Share

Chapter 5

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2025-01-07 14:55:48

“Awalnya, aku berencana untuk menjadikan Arthur sebagai pewaris utama keluarga, tetapi rencana itu gagal karena aku terpengaruh oleh hasutan ketiga putraku. Ketika aku mengetahui jika Arthur sama sekali tidak bersalah, aku justru mendapatkan kabar jika Arthur, Adele, dan kau mengalami kecelakaan yang menewaskan kalian bertiga. Namun, aku percaya jika kalian masih hidup, dan itu terbukti dengan kau yang ada di dekatku, Althon.”

“Aku … aku sangat terpukul hingga jatuh sakit. Aku mengerahkan semua yang aku bisa untuk mencari keberadaan kalian, tapi aku tidak mendapatkan hasil apa pun. Aku akhirnya tahu jika ketiga putraku yang sudah menghalangi pencarianku. Mereka jugalah dalang di balik kecelakaan yang akan menewaskanmu dan orang tuamu. Aku sangat murka pada mereka, tetapi mereka mengelak jika mereka memfitnah Arthur, mencelaikainya dan keluarganya.”

“Mereka memanfaatkan kondisiku yang terus melemeh dan sakit-sakitan untuk mengambil alih seluruh harta kekayaaan keluarga, termasuk kekayaan Arthur. Aku berhasil menyelamatkan dua puluh persen kekayaan Arthur, dan mereka”

“Mereka mendapatkan delapan puluh persen kekayaan milik ayahku,” sela Althon seraya mengepalkan tangan erat-erat.

Althon mengepalkan tangan hingga rahangnya mengetat. Matanya menyorotkan amarah yang menggebu-gebu. Rasa sakit akibat tindakan Alvin dan Alicia semalam tidak sebanding tindakan jahat ketiga pamannya.

“Kenapa mereka sangat jahat padaku dan pada ayah serta ibuku, Kakek?”

“Rasa iri sudah meracuni hati nurani mereka, Althon. Mereka tidak peduli jika Arthur dan kau masih bagian keluarga mereka. Mereka bahkan menantangku meski mereka bersandiwara menjadi anak-anak yang baik di depanku.”

Anthony menggenggam tangan Althon dengan erat. “Althon, aku tahu aku sudah melakukan kesalahan fatal di masa lalu, tapi aku berusaha untuk memperbaiki kesalahanku bahkan hingga saat ini.”

Althon mengamati foro Arthur dan Adele di dinding, menatap Anthony.

“Althon, kau harus mengambil semua hal yang sudah seharusnya menjadi milikmu dari ketiga pamanmu dan keluarga mereka. Aku akan mendukungmu. Ingatlah, meski ketiga pamanmu dan keluarga mereka adalah keluargamu, tapi mereka tidak akan segan untuk menghabisimu.”

“Althon, pertemuan keluarga akan terjadi empat bulan lagi. Kau harus belajar banyak hal dan mempersiapkan dirimu sebaik mungkin sebelum bertemu dengan ketiga pamanmu dan keluarga mereka. Aku sangat yakin mereka tidak akan membiarkanmu mengambil harta yang sudah mereka curi.”

Anthony berdiri. “Ikutlah denganku, Althon. Sebelum kau menghadapi ketiga pamanmu, kau harus mengenal mereka, dan akulah orang yang paling mengenal mereka. Meski mereka adalah putra-putraku, tapi aku ingin mereka mendapatkan hukuman atas kejahatan mereka.”

“Alan,” panggil Anthony.

Alan datang menghampiri, membungkuk hormat.

“Althon, berikan cincinmu pada Alan.”

“Apa yang akan kau lakukan dengan cincinku, Kakek?” tanya Althon seraya melepaskan cincin. “Bukankah cincin itu adalah cincinku?”

“Cincin itu sebenarnya milik Arthur. Dia tampaknya menghapus datanya di cincin itu dan mengaturnya untuk mengenalimu ketika darahmu mengenai cincin.”

