Share

Chapter 3

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 14:49:57

Althon mengembus napas panjang untuk kesekian kalinya. “Dengarkan aku baik-baik, Tuan. Aku sudah menjalani hari ini dengan sangat buruk, dan aku berharap kau tidak membuat hariku menjadi lebih buruk lagi dengan sandiwaramu. Hentikan sandiwaramu dan segera tangkap aku.”

“Tuan Muda, kami datang bukan untuk menangkap Anda. Kami datang untuk mengantar Anda bertemu dengan kakek Anda. Kami bukanlah suruhan pria bernama Alvin seperti yang Anda duga,” ujar pria berusia tiga puluh tahunan.

Althon memijat kepalanya yang pening. “Kau benar-benar keras kepala.”

“Tuan Muda, sentuh cincin Anda selama tiga detik hingga cincin itu bekedip beberapa kali. Anda akan mendapatkan informasi mengenai Anda.”

“Berjanjilah untuk berhenti bersandiwara setelah aku melakukan permintaan konyolmu.” Althon menyentuh cincin selama tiga detik. Ia terkejut ketika sebuah layar hologram tiba-tiba muncul di hadapannya. “Apa ini?”

Althon menyentuh layar hologram, tetapi tangannya justru menembus layar. Ia membaca informasi di layar. “Althon Leander. Apa Leander adalah nama keluargaku?”

Althon melirik pria itu sekilas. “Aku lahir di Okatown, 24 tahun yang lalu. Ayahku bernama Arthur Leander dan ibuku bernama Adele Leander. Bagaimana layar ini bisa memasang fotoku?”

Althon tercenung selama beberapa waktu. “Pria bernama Arthur Leander memiliki wajah yang mirip denganku. Apa dia benar-benar ayahku?”

Althon menggeser layar. “Anthony Leander, dia … adalah kakekku?”

“Namaku Alan.” Pria itu membungkuk singkat, mendekati Althon. “Aku adalah asisten kepercayaan Master Anthony.”

“Cincin ini sudah bersamaku selama bertahun-tahun, tapi cincin ini baru pertama kali menampilkan layar hologram seperti sekarang.”

“Cincin Anda aktif setelah cincin itu terkena darah Anda. Kami berhasil melacak lokasi Anda dari sinyal cincin Anda. Ketika cincin itu aktif, cincin akan melakukan pemindaian pada pemakainya. Jika Anda bukan pemiliknya, cincin itu akan menjadi tidak aktif.”

Althon mengamati Alan dan para pengawalnya saksama, menggeleng beberapa kali. Ia masih ragu untuk mempercayai mereka. “A-aku tidak mempercayai kalian. Kalian pasti suruhan Alvin dan menjadi bagian dari rencananya untuk menghancurkanku.”

“Anda bisa mempercayai kami, Tuan Muda. Kami bukanlah musuh.”

“Berikan kami jaminan jika kalian bukanlah musuh.” Althon mengembus napas panjang. Ia benar-benar sudah lelah dengan malam ini, dan tidak ingin tertipu oleh siapa pun lagi.

Alan melempaskan jam tangannya dan sebuah pistol. “Jam tangan ini berharga satu juta dolar. Anda bisa menjadikan jam tangan ini sebagai jaminan. Selain itu, jika Anda melihat tindakan kami mencurigakna, Anda bisa langsung menembak kami.”

Althon menerima jam tangan dan pistol, mengamati kedua benda itu lekat-lekat. “Jam tangan ini merupakan merk terkenal, tapi aku tidak tahu apakah jam ini asli atau tidak. Pistol ini juga terlihat sungguhan.”

“Anda bisa mengarahkan cincin Anda pada jam tangan dan pistol itu untuk mengetahui keasliannya, Tuan Muda.”

Althon tampak ragu, tetapi ia tetap mengarahkan cincinnya pada jam tangan dan pistol. Layar hologram seketika menampilkan informasi mengenai jam tangan dan pistol. “Jam tangan dan pistol ini asli. Tidak, aku tidak boleh mempercayai hal ini dengan mudah.”

