Share

Bab 27

Kakakku bersikeras demi gengsinya.

Kak Nia menjewer telinganya dan berkata, "Kamu bukan lelah satu hari atau dua hari. Kenapa aku nggak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya?"

"Saat pertama kali menikah, nggak apa-apa bagimu untuk melakukannya tujuh atau delapan kali sehari dan kamu sering sibuk sampai jam dua atau tiga pagi baru pulang. Begitu kamu pulang, kamu harus melakukan itu baru bisa tidur."

"Tapi, lihat dirimu sekarang. Aku sudah mencoba semua cara tapi milikmu masih selembut mie. Kamu masih menolak mengakui kalau itu masalahmu?"

Kak Nia semakin marah saat berbicara dan akhirnya menangis sedih.

Saat pertama kali menikah, dia bilang ingin punya anak, tapi kakakku bilang perkembangan perusahaan tidak stabil jadi belum bisa punya anak.

Kak Nia mendengarkan perkataan kakakku dan terus meminum pil KB setelah melakukan itu.

Dalam dua tahun terakhir, perusahaan kakakku berangsur-angsur stabil dan Kak Nia kembali menyebut ingin memiliki anak.

Tapi, tubuh kakakku kurang kuat.

Kak Nia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status