Althon mengamati cincin lekat-lekat.

“Selain itu, cincin itu memiliki tekhnologi yang ketinggalan zaman. Aku sudah menyiapkan cincin baru yang memiliki terkhnologi lebih canggih.”

Althon memberikan cincin pada Alan.

Alan memberikan sebuah kotak kecil pada Anthon, berdiri di belakang Anthony.

Anthony membuka kotak. “Althon, ini adalah cincinmu. Cincin ini menjadi tanda jika kau adalah anggota keluarga Leander.”

Althon mengamati cincin, memakainya. Layar hologram tiba-tiba menyala dan melakukan pemindaian pada Althon.

[Selamat datang, Master Althon]

[Aku adalah Ansen, sebuah AI sistem yang bertugas untuk membantu Anda]

“Cincin ini bisa bicara.” Althon terkejut, mengamati layar yang menunjukkan sebuah wajah hologram.

“Ansen adalah sebuah sistem canggih yang akan membantu dan menjagamu, Althon.” Anthony tiba-tiba terbatuk, menyentuh dadanya yang sesak.

“Apa keluarga Leander yang lain memiliki cincin canggih seperiku, kakek?”

“Setiap anggota keluarga memiliki cincin, tetapi tekhnologi yang ada di cincinmu lebih canggih dibandingkan tekhnologi yang ada di cincin mereka.”

Althon mengamati cincin berukiran merak perak di jarinya. “Cincin ini sangat luar biasa. Dalam beberapa novel yang pernah aku baca, seorang MC akan mendapatkan sistem yang akan memberikan sebuah quest dengan reward berupa uang dan kemampuan baru. Apakah cincin ini maksudku Ansen juga akan memberikanku quest dengan hadiah yang sama, Kakek?”

Anthony tersenyum. “Tidak. Ansen tidak akan memberikan quest apa pun untukmu. Dia hanya bertugas untuk membantumu dan menjagamu. Kau sudah memiliki kekayaan, Althon. Jadi, kau tidak perlu melakukan hal berbahaya untuk mendapatkan uang. Jika kau ingin menguasai sebuah kemampuan, kau harus berlatih dan mempelajari bidang itu dengan sungguh-sungguh.”

Althon tertawa. “Aku terlalu banyak berkhayal.”

Anthony terbatuk beberapa kali, menyentuh dadanya lebih erat.

“Kakek, apa kau baik-baik saja?” Althon berdiri dari kursi, duduk kembali ketika Anthony memberi tanda.

“Aku baik-baik saja.” Anthony mengembus napas panjang.

Althon dan Anthony berbincang banyak hal mengenai keluarga Leander, terutama soal Arnold, Aaron, dan Andy serta kejahatan yang sudah mereka lakukan.

Althon membaca informasi seluruh anggota keluarga Leander di layar hologram. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat melihat Arnold, Aaron, dan Andy. “Mereka adalah orang-orang yang sangat jahat. Mereka bahkan tidak segan mencelakai dan menghabisi keluarga mereka sendiri. Aku pasti akan membalas semua perbuatan mereka padaku dan orang tuaku.”

“Aku memiliki lima sepupu laki-laki dan dua sepupu perempuan. Dua orang lebih tua dariku, tiga orang sebaya denganku, dan dua lainnya lebih muda dariku. “Mereka hidup sangat bahagia selama ini, sedangkan aku harus menjalani hidup yang sangat sulit.”

Anthony duduk di sebuah kursi roda. “Althon, ikutlah denganku. Aku akan menunjukkan kamar orang tuamu dan barang-barang mereka.”

Althon memasuki sebuah ruangan yang sangat luas. Ia masih terkejut melihat dekorasi ruangan yang megah dan mewah.

Althon mengelilingi seluruh sudut ruangan. Perasaan haru dan rindu seketika mendekapnya. Ia merindukan orang tuanya.

