Beranda / Lainnya / Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang / Bab 7 - Memulai Hidup Sebagai Anna Briel

Share

Bab 7 - Memulai Hidup Sebagai Anna Briel

Penulis: MeowMoe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 14:13:38

Di sebuah gedung 20 lantai.

Elvin duduk di belakang meja kerjanya, membiarkan komputer menyala sementara ia termenung mengenang kembali kejadian aneh yang dialaminya di ruang perawatan Jessica.

Sikap dan cara berbicara remaja bernama Anna Briel yang sempat berdebat dengannya di sana —sebelum akhirnya kejang-kejang dan jatuh pingsan— membuat konsentrasinya dalam bekerja menurun drastis selama beberapa jam belakangan. Elvin bahkan masih duduk termenung di kantornya walau hampir seluruh karyawannya telah pulang.

“Kakek juga merasakan sesuatu yang janggal dari dirinya, bukan?” Elvin mengingat Norman Wright yang biasanya tidak pernah tertarik berinteraksi apalagi berhubungan dengan orang asing —kecuali sedang bertransaksi bisnis— malah meminta tetap tinggal untuk melihat kondisi Anna sementara ia kembali ke kantornya.

Sewaktu kejadian, Norman sebenarnya berada tepat di belakang Elvin ketika mereka memergoki Anna hendak melakukan sesuatu pada peralatan penunjang hidup Jessica, tapi Anna tidak menyadari kehadiran Norman karena terlalu fokus pada Elvin.

Elvin terjaga dari lamunan saat sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Panggilan dari asisten pribadinya yang ia minta untuk menyelidiki latar belakang Anna dan kini melaporkan hasil dari penyelidikannya.

“Baiklah, aku akan membuka emailku sekarang dan besok biar aku sendiri yang akan pergi menyelidikinya.”

Elvin beralih pada komputer, membuka email untuk membaca laporan yang sudah asisten pribadinya rangkum secara singkat.

“Bisa masuk ke Wright Entertainment karena bantuan Jessica? Jessica membantu seseorang?” Elvin tersenyum kaku, tidak bisa membayangkan Jessica yang dikenalnya sebagai pribadi yang angkuh dan kasar itu bisa membantu orang lain untuk mendapatkan pekerjaan. “Apa benar hanya itu hubungan mereka?”

Elvin mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, mengingat kembali semua tingkah laku Anna yang sangat mirip dengan Jessica.

“Bagaimana mungkin sikap dua orang berbeda bisa terlihat sama?”

❀❀❀

Jessica dan Sherly kembali ke rumah dengan diantarkan orang suruhan dari keluarga Wright —yang juga telah membayar semua biaya rumah sakit Anna. Jessica tidak mengerti kenapa Norman sampai seperhatian itu pada Anna dan Sherly, tapi dia juga tidak ingin menanyakannya pada pria yang mengantarkan mereka untuk mengobati rasa penasarannya.

Sesampainya di rumah sederhana keluarga Briel yang sangat sempit itu, keduanya tidak menemukan siapapun sedang berada di rumah. Dari ingatan Anna, Jessica mengetahui kalau ibunya Anna pasti sedang bekerja sebagai asisten rumah tangga di beberapa keluarga, sedangkan ayahnya yang tidak bertanggung jawab itu kemungkinan sedang berada di tempat perjudian, atau sedang mabuk bersama teman-temannya.

“Jadi ini kamarmu, Anna?”

Jessica menatap berkeliling, memerhatikan kamar berukuran 2x2 meter yang sangat sempit dan tidak memiliki ranjang sama sekali. Dari ingatan Anna, Jessica melihat Anna dan adiknya hanya tidur beralaskan selimut tipis di lantai semen dari kamar tersebut. Selain itu mereka juga tidak memiliki lemari pakaian. Hanya ada kardus-kardus bekas yang digunakan untuk menyimpan pakaian dan buku-buku pelajaran mereka saja di sana.

“Andai bisa mengambil sedikit saja uang di tabunganku… Tsk, Dewa sialan itu! Ada ya Dewa yang suka ikut campur urusan manusia?”

