Share

Chapter 3

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 14:49:57

Althon mengembus napas panjang untuk kesekian kalinya. “Dengarkan aku baik-baik, Tuan. Aku sudah menjalani hari ini dengan sangat buruk, dan aku berharap kau tidak membuat hariku menjadi lebih buruk lagi dengan sandiwaramu. Hentikan sandiwaramu dan segera tangkap aku.”

“Tuan Muda, kami datang bukan untuk menangkap Anda. Kami datang untuk mengantar Anda bertemu dengan kakek Anda. Kami bukanlah suruhan pria bernama Alvin seperti yang Anda duga,” ujar pria berusia tiga puluh tahunan.

Althon memijat kepalanya yang pening. “Kau benar-benar keras kepala.”

“Tuan Muda, sentuh cincin Anda selama tiga detik hingga cincin itu bekedip beberapa kali. Anda akan mendapatkan informasi mengenai Anda.”

“Berjanjilah untuk berhenti bersandiwara setelah aku melakukan permintaan konyolmu.” Althon menyentuh cincin selama tiga detik. Ia terkejut ketika sebuah layar hologram tiba-tiba muncul di hadapannya. “Apa ini?”

Althon menyentuh layar hologram, tetapi tangannya justru menembus layar. Ia membaca informasi di layar. “Althon Leander. Apa Leander adalah nama keluargaku?”

Althon melirik pria itu sekilas. “Aku lahir di Okatown, 24 tahun yang lalu. Ayahku bernama Arthur Leander dan ibuku bernama Adele Leander. Bagaimana layar ini bisa memasang fotoku?”

Althon tercenung selama beberapa waktu. “Pria bernama Arthur Leander memiliki wajah yang mirip denganku. Apa dia benar-benar ayahku?”

Althon menggeser layar. “Anthony Leander, dia … adalah kakekku?”

“Namaku Alan.” Pria itu membungkuk singkat, mendekati Althon. “Aku adalah asisten kepercayaan Master Anthony.”

“Cincin ini sudah bersamaku selama bertahun-tahun, tapi cincin ini baru pertama kali menampilkan layar hologram seperti sekarang.”

“Cincin Anda aktif setelah cincin itu terkena darah Anda. Kami berhasil melacak lokasi Anda dari sinyal cincin Anda. Ketika cincin itu aktif, cincin akan melakukan pemindaian pada pemakainya. Jika Anda bukan pemiliknya, cincin itu akan menjadi tidak aktif.”

Althon mengamati Alan dan para pengawalnya saksama, menggeleng beberapa kali. Ia masih ragu untuk mempercayai mereka. “A-aku tidak mempercayai kalian. Kalian pasti suruhan Alvin dan menjadi bagian dari rencananya untuk menghancurkanku.”

“Anda bisa mempercayai kami, Tuan Muda. Kami bukanlah musuh.”

“Berikan kami jaminan jika kalian bukanlah musuh.” Althon mengembus napas panjang. Ia benar-benar sudah lelah dengan malam ini, dan tidak ingin tertipu oleh siapa pun lagi.

Alan melempaskan jam tangannya dan sebuah pistol. “Jam tangan ini berharga satu juta dolar. Anda bisa menjadikan jam tangan ini sebagai jaminan. Selain itu, jika Anda melihat tindakan kami mencurigakna, Anda bisa langsung menembak kami.”

Althon menerima jam tangan dan pistol, mengamati kedua benda itu lekat-lekat. “Jam tangan ini merupakan merk terkenal, tapi aku tidak tahu apakah jam ini asli atau tidak. Pistol ini juga terlihat sungguhan.”

“Anda bisa mengarahkan cincin Anda pada jam tangan dan pistol itu untuk mengetahui keasliannya, Tuan Muda.”

Althon tampak ragu, tetapi ia tetap mengarahkan cincinnya pada jam tangan dan pistol. Layar hologram seketika menampilkan informasi mengenai jam tangan dan pistol. “Jam tangan dan pistol ini asli. Tidak, aku tidak boleh mempercayai hal ini dengan mudah.”