Althon mengarahkan cincin pada sepeda listriknya. Layar menampilkan informasi terkait sepeda listrik. “Layar bahkan menampilkan status sepeda listrikku yang rusak.”

Althon menatap Alan dan pasukannya. “Apakah pria itu dan pasukannya memang suruhan dari kakekku?”

Althon tidak sengaja mengarahkan cincin ke salah satu mobil. “Mobil itu berharga sepuluh juta dolar? Mobil itu memang terlihat sangat mewah.”

“Aku tahu Alvin berasal dari keluarga kaya, tapi aku yakin dia tidak akan mampu membeli mobil mewah itu, apalagi berjumlah sepuluh buah.”

Alvin menyentuh cincin, dan layar hologram seketika tertutup. “Apa kalian memang suruhan kakekku?”

Alan mengangguk. “Benar, Tuan Muda.”

Althon tercenung selama beberapa waktu. Jika ia terus berada di taman ini, polisi akan menangkapnya. Akan tetapi, ia belum sepenuhnya percaya pada Alan dan pasukannya. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Althon mengembus napas panjang, memasukkan jam tangan dan pistol ke dalam saku. “Baiklah, aku akan ikut bersama kalian. Aku akan menembak kalian jika kalian mencurigakan.”

“Ikuti aku, Tuan Muda.” Alan berjalan menuju mobil, membukan pintu untuk Althon. “Anda bisa mengganti baju Anda di dalam mobil. Kami sudah menyediakan banyak pakaian untuk Anda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda bisa mengatakannya padaku.”

Althon memasuki mobil, terkejut ketika melihat bagian dalam mobil yang sangat mewah. “Ini benar-benar luar biasa. Aku tidak pernah memasuki mobil mewah seperti ini sebelumnya.”

Althon mengganti pakaiannya dengan pakaian baru. “Pakaian ini sangat nyaman sekali dan pasti sangat mahal.”

Althon mengamati Alan dan pasukannya yang masih berada di luar. “Jika mereka memakai mobil mewah ini untuk berpergiaan, maka seberapa kaya keluargaku?”

Althon bersandar di kursi. “Jangan terlalu berkhayal, Althon. Mereka hanyalah orang asing. Kau tidak boleh mempercayai mereka.”

Alan duduk di samping Althon. “Kita akan pergi ke Paradise Mansion di Okatown sekarang, Tuan Muda.”

“Aku tidak tahu di mana Okatown berada?”

“Okatown berada di negara bagian Pixeland.”

“Bukankah letaknya sangat jauh dari tempat ini?”

“Anda tenang saja, Tuan Muda. Kami bisa mengantar Anda ke Pixeland dengan cepat. Anda bisa beristirahat sekarang. Kami akan memberi tahu Anda ketika kita akan sampai.”

Althon tertalu lelah untuk berpikir, memejamkan mata. “Baiklah, lakukan sesukamu.”

“Anda mengatakan jika pria bernama Alvin akan menangkap Anda. Apa yang sudah pria itu lakukan, dan dari keluarga mana dia berasal?”

“Alvin adalah orang yang selalu merundungku sejak sekolah. Dia meminta Alicia untuk berpura-pura menjadi kekasihku. Mereka mempermalukanku di sebuah club. Aku memukul Alvin, dan dia sangat marah padaku.”

“Alvin Julian, dia berasal dari keluarga Julian.”

“Kami akan memastikan Alvin Julian tidak akan pernah menganggu Anda lagi.”

Althon tidak memedulikan ucapan Alan. Rombongan mobil meninggalkan taman, melaju cepat di jalan raya. Althon mengamati pemandangan kota sampai akhirnya tertidur.

Tak lama setelah kepergiaan Althon, orang-orang suruhan Alvin tiba di taman. Mereka berpencar untuk menangkap Althon.

Althon terbangun beberapa jam kemudian. Ia mengamati keadaan sekeliling dan terkejut saat menyadari ia tidak berada di dalam mobil. “Di mana aku sekarang?”

“Anda berada di pesawat, Tuan Muda,” jawab Alan.

