Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
“Baiklah,” sahut Anna dan menghela napas panjang setelahnya. Bukan karena kecewa, namun karena ia sebenarnya memiliki sebuah rencana yang masih belum ingin dikatakannya sebelum mendapat persetujuan dari orang yang bisa mendukung rencananya.“Coba kutanyakan padanya dulu,” batin Anna sembari mengetikkan sebuah pesan sebelum mengirimkannya pada orang yang ia pikir akan mau membantunya.“Kalau begitu kau dan Orin sebaiknya pergi duluan sementara aku berbicara pada Tuan Quil. Istirahat saja. Lusa kau harus menjalani pengambilan gambar terakhir di proyek The Last Prince. Kau membutuhkan banyak energi untuk itu.”Anna mengangguk pada Thomas kemudian menoleh menatap Lucas dan Felix untuk pertama kalinya sejak masuk ke dalam ruangan itu —bermaksud untuk menyapa mereka sebelum pergi bersama Orin.Bertemu pandang dengan Anna, Lucas dan Felix langsung tersenyum canggung. Bukan karena penampilan Anna yang memikat —mereka sudah tersadar dari rasa terpikat itu tepat ketika Thomas memalingkan wajah p
“Omong-omong, sedekat apa hubunganmu dengan adikku?” Mengira Anna kehilangan mood setelah mendengar jawabannya, Davi mencoba mengajaknya kembali berbicara. Selain itu ia memang penasaran akan hubungan Anna dan Joseph.Anna tahu Davi menanyakan hal itu karena tertarik padanya. Tidak perlu seorang jenius untuk mengetahuinya karena semua orang yang ada di situ juga bisa melihat dengan jelas tatapan penuh minat Davi padanya.Ingin memancing Davi untuk mengungkapkan lokasi keberadaan Joseph yang seperti hilang di telan bumi, Anna pun menanggapi, “Bagaimana kalau Anda tanyakan langsung padanya?”“Sudah kukatakan kalau aku tidak mendapatkan kabar darinya selama dua bulan ini, bukan?”“Sayang sekali. Kalau anggota keluarganya saja tidak tahu di mana keberadaannya, apalagi saya yang orang luar. Padahal saya juga ingin bertanya pada Joseph sejauh apa sih hubungan kami? Kalau tidak seperti yang saya harapkan, mungkin saya bisa membuka hati untuk pria lain.”Thomas yang sejak tadi mengawasi Anna,
“Andrew Roosevelt dan Chen Feng Yu? Untuk apa mereka berada di sini?” batin Thomas menatap tak percaya pada dua orang terkenal di Kota X, terutama pada Andrew Roosevelt sang CEO dari firma hukum terkemuka di Kota X yang ia ketahui sebagai salah satu orang kepercayaan Elvin Wright, selain sebagai seorang pengacara handal —juga seorang penjahat besar di masa remajanya.“Nyonya Wr—""Nona Briel…!”Andrew dan Feng Yu menyapa Anna bersamaan, namun Andrew berbicara lebih nyaring menduga Feng Yu yang sedari tadi —semenjak mereka masih berkendara bersama dari Wright Automotive— tampak sangat gugup akan salah menyebut nama Anna saat menyapanya. Dugaan Andrew memang benar, hampir saja Feng Yu menyapa Anna dengan sebutan Nyonya Wright Muda.Diberitahu Andrew kalau identitas Anna yang sebenarnya adalah istri bos besar mereka, Chen Feng Yu, yang sampai pagi tadi masih sering memuji-muji Anna di depan karyawan lain dengan raut wajah jatuh cinta yang sangat jelas, tentu saja merasa takut seketika. “P
Davi mengalihkan pandangannya pada Thomas yang sedang mendekap Orin di pelukannya. Melihat wajah pucat Orin, Davi yakin wanita itu pasti baru saja menyaksikan hal mengerikan hingga membuatnya tampak pucat pasi.Menatap senjata api berperedam Andrew dengan mata bergetar, Davi memberanikan diri bertanya, “K-kau… apa yang sudah kau lakukan pada para pengawalku?”“Menembak mereka semua —tentu saja. Anda bisa tahu saya tidak berbohong setelah merasakan peredam senjata yang masih hangat.” Andrew mendekatkan moncong dari peredam senjata apinya ke kulit tangan Davi dan Davi bisa merasakan besi panas itu sedikit membakar punggung tangannya.“K-kau gila… kau pikir… akan bisa lolos dari jerat hukum setelah membunuh seseorang?” ucap Davi dengan suara tersendat, tersangkut di tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering.“Seseorang? Kalau tidak salah ada 15 orang yang tidur di atas genangan darah mereka di depan sana. Termasuk para pengawal kolega Anda juga,” sahut Andrew dengan ekspresi jahat, “Dan