Althon mengambil sebuah foto, tersenyum ketika melihat Arthur dan Adele tersenyum. “Ayah, Ibu, aku harap kita bisa bertemu secepatnya.”

“Kau bisa menemukan pakaian Arthur di lemari ini, Althon,” ujar Anthony.

Althon segera berlari menuju lemari, tersenyum saat melihat pakaian, sepatu, dan aksesoris yang tersusun rapi.

“Ini adalah jaket milik ayahmu, Althon.” Anthony memberikan sebuah jaket pada Althon. “Jaket itu sudah lusuh dan berlubang di beberapa bagian, tapi Arthur sering memakai jaket itu. Dia selalu ingin terlihat sederhana.”

Althon mengamati baju, celana, sepatu, jam tangan, kalung, dan gelang.

“Bolehkah aku memakai semua pakaian dan aksesoris ini, Kakek?”

“Tentu saja. Semua milik ayahmu adalah milikmu.”

Althon mengambil sebuah kaus, celana, gelang hitam, dan sebuah ikat kepala. Ia bergegas menuju toilet, lalu kembali dengan penampilan baru. “Bagaimana dengan penampilanku, Kakek? Apa aku terlihat cocok memakai … Kakek?”

Anthony tiba-tiba menangis hingga tubuhnya berguncang.

“Kakek.” Althon segera mendekat, memegang Anthony. “Apa aku melakukan kesalahan?”

“Tidak, Althon.” Anthony menyeka tangis, tersenyum. “Kau terlihat sangat mirip dengan Arthur. Aku sungguh senang kau ada di sini.”

Althon menatap pantulan dirinya di sebuah cermin. Ia menggunakan gaya pakaian ayahnya di sebuah foto. “Aku memang putra dari ayah, Kakek. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi.”

Anthony memegang tangan Althon sangat erat. “Althon, kehadiranmu masih harus dirahasiakan sekarang. Jangan sampai pamanmu-pamanmu tahu jika kau masih hidup.”

“Tenanglah, Kakek. Aku tidak akan kalah dari orang-orang jahat itu. Aku berjanji akau akan menghukum mereka semua,” ujar Althon.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 6

    Anthony kembali ke kamar untuk beristirahat. Sementara itu, Althon mengelilingi rumah bersama Alan dan beberapa pengawal.“Aku pasti akan tersesat jika aku tidak pergi bersamamu, Alan.” Althon berjalan di lorong, menatap lukisan-lukisan, patung, dan guci di sisi kiri dan kanan. Ia masih belum terbiasa dengan kemewahan dan kemegahan mansion ini.“Anda bisa menggunakan bantuan Ansen jika Anda tersesat, Tuan Muda,” ujar Alan.“Aku lupa soal Ansen. Aku belum terbiasa dengan kehidupan baruku.”Althon mengunjungi banyak ruangan, dan ia masih saja terkejut dan terkagum-kagum. “Aku kesulitan mengingat saking banyaknya ruangan di mansion ini.”Althon mengujungi halaman belakang, berjalan di taman belakang, menyentuh air mancur. “Alan, seluas apa mansion ini?”“Mansion Anda seluas Pulau Esa, Tuan Muda.”“Apa?” Althon terkejut. “Maksudmu, Pulau Esa adalah rumahku?”“Pulau Esa adalah pulau ekslusif milik Master Arthur, ayah Anda. Selain itu, Pulau Adu, Pulau Gati, Pulau Pato, dan Pulau Mali juga