Althon mengarahkan cincin pada sepeda listriknya. Layar menampilkan informasi terkait sepeda listrik. “Layar bahkan menampilkan status sepeda listrikku yang rusak.”

Althon menatap Alan dan pasukannya. “Apakah pria itu dan pasukannya memang suruhan dari kakekku?”

Althon tidak sengaja mengarahkan cincin ke salah satu mobil. “Mobil itu berharga sepuluh juta dolar? Mobil itu memang terlihat sangat mewah.”

“Aku tahu Alvin berasal dari keluarga kaya, tapi aku yakin dia tidak akan mampu membeli mobil mewah itu, apalagi berjumlah sepuluh buah.”

Alvin menyentuh cincin, dan layar hologram seketika tertutup. “Apa kalian memang suruhan kakekku?”

Alan mengangguk. “Benar, Tuan Muda.”

Althon tercenung selama beberapa waktu. Jika ia terus berada di taman ini, polisi akan menangkapnya. Akan tetapi, ia belum sepenuhnya percaya pada Alan dan pasukannya. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Althon mengembus napas panjang, memasukkan jam tangan dan pistol ke dalam saku. “Baiklah, aku akan ikut bersama kalian. Aku akan menembak kalian jika kalian mencurigakan.”

“Ikuti aku, Tuan Muda.” Alan berjalan menuju mobil, membukan pintu untuk Althon. “Anda bisa mengganti baju Anda di dalam mobil. Kami sudah menyediakan banyak pakaian untuk Anda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda bisa mengatakannya padaku.”

Althon memasuki mobil, terkejut ketika melihat bagian dalam mobil yang sangat mewah. “Ini benar-benar luar biasa. Aku tidak pernah memasuki mobil mewah seperti ini sebelumnya.”

Althon mengganti pakaiannya dengan pakaian baru. “Pakaian ini sangat nyaman sekali dan pasti sangat mahal.”

Althon mengamati Alan dan pasukannya yang masih berada di luar. “Jika mereka memakai mobil mewah ini untuk berpergiaan, maka seberapa kaya keluargaku?”

Althon bersandar di kursi. “Jangan terlalu berkhayal, Althon. Mereka hanyalah orang asing. Kau tidak boleh mempercayai mereka.”

Alan duduk di samping Althon. “Kita akan pergi ke Paradise Mansion di Okatown sekarang, Tuan Muda.”

“Aku tidak tahu di mana Okatown berada?”

“Okatown berada di negara bagian Pixeland.”

“Bukankah letaknya sangat jauh dari tempat ini?”

“Anda tenang saja, Tuan Muda. Kami bisa mengantar Anda ke Pixeland dengan cepat. Anda bisa beristirahat sekarang. Kami akan memberi tahu Anda ketika kita akan sampai.”

Althon tertalu lelah untuk berpikir, memejamkan mata. “Baiklah, lakukan sesukamu.”

“Anda mengatakan jika pria bernama Alvin akan menangkap Anda. Apa yang sudah pria itu lakukan, dan dari keluarga mana dia berasal?”

“Alvin adalah orang yang selalu merundungku sejak sekolah. Dia meminta Alicia untuk berpura-pura menjadi kekasihku. Mereka mempermalukanku di sebuah club. Aku memukul Alvin, dan dia sangat marah padaku.”

“Alvin Julian, dia berasal dari keluarga Julian.”

“Kami akan memastikan Alvin Julian tidak akan pernah menganggu Anda lagi.”

Althon tidak memedulikan ucapan Alan. Rombongan mobil meninggalkan taman, melaju cepat di jalan raya. Althon mengamati pemandangan kota sampai akhirnya tertidur.

Tak lama setelah kepergiaan Althon, orang-orang suruhan Alvin tiba di taman. Mereka berpencar untuk menangkap Althon.

Althon terbangun beberapa jam kemudian. Ia mengamati keadaan sekeliling dan terkejut saat menyadari ia tidak berada di dalam mobil. “Di mana aku sekarang?”

“Anda berada di pesawat, Tuan Muda,” jawab Alan.

