"Tuan Ace …. Jika saya boleh bertanya, hal apa yang membuat Anda datang ke kota Northen Vale ini?"
Nathan yang mendengar itu melirik ke arah Paul. Aura yang sangat mendominasi dapat terlihat dari manik matanya yang dingin.Hal itu membuat Paul gemetar. "M-maaf jika saya lancang, Tuan. Tapi, kota Northen Vale hanyalah sebuah kota kecil jika dibandingkan dengan ibukota Northen," ujarnya dengan kaku.Menyadari ketakutan Paul, Nathan kembali memalingkan wajahnya menatap pemandangan Kota Northen Vale dari jendela mobil dan mulai menjelaskan kedatangannya. "Northen Vale …. Ini adalah kampung halamanku," pria itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Paul, tatapan matanya bertabrakan dengan netra hitam milik Paul. "Sudah lima tahun, aku tidak bertemu dengan keluargaku."Mendengar penjelasan singkat sang dewa perang itu, Paul membelalakkan matanya. 'Apa? Tuan Ace berasal dari Northen Vale?!'"Tuan Ace … A-aku—""Cukup! Berhenti memanggilku Ace, aku bukan lagi seorang pejuang seperti dulu," Nathan memotong ucapan Paul dengan datar. "Sekarang aku hanyalah rakyat biasa, Nathan Sykes."Paul yang mendengar itu merasa sangat kagum, meskipun dia merupakan seorang panglima tingkat tinggi kemiliteran, yang jika dibandingkan dengan Ace, Paul hanyalah setitik debu. Akan tetapi, Nathan bersikap rendah hati terhadapnya.Paul sedikit mengetahui tentang identitas Ace, yang mana saat di dalam penjara, Nathan bertemu dengan seorang pria tua yang merupakan agen dari militer. Di dalam penjara, pria tua itu selalu ditindas oleh para napi yang lain, hanya Nathan yang berani menolongnya. Sehingga, pria tua itu mengajarkan banyak seni bela diri dan menjadikannya seorang pejuang militer.Suatu ketika, Nathan diutus untuk menjalankan sebuah misi rahasia yang diberikan secara khusus oleh Presiden. Dengan membawa pasukan elit The Falcon, dia berhasil meluluhlantakkan sebuah negara. Hingga akhirnya, Nathan mendapatkan julukan sang dewa perang, Ace!Setengah jam telah berlalu."Berhenti," sahut Nathan seraya menatap sebuah kompleks perumahan yang tidak asing baginya. Sopir pun menginjak rem dengan refleks dan menghentikan laju mobil. "Aku akan berjalan kaki dari sini, aku tidak ingin membuat orang-orang mencurigaiku jika melihat keberadaanmu," ujarnya kepada Paul.Nathan kemudian keluar dari dalam mobil, dan sopir itu mengambil koper usang miliknya.Setelah menerima koper itu, Nathan berkata. "Terima kasih, karena telah mengantarku pulang," ujarnya menepuk pundak Paul yang berada di hadapannya.Nathan membalikkan badannya sembari menyeret koper usang miliknya, tanpa menunggu balasan dari Paul.Melihat itu, Paul sontak terkejut, dia pun bergegas mengejar Nathan dan berkata. "Tuan Nathan!" teriaknya yang membuat Nathan berhenti. Dia memberikan secarik kertas sembari membungkuk dengan hormat. "Tuan, ini adalah kartu namaku, Anda bisa memanggilku kapanpun jika membutuhkan bantuan. Aku akan datang dengan senang hati."Nathan membaca secarik kertas itu, yang membuat bibirnya terangkat. "Jendral Paul Cartney," ucap Nathan menatap Paul yang langsung berdiri dengan tegap. "Senang bisa bertemu denganmu," ujarnya sembari membalikkan badannya. "Suatu saat, aku akan membutuhkan bantuanmu."Nathan menatap gedung-gedung mewah yang menjulang tinggi di hadapannya, semuanya terasa begitu asing baginya. 'Bantuan untuk menyingkirkan bedebah di kota ini,' kilatan cahaya yang berbahaya memancar dari manik matanya dengan tajam.