Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @MeowMoe21 / @_meowmoe_
“L-lalu… apa yang akan kita lakukan berikutnya? Jenis pengintaian apa ini? Bukannya mengintai itu harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi?” tanya Anna agak tergagap, ingin mengalihkan fokus Elvin yang sepertinya sengaja hendak membuatnya salah tingkah.“Kau akan tahu nanti. Jalankan saja mobilnya pelan-pelan sampai dia mengikuti kita. Hubungi pengawalmu lagi, minta dia mengikuti mobil Davi dari belakang.”“...Baiklah,” Anna menekan layar kecil di dashboard, melakukan panggilan pada Joey untuk memberitahu apa yang Elvin inginkan darinya. “Jadi Joey yang akan mengikutinya?”“Cuma untuk berjaga-jaga andai pesonamu luntur darinya.”Anna menoleh lagi hanya untuk melihat senyum nakal Elvin, membuatnya merasa sedikit kesal kenapa sampai bisa dipermainkan oleh orang yang beberapa hari lalu masih kalah tiap kali berdebat dengannya. “...A-apa maksudmu?”“Kau baru saja berhasil memancingnya dengan pesonamu,” Elvin menunjuk ke monitor kecil di dashboard yang memperlihatkan mobil Davi yang baru sa
Menerima informasi pemecatannya sebagai CEO sementara di Wright Entertainment dari sekretaris utama Wright Group, Jeany yang sebenarnya mulai malas pergi bekerja setelah merasa dirinya tidak bebas melakukan kehendaknya lagi di perusahaan itu akibat campur tangan Elvin yang selalu mengawasinya, akhirnya bisa merasa bebas. Setidaknya itulah yang ia rasakan sebelum seseorang yang sudah lama di tunggunya datang ke Kota X akhirnya menghubungi.Mengira hanya akan sedikit menggunakan waktu luangnya untuk menjemput dan membicarakan rencana yang ayahnya ingin agar wanita itu lakukan, siapa sangka Jeany yang berjiwa bebas malah terjebak bersamanya hingga kehilangan waktu berpesta poranya selama dua hari penuh —dan sedang memasuki hari ke tiga.Walau demikian Jeany masih bisa bersabar merasa jika usahanya untuk memanfaatkan wanita yang pernah membuat Jessica, yang terkenal dingin dan sukar ditaklukkan, sampai merasa frustrasi saat berhadapan dengannya di masa lalu, akan berhasil.Jeany bahkan men
“Apa yang kau lakukan? Buka pintunya!” bentak Wynona menyadari Jeany baru saja mengaktifkan kembali pengunci pintu, yang baru saja dibukanya, secara otomatis. Kali ini hanya Jeany yang bisa membuka pintu tersebut —sebagai pemegang kendali mobil.“Jangan pergi ke sana.”“Bukannya ayahmu memintaku untuk mendekati Elvin agar rencana kalian bisa berjalan lancar? Aku akan melakukannya sekarang. Cepat buka pintu ini!”“Tidak sekarang. Ayo kita lakukan lain kali,” sahut Jeany sembari menyalakan mesin mobil hendak membawa Wynona segera pergi dari tempat itu.Karena kegilaan yang bisa tiba-tiba muncul seperti inilah maka Rudolf Wright meminta Jeany untuk terus mengawasi Wynona. Selain bertindak sebagai pengawasnya, Rudolf bahkan meminta Jeany agar rela menjadi supir pribadinya. Hanya mengirimkan seorang pengawal biasa sebagai pengawas Wynona tidak akan bisa menghentikan kegilaan Wynona yang Rudolf tahu bisa kambuh kapan saja.Bukan karena takut pada Wynona, Rudolf hanya ingin agar Wynona tidak
“Tidak ada informasi berarti yang bisa kita dapatkan darinya,” Elvin berbicara pada Rainhard ketika pria tinggi kurus itu masuk ke dalam ruang pemantauan.Mengamati dan mendengarkan interogasi Rainhard pada Davi dari balik cermin dua arah dengan sangat fokus, Elvin dan seorang peretas yang bekerja mengikuti arahannya segera menyelidiki semua lokasi dan nama-nama dari orang yang mungkin didatangi Joseph Thiago sebagai tempat persembunyian dan perlindungan. Semua informasi tersebut berhasil Rainhard korek dari Davi setelah menyiksanya selama hampir 3 jam.Seraya menatap ke ruangan lain di balik cermin dua arah, pada Davi yang terikat dan berlumuran darah, Rainhard menanggapi, “Sepertinya dia sudah mengatakan semua lokasi yang memungkinkan bagi Joseph Thiago untuk bersembunyi. Saya rasa dia juga sudah mengatakan semua nama dari orang-orang yang mungkin mau menyembunyikan adiknya itu.”Elvin menghela napas panjang, ia juga merasa tidak mungkin ada yang Davi rahasiakan lagi setelah disiksa
