau bisa bertahan tanpa mati hari ini!” Sementara itu, aura hitam di tubuh Ging semakin menyala, membuat Milan terperangah.“Aku akan menahan serangannya, kalian cari celah untuk kabur!” perintah Nathan dengan mata menyipit penuh tekad. Dia tahu, hari ini harus bertarung mati-matian, jika tidak, Sarah dan Beverly akan kehilangan nyawa.“Kami tidak akan pergi begitu saja. Jika harus mati, kita mati bersama!” seru Beverly, air mata mengalir tanpa henti.Tidak terima dengan kata-kata itu, Sarah terdiam sejenak. Tatapannya berubah menjadi sedingin es, lalu dengan cepat menghunus belati ke tangannya. Dalam sat
Seiring Nathan meningkatkan kecepatannya hingga batas maksimal, bayangannya mulai menutupi Ging, hingga empat bayangan menyerbu bersama ke arah Ging.“Hah, sepertinya kau lupa akan batas kemampuanmu sendiri!” gumam Ging dengan senyum sinis.Tanpa peringatan, tinju Ging melesat, berubah seolah menjadi deretan bayangan pukulan yang tak terhitung jumlahnya. Setiap bayangan menghantam dan dengan cepat menghancurkan bayangan-bayangan Nathan, hingga hanya tersisa sosok aslinya yang masih bertahan.Dengan sisa tenaga terakhir, Nathan melancarkan serangan pedang ke arah Ging. Namun, serangan itu justru memicu ledakan aura hitam, tubuh Ging mendadak dipenuhi semburan cahaya gelap yang memaksa Nathan mundur terhuyung.Tubuh Ging kini terbungkus dalam cahaya hitam pekat, menyerupai baju besi dari tinta malam yang memantulkan sinar suram di bawah terik matahari.“Nathan, hari ini jika aku tidak menghabiskan nyawamu, kelak bocah sepertimu akan menjadi beban yang tak tertahankan bagi Martial Shrine
“Nathan, aku juga menguasai teknik tubuh emas yang tak dapat dihancurkan. Jadi, aku tahu di mana titik kelemahannya!” Russel tertawa terbahak-bahak, bangga dengan keunggulannya. “Hahaha!”Dia menekankan satu tangannya pada kepala Nathan, tanda di dahinya berkedip semakin cepat. Kekuatan hisap yang dahsyat memasuki tubuh Nathan, menyerap kekuatan spiritualnya tanpa ampun. Tapi tiba-tiba, Russel merasakan sesuatu yang aneh. Energi di tubuhnya justru mengalir deras ke dalam tubuh Nathan, seperti tersedot oleh jurang yang tak berujung. “A-apa ini?” Russel panik, mencoba melepaskan tangannya. Tapi tak peduli sekuat apa dia berusaha, telapak tangannya seperti terpaku, tak bisa dilepaskan. Tubuh Nathan seperti jurang yang tak terisi, terus menyedot energi Russel. Tubuh Russel menyusut dengan cepat, kulitnya keriput, rambutnya memutih. Dalam sekejap, dia berubah menjadi orang tua yang lemah. Russel membelalak, matanya penuh ketidakpercayaan. Dia mencoba berbicara, tapi tak ada suara yang