***"Ibu, aku kembali," ucap Nathan seraya menatap gedung-gedung tinggi yang jauh berbeda terakhir kalinya dia melihat tempat itu.Lima tahun yang lalu, tepatnya saat Nathan masih berusia dua puluh lima tahun, dia masih mengingat dengan jelas. Gedung-gedung tinggi itu masih sebuah sawah, rumah yang megah di sekelilingnya masih sebuah rumah biasa yang terbilang cukup mewah. Dan sekarang, semuanya berubah drastis dari apa yang dia ingat.Setelah sekitar sepuluh menit Nathan berjalan kaki sembari menyeret koper usangnya, dia menatap sebuah rumah bobrok yang ada di hadapannya. Rumah itu masih berdiri dengan kokoh, namun banyak tumbuhan-tumbuhan liar yang mulai menjalari pagar berkarat dan lumut yang menempel di dinding. Terlihat sebuah retakan yang membuat rumah itu mencolok jika dibandingkan dengan rumah-rumah megah di sekelilingnya.'A-apa ini?!'Nathan menatap rumah itu dengan hati yang buruk. 'Apa yang terjadi?'Nathan mendekati pagar berkarat itu dan memegangnya dengan erat, emosinya memuncak tinggi. "Apa ada orang?" serunya dengan suara yang keras.Namun, kediaman itu terlihat sangat hening, sunyi dan senyap. Merasa ada yang tidak beres dengan kediamannya itu, Nathan melirik sekitar halaman rumah dengan ragu. Kemudian dia melemparkan koper usang miliknya melewati pagar besi berkarat itu dan melompatinya. Dia menyusuri jalanan menuju pintu rumahnya yang dikelilingi ilalang.Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, Nathan dengan lembut mengetuk pintu. "Ma …""Siapa?" Pintu terbuka, dan seorang wanita tua dengan rambut penuh uban menjulurkan kepalanya, wanita tua itu meraba-raba ke depan dengan satu tangan. "Siapa, siapa yang mengetuk pintu?"Mata wanita tua itu tertutup, dan jelas dia tidak bisa melihat apa-apa, dia buta!Ketika Nathan melihat wanita tua di depannya, dia tercengang, matanya terbuka lebar, dan seluruh tubuhnya gemetar. Dia tidak percaya bahwa wanita tua dengan rambut putih dan wajah keriput di depannya ini sebenarnya adalah ibunya, Maria Shandi!Hanya dalam lima tahun yang singkat, bagaimana ibunya menjadi seperti ini?'A-apa yang terjadi?!' Nathan sontak terkejut melihat keadaan ibunya. "Ma, ini aku, aku Nathan!" Nathan melangkah maju untuk mendekati ibunya dan berteriak dengan penuh semangat."Nathan? Apakah itu benar-benar kamu?" Maria menyentuh wajah Nathan dengan kedua tangannya, dan air matanya tidak bisa berhenti mengalir."Iya, ini aku, Ma ...." Mata Nathan juga merah. "Ma, ada apa denganmu? Apa yang terjadi?"Nathan tidak mengerti, ibunya baik-baik saja ketika dia pergi, mengapa dia menjadi seperti ini hanya dalam lima tahun?"Nak, ceritanya panjang, ayo masuk!" Maria menarik Nathan masuk ke dalam rumah yang kumuh itu.Melihat ruangan yang sederhana, hampir kosong, Nathan tercengang bukan main. Meskipun keluarga mereka tidak kaya, tetapi ayahnya memiliki pekerjaan formal, sehingga masih mungkin untuk mencapai kehidupan yang berkecukupan, tetapi bagaimana keluarga menjadi seperti ini sekarang?Ketika Nathan melihat keadaan rumahnya yang bobrok dan juga ibunya yang saat ini buta, dia bertanya. "Ma, apa yang terjadi dengan keluarga kita?""Nathan …" Maria menghela nafas. "Setelah kamu pergi …."Maria menceritakan masalah itu satu per satu.Selama Nathan dipenjara, keluarga Orton tidak berniat melepaskannya, dan bahkan menuntut keluarganya untuk mengganti rugi 2 milyar