Share

Bab 157

Sepuluh menit kemudian, Lina dan Nancy bangun satu per satu.

Nancy mengusap kepalanya yang sakit dan berkata, "Apa yang terjadi? Kenapa kepalamu sakit sekali? Kenapa sepi sekali? Ayo, ayo, lanjut main ...."

"Main apa lagi? Coba lihat jam berapa sekarang. Cepat pulang." Aku berkata dengan sangat kesal.

Wanita ini payah. Kalau tidak kuat minum, jangan minum. Dia sudah dimanfaatkan dan dia bahkan tidak menyadarinya.

Nancy menatapku dengan mata terbelalak, "Hei Edo, beraninya kamu bicara padaku dengan sikap seperti itu, kamu ...."

Sebelum Nancy selesai berbicara, aku menariknya dari sofa.

Nancy tiba-tiba masuk ke pelukanku.

Merasakan bahu lebar dan pelukan kuat, seluruh tubuh Nancy menggigil.

Ya Tuhan, sudah lama sekali dia tidak merasa seperti ini.

Nancy memelukku sambil tersenyum, "Lengan Edo sangat kuat dan hangat. Aku sangat suka. Edo, bisakah kamu memelukku sambil tidur malam ini?"

Lina dengan cepat berkata, "Nggak pantas."

Kami semua memandang Lina.

Lina tahu bahwa dia terlalu cemas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status