Share

Bab 156

Jadi, aku merasa agak marah saat ini.

Kak Wiki jelas-jelas sudah punya istri, kenapa masih begini?

Kalau dia tidak menyayangi Kak Nia, jangan salahkan aku karena bersikap kasar.

"Kak Nia, biar kupapah kembali. Kalau Kak Wiki benar-benar berani melakukan itu, aku pasti nggak akan melepaskannya."

Kak Nia menatapku, kedua pipinya merona, dia terlihat sangat cantik dan menawan.

Melihat Kak Nia seperti ini membuatku semakin tidak nyaman.

Kak Nia mendekati telingaku dan berkata dengan lembut, "Nancy baru saja memberitahuku bahwa dia ingin bermain bertukar suami denganku. Menurutku, apa aku harus coba?"

"Tentu saja jangan, Nancy orang gila, jangan dengarkan dia."

Sambil bicara, aku melingkarkan tanganku di pinggang Kak Nia, "Kak Nia, kalau kamu memang menginginkannya, biarkan aku memuaskanmu."

"Permainan seperti itu sangat buruk bagi reputasimu. Aku nggak ingin kamu berpartisipasi."

Kak Nia merangkul leherku dan tersenyum, "Edo baik sekali, cium aku."

Aku menciumnya dengan keras.

Merasakan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status