Share

Pantang Mundur

Alice duduk di sudut ruang tamu apartemennya yang luas, menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Kota yang tampak tenang di luar sana seolah tak menyadari badai yang tengah berputar di dalam pikirannya. Dia menyesap anggur dari gelasnya, memikirkan banyak hal.

"Bagaimana Dia bisa begitu naif?" gumam Alice pada dirinya sendiri.

Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan—bahwa Gion pantas menerima semua ini. Namun, rasa takut akan konsekuensi dari tindakannya tak bisa sepenuhnya ia abaikan. Bagaimana jika Gion mengetahui apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana jika pria itu memusuhinya? Bayangan itu membuat hatinya berdebar.

Ketika bel pintu apartemennya berbunyi, Alice merasa gugup. Dia berjalan ke pintu dan membukanya, menemui sosok yang sudah ia tunggu-tunggu.

"Hey, bukannya kamu ikut menemani Gion hari ini?" tanya orang itu setelah masuk dan menutup pintu dibelakangnya.

Alice tampak bingung harus memulai dari mana. Yang kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status