Share

Bab 155

Aku hanya bisa menahan pikiranku dan akhirnya berhasil menggendong Kak Nia.

Lalu aku membiarkan Kak Nia bersandar padaku dan menyuapi Kak Nia dengan air.

"Oek ...."

Kak Nia meminum dua teguk, lalu dia mulai muntah lagi.

Aku takut dia merasa tidak nyaman, jadi aku memijat titik akupunkturnya.

Setelah aku pijat, Kak Nia akhirnya tidak merasa tidak nyaman lagi.

"Edo, kenapa kamu yang datang? Di mana kakakmu?"

Kak Nia berangsur-angsur sadar, tapi masih ada rona merah di wajahnya yang belum hilang karena alkohol.

Aku berkata, "Kak Wiki menjaga Kak Lina dan Kak Nancy di dalam kotak."

Kak Nia tersenyum getir dan berkata, "Dia suamiku. Dia nggak menjagaku, tapi menjaga wanita lain. Menurutmu apa yang dia pikirkan?"

"Kak Nia, jangan berpikir yang nggak masuk akal, Kak Wiki bukan orang seperti itu."

Kak Nia berbaring di bahuku dan tiba-tiba menangis, "Edo, tahukah kamu apa yang aku dan kakakmu lakukan di rumah pada siang hari?"

Aku berpikir, bukankah menciptakan manusia?

Aku tidak bertanya.

Kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status