“Pe-pesawat? Bagaimana mungkin aku bisa berada di pesawat?” Althon terkejut ketika mengintip keadaan luar melalui jendela pesawat. Ia melihat lautan dan titik-titik kecil cahaya. “Sejak kapan aku berada di pesawat?”

“Anda berada di pesawat sejak dua jam lalu, Tuan Muda. Anda tertidur sangat pulas sehingga aku sangat takut membangunkan Anda. Para pengawal membawa Anda ke pesawat.”

“A-apa pesawat ini milik keluargaku?”

“Benar, Tuan Muda.” Alan melirik jam tangan. “Kita sebentar lagi tiba di salah satu kediaman utama keluarga Leander.”

“Salah satu kediaman utama?” Althon terkejut ketika melihat sebuah bangunan mewah dengan halaman yang sangat luas di layar. “Apa rumah itu rumah keluargaku?”

“Benar, Tuan Muda. Rumah Anda berada di Pulau Esa, sebuah pulau ekslusif milik keluarga Anda yang tidak dimasuki oleh sembarang orang.”

“Pulas Esa? Aku tidak pernah mendengar nama pulau itu.”

Althon tidak tahu seberapa banyak ia terkejut malam ini. Semua hal ini seperti mimpi baginya. Ia hanyalah pria miskin yang tidak memiliki apa pun sebelumnya, tetapi seseorang tiba-tiba saja memanggilnya tuan muda dan memperlakukannya selayaknya raja.

“Siapa keluargaku sebenarnya, Alan?”

“Master Anthony yang paling berhak untuk menjelaskan semuanya pada Anda.”

Althon tidak sabar menunggu untuk bertemu dengan pria bernama Anthony. Benarkah pria itu adalah kakeknya? Kalaupun semua ini hanya jebakan, setidaknya ia sudah pernah merasakan diperlakukan seperti seorang raja.

“Aku pasti sudah gila karena mengikuti orang asing,” gumam Althon seraya bersandar di kursi. Ia mengamati pemandangan kota, tertidur.

Pesawat mendarat di sebuah halaman luas.

“Kita sudah tiba, Tuan Muda,” ujar Alan.

Althon mengintip keadaan luar dari jendela. Ia melihat sebuah air mancur besar dan halaman yang sangat luas. “Aku pulang ke rumahku?”

Althon menuruni tangga dengan perasaan tegang. Ia begitu takjub melihat sebuah rumah megah seperti istana dengan halaman yang luas, pepohonan yang menjulang tinggi, dua air mancur besar, dan taman yang sangat indah.

“Mohon ikuti aku, Tuan Muda.”

Althon mengikuti Alan, mengawasi keadaan. Pasukan menjaganya dari sekeliling arah. Ia sangat tegang, takut, dan penasaran di saat yang sama.

“Tuan Muda Althon sudah kembali!” teriak Alan tiba-tiba.

Althon terkejut ketika Alan bergesar ke samping, begitupun dengan para pengawal yang mengikutinya. Ia melihat para pengawal berpakai hitam berbaris di sisi kiri dan kanan, membungkuk hormat padanya.

“Apa yang terjadi?” Althon tidak pernah mendapatkan sambutan seperti ini sebelumnya. Ia mencubit lengannya sangat keras, mengerjap beberapa kali. “Semua ini bukan mimpi. Jika Alvin memang mengejaiku, dia pasti harus mengeluarkan banyak uang untuk menyewa mobil, pesawat, rumah mewah ini, dan juga para pengawal.”

Althon berjalan dengan perasaan takut. Ia menahan napas ketika melihat seorang pria tua di teras bersama para pengawal.