kepada mereka. Pada akhirnya, tidak ada jalan lain. Orang tua Nathan harus menjual rumah untuk mengganti rugi kepada keluarga Orton karena telah berani memukuli pewarisnya. Bahkan, mereka meminjam banyak uang, tetapi mereka tetap tidak dapat mencukupinya. Pada akhirnya, masih tersisa hutang yang masih terus ditagih oleh keluarga Orton, dan mereka hanya bisa mencicilnya secara perlahan. Karena alasan ini, pekerjaan ayah Nathan tidak lagi tersedia, dan dia hanya dapat mencari nafkah sebagai kuli bangunan. Sementara ibunya membasuh wajahnya dengan air mata sepanjang hari, dan matanya dibutakan oleh tangisan.Inilah sebabnya mengapa selama Nathan dipenjara, orang tuanya tidak pernah menjenguknya walau hanya sekali.Mendengarkan ucapan ibunya, Nathan perlahan mengepalkan tinjunya, dan niat membunuh yang besar menguar dari tatapan matanya. Dia tidak pernah berpi
“Ma, siapa itu?”“Tidak usah kamu pedulikan, cepat masuk kedalam kamar, dan jangan keluar!” Maria mendorong Nathan masuk kedalam kamar, dan mengarah ke pintu dengan raut wajah yang gelisah.Terdengar derap kaki yang kuat dan besar, terlihat sosok pria kekar dan tinggi membawa 4 sampai 5 orang yang terlihat sangar melangkah masuk."Apa kamu tuli, hah?!" Maki pria itu. “Mana uangnya?” Kamil melihat Maria dan langsung bertanya.“Tuan Kamil, sudah saya siapkan,” Maria terus mengangguk, dan meraba-raba kantong hitam yang ada di saku celananya. "I-ini …."Saat ini banyak tetangga yang sedang berkumpul dan menyaksikan, melihat kejadian itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena takut akan terseret oleh masalah.“Para bajingan itu kembali, mereka benar-benar membuat orang seakan-akan ingin mati!”“Benar, mereka sama sekali tidak berprikemanusiaan!”“Hei, kecilkan suara kalian, mereka itu orang-orang yang diutus Keluarga Orton untuk menagih ganti rugi.”Beberapa tetangga berkumpul dan berka
"Ma, aku ada urusan sebentar, tetaplah di rumah," ucap Nathan dengan datar seraya berjalan meninggalkan kediamannya penuh amarah.Ciiit …. Brak!Terdengar suara rem mobil yang nyaring, saat Nathan hendak menyebrang jalan keluar dari komplek itu, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang, tabrakan pun tidak dapat dihindari. Nathan akhirnya tertabrak hingga terpental beberapa meter."Ah!"Tubuh Nathan berguling-guling di atas aspal, jika saja saat di penjara dia tidak belajar seni bela diri, mungkin dia sudah kehilangan nyawanya."A-aduh …." Nathan berusaha berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya. "Sial! Lagi buru-buru gini!" Gerutunya dengan kesal.Tepat saat Nathan memaki dan berusaha bangkit berdiri, suara makian dapat terdengar. “Eh bego? Punya mata, gak? Nyebrang tuh pake mata!"Seorang gadis terlihat turun dari dalam mobil BMW, dia mengenakan rok berwarna putih, dan mengenakan sepatu hak tinggi, dia terlihat sangat cantik, dan menatap Nathan dengan tatapan kesal.Nathan mengernyitk
