“Tuan, katakan saja apa yang kamu butuhkan, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi permintaanmu!” Kevin segera menjawab dengan percaya diri. “Percayakan padaku!”“Nathan, dalam daftar ini kamu menuliskan Kalung Giok Suci dan Batu Akik Sojol, apa kegunaan mereka?” Sarah tiba-tiba membuka suara dan bertanya.Karena kalung dan Batu Akik tidak terdengar seperti bahan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, dan benda ini juga umum dijual di jalanan.“Sarah, kamu jangan banyak bertanya, kamu hanya perlu membantuku untuk mencarinya!” gerutu Kevin memelototi Sarah.“Tidak apa-apa,” Nathan tersenyum. “Kedua benda ini juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit, hanya saja kedua benda ini tidak biasa, yang aku perlukan ini, semuanya memiliki energi spiritual!”“Memiliki energi spiritual?” Sarah tercengang mendengar itu.Kevin juga terkejut, mereka bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud memiliki energi spiritual.Melihat kedua orang itu tercengang, Nathan menjelaskan. “Di dunia ini
“Tuan, hari ini Tuan Muda dari Keluarga Orton sedang melangsungkan pernikahannya, resepsi pernikahannya diselenggarakan di aula lantai dua, makanya diluar ribut!” Manajer itu segera menjelaskan situasi kepada Kevin.Saat mendengarnya Kevin kemudian mengangguk, dia juga seorang pebisnis yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, keributan yang terjadi karena ada resepsi pernikahan memang suatu hal yang tidak bisa dikontrol.“Tuan Kevin, kalau begitu, aku pamit!” Nathan kemudia berjalan keluar dari dalam kamar.Dan saat Nathan baru turun ke lantai bawah, dia kembali bertemu dengan Rendy yang sedang menggendong pengantinnya, Sherly memasuki hotel.Saat melihat Nathan, Rendy tercengang sesaat lalu mencibir. “Nathan, tidak disangka, kamu benar-benar datang untuk menghadiri pernikahan kami, hebat!”Nathan tidak bersuara dan ganga melirik dingin ke arah Rendy, dan sama sekali tidak mengatakan apapun, dia berbalik dan hendak pergi.“Tunggu dulu, kenapa terburu-buru? Jangan pergi begitu saja
“Wah!” kembali terdengar seruan sosok pria di belakang wanita itu.Nathan yang mendengar itu menatapnya dengan tatapan jijik. Wanita itu adalah Sindy, yang merupakan teman sekolah SMA Nathan, bahkan wanita itu pernah menyukai Nathan. Saat itu ayah Nathan memiliki pekerjaan yang luar biasa sukses dan termasuk keluarga kaya raya, karena itu, banyak wanita yang menyukai Nathan.Hanya saja, Nathan tidak menyukai Sindy, dia merasa dari segi manapun, baik secara kepribadian maupun penampilan, Sherly jauh lebih baik daripada wanita sombong dan kasar seperti Sindy. Sehingga Nathan lebih memilih Sherly pada saat itu.Tapi saat ini setelah dia merasakannya, kedua wanita itu sama saja, Nathan benar-benar buta.“Tatapan macam apa itu? Tenang sedikit, dong!” seru sosok pria itu dengan senyuman. “Saat SMA dulu, kamu terlihat sangat hebat, bahkan menjabat sebagai ketum osis, kalau kepala sekolah dan para guru sampai tahu kalau murid berprestasi sepertimu malah menjadi narapidana setelah lulus, kamu