    Last Updated : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 7

    Noah terkejut ketika Althon mengetahui identitasnya. “Bagaimana mungkin pengemis sepertimu mengenalku? Apa kau mengikutiku hingga ke tempat ini?”Noah mengamati Althon lekat-lekat. “Tunggu, aku mengenalmu. Kau adalah si brengsek Althon. Kau sudah menghancurkan pesta adikku dan menghajarnya di hadapan semua orang. Kau bahkan akan melecehkan pacarnya.”“Apa?” Althon mengepalkan tangan erat-erat. Ia adalah korban dari kejahatan Alvin dan Alicia, tetapi mereka justru memfitnahnya. “Alvin dan Alicia sudah mempermainkanku dan mempemalukanku di hadapan semua orang. Alvin memang pantas mendapat hukuman.”“Dasar brengsek!” teriak Noah sangat keras hingga para pengunjung menoleh ke arahnya dan Althon. “Bagaimana kau bisa berada di Pulau Adu sekarang? Kau adalah buronan di Asthonia. Kau seharusnya berada di dalam penjara sekarang. Alvin mengalami kecelakaan hingga berada di rumah sakit karena ulahmu.”“Alvin mengalami kecelakaan?” Althon terkejut, tersenyum ketika mengingat ucapan Alan semalam.

    Last Updated : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 8

    Semua orang seketika terkejut ketika melihat Sean Ruild dan pasukannya membungkuk hormat pada Althon, seorang pria berpakaian lusuh yang mereka anggap sebagai pengemis. Suasana begitu hening bahkan beberapa mobil ikut berhenti.Noah sontak mundur beberapa langkah. Mata dan mulutnya terbuka sangat lebar. Pria itu membeku, sedangkan jantungnya justru berdetak sangat cepat seperti akan meledak.Noah menggelengkan kepala dan mengerjapkan matanya berkali-kali. Mulutnya seperti akan jatuh ke trotoar saking terkejut melihat kejadian ini. “Ba-bagaimana mungkin Tuan Sean Ruild membungkuk pada pria sialan itu dan memanggilnya Tuan Muda? Apa sedang berada di alam mimpi sekarang?”Noah menatap Althon lekat-lekat. “Pria brengsek itu hanya seorang pegawai restoran kecil. Dia … hanyalah pria tidak berguna. Dia bahkan tidak pantas menginjakkan kakinya di Pulau Adu sekalipun.”Noah menampar pipinya dengan sangat keras, menyentuh pipinya yang terasa panas. Ia menatap trotoar selama beberapa waktu. “Das

    Last Updated : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 9

    Vin dan staff Paradise Store sontak terkejut, menjatuhkan tas belanjaan dari tangan mereka. Mereka menatap Althon tak percaya, saling bertatapan. Meski begitu, mereka tidak berani mengatakan apa pun.“Tuan Muda.” Vin berkata dengan suara kecil. Ia tahu bahwa dirinya dan staffnya sudah melakukan kesalahan fatal dan hanya menunggu untuk mendapatkan hukuman.“Sean, aku ingin pergi dari tempat ini secepatnya. Kau harus memastikan belanjaanku sampai dengan selamat di rumahku.” Althon berjalan menuju mobil Sean, menoleh pada Noah yang masih mematung.“Aku mengerti, Tuan Muda.” Sean membungkuk, memberi tanda pada para pengawalnya, berjalan mengikuti Althon.Para pengawal Sean memasukkan tas-tas belanjaan Althon ke mobil. Noah dan semua orang melihat peristiwa itu dalam diam.Althon mendekat pada Noah, merapikan jas pria itu. Ia menahan tawa saat melihat wajah pucat pasi Noah. “Senang bertemu denganmu, Noah. Aku tidak sabar untuk bertemu lagi denganmu dalam waktu dekat. Aku harap malammu meny