“Cucuku, Althon, kau akhirnya kembali.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 4

    Anthony tiba-tiba berlari dan memeluk Althon sangat erat. Pria tua itu menangis sesegukan. Ia seperti mendapatkan kekuatan setelah mendengar Alan menemukan cucunya yang sudah lama menghilang.Anthony memangis ketika melihat Althon untuk pertama kalinya. Ia sudah mencari cucunya selama bertahun-tahun. Harapannya semakin menipis bersamaan dengan kondisinya yang semakin menurun. Akan tetapi, doanya untuk bertemu dengan Althon akhirnya terkabul.“Althon, aku sangat bahagia kau kembali. Harapanku akhirnya menjadi kenyataan.”“Kakek?” Althon memanggil dengan suara kecil. Ia masih bingung, tetapi ia membalas pelukan Anthony. “Kakek.”Anthony melepas pelukan, menatap Althon lekat-lekat, mengelus pipi cucunya berkali-kali. “Kau sangat mirip dengan ayahmu, Althon.”“A-apa benar aku adalah cucumu?” Althon menoleh pada Alan dan para pengawal yang masih membungkuk. “A-aku … aku ….”“Kau memang cucuku. Kau mewaris fisik ayahmu, tapi kau memiliki mata ibumu.” Anthony menggenggam tangan Althon. “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 5

    “Awalnya, aku berencana untuk menjadikan Arthur sebagai pewaris utama keluarga, tetapi rencana itu gagal karena aku terpengaruh oleh hasutan ketiga putraku. Ketika aku mengetahui jika Arthur sama sekali tidak bersalah, aku justru mendapatkan kabar jika Arthur, Adele, dan kau mengalami kecelakaan yang menewaskan kalian bertiga. Namun, aku percaya jika kalian masih hidup, dan itu terbukti dengan kau yang ada di dekatku, Althon.”“Aku … aku sangat terpukul hingga jatuh sakit. Aku mengerahkan semua yang aku bisa untuk mencari keberadaan kalian, tapi aku tidak mendapatkan hasil apa pun. Aku akhirnya tahu jika ketiga putraku yang sudah menghalangi pencarianku. Mereka jugalah dalang di balik kecelakaan yang akan menewaskanmu dan orang tuamu. Aku sangat murka pada mereka, tetapi mereka mengelak jika mereka memfitnah Arthur, mencelaikainya dan keluarganya.”“Mereka memanfaatkan kondisiku yang terus melemeh dan sakit-sakitan untuk mengambil alih seluruh harta kekayaaan keluarga, termasuk kekaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 6

    Anthony kembali ke kamar untuk beristirahat. Sementara itu, Althon mengelilingi rumah bersama Alan dan beberapa pengawal.“Aku pasti akan tersesat jika aku tidak pergi bersamamu, Alan.” Althon berjalan di lorong, menatap lukisan-lukisan, patung, dan guci di sisi kiri dan kanan. Ia masih belum terbiasa dengan kemewahan dan kemegahan mansion ini.“Anda bisa menggunakan bantuan Ansen jika Anda tersesat, Tuan Muda,” ujar Alan.“Aku lupa soal Ansen. Aku belum terbiasa dengan kehidupan baruku.”Althon mengunjungi banyak ruangan, dan ia masih saja terkejut dan terkagum-kagum. “Aku kesulitan mengingat saking banyaknya ruangan di mansion ini.”Althon mengujungi halaman belakang, berjalan di taman belakang, menyentuh air mancur. “Alan, seluas apa mansion ini?”“Mansion Anda seluas Pulau Esa, Tuan Muda.”“Apa?” Althon terkejut. “Maksudmu, Pulau Esa adalah rumahku?”“Pulau Esa adalah pulau ekslusif milik Master Arthur, ayah Anda. Selain itu, Pulau Adu, Pulau Gati, Pulau Pato, dan Pulau Mali juga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 7

    Noah terkejut ketika Althon mengetahui identitasnya. “Bagaimana mungkin pengemis sepertimu mengenalku? Apa kau mengikutiku hingga ke tempat ini?”Noah mengamati Althon lekat-lekat. “Tunggu, aku mengenalmu. Kau adalah si brengsek Althon. Kau sudah menghancurkan pesta adikku dan menghajarnya di hadapan semua orang. Kau bahkan akan melecehkan pacarnya.”“Apa?” Althon mengepalkan tangan erat-erat. Ia adalah korban dari kejahatan Alvin dan Alicia, tetapi mereka justru memfitnahnya. “Alvin dan Alicia sudah mempermainkanku dan mempemalukanku di hadapan semua orang. Alvin memang pantas mendapat hukuman.”“Dasar brengsek!” teriak Noah sangat keras hingga para pengunjung menoleh ke arahnya dan Althon. “Bagaimana kau bisa berada di Pulau Adu sekarang? Kau adalah buronan di Asthonia. Kau seharusnya berada di dalam penjara sekarang. Alvin mengalami kecelakaan hingga berada di rumah sakit karena ulahmu.”“Alvin mengalami kecelakaan?” Althon terkejut, tersenyum ketika mengingat ucapan Alan semalam.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 8

