Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
“Omong-omong, sedekat apa hubunganmu dengan adikku?” Mengira Anna kehilangan mood setelah mendengar jawabannya, Davi mencoba mengajaknya kembali berbicara. Selain itu ia memang penasaran akan hubungan Anna dan Joseph.Anna tahu Davi menanyakan hal itu karena tertarik padanya. Tidak perlu seorang jenius untuk mengetahuinya karena semua orang yang ada di situ juga bisa melihat dengan jelas tatapan penuh minat Davi padanya.Ingin memancing Davi untuk mengungkapkan lokasi keberadaan Joseph yang seperti hilang di telan bumi, Anna pun menanggapi, “Bagaimana kalau Anda tanyakan langsung padanya?”“Sudah kukatakan kalau aku tidak mendapatkan kabar darinya selama dua bulan ini, bukan?”“Sayang sekali. Kalau anggota keluarganya saja tidak tahu di mana keberadaannya, apalagi saya yang orang luar. Padahal saya juga ingin bertanya pada Joseph sejauh apa sih hubungan kami? Kalau tidak seperti yang saya harapkan, mungkin saya bisa membuka hati untuk pria lain.”Thomas yang sejak tadi mengawasi Anna,
“Andrew Roosevelt dan Chen Feng Yu? Untuk apa mereka berada di sini?” batin Thomas menatap tak percaya pada dua orang terkenal di Kota X, terutama pada Andrew Roosevelt sang CEO dari firma hukum terkemuka di Kota X yang ia ketahui sebagai salah satu orang kepercayaan Elvin Wright, selain sebagai seorang pengacara handal —juga seorang penjahat besar di masa remajanya.“Nyonya Wr—""Nona Briel…!”Andrew dan Feng Yu menyapa Anna bersamaan, namun Andrew berbicara lebih nyaring menduga Feng Yu yang sedari tadi —semenjak mereka masih berkendara bersama dari Wright Automotive— tampak sangat gugup akan salah menyebut nama Anna saat menyapanya. Dugaan Andrew memang benar, hampir saja Feng Yu menyapa Anna dengan sebutan Nyonya Wright Muda.Diberitahu Andrew kalau identitas Anna yang sebenarnya adalah istri bos besar mereka, Chen Feng Yu, yang sampai pagi tadi masih sering memuji-muji Anna di depan karyawan lain dengan raut wajah jatuh cinta yang sangat jelas, tentu saja merasa takut seketika. “P
Davi mengalihkan pandangannya pada Thomas yang sedang mendekap Orin di pelukannya. Melihat wajah pucat Orin, Davi yakin wanita itu pasti baru saja menyaksikan hal mengerikan hingga membuatnya tampak pucat pasi.Menatap senjata api berperedam Andrew dengan mata bergetar, Davi memberanikan diri bertanya, “K-kau… apa yang sudah kau lakukan pada para pengawalku?”“Menembak mereka semua —tentu saja. Anda bisa tahu saya tidak berbohong setelah merasakan peredam senjata yang masih hangat.” Andrew mendekatkan moncong dari peredam senjata apinya ke kulit tangan Davi dan Davi bisa merasakan besi panas itu sedikit membakar punggung tangannya.“K-kau gila… kau pikir… akan bisa lolos dari jerat hukum setelah membunuh seseorang?” ucap Davi dengan suara tersendat, tersangkut di tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering.“Seseorang? Kalau tidak salah ada 15 orang yang tidur di atas genangan darah mereka di depan sana. Termasuk para pengawal kolega Anda juga,” sahut Andrew dengan ekspresi jahat, “Dan
“Hah? Oh… Omong-omong di mana Tuan Rover?”Anna bertanya setelah diingatkan pada Rainhard yang sebelumnya tidak terpikirkan olehnya. Namun pertanyaan itu malah membuat Elvin mengira Anna memang benar-benar mengharapkan kehadiran Rainhard sebagai orang yang akan melakukan pengintaian bersamanya seperti yang sudah Elvin beritahukan melalui pesan singkat. Elvin pun muram seketika.“Sepertinya kau memang lebih suka kalau dia yang datang, ya?”“Aku bertanya karena kau mengingatkanku padanya.”Memerhatikan profil samping wajah Anna yang memerah, Elvin menyadari kalau Anna merasa senang atas kehadirannya —walau ia sebenarnya membutuhkan jawaban langsung dari gadis itu.“Rain akan bergabung nanti.”“...Begitu ya… Jadi, pengintaian seperti apa yang akan kita lakukan?”Mengesampingkan pertanyaan Anna, Elvin menatap jauh ke luar jendela, pada mobil Van silver yang terparkir di deretan mobil mereka, “Kau sudah memberitahu pengawalmu tentang apa yang akan kita lakukan?”“Belum.”“Sebaiknya beritahu