    Last Updated : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 10

    “Althon, bagaimana keadaanmu?” tanya Anthony sembari berlari. Ia mendekat bersama beberapa pengawal dan seorang dokter.“Aku baik-baik saja, Kakek. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku.”Anthony memeriksa keadaan Althon, menoleh pada seorang pria berjas putih. “Segera periksa keadaan cucuku sekarang. Aku tidak ingin dia terluka.”“Kakek.” Althon terkejut ketika seorang dokter mendekat ke arahnya. “Aku hanya mengalami masalah kecil dengan beberapa orang.”“Tidak boleh ada siapa pun yang menghina dan menyakitmu, Althon. Kau adalah cucuku yang sangat berharga. Aku tidak akan memaafkan diriku jika kau terluka.” Anthony menyeka tangis, tampak khawatir.“Kakek.” Althon menatap Anthony lekat-lekat. Ia melihat kakeknya sangat mengkhawatirkannya. “Aku menganggap masalah di Paradise Store bukanlah hal besar karena aku sering mendapatkan perundungan dan perlakukan buruk dari orang lain. Akan tetapi, Kakek tidak bisa menerima perlakukan orang-orang itu setelah semua hal yang dia alami selama ini,” g

    Last Updated : 2025-01-23
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 11

    “Kau bisa keluar sekarang, Noah,” ujar seorang polisi seraya membuka pintu.Noah bergegas berdiri, menepis tangan para tahanan yang akan menariknya. “Aku memang tidak bersalah. Aku seharusnya tidak berada di tempat ini. Aku akan menuntut rugi.”Noah mengikuti para polisi, mengabaikan para tahanan yang meneriakinya. Ia menepis tangan seorang tahanan yang menarik bajunya hingga ia nyaris terjungkal. Ketika menoleh ke cermin, ia melihat penampilannya yang sangat kacau.Noah tidak bisa tidur nyaris semalaman. Perutnya sangat lapar karena ia tidak menyentuh makanannya. Ia seketika muntah ketika melihat makanannya. “Aku mengalami malam yang paling mengerikan sepanjang hidupku. Aku bersyukur karena neraka ini berakhir dengan cepat. Aku pasti gila jika aku berada di tempat ini lebih lama.”Noah menangis tersedu-sedu ketika melihat halaman. Polisi tidak mengizinkannya menghubungi keluarganya. “Dasar brengsek! Aku tidak menerima penghinaan ini.”Dua pengawal Sean mendekati Noah.“Kami sudah mem

    Last Updated : 2025-01-24
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 12

    “Althon.” Alvin mengucek mata berkali-kali untuk memastikan jika pria itu adalah Althon, sosok yang sedang dicarinya selama berhari-hari. Ia tidak menerima penghinaan yang pria itu lakukan padanya saat di club.Alicia menoleh. “Ya, pria itu adalah Althon. Aku melihatnya di tempat ini saat aku pergi ke rumah sakit. Kita harus menangkapnya, Alvin. Jangan sampai Althon kembali melarikan diri. Dia harus bertanggung jawab atas masalah yang dia timbulkan.”Alvin menendang kursi sopir. “Putar arah sekarang dan tangkap pria sialan itu!”Mobil berbalik arah, melaju sangat kencang, menyalip beberapa kendaraan.Alvin menghubungi bawahannya. “Apa yang sebenarnya kalian lakukan, brengsek? Aku sudah membayar mahal kalian untuk menemukan Althon, tapi kalian justru berleha-leha. Aku menemukan Althon di pusat kota. Tangkap dia sekarang!”Alvin mendengkus kesal, menyentuh pipinya. “Aku tidak akan melepaskanmu, Althon. Kau harus membusuk di penjara selamanya.”Alvin mendapatkan pesan dari James. Mata da

    Last Updated : 2025-01-24
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 13