Sherly menatap Nathan tanpa ekspresi dan berkata. "Nathan, jangan menemuiku lagi, dan jangan datang mencariku lagi! A-aku …. Aku telah memutuskan untuk menikahi Rendy!"Mata Nathan menyipit dan tangannya mengepal dengan erat. Meskipun dia sudah mengetahuinya, tapi ketika Sherly mengatakannya sendiri, hati Nathan berkedut dengan kencang. Dia dipenjara karena pria itu, tapi sekarang pacarnya akan menikah dengannya?Sebuah cinta yang sangat ironis!"Hahaha …." Tiba-tiba Nathan menertawakan dirinya sendiri, dia merasa bahwa dia benar-benar terlalu bodoh.Tiba-tiba tawa Nathan berhenti, netra hitam dingin miliknya menatap ke arah Sherly, namun tidak ada kemarahan di wajahnya, dan tangannya perlahan mengendur. "Apakah itu yang kamu inginkan?"“Ya!” Sherly mengangguk. “Aku ingin memiliki kehidupan yang indah, dan kamu tidak akan pernah bisa memberikannya kepadaku!”"Dan kamu, sekarang kamu seorang mantan narapidana. Bahkan jika kamu keluar dari penjara, aku khawatir kamu akan sulit untuk men
Hotel Northen.Sosok pria tua sedang berdiri dengan wajah yang pucat di depan pintu masuk Hotel, Kevin Wibowo, sang pemilik Hotel secara pribadi menunggu Nathan di pintu, dan penampilan Kevin membuat semua orang yang masuk ke Hotel Northen banyak berbisik."Bukankah dia Kevin Wibowo?”“Benar, untuk apa dia berdiri di depan pintu? Tidak seperti biasanya!”“Benar, seolah-olah dia sedang menunggu seseorang!"“Ah benar sekali, sungguh hebat orang yang mampu membuatnya menunggu di depan pintu secara khusus!”"Tunggu, aku mendengar bahwa putra tertua dari keluarga Orton akan menikah, dan pernikahan itu dilaksanakan di sini. Apakah dia sedang menunggu seseorang dari keluarga Orton?""Mungkin saja, lagipula, keluarga Orton juga keluarga kaya, jadi mereka harus memberi sedikit ucapan selamat datang."Semua orang berjalan ke Hotel Northen sambil berbisik, tetapi Kevin masih menunggu di pintu sambil melihat arlojinya yang sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, wajahnya menjadi sedikit tidak sab
Dokter Paul, pria itu kembali menusukkan jarum akupunktur pada Kevin dengan hati-hati, keringat dingin semakin banyak membasahi keningnya. Dan saat jarum terakhir di tusukkan padanya, Kevin tersada dan perlahan-lahan membuka matanya.“Ayah! Syukurlah, ayah sudah sadar!” Melihat Kevin sudah kembali sadar, Sarah berteriak dengan semangat, kelopak matanya dipenuhi air mata.Sarah merasa sangat ketakutan, dia takut kalau ayahnya tidak akan pernah membuka matanya lagi.Dokter yang melihat Kevin sudah sadar juga menarik nafas panjang, dia juga sebenarnya tidak tahu harus berbuat apa. Tapi disaat Sarah dan Dokter itu merasa lega, Kevin yang sudah sadar tiba-tiba tubuhnya gemetaran hebat. Raut wajahnya terlihat sangat kesakitan, wajahnya tiba-tiba membiru.“A-ayah? A-apa yang terjadi?!” Sarah berteriak, dengan panik dia menatap Dokter itu. “Dokter, apa yang terjadi?”Seketika, Dokter itu juga menjadi panik, dia terlihat kebingungan. “A-aku …. Aku juga tidak tahu, kenapa ….”“Cepat lakukan ses
“Nathan, maksudku …. Guru! Tolong angkat aku menjadi muridmu!” seru Paul penuh semangat dengan tatapan yang berbinar.Nathan membuka mulutnya tapi dia menyadari kalau dia bahkan sudah tidak punya tenaga untuk berbicara.Sedangkan Sarah yang terkejut menatap Dokter Paul. “Dokter Paul, apa yang sedang kamu lakukan? Ayahku saja belum bangun!” Sarah tidak mengerti, ayahnya jelas-jelas masih pingsan, kenapa Dokter Paul berlutut da meminta Nathan untuk menjadi gurunya?“Nona Sarah, mungkin anda tidak tahu, baru saja Nathan menggunakan Teknik Yin dan Yang!” suara Paul begitu bersemangat menjelaskan kepada Sarah. “Teknik ini saling berhubungan namun juga saling berlawanan! Dan yang paling penting, teknik ini bisa membangkitkan orang mati, Tuan Kevin pasti akan baik baik saja!”“A-apa? Benarkah itu?” Sarah menatap Nathan dengan tatapan tidak percaya, kalau apa yang dikatakan oleh Dokter Paul benar, maka Nathan benar-benar pantas disebut sang dewa penyelamat.“Tidak disangka kamu mengetahui ten
