Share

Bab 150

"Sudah, sudah, kalian jangan bertengkar lagi, ayo pergi. Kalau terus bertengkar, hari sudah subuh."

Pada akhirnya, Lina maju untuk menengahi.

Nancy masih merangkul erat lenganku dan menolak melepaskanku.

Aku bisa dengan jelas merasakan lenganku terjepit di antara dua gunung besar. Sungguh megah dan spektakuler.

Sejujurnya, aku menikmatinya.

Karena aku bersama Nancy, aku tidak perlu terlalu banyak berpikir atau terlalu khawatir.

Berbeda dengan saat bersama Lina, aku harus mempertimbangkan pikiran dan suasana hatinya.

Berbeda seperti saat bersama Kak Nia, aku ragu dan takut, karena aku takut diketahui oleh Kak Wiki.

Jadi, aku cukup suka bersama Nancy.

Biarpun siluman penggoda ini selalu berbohong dan menggodaku, dia memiliki sosok yang sangat seksi.

Aku mengambil kesempatan untuk mencubitnya secara diam-diam, rasanya sungguh luar biasa.

Nancy merasakannya tapi tidak berkata apa-apa.

Kak Nia juga termasuk orang yang keras kepala. Melihat Nancy tak kunjung melepaskanku, dia malah merangkul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status