‘A-apa yang sebenarnya terjadi?!’Kamil yang melihat bawahannya tersungkur di lantai tiba-tiba diselimuti rasa dingin.Di sisi panggung, seorang pria paruh baya berpakaian rapi mengerutkan keningnya saat melihat kejadian itu, Zein Orton, kepala Keluarga Orton. Zein menyaksikan seluruh kejadian saat Nathan menghabisi sekelompok bawahan itu. Dia sendiri juga berlatih bela diri, dan dia bisa melihat kalau kemampuan Nathan itu lumayan hebat.Sedangkan Rendy yang menyaksikan itu mengernyitkan keningnya. “Bajingan!” seru pria itu dengan kesal. “Beraninya merusak acara pernikahanku!” timpalnya melompat dari atas panggung.“Suamiku!” Sherly juga ikut berlari di belakangnya.“Rendy, jangan gegabah!” Zein yang duduk di sisi panggung sejak tadi juga segera menghampiri Rendy, dia takut anaknya akan dipermalukan.“Ada apa ini?!” seru seorang kapten keamanan Hotel.Diikuti belasan petugas keamanan dari hotel bergegas masuk dengan membawa tongkat. Hotel Northen sudah berdiri sejak enam tahun lalu,
“Bocah ingusan ini!” Teriak Zein penuh amarah seraya mengangkat tangannya menunjuk ke arah Nathan. “Dia berani datang membuat onar di pernikahan putraku, bahkan mematahkan tangannya, aku akan mencincang tubuhnya!” Zein menunjuk Nathan yang duduk tenang menyeruput teh di mejanya.Dan saat Sarah melihat kearahnya, dia langsung tercengang. Bagaimana pun dia tidak habis pikir, orang yang membuat keributan adalah Nathan. “‘Pria itu, dia belum pergi?’“Tuan Nathan?” Sarah bertanya dengan wajah keheranan. “Mengapa kamu bisa ada disini?”“Nona Sarah, apakah ini sangat aneh?” Nathan tersenyum pada Sarah.“Sarah, kamu kenal dengan orang ini?” Zein mengernyitkan keningnya.“Paman Zein, sepertinya ada kesalahpahaman disini, dia adalah Tuan Nathan yang datang untuk mengobati ayahku, pasti ada kesalahpahaman!” Sarah menjelaskan.“Mengobati?” kerutan yang ada di kening Zein semakin jelas terlihat.“Apa? Jangan berbicara omong kosong! Pria itu, dia adalah seorang napi!” Sherly yang mendengar Nathan d
Sadar masalah akan menjadi semakin besar, Zein langsung memerintahkan kepada para pengawalnya. “Siapa saja yang bisa membunuh bajingan itu akan aku beri kalian 10 juta!”Setelah mendengar hadiah 10 juta, sepuluh pengawal itu menjadi semakin tergiur, mereka mengepalkan tinju mereka dengan erat.“Maju satu langkah, kalian mati!” Kevin berkata dengan marah. “Jangan lupa, hotel ini milikku!”Setelah suara Kevin terdengar, belasan petugas keamanan hotel bergegas masuk lagi, bahkan asisten Kevin Wibowo juga kewalahan.“Tuan besar, saya sudah melakukan sesuai dengan perintahmu, semua petugas keamanan Keluarga Wibowo dan juga yang ada di pabrik sudah dipanggil kemari, para pengawal Keluarga Wibowo juga sudah dalam perjalanan!” asistennya melaporkan pada Kevin.Kevin hanya mengangguk dengan datar.Saat Zein mendengar laporan asisten Kevin, dia mengernyitkan keningnya. “Kevin, hanya karena seorang bocah seperti ini, kamu berani bertarung hidup dan mati denganku?”“Zein, kalau kamu berencana mem
Pria itu berdiri dengan tegap, tatapan matanya sangat mengintimidasi. “Aku sangat sibuk, siapa yang kamu mau bunuh?” Tuan Ryzen langsung bertanya dengan dingin.“Dia!” Zein mengangkat tangannya menunjuk ke arah Nathan.Ryzen melirik sekilas kearah Nathan. “Bocah ini? Dia terlihat biasa-biasa saja, dan tubuhnya malah terlihat sangat lemah, tidak ada yang spesial darinya,” Ryzen menautkan alisnya. “Kenapa kamu ingin membunuhnya?”“Bocah itu, dia berani mematahkan tangan putraku!” teriak Zein penuh amarah.Mendengar itu, Ryzen berjalan ke arah Nathan. Kevin dan Sarah yang melihat Ryzen berjalan ke arah Nathan langsung menghalanginya dengan tubuh sedikit gemetar.“Jangan menghalangiku,” dengus Ryzen yang melihat Kevin dan Sarah berdiri di hadapannya.Hanya satu kata dari Ryzen, mampu membuat Kevin dan Sarah yang mendengarnya gemetaran dan seakan-akan nafasnya sesak. Tapi, mereka tetap bersikukuh berdiri dengan tegap.“Enyahlah!”Kembali terdengar teriakan dari sang pemimpin Nocturnal itu.