Jessica menarik napas panjang, berusaha membuang kekesalan pada sang Dewa dari pikirannya. Ia kemudian menghampiri kardus-kardus kecil yang tertata rapi di pojok ruangan, melihat isinya dan merasa agak sedih saat menemukan beberapa potong pakaian Anna yang sudah tua dan hampir jabuk.

Jessica teringat kembali pada beberapa bulan belakangan saat melihat Anna mengenakan beberapa pakaian yang ada di tangannya saat ini. Saat itu dia berpikir untuk membelikan Anna pakaian baru agar tidak dipandang remeh oleh sesama rekan aktris junior yang terlihat jelas mencibir bahkan sampai mengasingkannya dari pergaulan sesama junior.

“Sayang sekali aku tidak sempat membelikan pakaian baru untuknya.”

Jessica kemudian berdiri, menatap keadaan ruangan itu sekali lagi sembari bergumam, “Aku berjanji kalau aku bukan cuma akan membelikanmu pakaian baru. Aku akan membuat impianmu tercapai. Ini bukan karena misiku sendiri, tapi aku benar-benar akan melakukannya untukmu. Lihat saja, saat kau sudah kembali ke tubuhmu nanti, kau tidak akan hidup seperti ini lagi!”

Jessica baru bertemu ibu Anna di senja hari. Wanita paruh baya itu langsung memeluknya dan menangis tanpa mengucapkan atau bertanya apapun dalam waktu yang cukup lama.

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang bekerja sendirian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka, Rosana Briel sampai tidak berani menanyakan kondisi putrinya itu sama sekali. Bukan karena tidak peduli pada putrinya sendiri, Rosana sangat peduli bahkan sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan Anna. Rosana yang harus bekerja sepanjang hari merasa sangat bersalah pada putrinya yang —karena keadaan— tidak sempat dikunjunginya saat berada di rumah sakit.

Rosana harus pergi dari satu rumah ke rumah lain untuk bekerja. Jika melewatkan satu rumah saja karena memakai waktunya untuk mengunjungi Anna, ada kemungkinan baginya tidak akan dipanggil lagi oleh orang yang memberikannya pekerjaan, sedangkan untuk mendapatkan satu pekerjaan saja —bagi dirinya yang sudah lanjut usia— sangatlah tidak mudah.

Dari pagi hingga malam hari Rosana hanya memiliki waktu sebanyak 1 jam. Waktu yang biasanya digunakan untuk pulang ke rumah, memasak makan malam untuk suami dan kedua putrinya sebelum kembali bekerja lagi hingga jam 10 malam.

Rumah sakit yang membatasi jam kunjungan hanya sampai jam 9 malam tidak memberikan Rosana kesempatan untuk menjenguk Anna hingga akhirnya tidak berkesempatan untuk bertemu putri sulungnya itu.

“Maaf Mama tidak sempat mengunjungimu.” Hanya kalimat itulah yang terdengar dari mulut Rosana setelah memeluk Anna cukup lama.

“Tidak apa-apa. Saya baik-baik saja,” sahut Jessica yang akhirnya tidak bisa membendung air mata, merindukan pelukan seorang ibu yang sudah lama tidak dirasakannya.

‘Tidak apa-apa kan kalau aku memeluk ibumu seperti ini? Aku berjanji akan menjaga ibumu juga.’

Setelah cukup lama berpelukan dalam perasaan haru, Rosana meminta Anna dan Sherly untuk bergegas mandi sementara ia menyiapkan makan malam.

“Kau bisa menunggu di luar seperti biasanya setelah makan malam?” tanya Rosana pada Anna yang ia kira masih belum sepenuhnya pulih dari cedera akibat tertabrak sepeda, padahal Anna sudah sangat sehat.

