Share

Bab 6 : Kawan lama?

"Untuk saat ini, tidak ada kegiatan berarti yang sedang aku kerjakan. Tapi aku berencana membuat sesuatu yang mungkin akan mengejutkan Ginovers. Untuk projek dengan Jensen, kami akan bekerja seperti basanya."

"Wah, bolehkah kamu memberitahu kami sedikit informasi tentang rencana tersebut? Apakah itu tur luar negeri atau syuting acara show?" tanya sang pembawa acara dengan nada bercanda.

"Aku masih memikirkannya. Kalian semua akan tahu nanti," jawab Gion, melirik kerumunan penggemar sambil terkekeh ringan.

Pertanyaan dan pembahasan lainnya terus bergulir, sampai salah satu penggemar yang mendapat kesempatan terdengar bertanya, "Bagaimana cara kamu menanggapi kritik atau kebencian yang muncul di media sosial?"

Gion mendengarkan dengan seksama kemudian menghela napas sebelum menjawab, "Kritik adalah bagian dari hidup, terutama bagi seseorang yang berada di dunia hiburan. Aku selalu berusaha untuk menerima kritik yang membangun dan mengabaikan komentar negatif yang tidak berdasar selama tidak mempengaruhi orang-orang di sekitarku. Lebih dari itu, dukungan dari kalian semua adalah yang terpenting bagiku, itu yang membuatku terus semangat sampai detik ini."

Penggemar itu cukup puas mendengar jawaban Gion, meskipun sebelumnya ia merasa sedikit gugup saat menanyakan hal itu. "Kami akan selalu mendukungmu!"

"Terimakasih banyak," ucap Gion tulus, menampilkan senyuman terbaiknya. Paling tidak, ia sangat beruntung masih memiliki penggemar yang selalu mendukungnya dengan sepenuh hati.

Acara dilanjutkan dengan sesi bermain mini game bersama penggemar yang beruntung lalu ditutup dengan Gion membawakan satu lagu terakhir. Menjelang di akhir acara, ia sekali lagi mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua penggemarnya yang telah datang untuk mendukungnya.

"Kalian adalah alasan aku berada di sini. Terima kasih atas cinta dan dukungannya. Sampai jumpa lagi di acara berikutnya!" katanya, sambil melambaikan tangan sebelum akhirnya turun dari panggung dengan senyum yang tak luntur di wajah tampannya.

Para penggemar pun pulang dengan hati yang bahagia, membawa kenangan indah tak terlupakan. Sementara itu, tagar nama Gion terus menjadi trending, hal itu sekali lagi menunjukkan besarnya pengaruh dan popularitas Gion di dunia hiburan Mokviland.

"Kerja bagus, Gion. Namamu menempati tangga pencarian teratas lagi dengan lebih dari 700 ribu postingan!" ujar Karin antusias sambil memperlihatkan layar ponselnya.

Gion tersenyum puas melihat itu, kerja kerasnya hari ini tidak sia-sia.

"Nah, kemari dan ganti bajumu. Dua jam lagi pihak brand mengundangmu menghadiri acara After Party."

Selama waktu rehat, Gion tidak bosan menggulir layar ponselnya hanya untuk memantau perkembangan namanya di tangga pencarian. Rasanya sangat menyenangkan melihat penggemarnya membanggakan dirinya di laman online tersebut. Namun, ketika hendak menutup aplikasi, matanya tak sengaja menangkap satu postingan yang menanggapi postingan lain tentang dirinya.

Unggahan itu bertuliskan, "Aku penasaran, berapa lama lagi dia akan bertahan dengan semua itu. Maksudku kalau kalian melihat lebih teliti, dia terlihat berbeda hari ini, caranya menjawab pertanyaan juga sangat berbeda dari sebelumnya. Apa dia sedang mencoba menaikan pamor lagi? Sungguh muka tebal. Aku juga dengar dia membuat masalah sebelum naik ke atas panggung yang menyulitkan staff."

Kening Gion berkerut samar dan tertegun sejenak, matanya bergulir mencerna kata-kata dalam postingan itu yang mulai ramai ditanggapi oleh pengguna lain. Ada seseorang dibalik komentar kebencian itu yang harus ia selidiki setelah ini.

Dua jam berlalu.

Gion berjalan penuh percaya diri menuju pintu yang terlihat dijaga oleh dua orang berbadan tegap. Tepat dibelakangnya, Karin dan Alice berjalan mengikuti.

"Selamat datang, Tuan Gionel." Tommy—co founder brand Asottial menyapa Gion dengan ramah.