    Semua orang seketika terkejut ketika melihat Sean Ruild dan pasukannya membungkuk hormat pada Althon, seorang pria berpakaian lusuh yang mereka anggap sebagai pengemis. Suasana begitu hening bahkan beberapa mobil ikut berhenti.Noah sontak mundur beberapa langkah. Mata dan mulutnya terbuka sangat lebar. Pria itu membeku, sedangkan jantungnya justru berdetak sangat cepat seperti akan meledak.Noah menggelengkan kepala dan mengerjapkan matanya berkali-kali. Mulutnya seperti akan jatuh ke trotoar saking terkejut melihat kejadian ini. “Ba-bagaimana mungkin Tuan Sean Ruild membungkuk pada pria sialan itu dan memanggilnya Tuan Muda? Apa sedang berada di alam mimpi sekarang?”Noah menatap Althon lekat-lekat. “Pria brengsek itu hanya seorang pegawai restoran kecil. Dia … hanyalah pria tidak berguna. Dia bahkan tidak pantas menginjakkan kakinya di Pulau Adu sekalipun.”Noah menampar pipinya dengan sangat keras, menyentuh pipinya yang terasa panas. Ia menatap trotoar selama beberapa waktu. “Das

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 9

    Vin dan staff Paradise Store sontak terkejut, menjatuhkan tas belanjaan dari tangan mereka. Mereka menatap Althon tak percaya, saling bertatapan. Meski begitu, mereka tidak berani mengatakan apa pun.“Tuan Muda.” Vin berkata dengan suara kecil. Ia tahu bahwa dirinya dan staffnya sudah melakukan kesalahan fatal dan hanya menunggu untuk mendapatkan hukuman.“Sean, aku ingin pergi dari tempat ini secepatnya. Kau harus memastikan belanjaanku sampai dengan selamat di rumahku.” Althon berjalan menuju mobil Sean, menoleh pada Noah yang masih mematung.“Aku mengerti, Tuan Muda.” Sean membungkuk, memberi tanda pada para pengawalnya, berjalan mengikuti Althon.Para pengawal Sean memasukkan tas-tas belanjaan Althon ke mobil. Noah dan semua orang melihat peristiwa itu dalam diam.Althon mendekat pada Noah, merapikan jas pria itu. Ia menahan tawa saat melihat wajah pucat pasi Noah. “Senang bertemu denganmu, Noah. Aku tidak sabar untuk bertemu lagi denganmu dalam waktu dekat. Aku harap malammu meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 10

    “Althon, bagaimana keadaanmu?” tanya Anthony sembari berlari. Ia mendekat bersama beberapa pengawal dan seorang dokter.“Aku baik-baik saja, Kakek. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku.”Anthony memeriksa keadaan Althon, menoleh pada seorang pria berjas putih. “Segera periksa keadaan cucuku sekarang. Aku tidak ingin dia terluka.”“Kakek.” Althon terkejut ketika seorang dokter mendekat ke arahnya. “Aku hanya mengalami masalah kecil dengan beberapa orang.”“Tidak boleh ada siapa pun yang menghina dan menyakitmu, Althon. Kau adalah cucuku yang sangat berharga. Aku tidak akan memaafkan diriku jika kau terluka.” Anthony menyeka tangis, tampak khawatir.“Kakek.” Althon menatap Anthony lekat-lekat. Ia melihat kakeknya sangat mengkhawatirkannya. “Aku menganggap masalah di Paradise Store bukanlah hal besar karena aku sering mendapatkan perundungan dan perlakukan buruk dari orang lain. Akan tetapi, Kakek tidak bisa menerima perlakukan orang-orang itu setelah semua hal yang dia alami selama ini,” g