Jessica mengerti maksud dari pertanyaan tersebut dan langsung menganggukkan kepala. Dari ingatan Anna, ia tahu Anna dan Sherly selalu melakukan hal itu setiap hari demi menghindari bertemu ayah mereka yang biasanya pulang dalam keadaan mabuk. Jika mereka tidak melakukannya, bisa saja Roman Briel yang sedang dalam pengaruh alkohol itu memukuli, atau bahkan menyeret mereka ke tempat perjudian untuk ‘dijadikan modal’ berjudi —bagian ini yang mereka paling khawatirkan walau belum pernah terjadi. Jadi mereka akan pergi dari rumah sambil menunggu ayah mereka tertidur barulah mereka akan kembali —biasanya di waktu tengah malam— untuk tidur.

“Kau yakin, Nak? Apa kau sudah benar-benar pulih?”

“Saya baik-baik saja,” sahut Jessica tegas, tidak ingin membuat Rosana khawatir. Dan lagi ia memang merasa jika tubuh Anna sangat sehat bahkan lebih kuat dibandingkan tubuh aslinya yang sebenarnya rutin berolahraga. ‘Lagian tubuh ini terasa sangat kuat dan sehat setelah beristirahat selama 3 hari di rumah sakit.’

Jessica pergi mandi setelah Sherly. Di dalam kamar mandi ia menatap pantulan wajah Anna di cermin cukup lama sambil mengucapkan janjinya lagi untuk membantu ibu dan adik gadis itu, juga membuat impian Anna tercapai sembari menunggu waktu yang tepat untuk membalas dendam mereka berdua pada Joseph Thiago, mantan tunangannya.

“Izinkan aku untuk menjadi dirimu mulai saat ini, Anna. Aku berjanji akan mengangkat kehidupanmu, ibu, juga adikmu mulai sekarang,” gumamnya dengan tekad kuat dalam hati.

❀❀❀❀❀❀❀

MeowMoe

Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @_meowmoe_

| 26
Komen (2)
goodnovel comment avatar
M. Arwan
jejaaaakkkkk
goodnovel comment avatar
Yeyi
keren csritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 8 - Kehidupan Miskin Keluarga Briel

    Karena sudah menjadi kebiasaan sejak masih berada di tubuh aslinya, Jessica —mulai sekarang akan disebut sebagai Anna— terbangun sebelum fajar menyingsing. Saat itu masih pukul 4 pagi dan dia tidak melihat Sherly lagi di sampingnya.“Dia bangun lebih pagi dariku?”Saat sedang bertanya-tanya, ingatan Anna muncul begitu saja dalam benaknya —seperti biasanya—, menggambarkan rutinitas Sherly yang memang sudah terbiasa bangun di pagi hari untuk pergi bekerja sambilan dan baru akan kembali lagi pada pukul 5.30 pagi.“Dia bekerja sebagai penyapu jalan setiap hari? Astaga, apa dia tidak akan terkena masalah karena bekerja seperti itu di bawah umur?”Ingatan berikutnya adalah ingatan mengenai kebiasaan Anna. Di pagi hari, Anna biasanya akan mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak untuk sarapannya, sarapan ayahnya, juga sarapan Sherly. Sementara ibunya —sama seperti Sherly— sudah berangkat sejak jam 4 pagi untuk bekerja sebagai asisten di beberapa rumah tangga.“Jadi di pagi h

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 9 - Perundung Di Sekolah

    “Astaga! Bikin kaget saja!” umpat Anna kesal, melihat Dewa sudah berdiri di depan pintu rumah keluarga Briel.“Mau pergi ke mana sepagi ini? Bukannya kau harus pergi ke sekolah?”“Kau sendiri, apa yang kau lakukan sepagi ini di depan rumah orang? Apa kau tidak sibuk? Bukannya kau Dewa?” Anna yang merasa kesal setelah dikejutkan sang Dewa, balik bertanya dengan tatapan marah.“Kau tidak berhak mengetahui pekerjaanku.”“Kau juga tidak ber— Aaaaaahhhhh…! Kau f**k! Aaaaaaahhhh…”Anna jatuh terduduk mendapat sengatan listrik kecil dari dalam tubuhnya. Tahu penyebabnya, ia pun dengan sangat terpaksa menahan diri untuk tidak mengucapkan kalimat kasar lagi walau sebenarnya sangat ingin menghamburkan semua kalimat kasar yang ada dalam benaknya pada sosok yang sangat dibencinya itu.“Masih berani berbicara kasar padaku?”“...T-tentu saja tidak.”“Cuma itu?”“Apa lagi yang harus kukatakan?!”“Belajarlah meminta maaf setelah melakukan kesalahan.”“Salah? Apa itu salah? Aku cuma berbicara sesuai de