Wajah Ryzen menjadi serius, kedua matanya menatap Nathan dengan aura membunuh.Rendy yang ada disamping sudah tertawa geli. ‘Hahaha …. Kamu akan mati!’ gumamnya menatap dingin ke arah Nathan.“Nathan, cepat minta maaf pada Tuan Ryzen!” Sarah bergegas menarik lengan baju Nathan, dia sudah berkeringat dingin.“Bocah, kamu berani membantah Tuan Ryzen?! Cari mati!”Bawahan Tuan Ryzen yang ada di belakangnya meraung.“Ryzen, aku akan mewakili Tuan Nathan meminta maaf kepadamu!”Kevin melihat bawahan Ryzen turun tangan dan dia menjadi panik, tapi dia juga tidak berani memerintahkan bawahannya untuk turun tangan. Bahkan ,meskipun dia membuat perintah, belasan bawahannya itu tidak akan berani, dan tidak menjadi tandingan bawahan Ryzen yang memang berbeda level, hal itu jelas-jelas akan membunuh Keluarga Wibowo.Ryzen hanya diam, dia mengabaikan Kevin, juga tidak memerintahkan bawahannya untuk berhenti. Bawahan Ryzen itu sangat kuat, hanya satu pukulan dari mereka kalau mendarat di tubuh Natha
Nathan menganggukkan kepalanya, mengerti maksud perkataan Ryujin. Untuk bisa hidup dalam masyarakat yang kejam ini harus mengandalkan kekuatan sendiri. Mengandalkan perlindungan dari orang lain bukanlah solusi jangka panjang.Setelah Ryujin pergi, banyak orang juga pergi. Kalau bukan karena Ryujin, kepolisian tidak akan memiliki kekuatan untuk mengundang mereka."Nathan, jangan mengira kamu sudah memiliki pendukung, maka aku mengampunimu. Tanganku ini adalah dendam yang akan kubalaskan. Kamu tunggu saja!" Jordan menatap Nathan dengan dingin dan dia menggertakkan gigi."Aku menunggu saat itu tiba," jawab Nathan dengan penuh ketidakpedulian.Sikap Nathan itu hampir saja membuat Jordan mati kesal. Tapi dia tidak berani menyerang Nathan di tempat ini, karena Ryujin sudah berpesan."Jordan, ayo pergi!" Russel menatap Nathan dengan dingin lalu memanggil putranya, dia takut Jordan tidak bisa menahan diri dan menyerang Nathan."Ayah, apa kita akan membiarkan Nathan begitu saja?" Setelah pergi
"Anak muda itu sudah terlena. Mengira dirinya bisa membunuh Squala, maka Tuan Ryujin akan menghargainya. Dia bahkan berani berbicara omong kosong!"Semua orang mulai berbicara tentang Nathan, tidak ada yang percaya pada perkataannya."Nathan, apakah kamu tahu acara seperti ini bukan bahan lelucon? Aku rasa kamu belum tahu apa itu pelatihan, jadi duduklah!" Ryujin sama sekali tidak percaya pada perkataan Nathan.Dalam radius ratusan mil di sekitar Kota Moniyan, sepertinya sudah tidak ada tempat untuk pelatihan. Mereka sudah mencarinya berkali-kali. Namun, hanya ada satu orang yang menatap Nathan dengan ekspresi yang tidak nyaman. Orang itu adalah Leorio, dia seolah bisa menebak tempat apa yang ingin Nathan katakan."Tuan Ryujin, meskipun aku tidak tahu tempat apa yang cocok untuk pelatihan, tapi tempat yang aku katakan adalah sebuah makam kuno. Jika belum pernah digali, maka pasti ada banyak barang berharga di dalamnya," Nathan tidak duduk dan melanjutkan perkataannya dengan ringan."M