Gion menerima uluran tangan Tommy. "Terima kasih, senang bertemu dengan anda."

"Tentu, silakan bergabung bersama yang lain dan nikmati malam ini."

Gion mengangguk, mulai menyapa semua orang dengan sopan sebelum menduduki salah satu kursi di meja panjang tersebut yang telah di tandai kartu bertuliskan namanya, sedangkan Karin dan Alice bergabung di meja yang disiapkan untuk mereka.

Hal yang cukup jarang dilakukan oleh Gion saat menghadiri acara seperti ini dan kini ia lakukan di sana, yaitu bergabung dalam pembicaraan orang-orang penting itu sambil sesekali ikut menimpali. Pasalnya, jika itu dulu, Gion hanya akan menjawab saat ada yang bertanya. Tak jarang juga ia mempercayakan jawabannya kepada Jensen atau Karin. Hal itu membuat beberapa orang beranggapan tentang dirinya tidak memiliki berkepribadian menyenangkan dan terlalu tertutup hingga tak sedikit orang yang meremehkannya. Sekarang, Gion mengerti betapa pentingnya membangun relasi dan memperluas pengetahuan demi kelangsungan karirnya di industri itu.

"Baiklah, hadirin semuanya. Terima kasih untuk kerja keras kalian hari ini! Saya, selaku perwakilan dari Asottial Grup sangat senang dapat bekerja sama dengan anda sekalian. Terutama untuk peluncuran produk baru kami hari ini, saya cukup puas melihat antusiasme para pengunjung maupun pelanggan online terhadap produk kita. Mari kita rayakan hari spesial ini dengan penuh suka cita!"

Semua orang bertepuk tangan dengan gembira. Tommy memimpin bersulang minuman lalu mempersilahkan para tamu untuk menikmati hidangan yang tersaji.

"Gion, Karin bilang, besok lusa kamu ngga ada jadwal acara apa pun. Rencananya, Aku, Lizzy, dan yang lain akan pergi ke Rushlive untuk merayakan kesuksesan projek ketiga Lizzy. Mereka ingin kamu ikut agar kita bisa bersenang-senang bareng di sana. Kamu bakal ikut, kan?"

Gion yang sedang menyesap minuman di gelasnya hampir tersedak mendengar ajakan Alice. Ia ingat, sesuatu terjadi setelah mereka kembali dari tempat itu dan itu bukanlah sesuatu yang bagus.

"Aku harus memeriksa agenda pribadiku lebih dulu." Gion menjawab sekenanya setelah beberapa saat menimbang keputusan.

Alice mengangkat sebelah alisnya, heran. "Sejak kapan kamu punya daftar agenda pribadi?"

Gion menoleh, menatap wajah wanita itu dengan tanpa ekspresi. "Kenapa? Apakah hal aneh kalo aku membuat daftar agenda pribadi? Jadwalku lumayan padat dan aku perlu mengatur waktu untuk semua kegiatanku."

"Tapi, Gion--"

"Oh, hey! Bro, lama tidak bertemu." Gion mengabaikan Alice, beranjak dari kursinya menghampiri seseorang yang cukup lama tidak ditemuinya.

"Gion?"

Gion tertawa ringan, memeluk singkat pria itu dengan gestur akrab seolah tidak pernah terjadi apa pun di antara mereka. "Lama sekali tidak bertemu, bagaimana kabarmu, sobat?"

Bryan semakin kebingungan dengan sikap Gion. Namun, dengan cepat ia menyadari situasi dan membalas sapaannya ramah, "Seperti yang kamu lihat, Aku baik-baik saja dan sedikit lebih sibuk."

"Oh! Benar, bukannya baru-baru ini tim-mu mengadakan peluncuran produk terbaru? Selamat, ya!"

Tidak menyangka teman lamanya itu masih mengikuti berita terbaru tentangnya, Bryan cukup merasa senang dan mengangguk sebagai tanggapan. "Ya, beberapa minggu yang lalu. Terima kasih," jawabnya singkat.

Tak hanya Alice dan Karin, momen interaksi tiba-tiba itu mengejutkan beberapa pihak yang mengetahui masalah di antara keduanya. Orang-orang di sekitar terus mengamati dalam diam dengan rasa ingin tahu yang besar. Akan menjadi berita yang menghebohkan jika penggemar keduanya mengetahui hal ini, beberapa orang bahkan sengaja merekam momen keakraban tersebut lalu mengunggahnya di akun sosial media masing-masing!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status