“Pe-pesawat? Bagaimana mungkin aku bisa berada di pesawat?” Althon terkejut ketika mengintip keadaan luar melalui jendela pesawat. Ia melihat lautan dan titik-titik kecil cahaya. “Sejak kapan aku berada di pesawat?”

“Anda berada di pesawat sejak dua jam lalu, Tuan Muda. Anda tertidur sangat pulas sehingga aku sangat takut membangunkan Anda. Para pengawal membawa Anda ke pesawat.”

“A-apa pesawat ini milik keluargaku?”

“Benar, Tuan Muda.” Alan melirik jam tangan. “Kita sebentar lagi tiba di salah satu kediaman utama keluarga Leander.”

“Salah satu kediaman utama?” Althon terkejut ketika melihat sebuah bangunan mewah dengan halaman yang sangat luas di layar. “Apa rumah itu rumah keluargaku?”

“Benar, Tuan Muda. Rumah Anda berada di Pulau Esa, sebuah pulau ekslusif milik keluarga Anda yang tidak dimasuki oleh sembarang orang.”

“Pulas Esa? Aku tidak pernah mendengar nama pulau itu.”

Althon tidak tahu seberapa banyak ia terkejut malam ini. Semua hal ini seperti mimpi baginya. Ia hanyalah pria miskin yang tidak memiliki apa pun sebelumnya, tetapi seseorang tiba-tiba saja memanggilnya tuan muda dan memperlakukannya selayaknya raja.

“Siapa keluargaku sebenarnya, Alan?”

“Master Anthony yang paling berhak untuk menjelaskan semuanya pada Anda.”

Althon tidak sabar menunggu untuk bertemu dengan pria bernama Anthony. Benarkah pria itu adalah kakeknya? Kalaupun semua ini hanya jebakan, setidaknya ia sudah pernah merasakan diperlakukan seperti seorang raja.

“Aku pasti sudah gila karena mengikuti orang asing,” gumam Althon seraya bersandar di kursi. Ia mengamati pemandangan kota, tertidur.

Pesawat mendarat di sebuah halaman luas.

“Kita sudah tiba, Tuan Muda,” ujar Alan.

Althon mengintip keadaan luar dari jendela. Ia melihat sebuah air mancur besar dan halaman yang sangat luas. “Aku pulang ke rumahku?”

Althon menuruni tangga dengan perasaan tegang. Ia begitu takjub melihat sebuah rumah megah seperti istana dengan halaman yang luas, pepohonan yang menjulang tinggi, dua air mancur besar, dan taman yang sangat indah.

“Mohon ikuti aku, Tuan Muda.”

Althon mengikuti Alan, mengawasi keadaan. Pasukan menjaganya dari sekeliling arah. Ia sangat tegang, takut, dan penasaran di saat yang sama.

“Tuan Muda Althon sudah kembali!” teriak Alan tiba-tiba.

Althon terkejut ketika Alan bergesar ke samping, begitupun dengan para pengawal yang mengikutinya. Ia melihat para pengawal berpakai hitam berbaris di sisi kiri dan kanan, membungkuk hormat padanya.

“Apa yang terjadi?” Althon tidak pernah mendapatkan sambutan seperti ini sebelumnya. Ia mencubit lengannya sangat keras, mengerjap beberapa kali. “Semua ini bukan mimpi. Jika Alvin memang mengejaiku, dia pasti harus mengeluarkan banyak uang untuk menyewa mobil, pesawat, rumah mewah ini, dan juga para pengawal.”

Althon berjalan dengan perasaan takut. Ia menahan napas ketika melihat seorang pria tua di teras bersama para pengawal.

“Cucuku, Althon, kau akhirnya kembali.”