“Tuan, katakan saja apa yang kamu butuhkan, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhi permintaanmu!” Kevin segera menjawab dengan percaya diri. “Percayakan padaku!”“Nathan, dalam daftar ini kamu menuliskan Kalung Giok Suci dan Batu Akik Sojol, apa kegunaan mereka?” Sarah tiba-tiba membuka suara dan bertanya.Karena kalung dan Batu Akik tidak terdengar seperti bahan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, dan benda ini juga umum dijual di jalanan.“Sarah, kamu jangan banyak bertanya, kamu hanya perlu membantuku untuk mencarinya!” gerutu Kevin memelototi Sarah.“Tidak apa-apa,” Nathan tersenyum. “Kedua benda ini juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit, hanya saja kedua benda ini tidak biasa, yang aku perlukan ini, semuanya memiliki energi spiritual!”“Memiliki energi spiritual?” Sarah tercengang mendengar itu.Kevin juga terkejut, mereka bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud memiliki energi spiritual.Melihat kedua orang itu tercengang, Nathan menjelaskan. “Di dunia ini
Sepanjang perjalanan, pria berjas itu berjalan lalu berhenti dan sesekali mengernyitkan keningnya seolah sedang memikirkan sesuatu.“Kak Herry, apa yang sedang dilakukan oleh orang ini? Dia begitu misterius dan mencurigakan, membentuk aliansi dengannya, tidak sedang membohongi kita kan? Dalam perjalanan ini kita masih belum mendapatkan apa-apa!” Harris melihat pria berjas bertingkah seperti itu dan berkata dengan nada tidak senang.Herry mengibaskan tangannya dan mendengus kepada Harris. “Apa yang kamu tahu, hah?! Kali ini mungkin kita akan mendapatkan kejutan besar!”Herry tahu kalau pria berjas pasti sedang mencari naga raksasa yang legendaris itu, kalau benar-benar bisa menemukan naga raksasa dan mendapatkan batu mata Naga, maka perjalanan ini akan sangat berharga. Banyak orang yang datang ke pulau Draken hanya untuk mencari bahan obat, darah hewan spiritual, tapi tidak banyak yang mencari batu mata Naga, karena itu hanya sebuah legenda, bisa bertemu dengan naga raksasa atau tidak
“Tidak disangka, rubah sekecil ini juga memiliki darah hewan spiritual, tampaknya pulau Draken ini memang tempat yang bagus!” Pria berjas itu mengambil darah hewan spiritual dengan ekspresi terkejut di wajahnya.Namun, saat pria berjas itu bersiap menyimpan darah hewan spiritual, dia melihat Herry datang ke arahnya bersama dengan anak buahnya. Pria berjas itu mengernyitkan keningnya dan membuka mulutnya lalu memasukkan darah hewan spiritual ke dalam mulutnya, lalu mengambil posisi dan menatap Herry yang mendekat dengan waspada.“Nak, kamu tidak perlu waspada, kami tidak bermaksud jahat, entah bagaimana kami harus memanggilmu?” Herry melihat pihak lawan memasang sikap perlawanan, bergegas menjelaskan.Pria berjas itu melirik dua kali lalu mendapati hanya ada orang-orang dari Keluarga Holcy yang kemari, tidak ada orang lain, dan merasa sedikit lega dalam hatinya.“Apa yang kamu inginkan?” Pria berjas tidak memberi tahu Herry siapa namanya, tetapi malah bertanya balik kepada Herry.“Nak,