"Tuan Ryujin, a-aku tidak berani …. maafkan aku!" Russel berkata sambil menyeka keringat dinginnya."Nak, jangan takut, lanjutkan apa yang membuatmu merasa tidak puas," Ryujin menatap Jordan, senyumnya penuh arti."Aku .... tidak ada hal lain yang membuatku merasa tidak puas!" Jordan menggelengkan kepalanya, dia merasakan takut setengah mati setelah emosinya reda."Karena tidak ada yang lain, maka aku akan menjelaskannya padamu. Aku tidak pernah memusuhi siapapun. Yang aku inginkan adalah komunitas bela diri bisa mengikuti peraturan dan berkompetisi serta berkembang secara sehat, bukan saling berkelahi dan membunuh hanya karena nafsu kalian," suara Ryujin bergema dengan kuat di dalam ruangan. "Jika kalian memiliki konflik, maka lakukan sesuai aturan di komunitas bela diri. Untuk apa Martial Shrine didirikan?" timpalnya lalu menoleh pada Sancho. "Tuan Sancho, beritahukan kepada kami untuk apa Martial Shrine didirikan?"Sancho berdiri dan berkata. "Tuan Ryujin, Martial Shrine didirikan
Perjamuan pun dimulai, Ryujin memegang selembar kertas dan mulai mengatakan beberapa hal resmi. Meskipun tidak ada yang suka mendengarkan hal-hal ini, mereka semua harus duduk dengan tenang.Setelah mengatakan beberapa hal yang tidak menyenangkan, tatapan Ryujin menyapu Nathan dan berkata sambil tersenyum. “Dalam acara raja bintang kali ini, bisa mendapatkan kemenangan dan membunuh Squala yang sombong itu semuanya berkat sosok pemuda bernama Nathan. Kalian yang berada di komunitas bela diri seharusnya lebih banyak belajar dari Nathan, jangan hanya melihat keuntungan kecil yang ada di depan kalian, kalian harus mengutamakan negara.”“Aku tahu kalian para organisasi dan keluarga bela diri biasanya tidak suka dikendalikan dan tidak suka bergabung dengan lembaga pemerintahan serta dibatasi. Aku juga tidak akan memaksa karena setiap orang memiliki aspirasi mereka masing-masing. Namun, aku berharap kalian yang berada di dunia bela diri tidak saling berkelahi dan membunuh demi sedikit sumber
Lelaki tua itu mengangguk kecil sebagai sapaan kepada Milan, lalu tatapannya jatuh pada Nathan. “Pemuda ini …. apakah dia Nathan yang membunuh Squala?” lelaki tua itu menunjuk Nathan.“Benar, dia adalah Nathan,” Milan menganggukkan kepalanya lalu berkata pada Nathan. “Nathan, beliau adalah Ketua Martial Shrine, Sancho Illumi.”“Halo Tuan Sancho!” Nathan menganggukkan kepalanya sebagai sapaan.Sancho berdehem tanpa mengatakan apapun, lalu berjalan masuk ke dalam kantor polisi bersama Ging.“Tuan Sancho, kebetulan sekali!”Saat Sancho hendak masuk, sebuah mobil tiba-tiba berhenti, dan seseorang yang turun menyapa Sancho.“Kepala Keluarga Zellon, tidak disangka, kamu juga datang terlambat!” Sancho tertawa saat melihat orang yang menyapanya.Sementara itu, Nathan yang melihat orang tersebut, tubuhnya tiba-tiba memancarkan aura membunuh. Merasakan aura membunuh dari Nathan, Jazer menatap Nathan sambil tersenyum. Ini adalah pertama kalinya mereka berdua saling menatap dari jarak dekat. Namu
Merasakan aura di tubuh Jordan, Nathan sedikit kaget, dia tidak menyangka anak ini sudah menembus tahap puncak penguasa Ingras. Baru satu bulan lebih sejak mereka kembali dari pulau Draken dan Jordan yang berada di tahap penguasa Ingras sudah menembus tahap puncak penguasa Ingras, dia bisa dibilang merupakan orang berbakat."Kamu bisa membunuh Squala, ternyata memang memiliki kemampuan. Namun, walau kamu memiliki kemampuan yang besar, aku juga tetap akan membalaskan dendam karena kamu sudah memotong tanganku," kata Jordan dengan provokatif, mendekatkan wajahnya pada wajah Nathan.Nathan menatap Jordan dengan acuh tak acuh."Tuan Muda Jordan, karena kalian datang untuk menghadiri pesta perjamuan ini, maka silahkan masuk. Jika datang untuk membuat masalah, aku rasa kalian datang di saat yang salah hari ini," kata Milan, takut Nathan dan Jordan akan terlibat perseteruan, dan segera berdiri di antara mereka."Milan, kami memang datang untuk menghadiri pesta perjamuan. Walau kamu ingin men