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 4

    Anthony tiba-tiba berlari dan memeluk Althon sangat erat. Pria tua itu menangis sesegukan. Ia seperti mendapatkan kekuatan setelah mendengar Alan menemukan cucunya yang sudah lama menghilang.Anthony memangis ketika melihat Althon untuk pertama kalinya. Ia sudah mencari cucunya selama bertahun-tahun. Harapannya semakin menipis bersamaan dengan kondisinya yang semakin menurun. Akan tetapi, doanya untuk bertemu dengan Althon akhirnya terkabul.“Althon, aku sangat bahagia kau kembali. Harapanku akhirnya menjadi kenyataan.”“Kakek?” Althon memanggil dengan suara kecil. Ia masih bingung, tetapi ia membalas pelukan Anthony. “Kakek.”Anthony melepas pelukan, menatap Althon lekat-lekat, mengelus pipi cucunya berkali-kali. “Kau sangat mirip dengan ayahmu, Althon.”“A-apa benar aku adalah cucumu?” Althon menoleh pada Alan dan para pengawal yang masih membungkuk. “A-aku … aku ….”“Kau memang cucuku. Kau mewaris fisik ayahmu, tapi kau memiliki mata ibumu.” Anthony menggenggam tangan Althon. “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 5

    “Awalnya, aku berencana untuk menjadikan Arthur sebagai pewaris utama keluarga, tetapi rencana itu gagal karena aku terpengaruh oleh hasutan ketiga putraku. Ketika aku mengetahui jika Arthur sama sekali tidak bersalah, aku justru mendapatkan kabar jika Arthur, Adele, dan kau mengalami kecelakaan yang menewaskan kalian bertiga. Namun, aku percaya jika kalian masih hidup, dan itu terbukti dengan kau yang ada di dekatku, Althon.”“Aku … aku sangat terpukul hingga jatuh sakit. Aku mengerahkan semua yang aku bisa untuk mencari keberadaan kalian, tapi aku tidak mendapatkan hasil apa pun. Aku akhirnya tahu jika ketiga putraku yang sudah menghalangi pencarianku. Mereka jugalah dalang di balik kecelakaan yang akan menewaskanmu dan orang tuamu. Aku sangat murka pada mereka, tetapi mereka mengelak jika mereka memfitnah Arthur, mencelaikainya dan keluarganya.”“Mereka memanfaatkan kondisiku yang terus melemeh dan sakit-sakitan untuk mengambil alih seluruh harta kekayaaan keluarga, termasuk kekaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 6

    Anthony kembali ke kamar untuk beristirahat. Sementara itu, Althon mengelilingi rumah bersama Alan dan beberapa pengawal.“Aku pasti akan tersesat jika aku tidak pergi bersamamu, Alan.” Althon berjalan di lorong, menatap lukisan-lukisan, patung, dan guci di sisi kiri dan kanan. Ia masih belum terbiasa dengan kemewahan dan kemegahan mansion ini.“Anda bisa menggunakan bantuan Ansen jika Anda tersesat, Tuan Muda,” ujar Alan.“Aku lupa soal Ansen. Aku belum terbiasa dengan kehidupan baruku.”Althon mengunjungi banyak ruangan, dan ia masih saja terkejut dan terkagum-kagum. “Aku kesulitan mengingat saking banyaknya ruangan di mansion ini.”Althon mengujungi halaman belakang, berjalan di taman belakang, menyentuh air mancur. “Alan, seluas apa mansion ini?”“Mansion Anda seluas Pulau Esa, Tuan Muda.”“Apa?” Althon terkejut. “Maksudmu, Pulau Esa adalah rumahku?”“Pulau Esa adalah pulau ekslusif milik Master Arthur, ayah Anda. Selain itu, Pulau Adu, Pulau Gati, Pulau Pato, dan Pulau Mali juga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 7

    Noah terkejut ketika Althon mengetahui identitasnya. “Bagaimana mungkin pengemis sepertimu mengenalku? Apa kau mengikutiku hingga ke tempat ini?”Noah mengamati Althon lekat-lekat. “Tunggu, aku mengenalmu. Kau adalah si brengsek Althon. Kau sudah menghancurkan pesta adikku dan menghajarnya di hadapan semua orang. Kau bahkan akan melecehkan pacarnya.”“Apa?” Althon mengepalkan tangan erat-erat. Ia adalah korban dari kejahatan Alvin dan Alicia, tetapi mereka justru memfitnahnya. “Alvin dan Alicia sudah mempermainkanku dan mempemalukanku di hadapan semua orang. Alvin memang pantas mendapat hukuman.”“Dasar brengsek!” teriak Noah sangat keras hingga para pengunjung menoleh ke arahnya dan Althon. “Bagaimana kau bisa berada di Pulau Adu sekarang? Kau adalah buronan di Asthonia. Kau seharusnya berada di dalam penjara sekarang. Alvin mengalami kecelakaan hingga berada di rumah sakit karena ulahmu.”“Alvin mengalami kecelakaan?” Althon terkejut, tersenyum ketika mengingat ucapan Alan semalam.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 8

