Share

Bab 25

Tapi, pikiran Kak Nia saat ini bukan tertuju padaku, melainkan pada Lina.

Kak Nia mengamati ekspresi Lina.

Wajah Lina semerah apel dan dia merasa sangat bersalah hingga tidak berani menatapku sama sekali.

Semakin dia berperilaku seperti ini, semakin menunjukkan bahwa dia sebenarnya sangat menginginkannya di dalam hatinya.

Karena bagi wanita seperti Lina, seberapa besar pun hasrat atau keinginannya, mereka akan menyimpannya di dalam hati dan tidak akan mengatakannya dengan lantang.

Kalau ingin mengetahui pemikiran batin mereka, kamu harus menangkap informasi dari ekspresi kecil mereka.

Kak Nia adalah ahlinya dalam bidang ini.

Dia hanya menatap Lina beberapa kali dan mengetahui semua yang ada di hatinya.

"Lina, kalau begitu kamu tidur lebih awal. Edo dan aku pulang dulu."

"Ingatlah untuk pergi ke rumahku besok pagi, biar Edo lanjut memijatmu."

Setelah Kak Nia selesai berbicara, dia mengedipkan mata ke arahku dan memberi isyarat agar aku pergi.

Sebenarnya aku enggan untuk pergi, tapi aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status