Nathan menatap Hartley, untuk sesaat dia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.Di saat ini, Milan berkata. "Tuan Hartley, dengan perubahan yang terjadi di dunia bela diri belakangan ini, banyak keluarga dan organisasi yang mengincar Tuan Nathan. Tuan Nathan membutuhkan dukungan dari seseorang di belakangnya jika ingin tetap tinggal di Kota Moniyan."Hartley yang mendengarnya seketika menjadi canggung. "Milan, kamu juga tahu dewan parlemen hanya departemen sipil. Bagaimana bisa kami mengurus masalah komunitas bela diri? Walau aku angkat bicara, orang-orang di komunitas bela diri juga tidak akan menghargai ucapanku!""Tuan Hartley, bukan begitu. Tuan Nathan hanya berharap bisa dikenalkan kepada beberapa petinggi melalui koneksi Tuan Hartley," Milan bergegas menjelaskan.Tentu saja dia tahu bahwa Hartley tidak memiliki kendali atas dunia bela diri. Jika membahas kendali atas dunia bela diri, karena anggota parlemen masih tidak sebanding dengan kepolisian.Hartley yang mendengar ini ti
"Hah! Aku tidak percaya! Tatapan gadis itu padamu tampak tidak beres. Aku rasa pasti ada sesuatu di antara kalian. Katakan yang sebenarnya!" Sarah sama sekali tidak percaya, lalu berkata pada Beverly. "Beverly, kemari, kita beri dia pelajaran bersama. Sekarang kita adalah orang yang sama."Beverly yang mendengarnya bergegas maju dan menarik telinga Nathan yang satu lagi. Nathan kemudian diinterogasi oleh dua gadis itu sambil dijewer telinganya. Tidak lama kemudian, suara tawa keceriaan terdengar dari dalam kamar Nathan, seolah Nathan adalah orang yang paling santai malam itu."Apakah kalian berdua akan tidur di sini malam ini?" tanya Nathan menatap Sarah dan Beverly yang wajahnya memerah."Bermimpilah, pesta pernikahan saja belum diadakan sudah ingin kami berdua menemanimu tidur?" Sarah memutar matanya pada Nathan lalu menarik Beverly berjalan keluar.Melihat Beverly dan Sarah pergi, Nathan menghela nafas dan duduk di atas ranjang. "Setelah aku menyelamatkan ibu, aku akan melangsungka
"Aku juga tidak tahu, dan hanya kebetulan menyadari hal ini. Kalau bukan karena Polar yang tiba-tiba menjadi lebih kuat setelah menjilat darahku, kami juga tidak akan tahu kalau darahku memiliki efek seperti ini," kata Sarah dengan semangat. "Sekarang aku bisa menggunakan darahku untuk membantumu meningkatkan kekuatanmu secara langsung. Akhirnya aku bisa membantumu!"Selama ini, Sarah menjadi sosok yang selalu dilindungi oleh Nathan. Tidak peduli betapa sulitnya, Nathan akan memikul semuanya seorang diri, dan Sarah tidak memiliki kemampuan untuk membantu Nathan. Sejak mengetahui identitas Nathan, Sarah semakin merasa bersalah karena dirinya sama sekali tidak bisa membantu Nathan. Sekarang, dia akhirnya dapat membantu Nathan.Melihat Sarah yang bersemangat, Nathan menarik Sarah ke dalam pelukannya. Ini adalah pertama kalinya Nathan berinisiatif untuk berhubungan begitu dekat dengan Sarah di hadapan Beverly. "Dasar bodoh! Aku sudah mengatakan aku tidak akan menghisap darahmu untuk menin