    Semua orang seketika terkejut ketika melihat Sean Ruild dan pasukannya membungkuk hormat pada Althon, seorang pria berpakaian lusuh yang mereka anggap sebagai pengemis. Suasana begitu hening bahkan beberapa mobil ikut berhenti.Noah sontak mundur beberapa langkah. Mata dan mulutnya terbuka sangat lebar. Pria itu membeku, sedangkan jantungnya justru berdetak sangat cepat seperti akan meledak.Noah menggelengkan kepala dan mengerjapkan matanya berkali-kali. Mulutnya seperti akan jatuh ke trotoar saking terkejut melihat kejadian ini. “Ba-bagaimana mungkin Tuan Sean Ruild membungkuk pada pria sialan itu dan memanggilnya Tuan Muda? Apa sedang berada di alam mimpi sekarang?”Noah menatap Althon lekat-lekat. “Pria brengsek itu hanya seorang pegawai restoran kecil. Dia … hanyalah pria tidak berguna. Dia bahkan tidak pantas menginjakkan kakinya di Pulau Adu sekalipun.”Noah menampar pipinya dengan sangat keras, menyentuh pipinya yang terasa panas. Ia menatap trotoar selama beberapa waktu. “Das

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 9

    Vin dan staff Paradise Store sontak terkejut, menjatuhkan tas belanjaan dari tangan mereka. Mereka menatap Althon tak percaya, saling bertatapan. Meski begitu, mereka tidak berani mengatakan apa pun.“Tuan Muda.” Vin berkata dengan suara kecil. Ia tahu bahwa dirinya dan staffnya sudah melakukan kesalahan fatal dan hanya menunggu untuk mendapatkan hukuman.“Sean, aku ingin pergi dari tempat ini secepatnya. Kau harus memastikan belanjaanku sampai dengan selamat di rumahku.” Althon berjalan menuju mobil Sean, menoleh pada Noah yang masih mematung.“Aku mengerti, Tuan Muda.” Sean membungkuk, memberi tanda pada para pengawalnya, berjalan mengikuti Althon.Para pengawal Sean memasukkan tas-tas belanjaan Althon ke mobil. Noah dan semua orang melihat peristiwa itu dalam diam.Althon mendekat pada Noah, merapikan jas pria itu. Ia menahan tawa saat melihat wajah pucat pasi Noah. “Senang bertemu denganmu, Noah. Aku tidak sabar untuk bertemu lagi denganmu dalam waktu dekat. Aku harap malammu meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 10

    “Althon, bagaimana keadaanmu?” tanya Anthony sembari berlari. Ia mendekat bersama beberapa pengawal dan seorang dokter.“Aku baik-baik saja, Kakek. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku.”Anthony memeriksa keadaan Althon, menoleh pada seorang pria berjas putih. “Segera periksa keadaan cucuku sekarang. Aku tidak ingin dia terluka.”“Kakek.” Althon terkejut ketika seorang dokter mendekat ke arahnya. “Aku hanya mengalami masalah kecil dengan beberapa orang.”“Tidak boleh ada siapa pun yang menghina dan menyakitmu, Althon. Kau adalah cucuku yang sangat berharga. Aku tidak akan memaafkan diriku jika kau terluka.” Anthony menyeka tangis, tampak khawatir.“Kakek.” Althon menatap Anthony lekat-lekat. Ia melihat kakeknya sangat mengkhawatirkannya. “Aku menganggap masalah di Paradise Store bukanlah hal besar karena aku sering mendapatkan perundungan dan perlakukan buruk dari orang lain. Akan tetapi, Kakek tidak bisa menerima perlakukan orang-orang itu setelah semua hal yang dia alami selama ini,” g