“Sebenarnya kita bisa menemukannya hanya dalam 5 menit andai bos saya ada di sini,” ucap pria peretas bernama Leon itu lagi ketika melihat perubahan pada ekspresi wajah Elvin, mengira Elvin marah akan ketidak kompetenannya, “bos saya memiliki sistem khusus yang bisa mencocokkan wajah orang dengan cepat. Dia bisa—” “Tidak… Itu sudah sangat cepat dari yang kukira,” potong Elvin. Elvin sebenarnya terkejut karena takjub pada kemampuan Leon. Dulu ia dan tim peretasnya juga sering mencari lokasi keberadaan musuh-musuh mereka seperti yang kini mereka lakukan. Sebagai perbandingan, para peretas yang bekerja untuknya dulu biasanya baru bisa menemukan orang yang mereka cari paling cepat dalam waktu 10 hari. Mengingat penduduk di masa itu tidak sepadat sekarang, tentu saja Elvin merasa takjub dengan kemampuan Leon yang —sayangnya— bukan anak buahnya langsung. Leon yang baru berusia 22 tahun itu sebenarnya adalah anak dari salah satu kolega bisnis Elvin yang dikirimkan untuk membantunya menemuk
Setelah menghabiskan makan malam dan merapikan meja makan, Anna duduk menunggu Elvin keluar dari kamar yang sudah dipilihnya sebagai kamar tidurnya —yang berada di area ruang bersantai yang berada tepat di antara dua kamar tidur.Lokasi dua kamar tidur —dari lima kamar yang berada dalam bungalow— itu berada di bagian belakang bungalow dekat dengan ruang makan, juga dekat dengan balkon yang mengarah ke pantai. Semuanya bisa diakses dari ruang bersantai tempat Anna kini berada.Sebenarnya karena itulah Anna memilih kamar di area itu. Selain dekat dengan balkon yang menghadap ke bibir pantai, jendela kamar tidur yang dipilihnya juga menghadap ke pantai hingga akan memberikan pemandangan matahari terbenam yang sangat indah. Berbeda dengan jendela kamar di seberang kamarnya yang memiliki pemandangan luar jendela mengarah ke area hutan buatan di sisi selatan bungalow.Menatap pintu kamar, Anna meruncingkan bibir masih merasa kesal pada Elvin yang asal mengambil kamar tidur yang sudah dipilih
Masih penasaran kenapa Anna bisa salah ucap dan terkesan tahu apa yang terjadi di malam itu, fokus Elvin justru teralihkan bukan oleh kata-kata pembelaannya, namun oleh tingkah Anna yang seperti tidak bisa berhenti menatap tubuhnya. Setelah berhasil berusaha menahan diri agar tidak tertawa lagi, Elvin akhirnya kembali menatap televisi melupakan apa yang tadi Anna katakan.Tidak mendapat tanggapan tentu saja membuat Anna merasa was-was. Takut dicurigai, ia pun kembali berbicara, “Dari mana mereka mendapatkan informasi ini?”“Aku meminta Andrew untuk menyampaikan pada polisi agar informasinya dibuka saja.”“Jadi kalian sudah mendapatkan informasi dari Davi Thiago? Dia mengaku kalau ikut menyerang…bosku?”Elvin menghela napas panjang sebelum menanggapi, “Sayangnya tidak ada satupun informasi berguna dari Davi Thiago. Bagian dia terlibat cuma karangan kami saja untuk memancing Joseph Thiago keluar dari persembunyian.” Elvin teringat pada sinyal panggilan telepon yang Leon temukan, berharap
“Lama sekali sih?” protes Anna begitu masuk ke dalam VAN silver yang Joey kendarai untuk menjemputnya.Berusaha menghindari Elvin yang sepanjang pagi berkeliaran di sekitarnya hanya mengenakan jubah mandi, Anna akhirnya gusar dan memarahi pria itu.“Bisakah kau mengenakan pakaian lain?!” umpat Anna sembari memelototinya.“Kau tahu sendiri kan kalau aku lupa menyiapkan tempat ini sebelum kita datang? Cuma ada pakaian ini di dalam lemari. Kau sendiri juga tidak mengganti pakaianmu, kan?” sahut Elvin membela diri.Ingat kalau dia juga hanya menemukan jubah mandi di dalam lemari saat ingin mencari pakaian ganti sebelum mandi, Anna pun merasa malu.“Setidaknya lebih baik kenakan pakaian kerjamu yang kemarin saja,” Anna juga membela diri.“Tidak nyaman memakai pakaian yang sudah dipakai seharian. Kau tidak merasa gerah? Lagian lihat bajumu itu, dipenuhi noda darah. Kenapa tidak mengenakan jubah mandi saja sementara pelayan datang membawakan baju ganti?”Membayangkan mereka berduaan hanya den
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya
“Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak
Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s
“Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera
Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera
Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film
Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d
Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da