    Althon melompat turun, menyeka keringat, mengelus kudanya. “Ini sangat menyenangkan. Aku tidak sabar untuk memulai latihan besok.”“Anda masih memiliki banyak waktu untuk menikmati liburan Anda hari ini, Tuan Muda.” Alan memberikan sebotol minuman dingin pada Althon. “Apa yang ingin Anda lakukan setelah ini?”“Aku ingin bertemu dengan Sean. Aku ingin mengenalnya lebih dekat.”“Aku akan menghubungi Sean untuk menemui Anda.”“Tidak, aku akan menemui Sean di kantornya. Aku belum menjelajahi semua bagian Pulau Adu karena kejadian di Paradise Store kemarin.”“Aku mengerti. Aku akan segera mempersiapkan semua kebutuhan Anda.”Althon membersihkan diri, berganti pakaian. Ia menatap pantulan dirinya di cermin. “Aku menyukai gaya berpakaian ayahku. Ini cocok untukku.”Althon dan para pengawal pergi ke Pulau Adu. Rombongan mobil melaju kencang di jalan raya, menyalip beberapa kendaraan, melewati deretan toko dan gedung-gedung mewah.Althon menoleh ke jalan, tersenyum. “Paradise Store sudah ditutu

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chater 212

    Althon tengah mengamati penampilannya di cermin. Ia mengembus napas panjang, mengamati keadaan kamar. “Aku merasa waktu berlalu sangat cepat, padahal aku sudah berada di rumah selama empat hari.”Althon mengepalkan tangan erat-erat. “Aku tidak boleh berleha-leha saat ketiga pria brengsek itu dan keluarga mereka sibuk dengan kehidupan mereka. Aku harus menyelesaikan tugas ini dengan baik.”Althon keluar dari kamar. Ali dan para pengawal membungkuk hormat padanya. “Master Anthony sudah menunggu Anda, Tuan Muda,” ujar Ali. Althon dan Anthony bertemu di meja makan.“Bagaimana dengan persiapanmu, Althon?” tanya Anthony. “Aku sudah menyusun beberapa rencana, Kakek. Aku harap aku bisa menyelesaikan misi dengan baik dan secepat mungkin.”“Jangan terlalu terburu-buru, Althon. Kau sedang menilai manusia, bukan sebuah benda. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa diterka. Mereka bisa berubah dalam waktu sangat singkat.”“Althon.” Anthony menyentuh tangan Althon. “Kau harus sangat berhati-hati

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 211

    Pasukan bertopeng terus menembakkan jaring dan peluru ke arah para berandal. Para berandal bergerak melewati teman-teman mereka yang masih bergelimpangan di tanah. Draco mengamati keadaan dari atap mobil, mendengkus kesal. “Mereka sudah tahu lebih dahulu penyerangan ini.”Pasukan bertopeng menembakkan peluru dari balkon, rooftop, halaman, dan atas pohon. Para berandal yang bergerak mulai tumbang di tanah, terinjak-injak berandal lain.Pasukan bertopeng melemparkan bom asap ke berbagai arah. Para berandal seketika ambruk setelah mengisap asap. Draco terkejut saat melihat para berandal bergelimpangan di tanah. “Dasar bajingan! Mereka menggunakan bom asap sehingga sampah-sampah itu tidak sadarkan diri! Kenapa Red Sting memiliki bom asap? Apakah mereka memiliki sekutu yang membantu mereka?”Draco mengepalkan tangan erat-erat. “Kemampuan menembak mereka juga sangat sempurna. Mereka bukan anggota Red Sting. Mereka adalah orang-orang terlatih.”Ryan, Ronny, dan anggota Red Sting mengamati

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 210

    “Bos Reno akan pergi ke Pulau Eso bersama Bos Raka.” Ryan mengamati pesan saksama, memasukkan ponsel ke saku celana, mengembus napas panjang. Ryan mengamati anggota-anggota Red Sting yang terus berdatangan. “Bos Reno tidak mengatakan apa pun soal pekerjaannya dengan Bos Raka padaku. Dia hanya mengatakan jika dia harus membantu pekerjaan Bos Raka. Mereka juga terlibat dengan kelompok orang-orang bertopeng itu.”Ryan mengepalkan tangan erat-erat. “Aku senang karena anggota pasukanku kembali berkumpul. Akan tetapi, kedatangan mereka dalam jumlah banyak akan membuat musuh curiga. Orang-orang itu kemungkinan akan menyerang kembali, dan aku akan kesulitan untuk menjaga dan melindungi mereka sekaligus.”Ryan mencengkeram pagar, melirik seorang pria bertopeng di belakangnya. “Orang-orang sialan itu menepati semua perkataan mereka hingga saat ini. Mereka tidak hanya memberi tempat aman, tetapi juga menyediakan kebutuhan pasukanku, termasuk senjata. Apa sebenarnya hubungan mereka dengan Bos R

