Untuk informasi update bisa lihat di I6 author ya : @_meowmoe_ Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
“Dan… Pemenang aktris terbaik tahun ini jatuh kepada…,” MC menjeda kalimatnya untuk menciptakan suasana tegang di antara semua hadirin, terutama pada empat dari lima nominator yang tampak diam, fokus menyimak apa yang akan MC ucapkan selanjutnya.Dua dari empat nominator yang hadir di sana tampak terdiam karena tegang, berharap nama merekalah yang akan keluar sebagai pemenangnya. Sementara dua lainnya terlihat cukup tenang karena mereka —juga hampir semua hadirin— sebenarnya sudah bisa menebak aktris mana yang akan keluar sebagai pemenang penghargaan. Lalu, sesuai dengan apa yang ada dalam benak kedua aktris itu, nama yang sudah selama beberapa tahun belakangan selalu menyabet penghargaan paling prestisius itulah yang dikumandangkan dengan penuh semangat oleh sang MC.“Jessica Wright…!” seru MC, disambut tepuk tangan meriah seluruh hadirin yang kemudian serempak berdiri, memberikan respek pada sang pemenang.Ribuan hadirin yang terdiri dari para produser, sutradara, aktor, aktris, sele
“Haaahhh... dipikir berapa kali pun tetap membuatku bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?” keluh Jessica pelan sembari menggosok-gosok hidungnya yang sangat peka dengan aroma khas rumah sakit.Mengabaikan ingatan membingungkan itu, Jessica menghela napas panjang saat mengambil kembali ingatan dari kenangan kehidupan yang telah Anna jalani, yang kini tertanam dengan sangat jelas di dalam ingatannya sendiri.“Jadi ini yang dia rasakan selama ini?”Setelah jiwanya masuk ke dalam tubuh Anna dan mendapatkan ingatan gadis itu secara ajaib, barulah ia tahu apa yang selama ini Anna rasakan.Karena itu juga ia merasa sangat menyesal atas apa yang telah dituduhkannya dengan sangat kejam pada Anna di malam kejadian itu hingga Anna nekat melompat dari balkonnya, padahal Anna tidak pernah merayu tunangannya. Justru tunangannya lah yang selalu berusaha merayu gadis SMA itu.Dalam ingatan Anna yang muncul begitu saja di benaknya, malam itu Anna datang ke apartemennya karena ingin melaporkan usaha dem
“Apa yang ingin kau lakukan?” tanya pria itu lagi. Kali ini ia berbicara sambil menghalangi Jessica dari tubuh aslinya, membuat Jessica yang sedang berada dalam tubuh Anna mau tak mau harus mundur menjauh.Sebenarnya bukan karena takut maka Jessica melangkah mundur. Ia hanya merasa jijik harus berada dekat dengan pria tampan, yang merupakan satu dari tiga orang yang paling dibencinya di dunia ini. Orang yang sudah dianggapnya sebagai musuh, yang harus dimasukkannya ke dalam penjara suatu hari nanti.‘Untuk apa si brengsek ini datang ke ruang rawat inapku?’Bagi orang lain, sudah pasti akan terlihat normal melihat Elvin Wright datang mengunjungi Jessica Wright yang merupakan anak kandung dari mendiang kedua orang tua angkatnya. Tapi tidak bagi Jessica dan keluarga besar Wright yang tahu tentang perselisihan di antara keduanya. Di mata keluarga mereka, kedua saudara angkat itu bagai musuh yang tidak akan pernah bisa didamaikan apapun keadaannya.Elvin ingin mengulang pertanyaan yang sama