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 11

    “Kau bisa keluar sekarang, Noah,” ujar seorang polisi seraya membuka pintu.Noah bergegas berdiri, menepis tangan para tahanan yang akan menariknya. “Aku memang tidak bersalah. Aku seharusnya tidak berada di tempat ini. Aku akan menuntut rugi.”Noah mengikuti para polisi, mengabaikan para tahanan yang meneriakinya. Ia menepis tangan seorang tahanan yang menarik bajunya hingga ia nyaris terjungkal. Ketika menoleh ke cermin, ia melihat penampilannya yang sangat kacau.Noah tidak bisa tidur nyaris semalaman. Perutnya sangat lapar karena ia tidak menyentuh makanannya. Ia seketika muntah ketika melihat makanannya. “Aku mengalami malam yang paling mengerikan sepanjang hidupku. Aku bersyukur karena neraka ini berakhir dengan cepat. Aku pasti gila jika aku berada di tempat ini lebih lama.”Noah menangis tersedu-sedu ketika melihat halaman. Polisi tidak mengizinkannya menghubungi keluarganya. “Dasar brengsek! Aku tidak menerima penghinaan ini.”Dua pengawal Sean mendekati Noah.“Kami sudah mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 105

    Jay dan para pegawai tengah mengecek semua persiapan. Mereka menunggu di lobi untuk menyambut pemilik perusahaan. “Aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Aku sudah mengecek semuanya berkali-kali. Aku harus tenang dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana,” ujar Jay sembari mengamati keadaan sekeliling. Jay mendekat pada salah satu rekannya. “Di mana pemilik perusahaan sekarang, Don? Apa dia sudah memasuki pusat kota?”Don mengecek ponsel. “Tuan Tam masih berada dalam perjalanan menuju Lovatown. Dia kemungkinan akan tiba setengah jam lagi. Kita memiliki cukup banyak waktu untuk mengecek semua persiapan.”“Kita tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Jika Tuan Tam tahu apa yang sudah kita lakukan selama ini, dia akan sangat murka. Dia mungkin akan menyeret kita ke penjara dan menuntut ganti rugi,” ujar Jay. Don memberi tanda pada Jay untuk mengikutinya ke sebuah ruangan. Ia mengawasi keadaan sekeliling, menarik tangan Jay. “Aku baru saja mendengar desas-desus soal Tua

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 104

    “Pasukanku masih mengawasi mereka hingga sekarang. Aku yakin mereka menyembunyikan sesuatu dari ayah. Kita hanya perlu sedikit bersabar untuk tahu kebusukan mereka. Jika kita sudah bisa mengendalikan Tonny Romildo, kita bisa mengendalikan yang lainnya lebih mudah.” Aaron tersenyum bengis, melirik Arnold sekilas. “Ya, kita semakin dekat dengan tujuan kita,” ujar Arnold seraya menoleh pada Aaron dan Andy. Ia tahu jika mereka bersekongkol di belakangnya. Arnold, Aaron, dan Andy tiba di kediaman setengah jam kemudian. Mereka memasuki rumah, melewati para pengawal dan maid, bertemu dengan Alan di depan kamar Anthony.“Bagaimana dengan keadaan Ayah sekarang, Alan?” tanya Arnold. “Master Anthony sudah membaik sekarang, Tuan. Dia sedang beristirahat sekarang. Dokter mengatakan jika Master Anthony harus beristirahat total.”Arnold, Aaron, Andy, dan Alan memasuki kamar, mengamati Anthony yang tertidur di ranjang. Pria tua itu tergeletak pingsan di bawah kamar dua hari lalu, dan mereka tentu