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 209

    Pria bertopeng harimau itu seketika berbalik, menatap Raka lekat-lekat. Ia mendekat seraya mengambil pistol dari saku celana. Tanpa mengatakan apa pun, ia tiba-tiba menembakkan peluru pada Raka. Raka bergegas menghindar ke samping, bergerak cepat menuju pria bertopeng itu. Ia mengambil pisau dari sabuk celana, menghunuskan pisau. Raka dan pria bertopeng harimau itu memutar tubuh, melayangkan tendangan hingga pisau dan pistol terlempar ke lantai. Kedua pria itu saling menyerang, bertarung imbang selama beberapa waktu. Reno mengamati pertarungan dari celah lubang pintu. “Bos Raka bertarung dengan pria bertopeng itu. Pria bertopeng itu ingin menguji kemampuan Bos Raka.”Raka dan pria bertopeng bertarung di tengah ruangan, saling menendang, memukul, menyikut, dan menarik satu sama lain. Raka dan pria bertopeng itu sama-sama terdorong mundur beberapa langkah, menatap satu sama lain tanpa berkedip. Embusan napas mereka terdengar bersahutan. Raka dan pria bertopeng itu melesat maju, mem

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 208

    “Star Company adalah perusahaan yang sedang berkembang pesat. CEO sebelumnya terlibat masalah korupsi sehingga harus mendekam di penjara.” Althon tersenyum, mengepalkan tangan erat-erat. “Ini tugas yang sangat sulit,” gumamnya. “Tugas ini sangat penting untukmu, Althon. Saat kau menjadi ahli waris keluarga Leander, kau membutuhkan banyak orang yang bisa kau percaya untuk mengelola perusahaan-perusahaanmu maupun orang-orang yang bisa menjagamu dan keluargamu. Tugas ini akan membuatmu mengenal lebih banyak orang dari berbagai sisi.”“Aku mengerti, Kakek,” ujar Althon. “Kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal. Ali dan para pengawal akan tetap menjagamu, tetapi mereka tidak akan membantumu dalam tugas ini. Kaulah yang harus memilih sendiri orang yang berhak mendapatkan kepercayaanmu.”Anthony memberi anggukan pada Alan. Alan segera menghubungi seseorang. Tak lama setelahnya, seorang pria memasuki ruangan makan, membungkuk pada Anthony dan Althon. “Dia adalah Paul, salah satu orang

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 207

    Arnold, Aaron, dan Andy sangat sibuk dengan pembangunan kawasan super megah yang mereka rencanakan. Keluarga mereka terlibat dalam proyek tersebut. Mereka tidak ingin kalah, dan sangat berharap menjadi pemenang. Emerald Place adalah kawasan yang terus mendatangkan keuntungan besar setiap tahunnya, dan mereka menginginkan kawasan tersebut menjadi milik mereka.Hubungan Arnold, Aaron, dan Andy menjadi renggang setelah Anthony memberikan tugas pada mereka. Mereka saling mencurigai satu sama lain. Persaingan juga terjadi di antara Alex, Andrew, dan Alfie sebagai putra pertama.Di tengah ketegangan yang terjadi, Alexa semakin sebal mengenai kedekatan Alex dan Agnes. Ia tidak ingin keduanya memiliki hubungan spesial. Alexa berjalan memasuki ruangan Agnes, mengabaikan beberapa pegawai yang membungkuk padanya. Ia ingin memberi peringatan pada Agnes.Alexa mengintip Agnes di celah pintu. Ia melihat wanita itu tengah sibuk bersama beberapa pengawalnya. “Agnes adalah wanita yang cantik, cerdas,