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 11

    “Kau bisa keluar sekarang, Noah,” ujar seorang polisi seraya membuka pintu.Noah bergegas berdiri, menepis tangan para tahanan yang akan menariknya. “Aku memang tidak bersalah. Aku seharusnya tidak berada di tempat ini. Aku akan menuntut rugi.”Noah mengikuti para polisi, mengabaikan para tahanan yang meneriakinya. Ia menepis tangan seorang tahanan yang menarik bajunya hingga ia nyaris terjungkal. Ketika menoleh ke cermin, ia melihat penampilannya yang sangat kacau.Noah tidak bisa tidur nyaris semalaman. Perutnya sangat lapar karena ia tidak menyentuh makanannya. Ia seketika muntah ketika melihat makanannya. “Aku mengalami malam yang paling mengerikan sepanjang hidupku. Aku bersyukur karena neraka ini berakhir dengan cepat. Aku pasti gila jika aku berada di tempat ini lebih lama.”Noah menangis tersedu-sedu ketika melihat halaman. Polisi tidak mengizinkannya menghubungi keluarganya. “Dasar brengsek! Aku tidak menerima penghinaan ini.”Dua pengawal Sean mendekati Noah.“Kami sudah mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chater 212

    Althon tengah mengamati penampilannya di cermin. Ia mengembus napas panjang, mengamati keadaan kamar. “Aku merasa waktu berlalu sangat cepat, padahal aku sudah berada di rumah selama empat hari.”Althon mengepalkan tangan erat-erat. “Aku tidak boleh berleha-leha saat ketiga pria brengsek itu dan keluarga mereka sibuk dengan kehidupan mereka. Aku harus menyelesaikan tugas ini dengan baik.”Althon keluar dari kamar. Ali dan para pengawal membungkuk hormat padanya. “Master Anthony sudah menunggu Anda, Tuan Muda,” ujar Ali. Althon dan Anthony bertemu di meja makan.“Bagaimana dengan persiapanmu, Althon?” tanya Anthony. “Aku sudah menyusun beberapa rencana, Kakek. Aku harap aku bisa menyelesaikan misi dengan baik dan secepat mungkin.”“Jangan terlalu terburu-buru, Althon. Kau sedang menilai manusia, bukan sebuah benda. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa diterka. Mereka bisa berubah dalam waktu sangat singkat.”“Althon.” Anthony menyentuh tangan Althon. “Kau harus sangat berhati-hati

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 211

    Pasukan bertopeng terus menembakkan jaring dan peluru ke arah para berandal. Para berandal bergerak melewati teman-teman mereka yang masih bergelimpangan di tanah. Draco mengamati keadaan dari atap mobil, mendengkus kesal. “Mereka sudah tahu lebih dahulu penyerangan ini.”Pasukan bertopeng menembakkan peluru dari balkon, rooftop, halaman, dan atas pohon. Para berandal yang bergerak mulai tumbang di tanah, terinjak-injak berandal lain.Pasukan bertopeng melemparkan bom asap ke berbagai arah. Para berandal seketika ambruk setelah mengisap asap. Draco terkejut saat melihat para berandal bergelimpangan di tanah. “Dasar bajingan! Mereka menggunakan bom asap sehingga sampah-sampah itu tidak sadarkan diri! Kenapa Red Sting memiliki bom asap? Apakah mereka memiliki sekutu yang membantu mereka?”Draco mengepalkan tangan erat-erat. “Kemampuan menembak mereka juga sangat sempurna. Mereka bukan anggota Red Sting. Mereka adalah orang-orang terlatih.”Ryan, Ronny, dan anggota Red Sting mengamati