Zlarrrrr…!!!Suara ledakan disertai cahaya kilat —yang terdengar sangat nyaring dan menyilaukan saat menyambar dan menghancurkan seluruh dinding ruangan— menghentikan keributan di antara Jessica dan Elvin.Jessica yang awalnya mengira sebuah bom telah jatuh ke rumah sakit itu sempat berpikir untuk melarikan diri, tapi tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali hingga sempat mengira jika dirinya ikut meledak dan mati bersama dengan suara ledakan tadi.“Apa aku mati lagi?” pikir Jessica, ingat kalau ia juga merasakan guncangan hebat menghantam tubuhnya.Mengira hanya rohnya saja yang tersisa dan hidup dengan melayang-layang di udara —setelah melihat lantai yang dipijaknya juga ikut hancur lebur oleh ledakan—, Jessica merasa heran menemukan tubuhnya —tubuh Anna— masih utuh setelah merasakan ledakan yang begitu dahsyat menimpanya.Ia juga melihat tubuh Elvin yang masih tetap utuh sedang melayang-layang di hadapannya. Tubuh pria itu diam membeku bagai sebuah manekin dengan mata terbuka y
“Apa kau tidak pernah merasa kalau dirimu itu terlalu angkuh dan suka bersikap seenaknya?” Dewa memulai pembicaraan mereka lagi dengan mengajukan sebuah pertanyaan.Pertanyaan yang tentu saja langsung dibantah Jessica, “Aku angkuh? Bagaimana kau bisa menyimpulkan tentang diriku dengan seenaknya saja?”“Karena aku Dewa. Aku bisa tahu dan melihat apa yang sudah kau lakukan sepanjang hidupmu dan itu membuatku muak.”“Muak? Apa itu sebuah kejahatan? Aku hanya bersikap sesuai isi hatiku, juga sesuai dengan keadaan yang terjadi di sekitarku. Apa kau ingin aku bersikap palsu seperti saat aku sedang berperan dalam sebuah film?” bantah Jessica.“Berani membantah Dewa? Kalau kau bisa menahan diri, kau pikir Anna Briel akan mengakhiri hidupnya?”“...”“Kau menyadarinya?”“Hah? Siapa yang menyadarinya? Bukankah kau ingin agar aku tidak membantahmu? Kalau Dewa berkata seperti itu, apa aku punya hak untuk membantah lagi? Aku diam karena mematuhimu.”“...”“Betul, kan?”“...Dasar anak nakal. Sudahlah
“Anna! Apa yang kau lakukan? Ingin melompat ke bawah sana? Jangan bodoh!” seru Jessica memanggil Anna yang sedang memanjat pagar balkonnya.Tidak mendapat jawaban dari remaja itu, terutama setelah melihat Anna sudah berhasil duduk di atas pagar balkon, Jessica yang saat itu tidak berani datang mendekat takut Anna malah melompat saat ia dekati akhirnya berlari tergesa setelah melihat Anna menurunkan satu kakinya ke sisi luar bangunan.Jessica memang selalu merasa kesal pada Anna tiap kali melihat akting buruk gadis itu dalam semua kesempatan casting yang perusahaan mereka berikan. Ia juga sangat marah setelah melihat Joseph merangkul Anna di atas ranjangnya. Tapi dia juga tidak ingin Anna sampai mengakhiri hidupnya karena semua hal itu.Jessica sebenarnya sangat menyayangi Anna yang dianggapnya memiliki potensi besar untuk menjadi seorang aktris top. Hanya saja gadis itu masih belum menemukan kepercayaan diri tiap kali berdiri di depan kamera, hingga membuatnya selalu terlihat lesu tiap
Di sebuah gedung 20 lantai.Elvin duduk di belakang meja kerjanya, membiarkan komputer menyala sementara ia termenung mengenang kembali kejadian aneh yang dialaminya di ruang perawatan Jessica.Sikap dan cara berbicara remaja bernama Anna Briel yang sempat berdebat dengannya di sana —sebelum akhirnya kejang-kejang dan jatuh pingsan— membuat konsentrasinya dalam bekerja menurun drastis selama beberapa jam belakangan. Elvin bahkan masih duduk termenung di kantornya walau hampir seluruh karyawannya telah pulang.“Kakek juga merasakan sesuatu yang janggal dari dirinya, bukan?” Elvin mengingat Norman Wright yang biasanya tidak pernah tertarik berinteraksi apalagi berhubungan dengan orang asing —kecuali sedang bertransaksi bisnis— malah meminta tetap tinggal untuk melihat kondisi Anna sementara ia kembali ke kantornya.Sewaktu kejadian, Norman sebenarnya berada tepat di belakang Elvin ketika mereka memergoki Anna hendak melakukan sesuatu pada peralatan penunjang hidup Jessica, tapi Anna tida