Semakin diusap Sarah semakin menyukainya, pada akhirnya dia bahkan memeluk tubuh beruang kutub itu dengan erat, dan merasakan kehangatan di sekujur tubuhnya dalam sekejap.Roaarrr~~~Beruang kutub itu kemudian kembali berdiri dengan empat kaki, hewan itu menggosokkan kepalanya kepada Sarah dan Sarah langsung memahami apa yang dimaksud oleh beruang kutub itu. Dia perlahan membuka kakinya dan Sarah naik ke atas tubuh beruang kutub itu. Beruang kutub itu kemudian mengangkat Sarah dan mulai berlari melintasi salju.Suara angin bersiul, Sarah mencengkram bulu beruang kutub dengan erat dengan kedua tangannya, dia menjadi kegirangan dan mulai berteriak dengan bersemangat.”Aaahhhh~ Lihat aku!”Beverly dan Prisly yang melihat itu segera mengejarnya.“Tunggu!”“Aku juga mau!”Beverly dan Prisly berteriak dengan penuh semangat.Tidak lama kemudian, Sarah sudah selesai berkeliling dan turun, lalu Beverly naik, dan kemudian berganti Prisly, tiga gadis itu bersenang-senang dengan seekor beruang k
Melihat sikap Abel, Remy hanya bisa menghela nafas. “Baik, aku akan mempercayai anak ini untuk sementara demi menghormatimu. Tapi, kalau saat kembali dia tidak memberikan obat keseimbangan itu, maka aku tidak akan mengampuni dia!”“Terima kasih, Kak Remy!” setelah selesai bicara Abel menatap Jordan. “Kak Jordan, bagaimana denganmu?”“Remy sudah setuju, apalagi yang harus aku katakan!” Jordan tersenyum tidak berdaya lalu berkata. “Abel, aku beritahu padamu, jangan benar-benar menyukainya! Kalau tidak, kamu sendiri tidak akan tahu bagaimana kamu mati!”“Kak Jordan, aku punya perhitunganku sendiri, terima kasih banyak!” Abel menangkupkan tangannya ke arah Jordan.Remy dan Jordan membawa bawahannya pergi, Abel lalu menoleh ke arah Nathan. “Kak Nathan, sekarang beruang kutub ini sudah menjadi milikmu.”Bisa dibilang Abel, anak ini sepertinya mengidap sindrom tidak takut kepada siapapun, tidak peduli siapa Nathan, melihat Prisly memanggilnya Kak Nathan, dia juga langsung mengikutinya. Namun
Perlu diketahui bahwa obat keseimbangan adalah benda yang harus dimiliki oleh para ahli bela diri untuk masuk ke dalam dunia kultivasi, tidak semua orang bisa melangkah masuk ke dunia kultivasi, dan tidak semua ahli bela diri bisa menjadi menumbuhkan keabadian. Obat keseimbangan dibutuhkan untuk membasuh diri lalu melihat apakah bisa merasakan energi spiritual di dunia, kalau bisa merasakan energi spiritual di bumi, maka bisa mempelajari teknik kijutsu dan menyerap energi spiritual untuk digunakan diri sendiri, ini adalah langkah penting bagi ahli bela diri untuk melangkah masuk ke dunia kultivasi.Meskipun tidak sulit untuk meramu obat keseimbangan, sayang sekali saat ini ahli alkimia semakin sedikit, terlebih lagi ahli alkimia yang bisa meramu obat keseimbangan juga semakin sedikit. Selain itu, obat keseimbangan merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh para keluarga kaya yang tersembunyi, yang membuat permintaan melebihi persediaan, dan membuat benda ini sangat berharga.“Kamu ben
“Baik! Kami akan mengalah,” Herry menggertakkan giginya, raut wajahnya menjadi muram dan menakutkan, pada akhirnya dia berbalik dan membawa bawahannya pergi.“Kak, beberapa bocah ini benar-benar terlalu arogan! Kalau seperti ini terus, maka kita tidak akan bisa mendapatkan apapun di pulau ini, dan dendam kak Donovan juga tidak akan bisa dibalaskan!” Harris melihat kakak keduanya yang dimarahi dan melarikan diri, tidak bisa menahan kekesalannya.Herry tidak mengatakan apapun, dia menggertakkan giginya dan berkata. “Ayo pergi, kita cari kultivator hitam itu, asalkan kita bekerja sama, maka tidak perlu takut pada para bocah ingusan itu lagi!”Herry juga menyadari kalau pria berjas itu juga sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras, sekarang setelah identitasnya terungkap pasti akan bersembunyi. Jika bisa menemukan pria berjas itu dan bekerja sama, maka mereka akan memiliki dua orang puncak penguasa Ingras di sisi mereka, dan tidak perlu takut lagi pada Remy serta Jordan. Bahkan, walau