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 210

    “Bos Reno akan pergi ke Pulau Eso bersama Bos Raka.” Ryan mengamati pesan saksama, memasukkan ponsel ke saku celana, mengembus napas panjang. Ryan mengamati anggota-anggota Red Sting yang terus berdatangan. “Bos Reno tidak mengatakan apa pun soal pekerjaannya dengan Bos Raka padaku. Dia hanya mengatakan jika dia harus membantu pekerjaan Bos Raka. Mereka juga terlibat dengan kelompok orang-orang bertopeng itu.”Ryan mengepalkan tangan erat-erat. “Aku senang karena anggota pasukanku kembali berkumpul. Akan tetapi, kedatangan mereka dalam jumlah banyak akan membuat musuh curiga. Orang-orang itu kemungkinan akan menyerang kembali, dan aku akan kesulitan untuk menjaga dan melindungi mereka sekaligus.”Ryan mencengkeram pagar, melirik seorang pria bertopeng di belakangnya. “Orang-orang sialan itu menepati semua perkataan mereka hingga saat ini. Mereka tidak hanya memberi tempat aman, tetapi juga menyediakan kebutuhan pasukanku, termasuk senjata. Apa sebenarnya hubungan mereka dengan Bos R

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 209

    Pria bertopeng harimau itu seketika berbalik, menatap Raka lekat-lekat. Ia mendekat seraya mengambil pistol dari saku celana. Tanpa mengatakan apa pun, ia tiba-tiba menembakkan peluru pada Raka. Raka bergegas menghindar ke samping, bergerak cepat menuju pria bertopeng itu. Ia mengambil pisau dari sabuk celana, menghunuskan pisau. Raka dan pria bertopeng harimau itu memutar tubuh, melayangkan tendangan hingga pisau dan pistol terlempar ke lantai. Kedua pria itu saling menyerang, bertarung imbang selama beberapa waktu. Reno mengamati pertarungan dari celah lubang pintu. “Bos Raka bertarung dengan pria bertopeng itu. Pria bertopeng itu ingin menguji kemampuan Bos Raka.”Raka dan pria bertopeng bertarung di tengah ruangan, saling menendang, memukul, menyikut, dan menarik satu sama lain. Raka dan pria bertopeng itu sama-sama terdorong mundur beberapa langkah, menatap satu sama lain tanpa berkedip. Embusan napas mereka terdengar bersahutan. Raka dan pria bertopeng itu melesat maju, mem

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 208

    “Star Company adalah perusahaan yang sedang berkembang pesat. CEO sebelumnya terlibat masalah korupsi sehingga harus mendekam di penjara.” Althon tersenyum, mengepalkan tangan erat-erat. “Ini tugas yang sangat sulit,” gumamnya. “Tugas ini sangat penting untukmu, Althon. Saat kau menjadi ahli waris keluarga Leander, kau membutuhkan banyak orang yang bisa kau percaya untuk mengelola perusahaan-perusahaanmu maupun orang-orang yang bisa menjagamu dan keluargamu. Tugas ini akan membuatmu mengenal lebih banyak orang dari berbagai sisi.”“Aku mengerti, Kakek,” ujar Althon. “Kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal. Ali dan para pengawal akan tetap menjagamu, tetapi mereka tidak akan membantumu dalam tugas ini. Kaulah yang harus memilih sendiri orang yang berhak mendapatkan kepercayaanmu.”Anthony memberi anggukan pada Alan. Alan segera menghubungi seseorang. Tak lama setelahnya, seorang pria memasuki ruangan makan, membungkuk pada Anthony dan Althon. “Dia adalah Paul, salah satu orang

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 207

    Arnold, Aaron, dan Andy sangat sibuk dengan pembangunan kawasan super megah yang mereka rencanakan. Keluarga mereka terlibat dalam proyek tersebut. Mereka tidak ingin kalah, dan sangat berharap menjadi pemenang. Emerald Place adalah kawasan yang terus mendatangkan keuntungan besar setiap tahunnya, dan mereka menginginkan kawasan tersebut menjadi milik mereka.Hubungan Arnold, Aaron, dan Andy menjadi renggang setelah Anthony memberikan tugas pada mereka. Mereka saling mencurigai satu sama lain. Persaingan juga terjadi di antara Alex, Andrew, dan Alfie sebagai putra pertama.Di tengah ketegangan yang terjadi, Alexa semakin sebal mengenai kedekatan Alex dan Agnes. Ia tidak ingin keduanya memiliki hubungan spesial. Alexa berjalan memasuki ruangan Agnes, mengabaikan beberapa pegawai yang membungkuk padanya. Ia ingin memberi peringatan pada Agnes.Alexa mengintip Agnes di celah pintu. Ia melihat wanita itu tengah sibuk bersama beberapa pengawalnya. “Agnes adalah wanita yang cantik, cerdas,

