Share

Bab 42

Aku segera berdiri dari sofa.

Karena merasa bersalah dan takut ketahuan oleh kakakku, aku tidak berani menatap mata Kakakku sama sekali.

"Edo, ini kunci rumah. Kuberi satu set."

"Itu semua karena kelalaianku, aku mengajakmu tinggal di rumah tapi lupa memberimu kunci rumah, jadi kamu bahkan nggak bisa masuk."

Mendengar kakakku mengatakan ini, aku semakin merasa bersalah.

Kakakku sangat baik padaku dan memperlakukanku seperti saudaranya.

Berapa banyak orang di dunia ini yang mampu melakukan hal ini?

Sepertinya hubungan saudara kandung juga tidak begitu baik.

Bagaimana aku bisa terus mengincar Kak Nia?

Aku sangat bajingan!

"Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat aneh?" Kakakku menyadari wajahku tidak normal, jadi dia menghampiri dan bertanya dengan prihatin.

Aku segera menggelengkan kepala dan berkata, "Nggak apa-apa. Mungkin karena aku kurang istirahat tadi malam."

"Apa Lina baik-baik saja? Aku dengar dari Nia, tadi malam dia tiba-tiba sakit. Kalau nggak ada kamu, akibatnya akan sangat buruk."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status