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 206

    Althon tersenyum. “Aku memberimu kepercayaan, dan kau harus memberikan kesetiaanmu padaku, Brody.”Brody tiba-tiba berlutut. “Aku memberikan hidup dan kesetiaanku padamu.”Althon mengepalkan tangan erat-erat, mengamati Brody dan para pengawal di ruangan ini. “Brody adalah orang pertama yang aku rekrut. Dia menyerahkan hidup dan kesetiaannya padaku. Akan tetapi, Ali, Alan, dan para pengawal lain melindungi dan menjagaku karena aku adalah putra dari ayahku.”“Brandon,” panggil Althon. Seorang pria tinggi memasuki ruangan, membungkuk pada Althon, melirik Brody yang masih berlutut. “Aku datang atas panggilanmu, Tuan Muda.”“Berdirilah, Brody. Aku akan mengenalkanmu pada seseorang,” kata Althon.Brody bergegas berdiri, menatap Brandon sesaat. “Pria ini adalah Brandon, salah satu sahabat ayahmu. Dia yang akan melatihmu dan membimbingmu selama kau berlatih.” “Aku mohon bantuan dan bimbinganmu, Tuan.” Brody menggangguk singkat. Ia merasa sangat lega karena sudah tahu siapa pembunuh ayahnya

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 205

    Brody sontak tercengang, menatap sosok tampan di samping Anthony. Meski penampilan Althon sangat berbeda sekarang, tetapi ia mengenal suara pria itu. Brody meneguk ludah berkali-kali, teringat dengan tindakannya selama ini pada Althon. Ia melihat Ali dan para pengawal di belakang Althon saat ini. “Aku memang mencurigai Althon menyembunyikan sesuatu dariku, begitu pun dengan orang-orang yang mengawasinya. Akan tetapi, aku tidak menduga jika dia adalah cucu dari bos.”Brody masih belum mempercayai semua ini. Ia hanya diam di tempatnya, tidak berkedip selama beberapa waktu. Ia melihat semua pengawal di sekelilingnya membungkuk saat Althon, Anthony, dan para pengawal menuruni tangga. Brody bergegas membungkuk, meneguk ludah berkali-kali. “Apa yang akan dia lakukan padaku sekarang? Apakah pasukan ini akan mengeksekusiku? Sial, aku masih ingin hidup sekarang,” gumamnya. “Kau tampak sangat tegang, Brody,” ucap Althon, tersenyum. Para pengawal kembali berdiri tegak, begitu pun dengan Brod

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 204

    Althon terbangun karena suara alarm. Saat menoleh ke samping, ia tidak melihat Brody. Ia membasuh wajah di wastafel, mengintip keadaan luar melalui jendela. “Brody sedang berolahraga. Dia sangat bersungguh-sungguh untuk bergabung menjadi pasukanku. Bagaimana reaksinya saat tahu aku adalah bosnya kelak?”Althon merenggangkan badan. “Aku sebaiknya tidak mengganggu Brody.”Althon meninggalkan restoran setelah sarapan. Beberapa pengawal akan mengelola restoran mulai hari ini. Ia tidak sabar untuk mengejutkan Anthony sekaligus penasaran misi apa yang akan ia lakukan setelah ini. Brody tampak sangat antusias. Ia nyaris selalu tersenyum, mengamati jalanan. “Ke mana kita akan pergi? Kau belum memberitahuku.”“Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, Brody. Kau akan tahu saat kau tiba di rumah bosku. Kau bisa tertidur selama dalam perjalanan.”Brody mendengkus kesal. “Kau pasti tidak akan membangunkanku. Aku tidak ingin kehilangan kesempatan baik ini.”Rombongan mobil tiba di bandara. “Kita ak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status