Aku tahu Lina pemalu, tapi aku sangat ingin lihat sekarang.Aku berkata dengan nada memohon, "Kak Lina, aku nggak memintamu melakukan itu. Aku hanya memintamu untuk mendemonstrasikannya dengan pisang saja."Lina, "Tapi, itu terlalu memalukan dan aku nggak bisa melakukannya. Kenapa kamu nggak cari Nancy? Aku nggak keberatan sama sekali kalau kamu suruh dia merekam video seperti ini untukmu."Aku, "Tapi, aku keberatan, aku hanya ingin lihat foto Kak Lina. Kak Lina tolong, tolong puaskan aku."Lina melihat permintaanku dan tersipu malu hingga wajahnya merah padam.Sungguh, permintaan yang kubuat terlalu memalukan baginya.Dengan kepribadian yang konservatif dan introvert, dia tidak akan bisa melakukan hal seperti itu.Itu juga perlu dibuat menjadi video.Ya Tuhan, ini lebih menakutkan daripada membunuhnya.Tapi, tidak tahu kenapa, hatinya mulai goyah.Dia mulai bimbang ketika dia berpikir bahwa video itu diambil untuk kulihat.Setelah aku berulang kali memohon, Lina akhirnya mengalah, "Ok
Kemudian dia mengambil pisang yang setengah dimakan di wastafel, menggigit sesuap besar, lalu membuka pintu kamar mandi."Aku sedikit sembelit. Makan pisang untuk melembabkan ususku. Bisakah kamu berhenti berpikir aneh sepanjang hari? Apa yang ada di pikiranmu sepanjang hari? Apa otakmu porno?"Lina berbalik melawan dan membuat Nancy terdiam.Tapi, Nancy tidak mudah untuk dibodohi. Dia menatap Lina dengan tatapan tajam dan berkata, "Apa kamu sengaja memakan pisang yang baru saja kamu gunakan hanya untuk membuatku percaya padamu?""Kalau ini masalahnya, maka kamu terlalu menjijikkan, kamu memakan punyamu ...."Kata Nancy sambil melihat rok Lina.Lina menyentil keningnya dengan keras, "Apa yang kamu pikirkan? Apa aku semesum itu?"Nancy menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata sambil tersenyum, "Aku bercanda denganmu, apa kamu anggap serius?""Apa aku nggak tahu orang seperti apa kamu?""Kalau kamu benar-benar seperti aku, apa kamu akan mengalami gangguan endokrin?""Dengan wajah
"Nggak, aku setiap hari bekerja lembur di perusahaan, jadi bagaimana aku bisa punya waktu untuk pulang?" jelas Johan. Dia juga bertanya-tanya kenapa dia selalu tidak bisa melakukan apa yang dia inginkan akhir-akhir ini.Mungkinkah akhir-akhir ini dia terlalu lelah?Rani Tofan mendengus dan berkata, "Sebaiknya kamu nggak berbohong. Kalau aku tahu kamu berbohong kepadaku, coba pikir bagaimana aku akan berurusan denganmu?"Johan segera memeluk Rani dengan sikap menyanjung, "Beraninya aku? Kamu adalah kekasihku sekarang. Apa pun yang terjadi, aku nggak akan berani mengkhianatimu."Biarpun merangkul Rani, Johan tidak merasakan apa pun sama sekali.Rani sebenarnya cukup cantik, dengan payudara dan pantat yang montok serta wajah yang cantik.Tapi, dibandingkan Lina, masih kalah jauh.Alasan Johan bersama wanita ini hanya karena wanita ini bisa membantunya.Ayah Rani membuka perusahaan konstruksi besar. Johan ingin bekerja sama dengan ayah Rani, tapi dia tidak bisa menemukan jalan.Kemudian, d
Dia segera mengeluarkan tangannya dan berpisah dari Rani."Nona Nancy, kenapa kamu datang?"Nancy mendengus dan berkata, "Kenapa aku nggak boleh datang? Aku hanya ingin membuatmu lengah agar aku tahu apa yang kamu lakukan di luar?""Johan, kamu tertangkap basah sekarang 'kan? Kamu benar-benar punya wanita lain di luar. Pantas saja kamu nggak pulang selama setengah tahun."Rani bertanya dengan kesal, "Siapa wanita ini? Kenapa dia berbicara seperti ini kepada kita?"Nancy mencibir dan berkata, "Izinkan aku memperkenalkan diri. Namaku Nancy, teman Lina, yaitu teman istrinya.""Aku datang ke sini hari ini khusus untuk menangkap pezinah."Johan berkata sambil tersenyum, "Tangkap pezinah? Tangkap pezinah apa? Nggak ada yang salah dengan kami berdua.""Aku sudah lihat tadi. Wanita itu sedang duduk di pelukanmu dan kamu memasukkan tanganmu ke dalam pakaiannya. Beraninya kamu bilang nggak ada yang salah dengan kalian? Johan, kamu benar-benar nggak tahu malu."Johan masih terlihat cuek dan berka