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 10 - Anna Yang Berbeda

    Tidak seperti yang Silvia harapkan, Anna justru tertawa terkekeh. Ekspresi cerah dan tenangnya masih tidak berubah.“Kau menanyakan pertanyaan aneh. Sekarang aku akan bertanya padamu. Kalau aku diam dan tidak menanggapi dirimu yang sedang berbicara padaku, apa kau tidak akan marah? Bukankah itu tidak sopan?”“Kau—”“Kalau aku salah, tolong katakan di mana kesalahanku. Ayo kita membahasnya baik-baik.”Merasa jika Anna sedang membuatnya terlihat bodoh, Silvia yang tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu sepanjang hidupnya, secara refleks maju mendekat, berniat untuk menyerang Anna secara fisik.“Duduk semua. Kelas akan segera dimulai,” suara berat seorang pria menghentikan niat Silvia, juga anggota gengnya yang sudah merapat mengelilingi Anna di sekitar mejanya.Pria berusia akhir 30an itu, yang merupakan guru kelas pagi mereka, kemudian menatap ke arah kerumunan di mana Silvia dan para gengnya sedang mengepung meja Anna, lalu mengernyitkan alis dan menegur mereka, “Apa yang kalia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 11 - Klub Musik

    Mengikuti kebiasaan ‘Anna’ sepulang sekolah, Anna langsung pergi ke gedung yang dikhususkan untuk para anggota klub yang menjalani kegiatan ekstrakurikuler. Karena jam pelajaran murid-murid kelas dua biasanya selalu berakhir lebih cepat 45 menit dibandingkan kelas tiga, Sherly yang sudah dibiayai ibu mereka untuk ikut salah satu klub biasanya akan berada di sana sambil menunggu jam pelajaran Anna berakhir sebelum pulang bersama ke rumah mereka. Tapi Sherly bukan sekedar mengikuti kegiatan klub musik hanya untuk mengisi waktu luang atau memanfaatkan kesempatan bersosialisasi yang ibunya berikan. Sherly sebenarnya sangat berbakat dalam bernyanyi dan sangat menyukai musik hingga ia tidak pernah absen sekalipun dari kegiatan klub, walau ia sebenarnya merasa tidak nyaman berada di antara para murid yang tergabung dalam klub musiknya, hanya karena statusnya yang berasal dari keluarga miskin. Kembali pada bakat bernyanyi Sherly tadi, karena itu juga ‘Anna’ rela menyisihkan sebagian besar p

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 12 - Menghilangnya Sherly

    ‘Oh, astaga... Mereka ini...’ Entah kenapa Anna merasa sedikit malu karena terlalu banyak mengobrol —yang tidak mungkin akan dilakukannya andai berada dalam tubuh aslinya— dengan para murid sekolahan ini, yang memiliki rentang usia 13-14 tahun lebih muda dari usia aslinya. “Senang bisa mengobrol dengan Kakak,” ucap salah satu siswi, yang hanya dibalas Anna dengan senyuman kaku. Dirinya yang dulu biasanya tidak mau membuang waktu untuk mengobrol bersama para junior yang berusia jauh lebih muda karena menganggap jika berbicara pada mereka tidak akan menambah pengetahuannya sama sekali. Jessica yang sangat haus akan pengetahuan baru biasanya selalu mencari lawan bicara yang ia nilai akan menambah wawasannya saja. “Ternyata Kak Anna menyenangkan juga ya diajak ngobrol,” ucap siswi lain. Anna berpaling pada siswi itu sembari memaksa tersenyum ramah. “Benarkah?” “Iya… Habisnya Kakak biasanya cuma duduk diam saja. Seperti tidak ingin diajak berbicara,” sahut siswi itu, menanggapi pertan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 13 - Susahnya Tidak Memiliki Pengaruh

