Share

Bab 162

Aku hampir ketakutan, bertanya-tanya apakah wanita ini gila. Aku hanya mencubit sekilas, kenapa dia bereaksi begitu besar?

"Seru ... seru sekali ... Sayang, apa kamu yang cubit aku? Bisa kamu cubit beberapa kali lagi?"

Nancy linglung dan masih belum sadar.

Dia mengira Lina-lah yang baru saja mencubitnya, jadi dia mengambil tangan Lina dan meletakkannya di dadanya.

Lina berkata tanpa daya, "Kamu harus segera bangun, kamu sudah dimanfaatkan dan kamu bahkan nggak menyadarinya."

Dia berkata sambil menatapku.

Aku segera menjelaskan, "Kak Lina, aku juga nggak mau begitu. Kak Nancy ini terlalu menjengkelkan."

"Bagaimana kalau aku gendong dia balik ke kamarnya dan kita bisa lanjutkan?"

Lina berkata, "Lupakan saja, kamu sudah lama di sini, cepat kembali, kalau nggak, Kak Nia dan kakakmu akan curiga."

"Kak Lina ...."

Aku bertingkah seperti anak manja dan ingin tinggal lebih lama.

Lina memandang Nancy yang mabuk dalam pelukannya dan berkata, "Lihat betapa mabuknya dia. Aku harus menjaganya. Aku b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status