Roarr~~Beruang kutub yang jatuh di samping kaki Nathan, sepasang matanya menatap Nathan dengan memelas seolah sedang memohon pada Nathan untuk tidak membunuhnya.Nathan dan beruang kutub itu saling bertatapan dan hatinya merasa sedikit tidak tega. Meskipun beruang kutub adalah hewan buas, tapi beruang kutub ini sudah memiliki kecerdasan, dia bisa memahami perkataan manusia dan berpikir sendiri.“Beruang kutub yang begitu besar, darah hewan spiritual-nya pasti sangat berharga,” Remy berjalan menghampiri, sambil mengayunkan pedang di tangannya dan bersiap untuk memenggalnya sambil berbicara.Beruang kutub itu sudah terluka parah dan sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melawan atau melarikan diri.Klang!Di saat Nathan sedang ragu-ragu apakah dia harus menyelamatkan beruang kutub itu atau tidak, suara dentingan tiba-tiba terdengar, pedang milik Remy ditahan oleh seseorang.“Remy, beruang kutub ini juga bukan milikmu, kamu malah ingin mendapatkan darah hewan spiritual itu untuk dir
Pria berjas itu mengernyitkan keningnya, lalu berguling dengan cepat dan menghindari serangan beruang bersalju itu dengan menyedihkan. Perlu diingat, pria berjas itu sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras, sekarang dia malah menjadi sangat menyedihkan saat menghadapi seekor beruang kutub, bisa dilihat betapa kuatnya beruang kutub itu. Apalagi beruang kutub itu sudah memiliki kecerdasan, saat pria berjas itu lengah dia tiba-tiba menyerang dan membuat pria berjas itu kewalahan.Pria berjas itu bangkit dari tanah dengan menyedihkan namun belum sempat berdiri, beruang kutub itu sudah menerkamnya lagi. Pria berjas itu kaget, dalam sekejap otot-otot di tubuhnya menegang dan dia bergegas melayangkan tinjunya dengan ganas.BUGH!Tinju itu langsung mengenai perut dari beruang kutub, dan beruang kutub yang dihantam oleh pukulan pria berjas itu seketika terhempas.Roooaaaarrrrr!Beruang kutub itu meraung lalu tubuhnya mendarat dengan keras tepat di hadapan Nathan.“Ah!” Hal ini membuat Sara
“Biarkan dia mengikuti dari belakang, tidak usah memperdulikannya,” melihat mereka tampak risih, akhirnya Nathan berbicara dengan datar.Dia sudah mengetahui walau Abel terlihat seperti seorang playboy, tapi dia tidak memiliki niat buruk. Sedangkan bawahan yang dibawa oleh Abel juga tidak terlalu kuat, jadi Nathan tidak perlu khawatir. Namun setelah berjalan selama beberapa saat, tiba-tiba terdengar suara gemuruh.Rooaarrr!Suara raungan yang terdengar begitu keras hingga tanah juga sedikit bergetar, dan salju pun berjatuhan dari sebagian pepohonan.Nathan sedikit tercengang, dan bergegas menuju ke arah suara gemuruh itu. Sarah dan yang lainnya juga mengikuti dari belakang.Abel terkejut setelah mendengar suara gemuruh itu, hanya saja, karena Nathan dan yang lainnya pergi untuk mencari asal suara gemuruh itu, dia juga memberanikan diri dan membawa bawahannya untuk mengikuti. Baru berjalan tidak jauh, Nathan melihat seekor beruang kutub yang amat besar muncul, tubuh beruang kutub itu d