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 206

    Althon tersenyum. “Aku memberimu kepercayaan, dan kau harus memberikan kesetiaanmu padaku, Brody.”Brody tiba-tiba berlutut. “Aku memberikan hidup dan kesetiaanku padamu.”Althon mengepalkan tangan erat-erat, mengamati Brody dan para pengawal di ruangan ini. “Brody adalah orang pertama yang aku rekrut. Dia menyerahkan hidup dan kesetiaannya padaku. Akan tetapi, Ali, Alan, dan para pengawal lain melindungi dan menjagaku karena aku adalah putra dari ayahku.”“Brandon,” panggil Althon. Seorang pria tinggi memasuki ruangan, membungkuk pada Althon, melirik Brody yang masih berlutut. “Aku datang atas panggilanmu, Tuan Muda.”“Berdirilah, Brody. Aku akan mengenalkanmu pada seseorang,” kata Althon.Brody bergegas berdiri, menatap Brandon sesaat. “Pria ini adalah Brandon, salah satu sahabat ayahmu. Dia yang akan melatihmu dan membimbingmu selama kau berlatih.” “Aku mohon bantuan dan bimbinganmu, Tuan.” Brody menggangguk singkat. Ia merasa sangat lega karena sudah tahu siapa pembunuh ayahnya

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 205

    Brody sontak tercengang, menatap sosok tampan di samping Anthony. Meski penampilan Althon sangat berbeda sekarang, tetapi ia mengenal suara pria itu. Brody meneguk ludah berkali-kali, teringat dengan tindakannya selama ini pada Althon. Ia melihat Ali dan para pengawal di belakang Althon saat ini. “Aku memang mencurigai Althon menyembunyikan sesuatu dariku, begitu pun dengan orang-orang yang mengawasinya. Akan tetapi, aku tidak menduga jika dia adalah cucu dari bos.”Brody masih belum mempercayai semua ini. Ia hanya diam di tempatnya, tidak berkedip selama beberapa waktu. Ia melihat semua pengawal di sekelilingnya membungkuk saat Althon, Anthony, dan para pengawal menuruni tangga. Brody bergegas membungkuk, meneguk ludah berkali-kali. “Apa yang akan dia lakukan padaku sekarang? Apakah pasukan ini akan mengeksekusiku? Sial, aku masih ingin hidup sekarang,” gumamnya. “Kau tampak sangat tegang, Brody,” ucap Althon, tersenyum. Para pengawal kembali berdiri tegak, begitu pun dengan Brod

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 204

    Althon terbangun karena suara alarm. Saat menoleh ke samping, ia tidak melihat Brody. Ia membasuh wajah di wastafel, mengintip keadaan luar melalui jendela. “Brody sedang berolahraga. Dia sangat bersungguh-sungguh untuk bergabung menjadi pasukanku. Bagaimana reaksinya saat tahu aku adalah bosnya kelak?”Althon merenggangkan badan. “Aku sebaiknya tidak mengganggu Brody.”Althon meninggalkan restoran setelah sarapan. Beberapa pengawal akan mengelola restoran mulai hari ini. Ia tidak sabar untuk mengejutkan Anthony sekaligus penasaran misi apa yang akan ia lakukan setelah ini. Brody tampak sangat antusias. Ia nyaris selalu tersenyum, mengamati jalanan. “Ke mana kita akan pergi? Kau belum memberitahuku.”“Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, Brody. Kau akan tahu saat kau tiba di rumah bosku. Kau bisa tertidur selama dalam perjalanan.”Brody mendengkus kesal. “Kau pasti tidak akan membangunkanku. Aku tidak ingin kehilangan kesempatan baik ini.”Rombongan mobil tiba di bandara. “Kita ak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status