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 103

    Kevin dan Jay mengerahkan orang-orangnya untuk mencari keberadaan Althon. Akan tetapi, mereka tidak mendapatkan informasi apa pun sampai empat hari lamanya. Kevin semakin jengkel karena rencananya untuk menjadikan Althon sebagai pelayannya gagal total. Ia mengerahkan pasukan ke bandara, dermaga, dan terminal untuk mencegah Alton pergi ke luar negeri. Kevin menghubungi Randy, Ronald, Max, dan teman-temannya yang lain untuk membantu mencari keberadaan Althon. Akan tetapi, teman-temannya juga tidak mendapatkan informasi apa pun hingga sekarang.“Dasar brengsek! Althon membuatku sangat kesal! Aku seharusnya tidak melepaskan Althon begitu saja setelah kejadian di villa itu!” Kevin menggebrak meja, mendengkus kesal. “Jay dan para pegawai itu bertingkah bodoh sehingga Althon melarikan diri dari kantor! Mereka seharusnya menangkap Althon.” “Sial! Althon memang sangat lihai dalam bersembunyi. Dia bahkan bisa bersembunyi dari kepolisian saat kejadian di club tempo hari. Althon tampaknya memi

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 102

    Jay melempar ponsel, meneguk minuman hingga habis. “Para pegawai di bidang IT akan langsung tahu jika seseorang memasang kamera pengawas tanpa izin. Mereka juga akan memberitahuku dan rekan-rekanku.”“Dasar sial! Jay bergegas pergi menuju ruangan IT. Ia menginterogasi setiap karyawan dengan penuh ancaman. Sayangnya, ia tidak mendapatkan informasi apa pun. “Apa yang kau lakukan, Jay?” tanya pemimpin tim IT, “aku mendengar kau murka pada bawahanku? Apa kau mencurigai mereka?”“Para bawahanmu mungkin teledor sehingga Asghar berhasil mendapatkan video-video itu. Dia bisa saja mengirim video-video itu pada pemilik perusahaan atau memeras kita.” Jay mendorong rekannya, duduk di sofa. “Asghar tidak pernah memasuki ruangan ini selama dia bekerja di perusahaan ini. Petugas kebersihan senior yang membersihkan ruangan ini, dan dia sudah tua dan bodoh sehingga dia tidak mungkin meretas keamanan sistem perusahaan ini untuk mendapatkan video-video itu.”“Jay.” Pegawai itu menyentuh bahu Jay. “Bia

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 101

    “Bawa aku ke hotel sekarang, Ali,” ujar Althon seraya mengamati pemandangan jalanan. Ia mengetik pesan untuk Anthony, merasa gamang saat akan mengirim hingga akhirnya ia menghapus pesan dan memasukkan ponsel ke dalam saku celana. Althon melihat para penjaga keluar dari gerbang dan menyebar ke sekeliling. “Kalian tidak akan pernah bisa menangkapku.”“Aku harap kakek baik-baik saja sekarang.” Althon mengepalkan tangan erat-erat ketika mengingat perlakukan ketiga pamannya dan keluarga Leander padanya dan orang tuanya. Dadanya mendadak sesak, dan jantungnya berdetak sangat cepat. “Setiap aku mengingat bagaimana perlakukan mereka padaku dan orang tuaku, aku sangat marah hingga dadaku sangat sesak. Mereka adalah orang-orang jahat yang sangat menjijikkan. Mereka tidak peduli jika mereka menyakiti saudara dan keluarga mereka, termasuk menyakiti kakek.”Althon menggertakkan gigi untuk menahan amarah. “Aku harus tenang dan tetap menjauh dari mereka sampai aku siap.”Sementara itu, Jay dan par

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 100

    “Ketua kepolisian Lovatown mengirim pesan jika bawahannya sudah pergi ke perusahaan ini beberapa menit lalu. Dia bahkan mengirimkan foto anggota-anggotanya,” jawab salah satu sahabat Jay, “para polisi itu memang bawahannya.”“Hei, bagaimana jika Asghar benar-benar memiliki bukti-bukti itu? Apakah dia akan melaporkan kita?” tanya salah satu pegawai.Jay berdecak, tersenyum. “Sampah itu tidak mungkin berani melakukannya. Meski dia melaporkan kita pada polisi sekalipun, kita akan bebas dengan mudah.”Jay tersenyum meski ia tegang ketika video pertama tampil di layar. “Sampah itu tidak mungkin memiliki bukti. Dia menjadi pelayan Tuan Drankon selama beberapa hari terakhir. Dia tidak memiliki waktu untuk merekam, apalagi dia tidak memiliki teman dekat di kantor ini, kecuali jika dia memasang beberapa kamera pengawas tersembunyi.”Jay menggertakkan gigi, menatap Althon tajam. “Dasar brengsek! Dia tampaknya sudah curiga ketika aku memerintahkan beberapa orang untuk mengawasinya.”Layar menunj