“Hah? Oh… Omong-omong di mana Tuan Rover?”Anna bertanya setelah diingatkan pada Rainhard yang sebelumnya tidak terpikirkan olehnya. Namun pertanyaan itu malah membuat Elvin mengira Anna memang benar-benar mengharapkan kehadiran Rainhard sebagai orang yang akan melakukan pengintaian bersamanya seperti yang sudah Elvin beritahukan melalui pesan singkat. Elvin pun muram seketika.“Sepertinya kau memang lebih suka kalau dia yang datang, ya?”“Aku bertanya karena kau mengingatkanku padanya.”Memerhatikan profil samping wajah Anna yang memerah, Elvin menyadari kalau Anna merasa senang atas kehadirannya —walau ia sebenarnya membutuhkan jawaban langsung dari gadis itu.“Rain akan bergabung nanti.”“...Begitu ya… Jadi, pengintaian seperti apa yang akan kita lakukan?”Mengesampingkan pertanyaan Anna, Elvin menatap jauh ke luar jendela, pada mobil Van silver yang terparkir di deretan mobil mereka, “Kau sudah memberitahu pengawalmu tentang apa yang akan kita lakukan?”“Belum.”“Sebaiknya beritahu
“L-lalu… apa yang akan kita lakukan berikutnya? Jenis pengintaian apa ini? Bukannya mengintai itu harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi?” tanya Anna agak tergagap, ingin mengalihkan fokus Elvin yang sepertinya sengaja hendak membuatnya salah tingkah.“Kau akan tahu nanti. Jalankan saja mobilnya pelan-pelan sampai dia mengikuti kita. Hubungi pengawalmu lagi, minta dia mengikuti mobil Davi dari belakang.”“...Baiklah,” Anna menekan layar kecil di dashboard, melakukan panggilan pada Joey untuk memberitahu apa yang Elvin inginkan darinya. “Jadi Joey yang akan mengikutinya?”“Cuma untuk berjaga-jaga andai pesonamu luntur darinya.”Anna menoleh lagi hanya untuk melihat senyum nakal Elvin, membuatnya merasa sedikit kesal kenapa sampai bisa dipermainkan oleh orang yang beberapa hari lalu masih kalah tiap kali berdebat dengannya. “...A-apa maksudmu?”“Kau baru saja berhasil memancingnya dengan pesonamu,” Elvin menunjuk ke monitor kecil di dashboard yang memperlihatkan mobil Davi yang baru sa
Menerima informasi pemecatannya sebagai CEO sementara di Wright Entertainment dari sekretaris utama Wright Group, Jeany yang sebenarnya mulai malas pergi bekerja setelah merasa dirinya tidak bebas melakukan kehendaknya lagi di perusahaan itu akibat campur tangan Elvin yang selalu mengawasinya, akhirnya bisa merasa bebas. Setidaknya itulah yang ia rasakan sebelum seseorang yang sudah lama di tunggunya datang ke Kota X akhirnya menghubungi.Mengira hanya akan sedikit menggunakan waktu luangnya untuk menjemput dan membicarakan rencana yang ayahnya ingin agar wanita itu lakukan, siapa sangka Jeany yang berjiwa bebas malah terjebak bersamanya hingga kehilangan waktu berpesta poranya selama dua hari penuh —dan sedang memasuki hari ke tiga.Walau demikian Jeany masih bisa bersabar merasa jika usahanya untuk memanfaatkan wanita yang pernah membuat Jessica, yang terkenal dingin dan sukar ditaklukkan, sampai merasa frustrasi saat berhadapan dengannya di masa lalu, akan berhasil.Jeany bahkan men
“Apa yang kau lakukan? Buka pintunya!” bentak Wynona menyadari Jeany baru saja mengaktifkan kembali pengunci pintu, yang baru saja dibukanya, secara otomatis. Kali ini hanya Jeany yang bisa membuka pintu tersebut —sebagai pemegang kendali mobil.“Jangan pergi ke sana.”“Bukannya ayahmu memintaku untuk mendekati Elvin agar rencana kalian bisa berjalan lancar? Aku akan melakukannya sekarang. Cepat buka pintu ini!”“Tidak sekarang. Ayo kita lakukan lain kali,” sahut Jeany sembari menyalakan mesin mobil hendak membawa Wynona segera pergi dari tempat itu.Karena kegilaan yang bisa tiba-tiba muncul seperti inilah maka Rudolf Wright meminta Jeany untuk terus mengawasi Wynona. Selain bertindak sebagai pengawasnya, Rudolf bahkan meminta Jeany agar rela menjadi supir pribadinya. Hanya mengirimkan seorang pengawal biasa sebagai pengawas Wynona tidak akan bisa menghentikan kegilaan Wynona yang Rudolf tahu bisa kambuh kapan saja.Bukan karena takut pada Wynona, Rudolf hanya ingin agar Wynona tidak