Share

Bab 31

Aku duduk di samping tempat tidur dan menunjukkan kepada Lina cara mengoperasikannya.

Tak lama kemudian, ponsel merespons.

Tapi, setelah ponsel bereaksi, sebuah video pendek muncul.

Jeritan tersebut membuatku terpaku.

Lina buru-buru meraih ponselnya.

Wajahnya sangat merah hingga terlihat seperti bisa meneteskan darah.

Aku tidak pernah berpikir bahwa sesuatu yang memalukan bisa terjadi hanya dengan memperbaiki ponsel.

Rupanya setelah aku dan Kak Nia pergi, diam-diam Lina masih menonton video pendek seorang diri.

Hatinya sangat mendambakannya.

Sedangkan Lina sangat pemalu. Dia memegang erat selimut itu dengan kedua tangannya dan tidak berani menatapku.

Dia menjelaskan dengan rasa bersalah, "Edo, jangan salah sangka, video itu bukan punyaku, Kak Nia yang mengirimkannya padaku."

"Tadinya aku mau hapus videonya, tapi nggak tahu apa yang terjadi. Ponsel tiba-tiba mati."

"Oh oh."

Aku mengatakan ini, tapi nyatanya aku sama sekali tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

Itu hanya untuk mengh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status