“L-lalu… apa yang akan kita lakukan berikutnya? Jenis pengintaian apa ini? Bukannya mengintai itu harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi?” tanya Anna agak tergagap, ingin mengalihkan fokus Elvin yang sepertinya sengaja hendak membuatnya salah tingkah.“Kau akan tahu nanti. Jalankan saja mobilnya pelan-pelan sampai dia mengikuti kita. Hubungi pengawalmu lagi, minta dia mengikuti mobil Davi dari belakang.”“...Baiklah,” Anna menekan layar kecil di dashboard, melakukan panggilan pada Joey untuk memberitahu apa yang Elvin inginkan darinya. “Jadi Joey yang akan mengikutinya?”“Cuma untuk berjaga-jaga andai pesonamu luntur darinya.”Anna menoleh lagi hanya untuk melihat senyum nakal Elvin, membuatnya merasa sedikit kesal kenapa sampai bisa dipermainkan oleh orang yang beberapa hari lalu masih kalah tiap kali berdebat dengannya. “...A-apa maksudmu?”“Kau baru saja berhasil memancingnya dengan pesonamu,” Elvin menunjuk ke monitor kecil di dashboard yang memperlihatkan mobil Davi yang baru sa
Menerima informasi pemecatannya sebagai CEO sementara di Wright Entertainment dari sekretaris utama Wright Group, Jeany yang sebenarnya mulai malas pergi bekerja setelah merasa dirinya tidak bebas melakukan kehendaknya lagi di perusahaan itu akibat campur tangan Elvin yang selalu mengawasinya, akhirnya bisa merasa bebas. Setidaknya itulah yang ia rasakan sebelum seseorang yang sudah lama di tunggunya datang ke Kota X akhirnya menghubungi.Mengira hanya akan sedikit menggunakan waktu luangnya untuk menjemput dan membicarakan rencana yang ayahnya ingin agar wanita itu lakukan, siapa sangka Jeany yang berjiwa bebas malah terjebak bersamanya hingga kehilangan waktu berpesta poranya selama dua hari penuh —dan sedang memasuki hari ke tiga.Walau demikian Jeany masih bisa bersabar merasa jika usahanya untuk memanfaatkan wanita yang pernah membuat Jessica, yang terkenal dingin dan sukar ditaklukkan, sampai merasa frustrasi saat berhadapan dengannya di masa lalu, akan berhasil.Jeany bahkan men
“Apa yang kau lakukan? Buka pintunya!” bentak Wynona menyadari Jeany baru saja mengaktifkan kembali pengunci pintu, yang baru saja dibukanya, secara otomatis. Kali ini hanya Jeany yang bisa membuka pintu tersebut —sebagai pemegang kendali mobil.“Jangan pergi ke sana.”“Bukannya ayahmu memintaku untuk mendekati Elvin agar rencana kalian bisa berjalan lancar? Aku akan melakukannya sekarang. Cepat buka pintu ini!”“Tidak sekarang. Ayo kita lakukan lain kali,” sahut Jeany sembari menyalakan mesin mobil hendak membawa Wynona segera pergi dari tempat itu.Karena kegilaan yang bisa tiba-tiba muncul seperti inilah maka Rudolf Wright meminta Jeany untuk terus mengawasi Wynona. Selain bertindak sebagai pengawasnya, Rudolf bahkan meminta Jeany agar rela menjadi supir pribadinya. Hanya mengirimkan seorang pengawal biasa sebagai pengawas Wynona tidak akan bisa menghentikan kegilaan Wynona yang Rudolf tahu bisa kambuh kapan saja.Bukan karena takut pada Wynona, Rudolf hanya ingin agar Wynona tidak
“Tidak ada informasi berarti yang bisa kita dapatkan darinya,” Elvin berbicara pada Rainhard ketika pria tinggi kurus itu masuk ke dalam ruang pemantauan.Mengamati dan mendengarkan interogasi Rainhard pada Davi dari balik cermin dua arah dengan sangat fokus, Elvin dan seorang peretas yang bekerja mengikuti arahannya segera menyelidiki semua lokasi dan nama-nama dari orang yang mungkin didatangi Joseph Thiago sebagai tempat persembunyian dan perlindungan. Semua informasi tersebut berhasil Rainhard korek dari Davi setelah menyiksanya selama hampir 3 jam.Seraya menatap ke ruangan lain di balik cermin dua arah, pada Davi yang terikat dan berlumuran darah, Rainhard menanggapi, “Sepertinya dia sudah mengatakan semua lokasi yang memungkinkan bagi Joseph Thiago untuk bersembunyi. Saya rasa dia juga sudah mengatakan semua nama dari orang-orang yang mungkin mau menyembunyikan adiknya itu.”Elvin menghela napas panjang, ia juga merasa tidak mungkin ada yang Davi rahasiakan lagi setelah disiksa
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya
“Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak
Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s
“Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera
Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera
Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film
Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d
Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da