Johan berada dalam dilema.Di satu sisi ada Rani, di sisi lain ada buktinya.Dia belum tahu apa yang harus dilakukan.Melihat keragu-raguan Johan, Nancy menampar lagi dua kali."Ah, aku akan bunuh kamu." Rani dipukuli hingga meledak emosinya, dia berteriak histeris."Kamu berani bilang mau bunuh aku, dasar jalang, kamu merayu suami orang lain. Kalau ini terjadi di zaman dulu, kau pasti sudah dicelupkan ke kotoran di kandang sapi!""Kalian itu bajingan. Hari ini, aku akan beri kalian pelajaran atas nama temanku."Nancy adalah wanita yang sangat tangguh. Dia menjambak rambut Rani dan sepertinya dia akan memukuli Rani sampai mati.Melihat situasinya genting, Johan tidak peduli dan segera maju."Nancy, kamu gila, lepaskan dia."Johan adalah seorang laki-laki, dia sangat kuat dan dia dengan cepat menarik Nancy.Pergelangan kaki Nancy hampir terkilir."Hei Johan, beraninya kamu menyerangku. Kalau aku nggak membunuhmu hari ini, margaku bukan Karto."Nancy mengambil ponselnya dan langsung meng
"Aku nggak tahu mata Johan yang mana yang buta, bisa-bisanya dia mencari wanita seperti itu biarpun punya wanita cantik sepertimu."Lina melihat foto-foto yang dikirim oleh Nancy tapi anehnya dia sangat tenang.Dia pikir dia akan sangat marah dan sangat sedih.Tapi, saat ini, selain merasa sedikit kasihan pada dirinya, dia tidak mengalami perubahan suasana hati yang besar."Nancy, terima kasih."Nancy mendengar suara Lina yang sangat tenang dan khawatir akan terjadi sesuatu padanya, "Sayang, apa kamu baik-baik saja? Kenapa suaramu terdengar begitu tenang?"Lina tersenyum tipis dan berkata, "Mungkin karena aku sudah curiga atau mungkin karena cintaku pada Johan nggak begitu dalam.""Pokoknya, melihat foto ini, aku baik-baik saja."Nancy berkata, "Ya, kamu harus seperti ini. Bajingan dengan rambut berminyak dan wajah merah muda seperti Johan sama sekali nggak pantas untukmu. Menurutku nggak apa-apa kalau dia berselingkuh, kamu punya alasan untuk meninggalkannya.""Kalau nggak, kamu rugi
Aku tertegun selama beberapa detik.Karena aku bertanya-tanya bagaimana aku harus bereaksi? Apa yang harus dilakukan selanjutnya?Aku dan Lina sebenarnya sudah lama mengetahui perselingkuhan Johan, tapi Lina menyuruhku untuk tidak perlu khawatir karena dia punya cara untuk menghadapi Johan.Tapi, sekarang Nancy sudah mengungkap semua ini, benar-benar melanggar rencana kami sebelumnya.Saat aku sedang berpikir, Nancy tiba-tiba mencubit lenganku dan berkata, "Johan berselingkuh, kamu beruntung sekarang."Aku bertanya dengan bingung, "Kenapa bilang aku beruntung?"Nancy berkata sambil tersenyum, "Dengan begini, kamu bisa mengejar temanku secara terbuka."Aku, "...."Aku benar-benar tidak menyangka Nancy akan menungguku di sini.Aku berkata hati-hati, "Kak Nancy, suami Kak Lina berselingkuh. Pasti suasana hati Kak Lina sedang buruk sekarang. Apa dia akan setuju kalau aku mengejarnya sekarang? Menurutku lebih baik lupakan saja dan jangan celakai aku."Nancy menampar pantatku dengan keras, "
"Apa yang bisa aku bantu? Apa aku harus bantu di sini?"Aku melihat ke arah kamar mandi yang tidak jauh dan berkata, "Pergi ke sana."Nancy tersenyum jahat, "Dasar Teddy, kamu benar-benar ingin memanfaatkanku setiap ada kesempatan.""Yah, siapa suruh Kak Nancy begitu menarik?" Apa yang kukatakan memang benar. Nancy memang cantik dan menawan.Nancy sangat senang dengan apa yang aku katakan sehingga dia berinisiatif untuk merangkul lenganku dan berkata, "Boleh saja, tapi kondisi sanitasi di sini sangat buruk, aku nggak menikmatinya sama sekali. Kalau kamu datang ke kamarku malam ini, aku akan puaskan kamu.""Benarkah? kamu nggak berbohong 'kan?" tanyaku hati-hati.Nancy dengan sengaja menggesek tubuhku dan berkata, "Aku berbohong padamu sebelumnya karena aku punya kekhawatiran, tapi sekarang aku memegang kelemahan temanku, aku nggak begitu khawatir lagi."Nancy berkata sambil mencubitku dua kali.Aku hanya merasa mati rasa di sekujur tubuhku.Aku sangat ingin menaklukkan wanita ini saat