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 99

    Jay sontak tertawa. “Jangan bergurau, pencuri! Semua orang sudah yakin kau adalah pencurinya. Lagi pula aku dan para penjaga sudah melihat rekaman kamera pengawas saat kau mengambil barang-barang para pegawai. Aku yakin kau tidak buta sehingga kau bisa melihat tiga berandal itu di dekatmu! Kau menyuruh mereka menjual barang-barang curianmu.”“Tangkap dan bawa pencuri itu sekarang juga!”“Dia harus membusuk di penjara!”“Aku tidak ingin melihat pencuri itu di tempat ini lagi!”“Pergilah brengsek!”Para pegawai terus mencibir Althon. Mereka sudah merasa menang karena Althon tidak mungkin memiliki bukti jika dirinya tidak bersalah. Semua pegawai dan petugas kebersihan sudah bersekongkol untuk menghancurkannya. “Kau akan menjelaskan semuanya di kantor,” ujar polisi seraya menarik Althon. Althon menoleh pada tiga penjaga di samping Jay. “Ketiga penjaga itu memasuki kamarku semalam setelah mematikan listrik. Mereka menempatkan beberapa barang untuk memfitnahku. Selain mereka, tiga orang b

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 98

    “Apa yang kau lakukan?” tanya Althon ketika seorang penjaga memborgolnya. “Aku bukan pencuri. Kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini sebelum kau menemukan bukti.”“Aku yakin bukti-bukti itu berada di kamarmu, Asghar! Jika tidak, kau sudah menjualnya pada orang lain. Aku mendengar kau sempat pergi ke luar kantor,” ucap Jay.“Aku bukanlah pencuri. Kalian harus meminta maaf padaku jika aku terbukti tidak bersalah.” Althon mengamati Jay dan para pegawai yang mengerumuninya. “Kau akan membusuk di penjara jika barang-barang itu berada di kamarmu.”Althon berjalan menuju kamarnya bersama Jay, para pegawai, dan para penjaga. Rombongan terus bertambah ketika para pegawai dari ruangan lain bergabung. Lorong penuh dengan orang-orang mencibir Althon.“Kau akan berakhir hari ini, Asghar.” Jay tersenyum bengis, menjauh dari kerumunan, menghubungi seseorang. “Apa kau yakin Asghar tidak menyadari barang-barang itu di kamarnya? Dia harus hancur hari ini.”“Aku memastikan Asghar tidak menyadari ba

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 97

    “Aku ingin mengingatkan kalian mengenai kunjungan pemilik perusahaan lima hari lagi. Kita harus mempersiapkan semuanya dengan baik. Aku tidak ingin ada satu kesalahan pun yang terjadi selama pemilik perusahaan berada di tempat ini. Aku yakin kalian sudah mengerti betapa pentingnya kunjungan itu dan apa yang harus kalian lakukan,” ujar Jay. Jay melirik Althon sekilas, tersenyum. “Sayangnya, aku mendapatkan kabar jika satu di antara kalian sudah melakukan tindakan yang sangat tidak pantas.”Para petugas kebersihan saling melirik satu sama lain, kecuali Althon dan Ben. “Seseorang di antara kalian sudah mencuri beberapa barang karyawan, dan aku akan menindak tegas siapa pun pencurinya.” Jay mengamati Althon, Ben, dan para petugas kebersihan bergantian. Jay memberi tanda pada salah satu pegawai. Layar seketika menunjukkan daftar barang-barang yang hilang beserta pemiliknya. Beberapa petugas kebersihan mulai melirik Althon.“Asghar adalah orang yang membersihkan ruangan Tuan Jay dan yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status