    Bukan hal mudah untuk meyakinkan operator CCTV agar bersedia menunjukkan rekaman dari kamera pengawas sekolah. Bukan karena hal itu terlarang, namun lebih pada siapa orang yang memintanya. Andai yang meminta adalah siswa lain, mungkin operator akan mengizinkan dengan mudah. Karena yang memintanya hanyalah Anna ‘si anak beasiswa’, maka operator yang bertugas langsung mengabaikannya. Siapa yang tidak mengenal Anna dan Sherly Briel di sekolah para anak orang kaya ini? Hanya kedua siswi itulah batu di antara ratusan berlian yang bertaburan di SMA paling bergengsi ini. Karena itulah tidak ada yang tidak mengenali mereka, sekaligus memedulikan mereka jika sedang dalam masalah. “Adikku… Adik saya kemungkinan sudah diculik. Saya cuma ingin memeriksa rekaman CCTV saja,” Anna berusaha meyakinkan operator yang sebenarnya terlihat lebih muda dari usia dirinya yang asli jika berada dalam tubuhnya sendiri, hingga hampir saja ia bicara agak ketus padanya. Melihat Anna bersikukuh dengan permintaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 14 - Para Perundung

    Begitu tiba di sisi luar gerbang sekolah, Anna langsung melihat Sherly yang sedang duduk dengan kepala tertunduk di antara Silvia dan anggota gengnya. Anna sama sekali tidak pernah menyangka jika Silvia akan membawa Sherly pergi bersama mereka karena sepengetahuannya —tentu saja dari ingatan ‘Anna’— Silvia tidak pernah mau mengganggu Sherly. Silvia takut jika William yang disukainya itu akan semakin membencinya karena sudah mengganggu teman sekelasnya, karena William sudah pernah mengatakan pada Silvia jika dia tidak suka gadis perusuh seperti dirinya saat Sherly menyatakan perasaannya dulu. “Akhirnya kau datang juga. Kau pasti kebingungan mencarinya, kan? Yah…, andai dia punya ponsel, aku pasti akan mengirim pesan padamu. Kalian miskin sekali sih, sampai ponsel saja dia tidak punya?” ejek Silvia yang sudah berdiri sejak melihat kemunculan Anna yang sudah ditunggunya di tempat itu hampir satu jam lamanya. Anna yang masih mengatur napas setelah berlari tanpa henti dari lantai 4 gedu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 15 - Menghadapi Para Perundung

    Anna melambaikan tangan pada Sherly yang akhirnya mau diajak William pergi setelah dibujuknya dengan susah payah. Apa yang ingin dilakukannya nanti adalah hal yang sangat rahasia. Anna tidak ingin Sherly mengetahuinya, karena itulah dia memaksa Sherly dan William pergi sementara dia tetap tinggal —walau Anna sebenarnya tidak peduli jika William sampai tahu akan apa yang ingin dilakukannya. Clap… clap… clap… Suara tepuk tangan Silvia membawa perhatian Anna kembali pada gadis itu. Seperti tahu apa yang sedang Anna pikirkan —saat melihat Anna menatap dua buah benda yang berada di atas gerbang sekolah mereka—, Silvia menatap ke arah dua CCTV di atas gerbang sekolah mereka sambil tersenyum dan melambaikan tangannya, seakan ingin menyapa orang yang berada di belakang monitor pemantau kamera keamanan itu. “Kau pikir apa yang kami lakukan padamu di sini akan sampai ke tangan Polisi, hah?” Silvia menghampiri Anna dan tersenyum mengejek padanya. “Jangan pikir kau bisa meminta barang bukti d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13

Bab terbaru

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 207 - Usaha Meloloskan Diri

    Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 206 - Pertemuan Kembali

    Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 205 - Menjalankan Rencana

    “Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 204 - Kehebohan Warga Net

    Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 203 - Cucu Menantu

    “Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 202 - Sasha Volkova

    Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 201 - Masih Mengkhawatirkan Pemeran Sasha

    Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 200 - Memulai Proyek Sasha

    Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 199 - Dendam Sang Adik

    Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status